Jodoh Kakak Ku

" Ada apa ya mas.......duh....saya baru tidur selepas subuh tadi kalau tidak ada yang penting saya mau tidur lagi saja" erina sambil mau menutup pintu kamarnya

" eehhh.....tunggu dulu saya mau bicara ayo kita duduk" ajak dimas

" kalau mau biacara bicara aja disini kan bisa" erina membalas perlakuam dimas semalam.

Dimas menghela nafasnyan.

" Begini ayo kita membicarakan soal rumah ini "

" oohh....itu bisa nanti aja kan yaa mas 2 jam lagi saya bangun" brek erina menutup pintu kamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya ke kasur.

Dimas cukup kesal dengan ulah erina tapi ya sudahlah dimas mencoba mengeti dan bersabar. Diapun menunggu 2 jam menunggu erina bangun.

2 jam kemudian erina benar-benar kelur dari kamarnya. Dia terlihat sudah mandi daj sudah rapi. Erina hendak mebuat sarapan tapi dimas mengajaknya untuk duduk di makan bersama dimaja makan.

Rupanya selama 2 jam dimas menunggu dan memasak untuk sarapan. Dimas memang sudah terbiasa hidup mandiri jadi masalah urusan masak memasak dia adalah ahlinya.

Hari ini dia dimas memasak masakan sederhana ada nasi dan sayur capcay dan juga terlur dadar tak lupa sabal kemasan yang ia bawa dari indo.

Karena merasa lapar erinapun bersedia makan berasama dimas. Mereka makan dengan lahapnya. Karena sudah sejak mereka sampai mereka selalu makan seadaanya. Kali ini dimas menyempatakan diri untuk memasak.

" gimana er......enak semua saya sendiri yang masak"

" oohhh......ya lumayanlah dari pada makan sereal"

What dimaa sudah berusaha memasak malah komentarnya seperti itu, sabarkan hati dimas sambil berdehem.

Selesai makan erina mencuci piringnya sendiri di dapur dan dimas juga mencuci piringnya sendiri.

" erina ayo duduk sini kita bicara "

" iyaa mas ada apa"

" erina kita udah 1 bulan lhoo hidup seperti ini kami gak ngerasa aneh atau apa gitu"

" maksudnya gimana ya mas erina gak ngerti "

" ok kita kan udah sepakat untuk bekerja sama dirumah inikan tapi selam 1 bulan ini rasanya kita sibuk dengan urusan masing-masing bahkan kita jarang bertegur sapa"

" jangankan bertegur sapa mas bertemu aja kita jarangkan" sahut erina

" iyaaa juga sih saya pergi pagi pulang malam saya pergi kamu belum bangun saya pulang kamu sudah dikamar"

" Nah kan bukan saya saja yang salah mas, mas dimas juga tidak punya waktu"

" lalu itu kulkas kenapa semua barang yang di sebelah kanan kamu beri nama semua sementara sebelah kiri isinya tinggal sisa-siaa dan alakardarnya ditambah kamu menulis memo seperti itu"

" Mas memang sudah kasih saya uang belanja tapi saya tidaj tau apa yang mas suka dan tidak apa yang mas sering beli dan apa yang mas butuhkan jadi ya saya cuma belanja yang saya perlukan"

" hhhmmmm baiklah kalau begitu masi kita atur kembali semuanya "

" maksudnya gimana ya mas"

" ayo kita pergi belanja biar tau apa yang di butuhkan dirumah ini apa yang tidak saya suka dan apa yang suka dan sebaliknya saya juga tau "

" sekarang juga mas"

" iyaa kenapa ini sudah siang dan mumpung ini hari minggu kalau besok saya sudah sibuk lagi "

Dimas dan erina segera berangkat ke salah satu super market terbesar disan. Ini kali bertamanya erina dan dimas berbelanja berdua setelah menikah. Erina sudah siap membawa buku catatan kecil yang selalu dia bawa kemana-mana. Dimas memberi tau erina apa saja yang biasanya dia beli mulai dari kebutuhan sehari-hari, kebutuhan dapur, kebutuhan rumah hingga kebutuhan pribadi.

Setelah memutari seluruh super market akhirnya mereka selesai berbelanja 2 troli penuh. Itu baru sebagian saja masih ada yang harus dibeli seperti perlengkapan rumah. Mereka harus pindah tempat di toko perabotan.

