Akibat pernikahan paksa yang diterima oleh wanita yatim piatu bernama Amelia, akhirnya dia mendapatkan perjalanan takdir yang sangat menyedihkan,
Terjadi konspirasi yang di lakukan oleh suami dan juga selingkuhan suami nya untuk membunuh Amelia melalui sebuah kecelakaan yang sangat tragis
Dia Amelia di kabarkan telah meninggal dunia, walaupun saat itu jasad nya belum di temukan, tampa semua orang tahu, jika nyawa Amelia telah di selamatkan oleh pria yang juga memiliki masalah yang sangat pelik di dalam keluarga nya
Bagaimana kelanjutan kisah mereka berdua?? apakah Amelia bisa kembali hidup dan dapat membalas kan dendamnya kepada suami dan juga selingkuh suami nya ikut terus kisah selanjutnya nya ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilham risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rahasia yang mulai tampak
Setelah kepergian Devian meninggal kan ruangan kerja milik papa Aaron, saat ini mama Agnes mulai berusaha menenangkan suami nya tersebut...
Dia menuntun papa Aaron untuk duduk di kursi kembali, sambil mencoba merayu papa Aaron agar tidak selalu membahas cerita masa lalu yang tidak boleh di bahas kembali...
"Papa.., bisakah jika kita menutup semua masa lalu itu, aku rasa kita tidak perlu merasa bersalah kepada siapa pun lagi, karena Amelia telah meninggal dunia"
" Tidak Agnes.., aku tidak bisa melupakan nya begitu saja, apa kau tahu karena mengikuti ide gila mu di masa lalu, aku menjadi merasa bersalah hingga saat ini Agnes... "
"Papa...., itu semua bukan kesalahan kita, dan juga bukan kesalahan mama, bukan kah papa juga menginginkan harta itu, jadi kita sama saja pa"
"Iya..., tapi aku tidak pernah menyangka jika Leonard dan juga istrinya akan mengalami kecelakaan, aku memang sudah menipu nya dengan memberikan surat kerja sama palsu yang berisi tentang pengalihan perusahaan milik nya menjadi milik ku, tapi... aku tidak tahu jika mereka akan meninggal dunia"
"Ya..., mungkin itu semua memang sudah takdir nya pa, coba papa bayangkan, seandainya saja mereka tidak mengalami kecelakaan pada saat itu, mama yakin pasti mereka akan menuntut papa atas penipuan dokumen kerja sama"
"Iya... kau benar Agnes, dan sekarang kita dapat menikmati harta mereka hingga sampai saat ini, tapi tetap saja aku merasa bersalah karena telah mengikuti omongan mu agar menitipkan Amelia ke panti asuhan, padahal Leonard sudah memberikan amanah kepada kita untuk menjaga Amelia dan menikahkan nya kepada putra kita ketika dewasa nanti"
"Iya.., mama tahu mama bersalah pa, tapi bukan kah kita sudah melakukan keinginan dari sahabat mu itu, dan sekarang Amelia telah meninggal dunia, itu artinya harta milik Amelia yang papa rebut bisa menjadi milik Devian saat ini"
"Tidak ma...., aku tidak akan memberikan harta warisan ini sampai aku meyakini jika Devian akan mendapatkan jodoh yang baik seperti Amelia, jujur aku merasa bersalah dengan kejahatan ku di masa lalu, dan jika Devian tidak bisa mengikuti keinginan ku, maka aku tidak segan segan akan memberikan harta Amelia kepada Yayasan panti.. "
Jelas papa Aaron dengan percaya diri, membuat mama Agnes langsung terdiam membeku...
"Jangan sampai itu semua terjadi, tidak mungkin usaha yang aku lakukan selama 18 tahun lamanya berakhir dengan sia sia" gumam Mama Agnes di dalam hati..
"Baiklah pa.., mama akan membantu Devian agar bisa mendapatkan jodoh yang tepat seperti yang papa inginkan"
"Bagus jika begitu, carilah wanita seperti Amelia, walau bagaimana pun aku benar-benar menyayangi putri malang itu, dan aku ingin bisa mendapatkan menantu seperti Amelia kembali"
Ucap papa Aaron bersedih, sungguh rasa bersalah di masa lalu benar benar menyiksa kehidupan nya, dia tidak pernah tenang di saat menatap wajah Amelia yang sangat memprihatinkan,
Dengan ke adaan kumal dan juga hitam dekil gadis tersebut mulai beranjak dewasa, papa Aaron terlalu sibuk dengan perusahaan yang sudah dia rebut,selain itu dia juga harus membuat percaya para pemegang saham jika perusahaan tersebut memang sudah di limpahkan untuk dirinya dari sang pemilik sebelum dia meninggal dunia..
