Cinta Dalam Genggaman Tasbih

Saat ini Hans langsung membawa Lucas menuju ke markas nya, entah mengapa Lucas selalu menolak saat diri nya akan di bawa ke rumah sakit. Hans selalu berfikir bahwa ada hal yang bikin Lucas trauma datang ke rumah sakit karena saat diri nya terluka Lucas tidak pernah mau untuk di bawa ke rumah sakit seperti sekarang ini.

Dengan kecepatan tinggi akhirnya Hans pun telah tiba di markas, Hans tampak langsung membantu Lucas untuk masuk ke dalam kamarnya.

"Tuan, Tuan tunggu di sini dulu. Saya mau memanggil dokter," kata Hans lalu beranjak pergi meninggalkan Lucas di atas ranjang dengan luka nya.

Hanna yang saat ini tengah berada di dalam kamarnya tidak menduga bahwa ada seseorang di dalam kamar nya. Hanna berjalan mendekati orang tersebut dan betapa terkejutnya Hanna karena dia melihat Lucas di dalam kamarnya.

"Kenapa dia bisa berada di kamar ku? Dan kenapa dia terluka seperti ini?" kata Hanna tampak kebingungan melihat Lucas yang terluka parah.

Benar, anak buah Lucas memang membawa Hanna ke dalam kamar Lucas karena dia berfikir bahwa Hanna adalah istri nya dan tentu saja karena takut membuat kesalahan akhirnya anak buah Lucas membawa Hanna ke kamar nya Lucas.

Hans pun kembali ke dalam kamar Lucas dan menemukan Hanna yang saat ini tengah berdiri di samping Lucas.

"Kau? Kenapa kau bisa berada di kamar Tuan?" tanya Hans tampak menatap tajam ke arah Hanna.

"Aku juga tidak tau, tiba-tiba ada penjaga yang membawa ku ke sini," jawab Hanna dengan suara terbata-bata karena takut dengan tatapan Hans.

"Sudahlah, sekarang bukan waktu nya untuk berdebat. Sekarang kau cepat keluar dari kamar Tuan," kata Hans mengusir Hanna untuk keluar dari dalam kamar Lucas.

"Tapi dia sedang terluka?" Hanna tampak menatap kasihan ke arah Lucas.

"Saya tau, saya juga sedang berusaha mencari seorang dokter tapi tidak ada yang bisa di hubungi," jawab Hans dengan wajah frustasi nya.

Hans memang tidak memiliki kenalan seorang dokter di negara ini maka nya Hans sangat kesusahan mencari seorang dokter yang bisa menjaga rahasia bahwa Lucas tengah terluka parah. Jika saja ada salah satu musuh Lucas yang mengetahui bahwa Lucas tengah terluka parah maka mereka tentu saja akan mengambil kesempatan ini untuk menyerang Lucas.

Hans kembali melihat ke arah handphone nya berharap bahwa anak buah nya akan menemukan seorang dokter untuk bisa mengobati Lucas. Begitu banyak dokter yang menolak permintaan anak buah Lucas melihat bahwa mereka akan di bawa ke markas Lucas yang berada di dalam hutan. Mereka semua takut jika mereka akan berada di dalam bahaya karena tempat markas Lucas berada di dalam hutan.

"Aku bisa mengobati nya," kata Hanna sambil melihat ke arah Hans.

"Kamu bisa mengobati Tuan? Jangan bercanda di situasi yang genting seperti ini," kata Hans tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Hanna.

"Aku tidak becanda, aku bisa mengobati nya. Aku juga seorang dokter tapi sebelum itu aku memerlukan beberapa alat medis karena melihat luka dia yang cukup parah," pinta Hanna lalu duduk di samping Lucas untuk melihat kondisi Lucas.

"Kau benar-benar bisa mengobati Tuan?" tanya kembali Hans untuk memastikan bahwa Hanna benar-benar bis mengobati Lucas.

"Iya! Aku bisa mengobati nya tapi aku tidak memiliki cukup banyak waktu jika kamu tidak segera mengambilkan alat medis yang aku butuhkan," kata Hanna tampak memarahi Hans yang belum membawa alat medis untuk mengobati luka Lucas.

