Revan seorang pria tampan pengusaha muda sukses, ia pernah mengalami kegagalan saat akan menikah dengan gadis yang di cintainya, kegagalan itu membuat ia enggan menjalin lagi hubungan dengan seseorang, hingga ia di jodohkan oleh kedua orang tuanya dengan gadis SMU
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunga Alika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Resepsi pernikahan Revan dan Yura pun di gelar dengan sangat mewah di hotel milik keluarga Maheswara. Yura terlihat sangat cantik dengan gaun yang di desain oleh Bella alias Beni begitupun dengan Revan yang terlihat sangat tampan nan gagah dengan setelan jasnya.
"Seharusnya aku yang ada bersama dengan Revan sekarang bukan gadis kecil tiidak tau malu itu " ucap Sintia
"Kau akan ada di sana jika kau tidak melarikan diri waktu itu" ledek siena
"Saat itu aku belum siap menikah dengannya, lagi pula Revan terlalu posesif aku tidak suka, tapi sekarang aku sadar tidak ada pria selembut Revan yang memperlakukan seorang wanita dengan sangat baik " ucap Siena penuh penyesalan
"Kesempatan itu akan selalu ada " ucap Siena
"Kesempatan apa maksudmu, dia sudah ada di pelaminan, sudah tidak ada kesempatan untuku " jawab Sintia
"Kau masuh bisa merusak kebahagiannya " kata Siena
"Ckk tidak semudah itu ' jawab Sintia
"Kau sendiri tidak bisa melakukan apa-apa kepada Regan dan istrinya yang menyebalkan itu " Sintia membalikan perkataan Siena
"Kau seperti tidak tau Regan saja dia sangat posesif dan tidak mau jauh sedikit dari istrinya itu, berbeda dengan Revan yang membebaskan istrinya kemana saja, aku sering melihatnya berada di luar bersama dengan temannya itu"
"Benarkah, mungkin nanti aku bisa sedikit mengganggunya " ucap Sintia tersenyum sinis
Revan dan Yura terlihat sangat bahagia di sana, banyak orang yang memberikan selamat atas pernikahan mereka. Pak Hendra pun hadir beserta istri dan anaknya, mereka terlihat seperti keluarga yang sangat bahagia.
"Yura, selamat sayang untuk pernikahanmu " ucap pak Hendra
Yura menatap papanya dengan mata yang berkaca-kaca.
"Makasih pah, untuk yang pertama dan terakhir papa ngelakuin hal yang sangat baik sama Yura, makasih udah nikahin Yura sama om Revan yang sangat mencintai Yura dan juga keluarganya yang penuh dengan kasih sayang yang selama ini ga pernah Yura dapetin selama Yura tinggal sama papah " ucapan Yura menjadi pukulan berat di hati Hendra, betapa dia tidak pernah memperlakukannya dengan baik putrinya itu. Selama ini dia hanya fokus kepada Sandra dan juga Kiara. Ada penyesalan di hatinya karena perbuatannya selama ini kepada Yura. Seandainya waktu bisa terulang kembali Hendra akan memperlakukan Yura dengan sangat baik, penyesalan itu selalu datang mengahantui Hendra ketika Yura menikah dengan Revan waktu itu
Revan yang melihat begitu banyak kesedihan di mata Yura, langsung merangkulnya dan memberikan pelukan hangat untuk menenangkan hatinya.
"Maafin papa Yura " ucap Hendra sambil mengelus lembut rambut putrinya kemudian pergi meninggalkan Yura karena hatinya ikut sakit melihat air mata putrinya, ribuan penyesalan menghantam hatinya saat ini.
"Selamat ya atas pernikahanmu " ucap mamah Sandra sambil melengos pergi
"Masa depan lo dikit banget ya, baru lulus sekolah aja langsung kawin " ucap Kiara meledek
Mendengar Kiara berbicara seperti itu membuat Revan sangat marah dan akan membalas perkataan Kiara ,namun Yura menghentikannya dengan memegang tangan Revan.
"Gue itu ga usah kuliah juga udah kaya, nikahnya juga sama sultan ganteng ga kaya lo yang mesti cape-cape kuliah pinter engga, ujung-ujungnya malah jadi karyawan, ngebes banget ya hidup lo " ledek Yura membuat Kiara menahan marah dan hampir saja tangannya mendarat di pipi Yura.
