My Sexy Boss

Mentari belum bersinar terang pagi itu, juga burung burung yang belum keluar dari sangkar nya. Seorang wanita muda sedang berkutat dengan alat dapur dan seorang pria sedang memperhati kan nya dengan wajah mengantuk nya.

" Sayang ini masih pagi, nanti saja makan nasi goreng nya " Ucap pria itu.

" Tapi aku mau nya sekarang mas " Jawab wanita muda itu.

" Tapi ini masih terlalu pagi dinda sayang " Ucap daniel menekan setiap kata nya.

Ya mereka pasangan suami istri yang sebentar lagi akan di karunia kan seorang anak, Tadi dinda membangun kan daniel hanya karna ingin di temani masak nasi goreng oleh suami nya itu. Dengan terpaksa daniel pun menuruti ke inginan istri nya yang sedang mengandung benih nya itu.

" Ouh jadi kamu gak ikhlas mas ?" Tanya dinda dengan tangan di pinggang nya dan mata nya melotot menatap suami nya yang hanya duduk manis di meja makan.

" Ikhlas kok sayang ikhlas " Ucap daniel meyakin kan istri nya yang sedang marah.

" Ya udah kalau emang ikhlas jangan ngomong terus, mending diem dan duduk aja di sana." Ucap dinda masih asik dengan acara memasak nya.

Sedang kan daniel hanya bisa pasrah saja dan menuruti semua yang di ucap kan oleh istri nya itu.

Setelah cukup lama berkutat dengan alat dapur, akhir nya dinda bisa menyelesai kan acara masak nasi goreng yang dia ingin kan itu.

" Kamu mau mas ?" Tawar dinda pada suami nya yang sedang memperhati kan diri nya.

" Gak, kamu aja yang makan " Ucap daniel mengeleng.

" Ouh ya mas, mana sate yang aku pengen kemarin malam ?" Tanya dinda sekaligus menagih.

' Astaga gue kira dia udah gak ingat tapi ternyata dia masih ingat sampai sekarang, tapi untung gue gak kasih tuh sate sama bi ani ' Batin daniel.

" Mas " Panggil dinda membuyar kan lamunan suami nya.

" Eh apa sayang ?" Tanya daniel.

" Aku tanya mana sate yang aku pengen kemarin malam ?" Tanya dinda sekali lagi.

" Ada sebentar mas ambil dulu " Daniel pun menuju rak tempat sate dinda di simpan, dan membawa nya untuk menyerah kan sate nya pada dinda.

" Nih " Sambil menyimpan sate di hadapan istri nya.

" Kamu gak makan mas ?" Tanya dinda heran, karena sate nya masih utuh seperti kemarin malam.

" Enggak, takut nya kamu mau lagi dan sekarang terbukti kalau kamu masih ingin sate nya." Ucap daniel.

" Iya sih " Lirih dinda, tapi masih bisa terdengar oleh daniel yang sedang berdiri di samping tempat duduk dinda.

" Ya udah buruan makan, takut nya dingin nanti." Ucap daniel menyadar kan istri nya yang tampak diam dan hanya menatap makanan di hadapan nya.

" Tapi aku takut kekenyangan mas " Ucap dinda.

" Loh kok kekenyangan sih ?" Tanya daniel heran. biasa nya kan dinda emang makan banyak tanpa memikir kan perut nya yang kekenyangan.

" Iya mas, aku pengen makan nasi goreng tapi aku juga pengan makan sate nya." Ucap dinda polos.

" Ya udah makan sate nya secukup nya aja, jangan semua nya. kalau nasi goreng nya habisin pasti nanti kan kamu gak makan lagi kalau udah makan sekarang " Saran daniel.

" Hmm baiklah " Dinda pun mulai makan tanpa menawar kan lagi kepada suami nya.

Selesai makan dinda langsung mencuci piring bekas makan nya.

" Sayang kan ada bi ani yang bisa cuci piring nya " Ucap daniel menghampiri istri nya yang tengah mencuci piring.

" Ini cuma sedikit kok mas " Ucap dinda yang masih sibuk dengan pekerjaan nya.

