NovelToon NovelToon
Trial Of Marriage

Trial Of Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Romansa / Pernikahan rahasia
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Coffeeandwine

Jae Hyun—seorang CEO dingin dan penuh perhitungan—menikahi Riin, seorang penulis baru yang kariernya baru saja dimulai. Awalnya, itu hanya pernikahan kontrak. Namun, tanpa disadari, mereka jatuh cinta.

Saat Jae Hyun dan Riin akhirnya ingin menjalani pernikahan mereka dengan sungguh-sungguh, masa lalu datang mengusik. Youn Jung, cinta pertama Jae Hyun, kembali setelah pertunangannya kandas. Dengan status pernikahan Jae Hyun yang belum diumumkan ke publik, Youn Jung berharap bisa mengisi kembali tempat di sisi pria itu.

Di saat Jae Hyun terjebak dalam bayang-bayang masa lalunya, Riin mulai mempertanyakan posisinya dalam pernikahan ini. Dan ketika Seon Ho, pria yang selalu ada untuknya, mulai menunjukkan perhatian lebih, Riin dihadapkan pada pilihan: bertahan atau melepaskan.
Saat rahasia dan perasaan mulai terungkap, siapa yang akan bertahan, dan siapa yang harus melepaskan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Coffeeandwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Growing Doubts

Cahaya matahari pagi mulai merayap masuk melalui celah-celah tirai besar di kamar mereka. Riin menggeliat perlahan, matanya yang masih setengah terbuka menangkap siluet seseorang yang tengah berdiri di depan cermin. Suara gesekan halus dari kain jas yang disesuaikan dengan bahu tegap itu membuatnya mengerjap sadar.

"Jae Hyun~a..." suara RIin masih serak karena baru bangun. Ia duduk di ranjang, merapatkan selimut ke tubuhnya, mengamati pria yang sudah terlihat rapi dengan setelan jasnya.

Jae Hyun menoleh sekilas, menyadari bahwa istrinya sudah bangun. "Kau sudah bangun?" tanyanya sambil mengecek jam di pergelangan tangannya. Ia tampak tergesa-gesa.

Riin mengerutkan kening. "Kau sudah mau pergi?"

"Iya, ada hal yang harus aku urus," jawabnya singkat. Langkahnya mendekati ranjang, ekspresinya tenang seperti biasa, namun ada sesuatu yang terasa berbeda.

Jae Hyun menunduk, membelai rambut Riin dengan lembut sebelum memberikan kecupan singkat di keningnya, lalu di bibirnya_sebuah kebiasaan yang selalu ia lakukan sebelum pergi bekerja. Namun pagi ini, Riin bisa merasakan ada yang kurang. Seolah ada jarak yang tak terlihat di antara mereka.

"Jangan lupa sarapan," ucap Jae Hyun dengan suara yang terdengar lebih datar dari biasanya. "Bibi sudah datang dan memasak untukmu. Jangan sampai melewatkannya."

Riin mengangguk pelan, tapi matanya tetap mengamati Jae Hyun dengan seksama. Perhatiannya pagi ini terasa… hambar. Tidak ada kehangatan yang biasa ia rasakan. Tidak ada belaian lembut di pipinya, tidak ada lirikan sekilas yang selalu penuh makna.

Saat pria itu berbalik dan melangkah menuju pintu, Riin merasa dadanya sedikit sesak. Ia membiarkan Jae Hyun pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi, tapi perasaan kosong itu tetap menggantung di dadanya.

Ketika suara mobil terdengar menjauh dari halaman rumah mereka, Riin menunduk, menggenggam selimutnya erat. Jae Hyun memang masih menunjukkan perhatiannya, tapi pagi ini… sesuatu terasa salah. Perhatian itu seakan hanya formalitas belaka.

Dan itu cukup membuat hatinya merasa tidak nyaman.

***

Hari itu kantor terasa lebih ramai dari biasanya. Suara dering telepon bersahut-sahutan, langkah kaki terburu-buru terdengar di sepanjang lorong, dan percakapan rekan kerja bercampur dengan suara ketikan keyboard yang tak henti-hentinya. Udara dalam ruangan terasa sedikit lebih panas dari biasanya, mungkin karena intensitas pekerjaan yang meningkat menjelang tenggat waktu.

Di tengah hiruk-pikuk itu, Riin duduk di mejanya dengan kepala yang terasa berat. Matanya menatap layar komputer, tetapi pikirannya melayang entah ke mana. Ada banyak hal yang harus ia selesaikan hari ini, tetapi tubuhnya terasa lebih lelah dari biasanya. Pinggangnya nyeri, punggungnya pegal, dan perutnya sesekali masih terasa kram yang masih berlangsung sejak beberapa hari yang lalu.

Ia memijat pelipisnya, mencoba fokus. Namun, pikirannya terus berputar ke satu hal lain_Jae Hyun.

Suaminya pergi pagi-pagi sekali tanpa penjelasan apapun. Dan yang lebih mengganggu, sikapnya terasa berbeda. Seolah ada sesuatu yang ia sembunyikan.

