NovelToon NovelToon
AIR MATA ISTRIKU KARMAKU

AIR MATA ISTRIKU KARMAKU

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Dendam Kesumat / Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:796.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: julieta

Sejak malam pertama pernikahan, hidup Azkia sudah seperti berada di dalam neraka. Sang suami, Ardan, tak pernah membiarkan dirinya hidup tenang tanpa adanya penyiksaan.
Bukan hanya menyakiti secara fisik, Ardan juga sering melontarkan kata - kata kasar, menghina, dan merendahkan hingga membuat mental Azkia pun mulai terguncang.
Ardan menikahi Azkia hanya karena ingin membalaskan dendam saudara kembarnya, Ardi, yang meninggal dunia satu tahun yang lalu.
Kebencian Ardan semakin dalam ketika di malam pertama, dia mengetahui jika Azkia sudah tak perawan lagi.
Azkia hanya bisa pasrah menerima nasibnya hingga kematian sang papa menyebabkan dirinya berubah. Perceraian kala itu menjadi pilihan satu-satunya.
Sanggupkah Ardan hidup jika suatu saat nanti seluruh kebenaran telah terungkap dan takdir mengubah segalanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12

Hari minggu yang seharusnya dipergunakan oleh Ardan untuk beristirahat terpaksa harus dia pergunakan untuk mengantar sang istri pulang kerumahnya.

Jika bukan karena mertuanya tersebut sakit, Ardan tak akan sudi untuk menemani sang istri pulang dan lebih menyukai untuk menyiksanya didalam rumah.

Melihat ada tetangga yang sedang memperhatikannya, Ardan yang melihat Azkia berjalan keluar dengan cepat membukakan pintu mobil untuknya dan menahan tangannya diatas agar kepala istrinya tak sampai terantuk dasbord mobil.

Sebuah tindakan yang begitu manis dimata orang lain, padahal kenyataan yang ada justru sebaliknya karena banyak luka yang ditorehkan oleh lelaki tersebut akibat tindakannya.

“ Ckkk….”

“ Lama banget…”

“ Dasar lelet….”, decak Ardan sebal setelah mereka berada didalam mobil.

Azkia hanya bisa berkata maaf untuk kesalahan yang bahkan tidak dia lakukan agar sang suami mau dia ajak menemui sang papa dirumahnya.

“ Kenapa juga sih papamu meminta kita datang kesana….”

“ Sungguh merepotkan….”, gerutu Ardan sambil mengemudikan mobilnya.

Azkia tidak menanggapi gerutuan sang suami dan memilih menulikan telinganya agar tak sakit hati mendengar kata – kata kasar yang keluar dari mulut Ardan.

Jika saja bik Surti tak mengabari jika kondisi papa kembali memburuk dan ingin agar anak serta menantunya datang kerumah, Azkiapun enggan untuk mengajak Ardan pulang kerumahnya.

Azkia juga tak menyalahkan sang papa yang tampaknya masih menaruh harapan yang tinggi terhadap sang menantu karena dianggap telah membahagiakan putri semata wayangnya.

Perjalanan keduanya diisi oleh keheningan karena tak ada satupun diantara keduanya yang mau berbicara untuk sekedar mengisi waktu melewati kemacetan lalu lintas yang ada.

Keduanya seakan diam membisu karena tak ada topik yang layak untuk diangkat sebagai bahan obrolan seperti layaknya sepasang suami istri pada umumnya.

Seakan ada batasan tak kasat mata yang tercipta diantara mereka dan keduanya tak boleh melewati batas sakral tersebut tanpa sadar.

Setelah mobil memasuki kediaman sang papa, Ardan mulai memasang senyum lebar dan bersikap manis terhadap sang istri.

Ardan sudah seperti seekor bunglon yang bisa merubah warnanya kapan saja dia mau dan juga pandai sekali menciptakan ilusi yang menyesatkan mata .

Dengan mesra, Ardan mengandeng tangan sang istri waktu memasuki halaman rumah sang papa sambil tersenyum lebar.

Ronan yang duduk diruang keluarga dengan leher berbalut syal coklat peninggalan mendiang sang mama tersenyum ceria waktu melihat Azkia datang bersama suaminya.

Melihat kemesraan yang ditunjukkan keduanya membuat hati Ronan merasa sangat bahagia, setidaknya di sisa umurnya dia bisa melihat putri semata wayangnya bahagia.