Karena rumah mereka masih terlihat kosong, erina hanya membeli kebutuhan yang sekiranya dia butuhkan saja. Keduanya berjalan beringan walau kadang erina tertinggal di belakang dan harus menyamakan langkanya dengan dimas. Dimas memilih sofa yang akan diletakan di ruang tamu.

Dimas memilih warna hitam yang terkesan elegan tapi erina sudah memilih sofa warna merah marun yang terkesan mewah. Disini mereka bedeoat cukup lama dan akhirnya mereka tidak jadi milih keduanya dan memilih sofa yang lain setelah disarankan seorang penjaga toko.

Setelah memilib beberapa barang dan pastinya dengan bedepat keduanya akhirny belanja hari ini sudah selesai. Karena sepanjang hari mereka berjalan dimas dan erina merasa lapar . Dimas memutuskan untuk makan diluar saja hari ini.

Erina yang memilih restoranya, akhirnya makan enak malam ini. Pesanan mereka sudah datang erina memesan steak medium dan dimas milih makanan yang ada nasinya. Makan malam kali ini tanpa suara merek sibuka makan masing-masing karena cukup lelah setelah berbelanja seharian.

Sampai dirumah erina dan dimas menurunkan semua barang belanjaan yang mereka beli. Satu persatu dimas menyusun persedian makana di lemari dapur dan erina memasukan di kulkas.

Keesokan harinya.

Pagi ini tidak seperti biasanya hari ini erina bangun pagi dan segera bersiap. Hari ini pertama kalinya erina mengikuti kelas 1 musim. Karena tidak mau terlambat erina sengaja bangun lenbih awal.

Dimas yang melihat erina sibuk pagi ini bahkan sampau heran. Erina sibuk mondar mandir kesana kesini menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dikelas pertamanya kali ini.

Dimas bertanya pada erini jam berapa dia harus masuk kelas pagini ini. Erina menjawab pukul 10 tepat. Yah karena dimas hanya memiliki satu mobil saja disini, terpaksa dimas mengalah biar mobilnya dibawa istrinya semenyara dia akan pergi naik taxi.

Dimas menyerahkan kunci mobilnya pada erina. Tapi erina menolaknya padahal dimas sudah berbaik hati meminjamkan mobilnya.

"gak usah mas bawa aja ke kantor hari ini juga mas ada kuliahkan biar erina saja yang naik taxi lagian erina juga belum hafal jalan disini takut nyasar kalau bawa mobil sendiri"

" beneran gak mau pake nie , ya lebih baik kamu naik taxi saja sambil hafalin jalan besok kalau sudah hafal kita cari mobil buat kamu"

" ya......liat besok saja mas mungkin saat ini saya lebih nyaman pake taxi saja"

" ok saya berangkat dulu "

" iyaa......"

Dimas berjalan pergi meninggalkan rumahnya dan segera melajukan mobilnya menuju kontor.

Tak berapa lama taxi yang erina pesan sudah sampai didepan rumahnya. Erina buru-buru keluar dan segera pergi kekelas pertamanya.

Di rumah keluarga atma jaya

Setelah erina pergi rumah terasa semakin sepi sepeninggal erlita. Mama sekarang menyibukan diri dengan yayasan atama jaya.

Papa juga sibuk berkerja dari pagi sampai malam. Rasa rumah itu kini sudah berubah fungsi hanya untuk tidur saja.

Malam sudah cukup larut jam 10 malam pak rudi baru saja memasukin rumah megah miliknya yang sudah tampak sepi. Kakek dan nenek juga memilih pulang ke jogja mereka lebih merasa nyaman tinggal disana menenjak kakak sudah jarang ke kantor.

Pak rudi tak langsung masuk ke kamarnya tapi malah masuk diruang kerjanya. Mama yang mencari keberadaan pak rudi mencarinya di beberapa ruangan. Sampai ia menemukan suaminya itu duduk di belakang meja kerjanya sambil menatap foto putrinya erlita sambil meneteskan air mata.

Sebenarnya mama sudah beberapa kali memergoki suaminya selalu seperti itu setiap pulang kerja. Tapi ia enggan untuk mendekati nya karena sama saja hatinya juga masih hancur kehilangan erlita.