Kebahagiaan Janda Yang Tersakiti

"Ibu dimana?kami menunggu disini karena kita akan makan siang, cepat ibu kemari jangan membuat pak Jimmy dan ibu Imel menunggu lama"chat sekretaris pak Stefan kepada rya

Sementara rya yang berada dikamar mandi membuka handphone nya untuk melihat pesan dari siapa yang membuat mata nya membulat sempurna

"Aduh,gimana ini?pasti pak Stefan akan marah atau bahkan memberi teguran buat ku.Ini gara gara lelaki yang sok kecakapan tadi lah, terlalu lama untuk menjawab"gumam rya sambil berdecak sebal

"Apakah kita sedang menunggu istri bapak?"tanya Ardi yang membuat pak Stefan terbatuk

"Kamu tuh yah kalau ngomong gak cari tau dulu,suka sekali buat kaget"ucap mama Imel sambil memukul pundak putra kesayangannya itu

Disaat mereka asik bicara,rya yang dengan buru buru dan suara ngos ngosan karena setengah berlari menuju meja tempat bos nya berkumpul dengan petinggi perusahaan Baskoro.

"Maaf kan saya pak Jimmy dan buk Imel juga pak Stefan karena sudah membuat anda semua menunggu terlalu lama"ucap rya dengan suara bergetar yang membuat semua nya bingung

"Loh,bukan nya wanita ini yang menabrak ku tadi?Jadi dia yang sedang kami tunggu.Benar benar jodoh ku karena kami bertemu lagi"gumam Ardi yang menatap rya dengan mulut sedikit menganga

"Tutup mulut mu,nanti masuk lalat"ucap mama Imel mengejek kepada Ardi yang membuat semua orang melihat ke arah nya

"Ih,mama apa apaan sih? bilangin pake suara kuat, ngomong pelan juga mama Ardi denger"sahut Ardi yang sudah menahan malu

Rya yang mendengar Ardi memanggil ibu Imel dengan sebutan mama,rya langsung lemes karena berpikir riwayat nya akan tamat.

"ma...ma..dia memanggil ibu Imel dengan sebutan mama? berarti dia adalah putra tunggal pak Jimmy dan Bu Imel?Mampus lah sudah,tamat lah riwayat ku"gumam rya dengan menekuk wajah nya karena ketakutan

"Bu rya,sini duduk disamping saya...kenapa kamu seperti habis melihat hantu?wajah mu seperti ketakutan gitu?"ucap mama Imel yang membuat rya semakin gak tenang karena akan duduk berdekatan dengan Ardi

"Eh,i i iya buk..maaf kan saya pak Ardi atas kesalahan yang saya tidak sengaja tadi"ucap rya sambil meminta maaf kepada Ardi dengan suara bergetar dan menduduk kan pan**t nya di kursi

Semua yang ada dimeja itu kebingungan karena pernyataan rya.Dan Ardi bisa mengartikan pandangan mereka semua

"Papa sama Mama tidak usah bingung seperti itu,dan pak Stefan juga..bukan kesalahan apa apa cuman bertabrakan pelan tadi saat berada didepan kamar mandi.Saya juga karena buru buru,dan buat kamu tidak usah seperti penjahat kriminal yang membuat kita merasa tidak nyaman"ucap Ardi sambil tersenyum bahagia karena akhir nya bisa bertemu kembali

Mama Imel yang memperlihatkan putra nya senyum dari hati dan tulus saat mengucapkan kata kata nya terhadap rya,mama Imel bisa merasakan jika putra nya telah jatuh hati kepada rya.Mama Imel juga ikut tersenyum dan senyuman nya yang sulit di artikan

"Ya sudah,karena kita semua sudah disini mari kita mulai makan siang kita karena makanan nya sudah memanggil manggil saya"ucap pak Jimmy yang membuat semua nya tertawa

"Ya Tuhan....tertawa begitu kecantikan nya makin terpancar,aku benar benar sangat menyukai nya? aduh,apa apaan aku ini?apa aku sudah gila?atau aku benar benar jatuh cinta kepada rya?"gumam Ardi sambil senyum dan menggelengkan kepalanya

Mama Imel juga memperhatikan nya.