“ Bagaimana kondisi papa ?...”

“ Bik Surti bilang papa lagi sakit ?...”, ucap Ardan sambil mencium punggung tangan mertuanya dengan sopan.

“ Papa hanya kelelahan saja dan sekarang sudah baikan….”

“ Apalagi melihat kedatangan kalian, papa langsung sehat….”, ucap Ronan berkelakar.

Ardan tertawa lebar mendengar guyonan sang mertua sementara Azka malah terlihat sangat khawatir melihat kondisi sang papa yang seperti itu.

Senyum lebar sang papa nyatanya tak menutupi jika kondisi kesehatan beliau sedang tidak baik – baik saja dan hal itu dapat Azkia rasakan.

Mendengar suara tawa sang suami entah kenapa bulu kudu Azkia langsung berdiri seolah tawa tersebut sangat mengerikan terdengar ditelinganya.

Segala bentuk perhatian dan sikap manis yang ditunjukkan Ardan terhadap papanya membuat Azkia merasa mual.

“ Munafik….”, kata itulah yang tepat untuk menggambarkan suaminya.

Azkia datang dari dapur membawa teh hijau tanpa gula untuk sang papa dan secangkir kopi hitam panas untuk sang suami beserta sepiring bolu pisang kesukaan sang papa.

Sama seperti sang suami, Azkia tersenyum lebar seolah dia sangat bahagia dan tidak ada masalah sama sekali dalam pernikahannya.

“ Papa senang Azkia bisa menikah dengan lelaki lembut dan bertanggung jawab seperti kamu….”

“ Jikapun nyawa papa diambil saat ini juga, papa sudah siap karena beban dihati papa sudah hilang melihat senyum bahagia kalian…”, ucap Ronan lembut.

“ Ah, iya pa….”, ucap Ardan gugup.

Ardan tersenyum canggung sambil menatap cangkir kopinya seakan ada rasa bersalah dalam hatinya, tapi buru – buru dia hilangkan.

*“ Ardan, papa yakin kamu bisa membahagiakan Azkia….*”

" Jadilah matahari untuk menerangi Azkia setiap saat...."

" Hanya itu harapan papa kepada kalian......", ucap Ronan penuh harap

“ Pasti pa…”, ucap Ardan dengan sorot mata tak terbaca.

Azkia yang mendengar semua ucapan sang papa dari balik dinding ruang keluarga hanya bisa menangis tanpa suara.

Seandainya papanya tahu jika selama pernikahan mereka sang suami selalu berkata kasar dan berlaku buruk terhadapnya, mungkin detik ini juga Azkia akan disuruh cerai dengan Ardan.

Tapi Azkia juga tak sanggup mengatakan semua kebenaran tersebut karena sangat takut akan resiko yang bakal membuatnya menyesal.

Kondisi jantung sang papa yang semakin hari semakin melemah dijadikan pertimbangan tersendiri bagi Azkia agar tak membuat lelaki paruh baya itu khawatir akan dirinya.

Bik Surti yang tanpa sengaja melihat tangisan Azkia menatap putri semata wayang majikannya tersebut dengan wajah sendu.

Azkia mungkin bisa menipu papanya, tapi tidak dengan bik Surti yang sudah mengasuhnya sejak kecil menggantikan peran sang ibu yang dipanggil sang kuasa diusia Azkia empat tahun.

Tanpa Azkia ucapkan, bik Surti bisa merasa jika pernikahan putri majikannya itu sedang tidak baik – baik saja.

Sejak kecil Azkia memang selalu tertutup dan menyimpan setiap kesedihan yang dia rasakan dalam hatinya saja.

Bik Surti juga tak bisa memaksa jika Azkia tak mau menceritakan permasalahan yang menimpa pernikahannya kepada dirinya.

Dia hanya bisa menunggu dan akan selalu mendukung apapun keputusan yang telah Azkia buat meski itu tak selamanya baik.

“ Biar Azkia yang menatanya bik….”, ucap Azkia sambil menyeka air matanya dengan kasar.

Bik Surti hanya mengangguk dan pura – pura tak tahu jika Azkia baru saja menangis. Diapun segera menuang makanan keatas piring saji yang langsung diambil Azkia untuk ditata diatas meja makan.

Tanpa Azkia sadari, lengan sweaternya sedikit tersingkap dan hal tersebut dilihat oleh bik Surti yang langsung terbelalak karena terkejut.