" Kan ada bi ani sayang, kamu gak usah capek capek buat nyuci piring sendiri." Ucap daniel memperingati istri nya.

" Mas ini bukan cucian baju yang harus di kerjakan sama bi ani terus." Ucap dinda mulai jengah dengan keposesifan suami nya itu.

" Terus mas gaji bi ani buat apa yank ?" Tanya daniel tak mau kalah.

" Ya buat kerja " Jawab dinda santai.

" Nah kan buat kerja, terus ngapain kamu masih nyuci piring ?" Tanya daniel.

" Kan udah dinda bilang, ini cuma piring aja bukan cucian baju " Setelah mengatakan itu dinda meninggal kan suami nya dengan perasaan kesal, karena dia tidak bebas melakukan apa pun yang dia ingin kan.

" Sayang " Panggil daniel yang kini sedang mengekor di belakang istri nya.

" Hmm." Hanya itu yang keluar dari bibir dinda.

" Kamu marah ?" Tanya daniel dengan hati hati karena takut menyinggung perasaan bumil.

" Munurut mas ?" Tanya dinda datar.

" Ya maaf yank, tapi aku larang kamu gak nyuci piring takut kamu kelelahan " Ucap daniel mencari alasan.

Tapi emang itu kenyataan nya, daniel melarang istri nya agar tidak terlalu lelah mengerjakan pekerjaan rumah.

" Tapi kan itu cuma dua buah piring aja mas " Ucap dinda tak mau kalah.

" Baiklah mas salah, Maaf ya ?"

" Gak bakal di maafin " Ketus dinda.

" Terus mas harus gimana biar kamu maafin mas ?" Tanya daniel memelas.

" Mas beliin dulu aku rujak baru aku maafin, Gimana mau gak ?" Tawar dinda.

" Apa yank ?" Tanya daniel tak mengerti.

" Beliin dulu aku rujak mas " Ucap dinda penuh penekanan.

" Ru..jak ?" Tanya daniel memastikan.

" Iya rujak "

" Apa itu rujak yank ?" Tanya daniel tak mengerti makanan macam apa yang di ingin kan istri nya itu.

" Ihh masa gak tau sih ?" Heran dinda.

" Ya gimana lagi kalau gak tau yank " Ucap daniel menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.

" Ya udah sekarang siap siap dulu, nanti dinda bakal kirim foto nya entar mas yang cari " Ucap dinda yang kini sudah di dalam kamar.

Sedang kan daniel hanya bisa pasrah saja dengan perintah bumil ini, dia menuruti semua yang di perintah kan oleh istri nya itu.

" Ya udah mas cari dulu ya " Ucap daniel yang sudah rapi dengan pakaian nya.

" Iya mas."

Daniel pun pergi mencari apa yang di ingin kan istri nya itu.

Sudah satu jam lebih di berkeliling akhir nya daniel pun menemukan apa yang di ingin kan istri nya itu, lalu dia bergegas menuju rumah nya karena dia yakin kalau dinda sedang menggu nya dari tadi.

Sesampai di sana dia tidak menemukan istri nya di ruang keluarga, lalu daniel menanyakan kepada art di rumah nya dan para art menjawab kalau dinda dari tadi sedang menunggu diri nya di dalam kamar.

" Ya sudah terima kasih ya bii " Setelah mengatakan itu daniel bergegas menuju lantai dua di mana kamar pribadi mereka berdua.

Sesampai di sana dia melihat istri nya tengah tertidur di sofa yang ada di kamar dengan posisi tangan kanan nya menompa kepala nya, daniel melanjut kan langkah nya menuju ke arah istri nya yang sedang tidur.

Di belai dengan lembut rambut indah milik istri nya itu dan mengecup sekilas bibir merah muda itu yang menggoda, setelah puas melihat wajah istri nya yang tertidur daniel pun mengangkat tubuh istri nya untuk di bawa ke kasur mereka. Setelah membaring kan tubuh istri daniel pun ikut membaring kan tubuh nya di samping istri nya dan menyusul istri nya menuju alam mimpi.

Jangan lupa vote, like, komen dan hadiah nya.