harap bijak dalam membaca. ini hanya cerita fiksi
angga dan Laura. 2 pasangan yang masih duduk di bangku sekolah atas yang terpaksa harus memiliki ikatan yang kuat karena perjodohan dari keluarga mereka.
mereka tidak punya pilihan selain menerima perjodohan ini.
angga si cowok alim yang tidak pernah meninggalkan sholatnya dan tidak pernah berpacaran atau mabuk mabukan. harus terpaksa menikahi seorang gadis yang sangat berbeda dengan dirinya.
bagaimana nasib Angga dan Laura kedepannya? ayo baca cerita ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 27
saat jam istirahat kedua, setelah melakukan solat Zuhur. Angga dan teman temannya kembali membahas tentang kejadian tadi pagi. Mereka harus menemukan siapa pelakunya sebelum orang itu melakukan sesuatu yang lebih buruk dari ini.
" foto itu ada yang lagi di kantin kan?" ujar Angga.
Mereka bertiga mengangguk. Foto yang di sebarkan itu memang ada beberapa foto yang di kantin.
" kita bisa lihat cctv di kantin, siapa ambil foto itu" ujar Angga.
" tapi gimana kita bisa masuk ke ruangan komputer? " tanya Lauris.
tidak semua orang bisa masuk ke ruangan tersebut. Hanya para guru dan orang orang kepentingan saja yang boleh masuk.
" Angga kan mantan ketua OSIS, kita berdua juga mantan anggota OSIS. Jadi kita bisa masuk kesitu" ujar Jupiter.
Lauris lupa, yang bersamanya saat ini adalah mantan babu sekolah. Ada guna juga ternyata jadi babu sekolah.
" Lo ingat tanggal foto itu di ambil?" tanya Lauris.
" foto itu di ambil kemaren " jawab Angga.
" ayo" ajak Jupiter.
Mereka berempat pun segera berjalan menuju ruangan komputer. Saat masuk tentu saja mereka akan bertemu dengan petugas pengawas cctv.
" hy pak Agus" sapa Jupiter.
" ada perlu apa kalian kesini?" tanya pak Agus.
mereka ber4 saling pandang. Alasan apa yang harus mereka gunakan. Jujur tidak mungkin, berbohong? Angga selalu mengajari mereka untuk tidak berbohong. Tentunya hanya Jupiter dan bintang, karena Lauris sejatinya bukan teman Angga.
" begini pak, aku kehilangan dompet kemarin di sekolah, keknya hilang di kantin. tapi pas di cari nggak ada, mungkin sudah di ambil orang. Jadi kami kesini buat periksa cctv di kantin" ujar Lauris.
speechless, mereka bertiga tidak menyangka jika Lauris sangat lancar berbohong tanpa terbata bata sedikitpun. Bahkan cara Lauris berbicara pun seperti orang benar saja.
" tapi cctv tidak bisa di lihat jika tidak ada izin dari pihak sekolah" ujar pak Agus .
" karna itu pak, aku bawa mereka kesini karena mereka mantan anggota OSIS, dan bapak pasti kenal dia kan" ujar Lauris menunjuk pada Angga.
Pak Agus mengangguk, ya kali dia tidak mengenal Angga. Ketua OSIS yang sangat di banggakan di sekolah. Bahkan Angga juga murid langganan olimpiade bersama Laura.
" jadi bapak pasti tau dong dia ini mantan ketua OSIS terbest selama 2 tahun ini. Jadi dia udah punya izin dari kepala sekolah" ujar Lauris.
Pak Agus nampak berfikir sejenak. lalu dia mengangguk mengizinkan mereka untuk mengakses area cctv di kantin. hanya di kantin saja.
" yang kemaren? Jam berapa?" tanya pak Agus.
" jam istirahat kedua pak" jawab Angga.
Pak Agus Mulai memutar rekaman cctv di area kantin pada jam istirahat kedua. Angga dan yang lainnya fokus menatap layar komputer memerhatikan setiap orang yang di rasakan mencurigakan.
" itu! Itu dia orang nya" ujar bintang tiba tiba menunjuk nunjuk pada layar komputer " mundur lagi pak sedikit"
pak Agus menurut, dia memundurkan rekaman tersebut.
" stop!" ujar bintang dan pak Agus langsung menjeda nya. " dia yang ambil fo_ emmm"
Mulut bintang di bekam oleh Jupiter. Bintang ini memang lebih baik diam saja tidak usah bersuara. Hampir saja ketahuan kan.
" diam " bisik Jupiter.
" tangan Lo asin" ujar bintang setelah mulutnya di buka.
" habis gelap ingus" ujar Jupiter santai.
Bintang ingin meludah dan juga ingin mudah. Gila! Lidahnya baru saja mencicipi ingus Jupiter. Bintang tidak tahan, dia lansung berlari ke luar ruangan sambil membungkam mulutnya dengan tangannya sendiri agar tidak muntah di jalan.
" coba di zoom pak" ujar Angga.
Pak Agus menurut, dia memperdebatkan gambar tersebut hingga mereka dapat melihat lebih jelas siapa orangnya.
" Ilham" gumam Angga.
" terimakasih pak, kami pergi dulu" ujar Angga lalu mereka pergi dari sana.
" itu Ilham kan?" ujar Jupiter saat mereka sudah keluar dari ruangan tadi.
" udah gw bilang, pasti musuh Lo itu" ujar Lauris.
" bukan " jawab Angga.
Angga yakin, dia memang tidak memiliki masalah apa apa dengan Ilham. bertatap muka saja mereka tidak pernah. hanya sekedar kenal karena mereka satu kelas.
" kalo bukan kenapa dia ngelakuin itu?" tanya Lauris.
" musuh Laura kali " ujar Jupiter.
Yang di berita itu hanya melibatkan Laura dan Angga bukan? Jadi jika bukan musuh Angga berarti musuh Laura.
" tapi di postingan itu jelas jelas berfokus memperjelaskan nama Angga" ujar Lauris.
Mereka terdiam nampak berfikir keras. apa kira kira alasan Ilham melakukan ini? Tidak mungkin tanpa alasan kan?
" kita temuin dia seka_"
Kringg
bel masuk berbunyi. Membuat ucapan Jupiter tertahan. Mereka menghembuskan nafas panjang karena lagi lagi misi mereka harus terhentikan Karna bel berbunyi.
" lanjut nanti apa besok?" tanya Lauris.
" nanti, setelah bel pulang kita ajak Ilham bicara " ujar Angga.
Jupiter dan Lauris mengangguk setuju. Setelah itu mereka berjalan ke kelas masing masing.