NovelToon NovelToon
Pernikahan Kedua Dengan CEO Kejam

Pernikahan Kedua Dengan CEO Kejam

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahkontrak / Perjodohan / Patahhati
Popularitas:1.8M
Nilai: 5
Nama Author: To Raja

Dimalam pertamanya dengan suaminya, Patricia menyaksikan perselingkuhan suaminya dengan adik kandungnya.

Kamar pengantin yang harusnya digunakannya bersama suaminya berakhir menjadi tempat bermain suaminya dengan adik kandungnya.

Permainan panas dua orang itu dilakukan di depan Patricia tanpa ada rasa bersalah.

Karena tidak tahan, Patricia meninggalkan hotel dan berjalan dalam hujan, naasnya, dia malah menjadi korban pelecehan pria asing.

Belum berhenti di situ, seluruh harta warisan yang ia dapat dari orang tuanya juga telah dirampas oleh adiknya.

Dia bahkan dipaksa menikah lagi dengan pria lumpuh bernama Lewi, Seorang CEO yang terkenal kejam dan dingin.

Bagaimana? Mampukah Patricia mengubah takdirnya dan mendapat kebahagiaan?

Kuy temukan jawabannya dengan membaca novel ini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

C29. Jadi pria itu tidak lumpuh?

Di dalam apartemen Meilin, dua orang yang duduk di kursi roda sudah kehabisan nafas karena ciuman mereka, namun tidak ada tanda-tanda dari pihak pria bahwa orang itu akan menghentikan ciumannya.

Terlebih, Patricia menjadi gelagapan ketika salah satu tangan Lewi mulai menyusup ke dalam bajunya.

"M...mmm....." Patricia berusaha meronta-ronta, tapi kekuatannya jelas tidak bisa menghentikan pria itu hingga ketika barang pribadinya telah disentuh, Patricia melototkan matanya dan tangisannya menjadi lebih keras lagi.

Melihat itu, Lewi menghentikan ciumannya dan berkata "Kau bilang bayi dalam kandungan mu adalah bayi pria tua jelek yang pahanya kau peluk demi jabatan, sekarang aku juga ingin menjadi pria itu, aku memiliki kekuasaan dan aku bisa membantumu melakukan apa pun!" Kata Lewi lalu kembali membungkam Patricia dengan bibirnya dan tangan pria itu menjadi lebih aktif lagi hingga berhasil membuka satu persatu kancing baju Patricia.

"Mm...mmmhhh!!!" Patricia berusaha menahan supaya bajunya tidak dilepaskan oleh pria itu, namun perlahan-lahan satu persatu pakaiannya terhampar di lantai.

Hingga ketika tidak ada lagi pakaian yang melekat di tubuh Patricia dan Lewi masih memakai pakaian lengkap tiba-tiba saja pintu apartemen terbuka.

2 orang di atas kursi roda menjadi tegang, Lewi segera menarik Patricia ke dalam pelukannya supaya orang di belakangnya tidak melihat Patricia.

Jun menelan air liurnya "Tuan,, saya minta mm-"

"Keluar!" Geram Lewi sembari memeluk erat Patricia, asistennya sudah terlalu kurang ajar!

Patricia yang duduk di pangkuan Lewi juga tak kalah terkejutnya, tanpa sadar dia memelukku dengan erat, akan sangat memalukan jika Jun melihatnya dalam kondisi seperti itu!

Buk!

Pintu belakang akhirnya terdengar tertutup, Patricia merasa sangat lega, namun dia masih diam di sana karena rasa terkejutnya.

"Kau baik-baik saja?" Tiba-tiba suara pria yang memeluknya mengagetkan Patricia hingga perempuan itu tersentak untuk menjauh dari Lewi, tapi Lewi tetap menahannya dipelukannya.

"Jangan bergerak," kembali terdengar suara Lewi seolah pria itu sedang menikmati posisi mereka.

Hal itu membuat Patricia menjadi sangat kesal, beraninya pria itu mempermainkannya!

"Lepaskan aku!" Bentak Patricia berusaha memberontak.