"Kalau kau berani sedikit saja meyentuh istriku, ku yakinkan kepadamu kau akan menjadi gelandangan saat ini juga " ucap Revan penuh penekanan
Dengan wajah penuh kemarahan Kiara pergi dari sana meninggalkan Yura dan Revan.
"kamu ga apa-apa sayang ?" tanya Revan khawatir
"Ngga om " jawab Yura tersenyum
"Hey tayoooo....." teriak si Timmy
"Timmy......" Yura senang melihat kedatangan Anggi sahabat satu-satunya. Mereka berpelukan ,Anggi merasa bahagia dengan pernikahan Yura. Akhiranya si tayo bisa mendapat kebahagiaan. Anggi lah yang tau bagaimana kehidupan Yura yang sangat menyedihkan
"Ya ampun gue jadi pengen kawin " ucap Anggi tertawa
"Kau juga akan menikah denganku anak kam-bing " ucap Rama dengan wajah datar tanpa senyum
"Iya tapi nikahnya sama anak onta "
Satu jeweran pun mendarat di telinga Anggi
"Lepasin ihh sakit...." kesal Anggi
Revan dan Yura merasa terkejut mendengar Anggi akan menikah dengan Rama.
"Beneran Timmy lo mau kawin sama dia " tanya Yura
"Iya..." jawab Anggi
"Kok bisa...?" Yura merasa heran bagaimana sahabatnya kan menikah dengan Rival adik iparnya, apa Anggi tidak tau kalau Rama sangat mencintai Sabira, apa itu tidak akan membuatnya patah hati .
"Lo tau ga dia siapa ?" bisik Yura
"Taulah, dia anak onta yang suka susu sapi " jawab Anggi asal
"Bukan itu maksud gue " ucap Yura masih berbisik
Saat Yura akan bicara lagi tangan Anggi langsung di tarik oleh Rama.
"Selamat atas pernikahan kalian " ucap Rama sambil menyeret si Timmy
Yura menatap kepergian Anggi dengan Rama
"Om..." ucapnya sambil melihat ke arah Revan namun Revan hanya menggelengkan kepala bahwa Yura tidak boleh mengatakannya kepada Anggi.
"Sudahlah Yura itu urusan mereka kau tidak boleh ikut campur " Yura pun mengangguk meskipun hatinya merasa tidak enak kepada Anggi.
Bira dan Regan menghampiri Yura dan Revan untuk memberikan selamat.
"Selamat ya tayo kamu cantik banget A Revan juga ganteng keren dehh " ucap Bira sambil tersenyum ke arah mereka.
"Hey, ratu ubur-ubur kau jangan memuji orang lain, suamimu lah yang paling tampan " ucap si kanebo marah, Bira hanya mencebik mendengar ucapan suaminya.
"Makasih kak Bira, kak Regan " Bira dan Regan pun mengangguk
"Kak Bira tadi si titim sama....."
"Si patrick " potong Regan tertawa dan mendapat sikutan dari Bira
"Kok kalian tau..." tanya Yura
"Tentu saja kami tau tapi kami lupa memberi tau..." ucap Regan cuek
"Kasian si titim...." ucap Yura sedih
Akhirnya pesta pun berakhir, Yura dan Revan merasa sangat kelelahan menyalami semua tamu di sana .Kini mereka menginap di hotel karena terlalu lelah untuk pulang.
"Yura cape banget badan Yura pegel semua " keluh Yura
"Mau aku pijit ?" tawar Revan
"Mau bangeett " ucap Yura manja
"Kemarilah " Revan mengulurkan tangannya dan di sambut oleh Yura. Revan langsung menarik Yura ke dalam pangkuannya, hingga Yura memekik
"Om....." pekik Yura
"Mau di pijit sebelah mana dulu hemm ? tanya Revan sambil tangannya terus menelusuri tubuh Yura .
"Ih, om kalo gini bukan mau mijat tapi mau bikin anak " ucap Yura
"Baiklah kita akan membuat anak sekarang " Revan langsung menggendong Yura dan merebahkan tubuh Yura di kasur king size di kamar itu. Tak menunggu waktu lama Yura sudah berada di bawah kungkungan Revan . Dan kegiatan mencetak anak pun terjadi di kamar hotel itu.
Maaf slow upadate, akunya lagi ga enak badan 🙏😷😞