'Apa yang sebenarnya dia lakukan?'

Suasana hatinya semakin memburuk seiring berjalannya waktu. Rasa penasaran, ditambah tubuh yang terasa tidak nyaman, membuat emosinya lebih sensitif dari biasanya.

Saat akhirnya ia menemukan bagian pekerjaannya yang harus didiskusikan dengan Jae Hyun, tanpa berpikir panjang, ia bangkit dan melangkah menuju ruangan CEO. Namun alih-alih bertemu dengan suaminya, di depan pintu itu, ia justru bertemu dengan Ah Ri.

"Kau ingin bertemu dengan Sajangnim?" tegur Ah Ri lebih dulu saat menyadari kedatangan Riin.

"Iya." Riin mengangguk. "Ada beberapa hal yang harus dibahas dengannya. Dia sedang tidak sibuk, kan?"

Ah Ri terlihat ragu sejenak sebelum menjawab, "Kau belum bisa menemuinya sekarang. Dia belum datang ke kantor."

Riin tertegun. "Apa?" Dahinya mengernyit. "Tapi dia sudah pergi pagi-pagi sekali dari rumah."

Ah Ri mengangkat bahunya. "Aku sudah menghubunginya, dan dia bilang ada urusan pribadi. Sajangnim juga memintaku menunda beberapa pertemuan sampai ia kembali."

Jantung Riin mencelos. Satu nama langsung muncul dalam pikirannya_Youn Jung. Tangan Riin mengepal di sisi tubuhnya tanpa ia sadari. Ia tahu Jae Hyun sudah tidak memiliki perasaan terhadap cinta pertamanya itu, tapi sialnya, pria itu selalu merasa bertanggung jawab untuk melindungi wanita yang seharusnya sudah menjadi bagian dari masa lalunya itu.

"Riin... Riin~a..." Suara Ah Ri membuyarkan lamunannya. Wanita itu bahkan mengibaskan tangannya beberapa kali di depan wajah Riin. "Kau baik-baik saja?"

Riin mengerjap, mencoba menarik dirinya kembali ke dunia nyata. "Ah... iya." Ia mencoba tersenyum, tetapi senyumnya terasa hambar.

Ah Ri menatap sahabatnya dengan ekspresi penuh selidik sebelum akhirnya bertanya, "Apa Jae Hyun tidak mengatakan apa pun padamu sebelum pergi?"

Riin menghela napas, suaranya lebih pelan dari yang ia inginkan. "Tidak."

Ah Ri mengangguk kecil, ekspresinya seolah mengatakan bahwa ia memahami situasi Riin.

"Sebaiknya aku kembali bekerja," lanjut Riin. "Aku akan menemuinya nanti jika dia sudah datang."

"Baiklah. Nanti akan kusampaikan padanya kalau kau mencarinya," kata Ah Ri, suaranya terdengar lebih lembut dari sebelumnya.

Riin kembali ke mejanya, mencoba membenamkan dirinya dalam pekerjaan, tetapi pikirannya terus dipenuhi berbagai dugaan. Itu membuatnya lebih ceroboh dari biasanya.

"Riin-ssi?"

Suara familiar itu membuat Riin menoleh. Seon Ho terlihat tengah berdiri di dekat mejanya, menatapnya dengan ekspresi khawatir. "Apa kau butuh bantuan?"

Riin tersenyum tipis, mencoba menyembunyikan kegelisahannya. "Aku melakukan beberapa kesalahan, tapi masih bisa kuperbaiki." katanya, namun detik berikutnya ia justru menjatuhkan pulpen, panik, hingga Seon Ho_tanpa diminta_mengambilkan pulpen milik Riin yang kebetulan jatuh tidak jauh dari ujung sepatunya.

Seon Ho menyerahkan pulpen itu sambil menatap Riin lebih dalam, seolah sedang membaca sesuatu di wajah wanita yang masih dicintainya itu. "Sepertinya kau butuh istirahat sejenak. Memaksakan diri hanya akan membuat pekerjaanmu terasa lebih sulit."

Riin menggigit bibirnya pelan. "Kau benar... aku tidak bisa bekerja dalam kondisi seperti ini." katanya, akhirnya, seolah ia telah menyerah pada keadaan.

"Bagaimana kalau kita ke kafe?" Seon Ho mengusulkan dengan nada santai. Ekspresinya yang semula terlihat cemas, kini kembali ceria. Memamerkan lesung pipinya yang semakin dalam disaat senyuman di wajahnya semakin lebar. "Aku dengar ada menu es krim baru."

"Apa rasanya enak?" tanya Riin, ekspresinya terlihat sedikit bersemangat dibandingkan sebelumnya.

Seon Ho tersenyum, menyadari betapa sangat mudahnya membuat suasana hati wanita ini berubah hanya karena sebuah es krim. "Kalau kita tidak mencobanya, kita tidak akan tahu, kan?"

"Baiklah." ucap Riin pada akhirnya.

***

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!