“ Luka apa itu ?....”

“ Kenapa seperti luka ikatan ?....”, batin bik Surti cemas.

Bik Surti bukan tanpa sebab mengetahui jika itu adalah bekas luka ikatan karena dia pernah melihat luka yang sama dipergelangan tangan milik anak tetangganya yang sempat mengalami penculikan.

Jika benar luka tersebut adalah bekas diikat dengan kuat, siapa yang melakukannya. Itulah yang jadi pertanyaan bik Surti saat ini mengingat warna lebam dipergelangan tangan tersebut masih terbilang baru.

“ Apa itu perbuatan den Ardan ?....”

“ Lalu tangisan tadi….”

“ Apa itu juga yang mendasarinya….”, batin bik Surti saat ini penuh dengan tanda tanya.

Kepala bik Surti yang penuh dengan pertanyaan tiba – tiba saja menguap seketika saat tangan Azkia menepuk pundaknya beberapa kali.

“ Bik Surti kenapa ?....”

“ Apa yang bik Surti pikirkan hingga tak mendengar panggilanku….”, tanya Azkia cemas.

“ Tidak ada apa – apa non…”

“ Bibik hanya melamun saja tadi….”, ucapnya berbohong.

Tak ingin membuat Azkia curiga, bik Surtipun segera mengalihkan atensi anak majikannya itu dan mulai membantunya menata meja makan.

“ Semoga saja kekhawatiranku ini salah…..”, batin bik Surti sedih.

Bik Surti tak bisa membayangkan bagaimana kondisi sang majikan jika sampai mengetahui kondisi putri semata wayangnya tersebut setelah menikah.

Dalam hati, wanita tua tersebut mendoakan agar Azkia selalu mendapat kebahagiaan dan diberi kekuatan untuk melalui semua cobaan yang ada.

1
Tiur Lina
sedikit kesal dengan tokoh Azkia.
seharusnya apa yang dialaminya harus diceritakan sama orang terdekatnya. kalau masalah Ayah nya
seandainya pun terjadi yang paling buruk sekalipun itu adalah takdir dari Tuhan.. akhirnya dia menderita sendiri semoga aja tidak gila.
Jade Meamoure
napa bukan si otong nya Ardhani yg d kerat biar gak bisa menyalurkan hasrat gila
Taty Hartaty
gimn dgn Jacob
Fetrinaelfita
lalu bagaimana dengan jascop
Fetrinaelfita
bagaimana tidak kesal
hanya ini lah anak satu satu nya harapan orang tua
Fetrinaelfita
moga yng terbaik untuk kia..
Fetrinaelfita
nahh...itu baru okee....
Fetrinaelfita
kandang macan tutul udah siap di buka
Fetrinaelfita
sungguh bau sampah yang sangat busuk
Fetrinaelfita
yang sabar kia...
sedingin apa balok es itu pasti akan meleleh...
mom SRA
Luar biasa
Tuti Wates
semua karyamu kereeen" thor....sehat dan makin sukses buat km thor❤️
Annie Soe..
Benar2 suami luckn*t kau ardian..
Annie Soe..
Sabar ya azkia, setelah hujan badai akan terbit pelangi..
Bikin ardan se bucin2nya thor..
Rizky Sandy
msh berhara SM suami jahatnya, laki2 cm dia di dunia ini
Cahaya yani
ya ellah dah di siksa sedemikian rupa msih ad rasa, ckckck idiot
Happy Family
aku skip sampai sini ... hampir 24 jam aku baca lambat sungguh penceraian mereka... haaa .. boleh laa lepas ni aku sambung baca yg aku skip tu.. kehkehkeh..
Cahaya yani
dah di siksa hbs" an ampe kritis msih aj cinta, bgoo
Cahaya yani: tpi yg q dngar byk di dunyat kak , bdoh krn cinta ampe hbs" an ngsih hrta eh ujung" ny di buang , byk yg di siksa brthn krn ank, tk tau pikirn ny gimn ,,,
Happy Family: apa boleh buat . masing² cinta mati,tp sama lain org... yg sorg diperdaya masih gak percaya .. yg sorang hampir mati diasak masih ada cinta .. Bodoh memang... tp memang adakah manusia seperti itu? Hanya Thor yg tahu ..
total 2 replies
Cahaya yani
py alter ego ya si azkia
Ida Widyawati
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!