Cinta Gadis Malang

Semenjak pertemuan ku dengan Om Damian saat itu,kami sudah tidak pernah bertemu lagi selama dua minggu ini.Tetapi setiap hari Om Damian selalu mengirimkan makanan kekantor untuk ku,dia juga mengirimkan mobil ke rumah kos ku dan masih banyak lagi barang lainnya.Harus ku apakan mobil itu,aku saja tak bisa menyetir.Mobil itu masih terparkir rapih di garasi,karena aku memang tak berminat memakai nya.

Aku selalu cuek,Om Damian ingin mengirimkan apa saja pada ku,karena bagiku harta nya tak akan mampu menggantikan kasih sayang yang hilang ditelan waktu.Kalau makanan yang dikirim,ya ku makan saja lebih nya ku bagi dengan teman.kalau dia mengirimkan barang ya ku simpan saja,kalau aku tak berminat ya biar saja menumpuk didalam kos.

Apa yang di kirimkan oleh Om Damian itu masih belum seberapa,jika dibanding oleh Mas Willi selama ini.Walaupun Mas Willi menyakiti ku, tapi tak bisa aku pungkiri segala hal baik saat ini karena nya.Aku bisa sekolah dan bekerja dengan layak juga karena tangan nya yang membimbing ku.

Hari ini ada pertemuan dengan pihak perusahaan Om Damian,baru pertama kali ini aku berasa malas bertemu dengan nya.Saat meeting dia selalu saja melihat ku,mungkin menurut pandangan orang disekitar ku dia menyukaiku.Pasti akan memperburuk citraku bukan,kalau aku menggoda om om.

Pertemuan itu tidak membahas urusan pribadi, semua murni urusan pekerjaan.Malam nya dokter allan menjemput ku di depan rumah kos,padahal aku tidak membuat janji dengan nya.Dia mengajak ku ke hotel berbintang,di sana aku tidak berniat untuk masuk.pikiran ku merajalela dong dibawa ke hotel.

Ternyata Dokter Allan masuk kesebuah resto,bukan untuk check-in di hotel nya.yang membuat aku semakin kesal ternyata ada Om Damian di sana.

Om Damian bilang,kalau Dokter Allan sudah mengetahui semua nya.Jadi tak perlu lagi menyembunyikan apapun darinya.

''Ayu ternyata kau adik ku.''Aku tersenyum sinis.

''Aku tidak merasa memiliki saudara.'' Dokter Allan tersenyum.

Ayu kita memang bukan saudara kandung,Papa juga bukan orang tuan kandungku.Saya hanyalah anak dari sepupu Papa,yang dipungut keluarga Aditama dan dibesarkan oleh mereka sejak usiaku sembilan tahun.Saat itu Papa sedang berada di Paris,Oma lah yang merawat ku,Papa orang baik dia selama ini dia selalu mencari mu.

''Dokter,apa anda sengaja ingin merendah kan ku..?''Aku menahan air mata yang akan tumpah di pelupuk mataku.

''Apa maksud mu Ayu,?sama sekali tidak begitu.'' Jawab Dokter Allan.

''Keluarga yang Anda anggap malaikat itu,bagaikan jurang Neraka bagiku..'' Mereka berdua tampak shock mendengar perkataan ku.

''Apa maksud mu ayu?'' Mata Dokter Allan.

Mereka mengambil Dokter,dirawat,diberi kasih sayang,hidup berkecukupan.Semua yang anda terima,tak seujung kuku pun yang saya dapatkan. Saya hanya seorang anak haram yang dianggap najis di keluarga anda,mulai saat ini anggap saja kita tidak pernah kenal dan bertemu.

''Permisi..''

Ake memilih pergi meninggalkan mereka,benar kata ibu akan sangat menyakitkan jika mengetahui semua kebenaran ini.Dokter Allan mengejar ku,tapi aku tak peduli dengan nya.

''Ayu..''

''Pak Cakra...!!!''

Aku pun masuk kedalam mobil nya.

''Pak Cakra sedang apa di sini..?'' Pertanyaan konyol ,jawab nya.

''Saya di sini makan dong ayu,kamu ngapain malam begini di hotel dapet bokingan ya.?''ku kepalkan tangan ku mendengar ucapan atasan ku ini.

''Santai dong Yu saya hanya bercanda saja.''Pak Cakra Justru tertawa.

Aku hanya melirik nya dengan kesal.

Lain kali jangan keluar malam sembarangan,kalau ada keperluan atau hal penting,,bilang saja nanti saya antar.

