Pernikahan Kedua Dengan CEO Kejam
Seorang gadis dengan tampilan glamor sedang mencampurkan obat ke dalam sebuah minuman lalu mengaduknya secara perlahan sebelum mengambil gelas itu dan menghampiri kakaknya yang sedang duduk bersama teman-temannya.
"Selamat Kakak, aku harap bisnis keluarga kita tetap berkembang pesat dengan dukungan dari Kakak Iparku." Ucap Elsa menyerahkan segelas cocktail pada kakaknya, Patricia.
"Terima kasih Adikku sayang," Patricia menerima minuman itu dan memeluk Elsa sebelum meneguk habis cocktail di tangannya.
"Kalian memang saudara yang sangat luar biasa, saling memperhatikan satu sama lain." Puji salah seorang gadis yang duduk tak jauh dari kedua bersaudara.
"Tentu saja! Aku ingin membahagiakan kakakku selama aku masih bisa melakukannya. Oya, biarku bocorkan 1 rahasia pada kalian, malam ini kakakku akan menghabiskan waktu di hotel ini bersama suaminya. Bulan madu roman,, Ah!!!" Ucapan Elsa tergantung ketika Patricia mencubit pinggangnya yang langsing.
"Haruskah kau memberitahukan hal seperti itu pada orang lain? Memalukan!" Patricia berkata dengan pelan meski suaranya juga tetap didengar oleh gadis-gadis yang berada di sekitar mereka.
Dalam sekejap, gadis-gadis itu menertawakan kelakuan kedua kakak beradik itu.
"Elsa, katakan pada kami, apakah kau akan segera mendapatkan seorang keponakan?" Tanya sala satu gadis.
"Ya,, ya ya,, hari ini adalah hari kepulangan kakak iparku dari luar negeri, jadi setelah 2 bulan pernikahannya, mereka akan bermalam pertama." Elsa berkata dengan penuh antusias membuat Patricia hanya memutarkan bola matanya.
Adiknya memang tidak bisa diatur, Gadis itu akan mengatakan apapun yang terjadi dan tidak akan pernah membiarkan Patricia menghalangi mulut embernya.
Para gadis dengan antusias kembali menanyai Elsa dan Gadis itu terus mengatakan segala sesuatu tentang Patricia dan suaminya.
Patricia hanya berada di sana dan sesekali menjawab pertanyaan mereka dengan beberapa kalimat pendek.
"Oh,, sudah pukul 10 malam, aku dan kakak aku harus pamit sekarang karena aku harus mengantar Kakakku bertemu dengan kakak ipar." Ucap Elsa setengah berbisik pada gadis gadis itu lalu turun dari kursinya menarik kakaknya.
"Semangat. Patrisya...!" Para gadis masih terus berbicara ketika keduanya sudah memasuki lift dan Elsa dengan cepat menekan lantai 31.
"Aku merasa pusing," ucap Patrisya.
"Oh,, apakah kakak pusing karena kebingungan cara menghadapi kakak ipar? Tenang saja, meski aku belum berpengalaman, tapi,,," Elsa terus berbicara, tapi Patricia hanya mendengarnya secara samar-samar.
Setelah beberapa saat terus berbicara Elsa menyadari bahwa obat yang diberikan pada Patricia telah bekerja dan dia pun tersenyum puas melihat keadaan kakaknya.
"Kakak, maafkan aku, tapi aku tidak merelakan kekasihku menjadi milik kakak. Dan hari ini, aku harus memulai semua rencanaku!" Ucap Elsa tanpa takut lagi bahwa Patricia akan mendengar ucapannya dan menjadi marah padanya.
Dia tahu, kakaknya tidak akan menyadari apapun yang ia katakan karena Gadis itu kini sibuk berangan-angan dibawah pengaruh obat yang ia berikan.
Sebelum mereka tiba di lantai 31, Elsa sudah mengacak-ngacak rambut dan pakaian Patricia.
Ting!
Mereka akhirnya tiba di lantai 31, Elsa membawa Patricia ke dalam sebuah kamar yang penuh dengan kemewahan dan telah didekorasi layaknya kamar pengantin baru.
Perempuan itu kemudian melemparkan Patricia ke sebuah sofa lalu menggerak-gerakkan tangannya yang kesemutan karena harus menopang tubuh Patricia.
"Ada apa dengannya?" Suara seorang pria yang dingin terdengar dari belakang Elsa.
"Sayang,," Elsa langsung memperlihatkan wajah sedihnya lalu melompat ke pelukan pria itu.
"Kak Patricia mabuk lagi, padahal aku pikir setelah kau kembali dari luar negeri dia akan merubah sikapnya, tapi ternyata di malam pertemuan kalian Patricia masih berani bermain api dengan lelaki lain." Dengan wajah penuh kesedihan Elsa menatap Cahya seolah Gadis itu benar-benar kasihan pada Chaya karena sudah berkali-kali dikhianati oleh Patricia.