"Baiklah, saya akan segera mengambil nya," jawab Hans dengan terburu-buru.

Setelah mendapatkan apa yang diinginkan oleh Hanna, Hanna pun langsung mengobati luka Lucas. Hanna tampak sangat terampil saat menjahit beberapa luka di tubuh Lucas. Hans benar-benar di buat terkejut oleh Hanna yang mengobati luka di tubuh Lucas dengan sangat terampil. Hans tidak menyangka bahwa Hanna bisa mengobati luka Lucas yang cukup parah.

Lucas yang membuka ke dua matanya melihat dengan samar seseorang yang saat ini tengah mengobati nya. Kejadian ini tidak asing bagi Lucas, Lucas seperti pernah mengalami nya sebelum nya. Saat Lucas kembali membuka ke dua mata nya untuk melihat dengan jelas siapa yang tengah mengobati nya dan betapa terkejutnya Lucas saat dia melihat wajah Hanna di depan nya.

Hanna tampak terlihat sangat serius saat mengobati Lucas dan saat melihat Hanna, Lucas tampak hanya diam karena tubuh nya merasa terasa lemah.

"Kenapa wanita ini malah mengobati ku? Seharusnya dia membenciku bukan karena aku sudah membuat hidup dia menderita tapi kenapa dia malah menolong ku? Atau jangan-jangan seseorang yang waktu itu menolong ku adalah dia?" gumam Lucas di dalam hati nya sambil melihat ke arah Hanna.

Saat mengobati luka Lucas, Hanna memang hanya membius separuh di tubuh Lucas karena Hanna berfikir bahwa Lucas sudah tidak sadarkan diri.

Setelah beberapa jam akhirnya Hanna pun telah selesai mengobati luka di tubuh Lucas dan Hanna memberikan obat agar luka di tubuh nya bisa segera sembuh.

"Sekarang keadaan Tuan sudah baik-baik saja. Kita hanya menunggu besok pagi untuk melihat Tuan sadar kembali. Saat ini aku memberikan obat tidur kepada Tuan agar dia bisa beristirahat dengan tenang dan juga supaya luka di tubuh Tuan tidak terbuka karena banyak gerak," ucap Hanna sambil membereskan alat-alat medis nya.

"Baiklah, kalau begitu saya akan menunggu Tuan di sini sampai Tuan sadar," jawab Hans mengkhawatirkan kondisi Lucas.

"Baiklah kalau begitu, mungkin aku juga akan tidur di sini untuk memantau kondisi nya," kata Hanna lalu berjalan menuju ke arah sofa untuk tidur di sana.

Pagi hari pun kembali menyapa, saat ini Lucas membuka ke dua mata nya. Lucas melihat sekeliling ruangan yang tidak asing bagi nya. Lucas tau bahwa dia kini berada di dalam kamarnya.

"Tuan, kau sudah sadar?" tanya Hanna saat dia melihat Lucas sudah membuka ke dua matanya.

Lucas mengernyitkan keningnya saat melihat kehadiran Hanna dan saat Lucas mengingat kembali, dia langsung teringat tentang kejadian dimana Hanna lah yang membantu mengobati luka di tubuhnya.

"Apakah kau wanita yang waktu itu juga membantu mengobati luka ku di ruangan rahasia ku?" tanya Lucas tanpa basa-basi kepada Hanna.

Hanna langsung terdiam saat mendengar pertanyaan dari Lucas, dia tidak menyangka bahwa Lucas akan bertanya tentang kejadian itu pada nya.

"Ruangan rahasia apa Tuan?" Hanna tampak terlihat gugup dan berusaha untuk tidak tau tentang kejadian tersebut.

"Kau tidak bisa berbohong pada ku. jawab dengan jujur, apakah kau wanita itu?" Lucas menatap tajam ke arah Hanna.

Karena merasa takut akhirnya Hanna pun menjawab jujur.

"Benar, wanita itu adalah saya," jawab Hanna sambil memejamkan matanya merasa ketakutan melihat ekspresi wajah Lucas.