"sepertinya putra ku benar benar jatuh cinta kepada rya,jadi aku tidak perlu repot-repot untuk menjodohkan Ardi dengan rya,,,karna Ardi benar benar menyukai rya.Semoga mereka berjodoh supaya kami bisa menyaksikan pita kesayangan ku ini menikah dan menimang cucu dari nya"gumam mama Imel senyum penuh arti

Mereka makan siang dengan tenang bahkan sekali kali bercanda ria.

Pak Stefan juga merasa dengan membawa rya akan semakin mempererat hubungan kerjasama mereka karena pak Stefan bisa melihat dengan jelas kalau pak Jimmy dan Bu Imel bahkan putra satu-satu mereka sangat menyukai rya

"Seperti nya rya ini memang hoki perusahaan kami,dan aku akan pastikan tidak akan pernah melepaskan berlian seperti rya terbuang dari perusahaan ku"gumam pak Stefan disela sela makan siang nya

Selesai makan siang mereka kembali berbincang-bincang.Dan entah kenapa mama Imel langsung menuju topik pembahasan yang sudah di karang nya

"Maaf sebelumnya pak stef,kalau boleh nanti pulang nya biar Bu rya di antar kan putra saya saja.Karena saya masih mau ajak bu rya kerumah kami untuk menunjukkan sesuatu"ucap mama Imel yang membuat rya dan Ardi terbatuk bersama

"Hahahahaha,seperti nya kalian berjodoh..masa batuk saja bisa barengan"ucap pak Jimmy tertawa karena sudah mengerti dengan tujuan istri nya

Pak Stefan juga yang sudah bingung kenapa rya bisa ditahan hanya bisa mengiyakan dan tersenyum kaget juga

"Oooh,silahkan Bu..dan sebaik nya ibu tanyakan saja kepada Bu rya siapa tau Bu rya keberatan"sahut pak Stefan dengan sopan.

Rya yang sangat kebingungan bahkan seperti kehilangan kesadaran nya karena pemilik perusahaan terbesar di kota itu meminta nya untuk ikut kerumah mereka.

"Kenapa jadi seperti ini?apa yang harus ku jawab?menolak akan menimbulkan sakit hati atau bahkan berpengaruh dengan perusahaan tempat ku bekerja.Bagaimana ini?"gumam rya kebingungan

"Gimana bu rya,apakah kamu keberatan?"tanya mama Imel yang menyadarkan rya

"Eh eh,gimana yah Bu...saya tidak keberatan jika memang ibu berkenan mengajak say kerumah ibu.Dan satu lagi ibu tidak perlu memanggil saya dengan sebutan Bu,cukup rya saja karena saya bawahan Anda"sahut rya dengan sangat sopan yang membuat Ardi semakin terpesona

"Bagaimana dengan nak?jika saya tidak memanggil sebutan bu,apakah kamu keberatan juga?"tanya mam Imel kembali kepada rya

"Tidak tidak buk,saya senang dengan panggilan ibu barusan"jawab rya dengan lembut

Disela sela pembicaraan mereka, sekretaris pak Stefan memandang tidak suka dengan rya karena merasa rya terlalu cepat untuk disukai siapa saja.

"Baik lah kalau begitu,kami pamit pulang pak,buk dan juga pak Ardi juga terimakasih atas undangan istimewa ini...Buat Bu rya kabarin Nita jika kamu sudah sampai dirumah"ucap pak Stefan sambil bersalaman dengan pak Jimmy dan Bu Imel juga Ardi

"Ya sudah pak,jangan kuatir... manajer kebanggaan perusahaan bapak ini akan sampai dirumah dengan selamat bahkan dengan tenang, terimakasih juga karena bapak sudah bersedia datang dan membawa kebahagiaan untuk kami dengan kehadiran nak rya"ucap mama Imel yang membuat wajah rya merona

bersambung.....