Menggunakan bukti tanda tangan dan surat yang sah di mata hukum, membuat papa Aaron tidak terlibat dalam pemeriksaan polisi, dan mulai saat itu, gadis kecil yang tidak bersalah merasa sangat menderita..
Di umurnya yang tepat 3 tahun, gadis kecil tersebut harus bisa menerima kenyataan atas meninggalnya ke-dua orang tua, dan mama Agnes yang menjadi bibi untuk nya tega mengirim nya ke yayasan panti asuhan..
Sedangkan papa Aaron hanya menuruti setiap perkataan istri nya, hingga akhirnya rasa bersalah selalu menyerang fikiran nya dan membuat papa Aaron mulai memperdulikan Amelia yang berada di dalam panti...
"Jangan mengingat masa lalu terus pa, saat ini keturunan Leonard sudah tidak ada, dan itu arti nya Devian adalah pewaris satu satu nya karena dia adalah suami dari Amelia, "
"Iya.. kau benar Agnes, dan aku sangat sedih dengan meninggal nya Amelia, andai saja kita tidak pergi berlibur, pasti kejadian kecelakaan itu tidak akan pernah terjadi"
Ujar papa Aaron menanggapi, sedangkan mama Agnes mulai terdiam membisu, dia sedikit pun tidak menyesal setelah melakukan kejahatan kepada menantu nya Amelia, karena bagi nya Amelia adalah sebuah parasit yang memang harus di singkirkan...
****
Sedangkan di tempat lain, tepat nya di rumah mewah milik keluarga Martinez, saat ini bibi Sonya sedang menyusun meja makan yang sudah penuh dengan makanan lezat dan enak,
Alice yang melihat kegiatan mama nya itu langsung berlari memeluk sang mama dari belakang...
"Terimakasih ma..., terimakasih karena mama sudah menyiapkan ini semua untuk menyambut kedatangan kakek dan juga kak Alnord"
" Jangan berterimakasih sayang, bukan kah memang sudah sewajarnya kita menyambut kedatangan mereka "
"Iya.. mama benar, oya dimana kak Edward ma, kenapa Alice tidak melihat nya sedari kemarin? " tanya Alice heran
"Dia ada di kamarnya, sepertinya baru tiba,"
"Okey, kalau gitu Alice akan naik ke atas temui kakak"
"Jangan sayang, lebih baik kamu bantu mama menyusun hidangan di meja makan"
Ujar mama sonya memegang tangan Alice, tapi dengan cepat gadis remaja itu malah melepas pegangan tangan mama nya dan berlari dengan tersenyum senang
"Mama saja yang menyusun makanan, aku ingin menemui kakak ku, da mama"
Ucap Alice berlari menaiki tangga, dia mulai menuju ke arah kamar Edward, sesampainya di depan pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu, Alice langsung membuka pintu kamar tersebut...
"Kakak.... "
Teriak Alice, membuat seorang pria yang sedang fokus melakukan kegiatan nya merasa sangat terkejut..
"Alice..., kenapa kau masuk ke kamar ku"
Teriak Edward yang terkejut, begitu pun dengan Alice yang tak kalah terkejut dengan apa yang barusan dia lihat...
"Apa yang kakak lakukan..., kenapa kakak menancapkan pisau ke foto kak Alnord? "
Tanya Alice yang tidak mengetahui apa pun, selama ini dia hanya tahu jika kedua kakak nya adalah saudara yang saling menyayangi..
"Diam lah Alice, lebih baik kau pergi dari kamar ku segera"
Teriak Edward masih melakukan kegiatan nya, dengan cepat Alice malah berlari memegang tangan Edward yang memegang pisau..
"Hentikan kak..., kakak tidak boleh melakukan ini" teriak Alice membuang pisau tersebut
"Diam lah Alice, kau tidak mengetahui apa pun, aku benar-benar membenci Alnord, karena dia aku selalu di marah oleh papa dan juga kakek, karena dia juga, aku kehilangan wanita yang aku cintai"
"Apa maksud perkataan kakak"
"Iya..,inilah kenyataan nya Alice, aku dan Alnord tidak pernah saling menyayangi, kami saling membenci Alice, dan saling menyerang satu sama lain"
"Apa...., kenapa kalian bisa seperti itu, kak, aku mohon jangan membenci Kak Alnord , sebentar lagi dia akan tiba bersama kakek dan juga kak Arabella, aku harap kakak mau berbaikan kepada Kak Alnord malam ini juga"
"Apa kata mu Alice, benarkah jika Arabella akan datang kerumah kita? "
"Iya kak, dan sebentar lagi mereka akan tiba"
"Benarkah.. Baik lah sekarang kau segera ke keluar, karena aku ingin bersiap siap"
Ucap Edward kembali bersemangat, membuat Alice merasa heran terhadap kelakuan kakak kandung nya tersebut...