"Diam atau kita akan melanjutkan yang tadi!" Ancaman Lewi sontak membuat Patricia terdiam, dia menuruti pria itu.

Lagi pula, Lewi sudah melihat semuanya, jadi buat apa lagi ditutupi, lebih baik berada di posisi itu sebentar dari pada nanti malah berakhir di SENSOR.

Lama-lama berada dalam pelukan Lewi dan tidak menyadari tanda-tanda pria itu akan melepaskannya, akhirnya Patricia berpura-pura saja tertidur.

Mungkin ide ini jauh lebih baik!

Lewi yang menyadari nafas teratur Patricia akhirnya mengangkat wajah Patricia dan menatapnya.

"Kenapa kau suka sekali tertidur?" Ucap Lewi lalu mendaratkan sebuah ciuman lembut di bibir Patricia sebelum meraih pakaian Patricia yang tadi ia hamburkan di lantai.

Dengan susah payah, Lewi memakaikan seluruh pakaian Patricia lalu memperbaiki rambut perempuan itu sebelum memutar kursi rodanya untuk membawa pergi Patricia.

"Tuan," Jun langsung menyambut Lewi ketika dua orang itu telah keluar dari apartemen Meilin.

"Dia tidur?" Meilin melihat kearah Patricia yang berpura-pura tidur di pangkuan Lewi.

"Aku akan membawanya pulang. Terima kasih sudah menjaganya selama 1 hari ini." Kata Lewi.

"Emm,,, ya," Meilin menjawab dengan bingung, dia mengetahui rumor bahwa pria di depannya adalah seorang pria yang tidak pernah berterima kasih,,, tapi kali ini,,, rumor itu telah dipatahkan!.

Akhirnya Jun mendorong kursi roda lalu mereka meninggalkan apartemen itu. Begitu tiba di dalam mobil, Jun yang menyetir di depan memperhatikan dua orang yang berada di kursi roda.

"Tuan, saya sudah menemukan perempuan yang tuan cari." Jun memulai pembicaraan sembari terus menyetir.

"Apakah dia sudah mengandung anakku?" Langsung tanya lewih.

"Benar, dia mengandung 1 bulan dan perempuan itu ada di,,,"

"Diam!" Lewi memotong ucapan Jun ketika melihat raut wajah Patricia menjadi berubah, dia takut kalau perempuan di pelukannya akhirnya terganggu karena suara Jun.

Sementara Patricia, dia mengepal erat tangannya yang tersembunyi dari tatapan Lewi.

'Jadiii,, pria ini sedang mencari seorang perempuan yang mengandung anaknya?' nafas Patricia menjadi tersengal dan perempuan itu tiba-tiba saja menangis meski dia tidak membuka matanya.

Lewi memperhatikan airmata Patricia yang jatuh di pipi mulusnya, dia mengulurkan tangannya untuk menyeka air mata itu dan tiba-tiba saja dalam hatinya Dia merasakan sesuatu yang aneh.

'Perempuan yang mengandung anakku sudah ditemukan, tapi mengapa aku merasa tidak ingin meninggalkan perempuan ini?' wajah Lewi terlihat sangat rumit dan hal itu tak luput dari perhatian Jun.

'Tuan tenang saja, karena ternyata orang yang berada di pelukan Tuan saat ini adalah orang yang mengandung anak Tuan.' gumam Jun yang bisa menebak bahwa pria itu sedang berada dalam kekalutan karena dia belum sempat mengatakan bahwa perempuan yang mengandung anaknya adalah Patricia.

Akhirnya, mereka segera tiba di kediaman keluarga Azura dan Lewi segera membaringkan Patricia di tempat tidur lalu menyelimuti perempuan itu sebelum pergi bersama Jun untuk berbicara di ruang kerja Lewi.

"Dimana perempuan itu?" Langsung tanya Lewi yang tidak mau berbasa-basi, kalau bisa dia harus bertemu dengan perempuan itu saat ini juga!

"Perempuan itu adalah istri Tuan sendiri." Jawab Jun dengan bibir membentuk seutas senyum tipis.

"Apa katamu?" Lewi merasa pendengarannya telah rusak sehingga dia malah mendengar sesuatu yang sangat aneh.