''Terimakasih pak atas tawaran nya.'' Santai saja Ayu.

Pekerjaan hari ini sangat lah padat,saat bekerja aku selalu menatap pintu ruangan Mas Willi.Berharap sang pemilik keluar dari ruangan itu,namun apa daya bayangan nya pun tak pernah muncul.

Pulang kerja aku berjalan menuju tempat tinggal ku,

karena bisa di tempuh dengan jalan kaki jadi tak perlu menggunakan angkutan.Aku berjalan dengan santai ditengah kebisingan kota,jalanan yang begitu padat kemacetan dimana mana.

Sebuah mobil mewah berhenti di samping ku,aku terkejut memang tapi pura-pura tidak peduli saja.

''Berhenti kamu..!''sepertinya orang itu menyuruh ku.

Aku pun berhenti dan menoleh,sungguh aku sangat terkejut melihat nya Ternyata dia Oma tua itu.Aku diam saja di tempat ku berdiri,walaupun aku penasaran apa yang akan dia lakukan pada ku.

''Anda memanggil saya Nyonya?'' Ucap ku.

Bukan kah sudah ku peringatkan,jangan mendekati cucu ku.Sekarang kau mendekati ana,ku supaya dia bisa membantumu.Di dalam amplop ini ada banyak uang,ambil dan tinggal kan Allan..! Padahal aku menyapa nya dengan sopan,mengapa dia berkata ''kasar sekali.''

Maaf Nyonya,Saya tidak tertarik dengan cucu anda apalagi uang anda.Saya lebih baik hidup miskin saja

daripada harus menerima uang anda,karena itu haram bagi saya.Bilang juga dengan cucu anda tidak usah mendekati saya,karena saya haramkan diri saya dekat dengan keluarga anda..!

Bernai sekali kamu merendah kan keluarga ku, perempuan kampung...!Kamu akan terima akibat nya,sudah berurusan dengan ku..!

''Kalian pegang tangan nya..!'' Dia memerintahkan pengawal nya untuk memegang tangan ku,entah apa yang akan dia perbuat pada ku.

''PLAK....!'' Ternyata dia menamparku,sungguh miris.

''Lempar dia..!'' Ucap nya pada pengawal Pribadi nya

Para pengawal pun,mendorongku dengan keras sampai aku tersungkur di trotoar,aku pun menjadi tontonan banyak orang di sana.Setelah menyakiti ku,mereka pergi berlalu tanpa permisi sedikit pun.

Rasa nya sakit diperlakukan seperti ini,apalagi aku tahu dia adalah nenek ku.Hatiku terasa sakit bagaikan diremas sampai bernanah,bagaiman bisa aku memiliki nenek yang sekejam itu.Dia tidak puas menyakiti ibu ku dan sekarang menyakiti ku,apa dia itu tidak mempunyai hati nurani sedikitpun.Sehingga selalu merendah kan orang lain,bahkan menyakiti orang yang tidak berdaya.

Ibu,Ayu akan tetap kuat demi Ibu.Ayu akan tetap tegar walau Oma tua itu menyakiti ku,dia harus tau bahwa kita mampu melewati semua ini.

Aku berjalan,walau tertatih aku tetap melangkah seperti nya kaki ku terluka,karena terasa perih.

''Ayu..''dan Pak Cakra muncul lagi saat aku dalam kesulitan.

''Pak Cakra..'' Naik lah,ucap nya.

Aku pun masuk kedalam mobil nya,benar saja ada luka di kaki ku mungkin terkena batu saat terjatuh tadi.

''Obati kaki mu..!'' Pak Cakra memberikan kotak p3k padaku.

Aku pun membersihkan luka ku dan mengobatinya, untung luka nya tidak besar.Tetapi lumayan perih juga sih rasa nya,dasar Oma tua.

Lain kali berhati-hati lah Ayu,kalau ada yang menyakiti mu lawan saja jangan diam seperti itu..!

''Jadi Pak Cakra melihat nya tadi,?''Dia mengangguk.

Saya tidak berniat menonton lho,tapi orang-orang jadi penonton tadi saya ikutan lah.

''Ih Pak kok malah jadi penonton sih Pak,bukan nya bantuin saya.'' Aku cemberut.

Saya kan tidak tau apa yang terjadi,pas saya lihat mereka sudah mendorong mu.waktu saya ingin turun dari mobil,mereka sudah pergi.

''Alasan aja sih pak,bilang saja kalau takut..!'' Pak Cakra tertawa lebar mendengar ucapan ku.

''Itu kamu tahu..'' menyebalkan bukan .