NovelToon NovelToon
MAAFKAN AKU, ISTRIKU

MAAFKAN AKU, ISTRIKU

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Perjodohan / Patahhati / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:14.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: nazwa talita

Perjuangan Abimanyu untuk mendapatkan kembali cinta Renata, sang istri yang telah berulang kali disakitinya.

Tidak mencintai gadis yang menjadi wasiat terakhir ibunya membuat Abimanyu seringkali menyiksa dan menyakiti hati Renata hingga berkali-kali.

Akankah Bima bisa kembali mendapatkan cinta istrinya? Sementara hati Renata telah mati rasa akibat perbuatan Abimanyu yang telah menyebabkan buah hati dan ibunya meninggal dunia.

"Mas Bima-"

"Panggil aku Tuan seperti biasanya, karena kau hanyalah seorang pembantu di sini!"

"Ta-tapi Mas, kata Nyonya-"

"Ibuku sudah meninggal. Aku menikahimu karena keinginan ibuku, jadi kau jangan berharap dan bermimpi kalau aku akan menuruti keinginan ibuku untuk menjagamu!"

"I-iya, Tu-Tuan ...."

Yuk! Ikutin ceritanya, jangan lupa siapin tisu karena novel ini banyak mengandung bawang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nazwa talita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 KEKESALAN SHINTA

"Heh, pembantu! Mau kemana kamu?"

Renata menghentikan langkahnya. Netranya menatap perempuan cantik dengan baju seksi yang saat ini bersedekap menatapnya dengan tatapan angkuh.

"Ada apa, Nyonya?"

"Mau kemana kamu?" ulang Shinta dengan suara keras.

Renata menghela napas panjang.

Kenapa pasangan suami istri ini senang sekali berteriak? Apa mereka pikir, aku ini tidak bisa mendengar kalau mereka berkata dengan lembut?

"Saya mau pulang, Nyonya. Pekerjaan saya sudah selesai."

"Siapa bilang pekerjaanmu sudah selesai? Apa kau lupa, sudah beberapa hari ini kau tidak pernah membersihkan kamar utama?" ucap Shinta penuh penekanan.

"Saya sudah meminta Tuan Bima untuk mencari satu orang lagi untuk membantu membersihkan rumah ini, Nyonya, karena saya tidak bisa membersihkan rumah besar ini sendirian."

"Heh! Kau pikir siapa dirimu? Membersihkan seluruh ruangan di rumah ini adalah tugasmu sebagai pembantu. Kenapa kau harus keberatan?" Shinta berteriak sambil berkacak pinggang. Sementara Renata menatap perempuan itu dengan geram, kedua tangannya terkepal erat.

"Saya sudah melakukan tugas saya. Saya pamit undur diri ... Nyonya!" Renata menatap tajam ke arah Shinta.

"Heh, pembantu! Aku menyuruhmu membersihkan dan membereskan kamar utama bukannya malah pergi, bodoh!" Shinta kembali berteriak, perempuan itu sangat kesal karena Renata menolak perintahnya.

Apalagi, saat dia melihat tatapan tajam Renata yang seolah menghinanya.

"Maaf, Nyonya. Mulai dari kemarin, pekerjaaan saya hanya selesai jam segini. Dari kemarin, setiap saya datang, Nyonya dan Tuan belum bangun, makanya saya tidak sempat membersihkan kamar utama," jelas Renata. Perempuan itu tetap bersikeras tidak mau membersihkan kamar utama.

Kau pikir aku bodoh? Disuruh membersihkan bekas percintaan kalian?

"Kau bisa membersihkan kamar itu setelah aku dan Bima bangun, bodoh!"

Lagi-lagi kalimat itu keluar dari mulut Shinta. Kalimat itu sungguh tidak pantas keluar dari mulut perempuan berparas cantik itu.

Sementara, wajah Renata merah padam.

Bima bergegas turun saat mendengar teriakan Shinta.

"Ada apa ini? Kenapa kau berteriak, Sayang?" Bima menatap Shinta dengan penuh tanda tanya. Pria tampan itu memang tidak mendengar semua perdebatan antara kedua istrinya itu.

"Pembantu itu tidak mau membersihkan kamar kita, Sayang. Dia bilang, dia akan pergi karena jam kerjanya sudah selesai," ucap Shinta manja.

Bima menatap Renata, perempuan yang sudah beberapa hari ini tidak dilihatnya. Renata terlihat kesal. Bima melirik jam dinding di depannya. Biasanya, Renata akan pergi setelah pukul 08.00 tepat untuk bekerja di tempat lain.

Meskipun sangat kesal, Bima akhirnya membiarkan perempuan itu bekerja. Pria itu belum sempat berbicara dengan Renata karena dia sibuk dengan istri barunya.