"Benar sekali Tuan, itu adalah istri Tuan sendiri. Saya baru saja mendengar dari Nona Meilin bahwa ternyata di malam hari ketika Nyonya Muda diceraikan suaminya, dia hampir ditabrak oleh seseorang dan orang yang menabraknya justru berakhir melecehkan Nyonya Muda. Namun Tuan, karena peristiwa ini terlalu menyakitkan bagi Nyonya Muda, jadi seperti kali pertama kita bertemu dengan Nyonya muda yang mengalami gangguan, Nyonya muda telah melupakan peristiwa itu dan,," Jun tidak lagi melanjutkan ucapannya saat melihat Lewi sudah berdiri dan berlari keluar dari ruang kerja itu.

Jun "..."

Pria itu segera meraih kursi roda dan mendorongnya kearah kamar Lewi.

Penyamaran tuannya akan terbongkar kalau kalau ada anggota keluarga Azura yang memergoki tuannya sedang berlarian di dalam rumah!

Begitu tiba di kamar, dia mendapati pria itu langsung memeluk Patricia dan memberi serentetan ciuman di wajah perempuan itu.

'Mengapa aku merasa air mataku akan jatuh?' Jun menelan air liurnya lalu berbalik meninggalkan kamar itu.

Namun, pria itu sangat terkejut ketika melihat Rolland berdiri pada jarak 5 meter dari pintu kamar Lewi.

"Tuan," Jun berusaha menyembunyikan reaksi kagetnya lalu memberi hormat pada pria yang berdiri memandangi nya.

"Kau bekerja terlalu giat." Ucap Rolland.

"Saya bekerja karena digaji." Jawab Jun mengangkat wajahnya menatap Rolland, dalam hatinya dia bertanya-tanya Apakah pria itu telah melihat Tuan Mudanya berlari atau tidak.

Kalau sampai ia, maka Tuan mudanya sedang berada dalam posisi terancam!

"Hmm, lanjutlah bekerja, Aku akan kembali ke kamarku untuk beristirahat." Kata Rolland lalu segera berjalan meninggalkan pria itu dan membuka pintu kamarnya.

Baru saja membuka pintu kamarnya Dia kemudian meninju tembok hingga jari-jarinya mengeluarkan cairan berwarna merah yang terasa perih.

"Jadi pria itu tidak lumpuh?!" Geramnya dengan kesal.

,

1
Sri
koq banyak karakter lugu yg gak masuk akal ya
sok polos
aneh banget pernah jadi pemimpin perusahaan, tapi "lugu"
momi
mampir
Ing
Kak Author ini bisaan ya mengaduk2 emosi gemes sama karakter songong yg ucapannya level cabe 50.
Terima kasih ya Kak utk karyanya 🙏🏻💐
Semangat utk karya2 terbarunya 💪🏻🤗
dea
Luar biasa
Nurlailaalamsyah Gcell
selalu salah penulisan, tuan bukan tuhan.....ada2 aja thor
Sa Tokkin
Luar biasa
Xoeman Diyah
ini novel bikin sedih.... tp kadang bikin ngakak bgt Thor 💪💪💪
Sri mulyanah Mulya
harta membuat orang buta mata buta hati
Theresia
ceritanya semakin membuat penasaran 👍👍👍
fhittriya nurunaja
Luar biasa
Nnek Titin
saking kembutnya sampe ga bisa bersuara yaa thoor
Nnek Titin
yg bisa nikahin kan authoor ngapain bawa bawa pak penghulu bikin tambah biaya aja Thor
Nnek Titin
jadi ikan panggang yaa thior
Nnek Titin
aku terlalu hanyut dgn ceritanya sampe ga sempet untuk koment
Nnek Titin
sadisss
Nnek Titin
adiknya raja tegaaa setelah ngambil suami kakanya hartanya juga turut d ambil heuhhh menyebalkan
Yeti Budiawati
bacanya maraton, ceritanya bagus banget 👍👍👍👍😘😘😘
oyen
baik👍
Vera Desi Mamahit
😄😄😄😄😄
Liana Simon
Ceritamu selalu menghibur Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!