Sementara Chaya, pria itu memperhatikan penampilan Patricia, gaun gadis itu tela kusut di sana sini, rambutnya berantakan dan lipstik di bibirnya telah pudar dan mengotori area sekitar bibirnya.
Siapa pun yang melihat bisa menebak apa yang telah terjadi sebelumnya.
Dalam sekejap, tatapan pria itu menjadi dingin dan memandang Patricia dengan jijik "Aku tidak butuh wanita seperti dia." Katanya.
"Tapi, kita sudah berjanji bahwa setelah kembali ke dalam negeri, kita akan mengakhiri hubungan kita dan kau akan bersama dengan Kak Patricia. Hari ini aku datang mengantarkan Patricia padamu lalu mengucapkan salam perpisahan. Aku hanya butuh sebuah perpisahan dengan pelukan hangat darimu sebentar." Elsa mengeratkan pelukannya pada Cahya.
"Hubungan kita tidak akan berakhir, hubunganku dengannya lah yang berakhir malam ini." Tiba tiba kata Cahya membuat Patricia tersenyum samar sebelum menatap cahaya dengan kebingungan.
"Maksudmu?" Tanyanya.
"Aku sebenarnya kembali untuk menceraikannya dan memilihmu menjadi istriku," Cahya menatap Elsa dengan dalam membuat Gadis itu terharu menitikkan air matanya.
"Cahya, aku tidak pernah menyangka kau akan memilihku ketimbang kakakku yang lebih cantik dan lebih pintar, dia bah-"
"Sstt,, Kau adalah wanita ku, dan selamanya Kau adalah wanitaku. Tidak ada yang lain!" Chaya mengakhiri ucapannya dengan sebuah ciuman panas di bibir Elsa.
Keduanya berpagutan cukup lama sebelum Chaya menggendong Elsa ke atas tempat tidur dan membaringkan Gadis itu dengan lembut di atas kelopak bunga mawar yang bertaburan memenuhi tempat tidur berwarna putih itu.
'Kakak, inilah yang ku tunggu-tunggu, kamar pengantin mu menjadi milikku, suamimu menjadi milikku dan segala milikmu akan menjadi milikku. Besok pagi kau akan bangun tanpa memiliki apa pun!' gumam Elsa mulai membalas ciuman dari Chaya dan keduanya larut dalam lautan kasamaran mengabaikan Patricia yang masih berada di ruangan itu.
Sementara Patricia, dari waktu ke waktu dia menjadi semakin terganggu dengan suara-suara aneh yang berada disekitarnya, perlahan gadis itu membuka matanya dan melihat tempat asing di depannya.
Kepalanya terasa sangat berat dan dia masih sangat pusing, tapi suara peraduan yang terdengar begitu dekat membuatnya sedikit demi sedikit mengumpulkan kesadarannya dan menoleh ke arah rajang.
Seorang gadis dan seorang pria tanpa sehelai benang menutupi tubuh mereka sedang berada di atas ranjang.
"Ah,, ajh,, Cahya,, oh, sayang,, ah...." Jeritan Elsa kala Gadis itu terombang-ambing dibawah pelakuan Cahya.
Sementara Patricia yang melihat kejadian itu, nafas Gadis itu menjadi tersengal dan airmata dalam sekejap jatuh membasahi pipi mulusnya.
Tak menyangka, malam pertama yang seharusnya menjadi malam pertamanya bersama suaminya malah berakhir menjadi malam paling mengerikan sepanjang hidupnya selama 24 tahun.
Suaminya dan adiknya,,,
'Bagaimana,, bagaimana mungkin?' Patricia merasa pahit di dalam mulutnya dan seluruh tubuhnya bergetar hebat menyaksikan adegan perselingkuhan yang terang-terangan itu.
Suami dan adik kandungnya..!
Patricia mengepalkan tangannya dan memejamkan matanya berusaha mengendalikan dirinya sendiri terlepas dari pengaruh obat yang masih tersisa padanya.
'Tidak, aku tidak boleh merendahkan diriku sendiri dengan memarahi mereka!' Patricia berkata dalam hati lalu gadis itu berpura-pura seolah tidak mendengar apapun dan terus tertidur disana seperti orang bodoh.
Itu adalah kamar pengantinnya, kamar pengantin di mana dia dan suaminya akan melakukan malam pertama setelah 2 bulan pernikahan mereka.
Tapi ternyata,,, kamar pengantinnya malah menjadi saksi perselingkuhan suaminya dengan adik kandungnya sendiri!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
momi
mampir
2024-09-26
0
Ajusani Dei Yanti
aku mampir lagi nih thorrrr kuh
2022-11-08
0
Hartaty
mampir lagi aku
2022-10-31
0