Bima bahkan belum sempat bertanya pada Renata di mana dia tinggal selama beberapa hari ini.

"Sayang, Renata memang sudah izin hanya bisa bekerja sampai pukul 08.00 pagi. Dia ada pekerjaan lain di luar." Bima masih menatap Shinta yang terlihat kesal.

"Mana bisa begitu? Dia kan pembantu di rumah ini, kenapa jadi bekerja di tempat lain juga?" protes Shinta.

"Tugasnya hanya memasak dan membersihkan rumah setiap pagi. Mulai besok, akan ada asisten rumah tangga baru yang bekerja di sini untuk menggantikan dia," jelas Bima. Kedua netranya menatap Renata yang masih terlihat kesal.

Bima ingin sekali mendekatinya, tetapi, melihat Shinta yang merajuk, dia tidak mungkin melakukannya karena takut Shinta curiga.

"Saya permisi, Tuan, Nyonya." Suara Renata terdengar. Gadis itu bergegas melangkah meninggalkan dapur. Wajahnya masih terlihat kesal.

"Tunggu, Renata!"

"Aku ingin berbicara denganmu, sebentar."

"Sayang, apa yang ingin kau bicarakan dengannya?" protes Shinta.

"Masalah pekerjaan dia. Kau tunggu sebentar di sini."

"Tapi-"

"Hanya sebentar, Sayang ... bagaimanapun, Renata sudah lama bekerja di sini. Susah nyari orang yang sudah terlatih seperti dia."

Ucapan Bima memang ada benarnya juga. Kalau tiba-tiba pembantu itu kabur, siapa yang akan memasak untuk mereka?

"Baiklah!" Shinta akhirnya mengalah. Perempuan itu menuju meja makan.

"Renata, aku tunggu kau di ruang kerja." Bima melangkah terlebih dahulu, sementara Renata meskipun kesal, akhirnya menurut, mengikuti langkah majikan sekaligus suaminya itu.

***

"Kamu kerja di mana? Menginap di mana, dan kenapa kamu susah sekali dihubungi?" Bima menatap perempuan cantik di hadapannya itu. Entah mengapa, ada perasaan lega saat bertemu dengan Renata setelah beberapa hari ini dia sama sekali tidak melihat sosok cantik itu.

"Memangnya, di mana aku kerja dan di mana aku tinggal itu sangat penting buat, Tuan?"

"Renata!"

Kenapa gadis ini selalu saja membuatku kesal? Tidak bisakah dia menurut sekali saja?

Bersambung ....

Jangan lupa like, komentar dan hadiannya ya ❤️❤️❤️

1
Norma Koelima
milikmu... hahahaha..
Borahe 🍉🧡
EGOISSSSSSS GILA LO
Borahe 🍉🧡
kta seumuran Dok.
Borahe 🍉🧡
aku padamu Aldrian.
Borahe 🍉🧡
Bohong Shin. dia mau ketemu istri pertama nya hohoho
Borahe 🍉🧡
ihh kok gw geli dgn si Bima ini, pen kutabok
Borahe 🍉🧡
ini termasuk talak gak Sih
Borahe 🍉🧡
Gila si Bima
Julia Juliawati
ngelunjak itu namanya udh dimaafkan minta kembali bersama setelah membuat luka yg sangat kejam.
Julia Juliawati
bonyok2 tuh muka si bima
Julia Juliawati
aduh aq gedek banget sm si kepala batu. dia g tau bahasa manusia x ya ngeyel banget
Julia Juliawati
pingin aku tampil kepala, si bima pake palu biar g keras kepalanya. udh tau salah msh ngeselin. dasar kepala batu
Julia Juliawati
Luar biasa
Julia Juliawati
klo udh cerai sm bima jgn smpe rujuk lg ya thor. biarkan renata bahagia bersama pria yg mencintainya
desember
hahahaha lucu sekali kamu bima
Rahman Padaka
ok lanjud
Mom Nazriel
hadehhh,,sama aja ternyata cewe nya sok berani tp mudah d jebak juga,,emang udh bodoh dr awal si renata ttp aja bodoh🤣🤣🤣
Elmi Yunas
penasaran gimana kelanjutan hubungan bian dan renata,pengennya sih bian berhasil meluluhkan hati renata yang telah dibuat bian teramat sakit.
Vitha Vivi
Luar biasa
annethewie
banyak emang sampah yg ga bisa didaur ulang dikasih nyawa ya si sintul ini satunya..mbak di rumah dr umur 13 sampai tua dan akhirnya dipanggil Mak jenab ga pernah kita asal panggil..malah kita takutan ma dia kalau misal taruh baju sembarangan🤪🤪 dan dia yg nentuin menu makan tiap hari dirumah..suka suka dia..kebiasaan dia yg kita paling paham nonton sinetron sembari seterika baju
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!