Dibawah Ancaman Mafia Kejam

Ana merasa sangat gugup sementara Alex masih menunggu jawabannya, mereka masih berada di dalam mobil milik Alex......

''Ana.........'' bisik Alex masih menunggu jawabannya...

Ana akhirnya menatap Alex....menjalani sebuah hubungan lagi membuatnya sedikit harus berpikir, biar bagaimana pun trauma itu masih ada di dalam pikirannya ingatan tentang penghianatan Steve dan kebohongan yang dilakukan mereka di belakangnya masih menyimpan luka dalam di hati Ana...

Kepada Damian mereka baru saja saling mengenal, apakah pria ini benar-benar jatuh cinta padanya atau mungkin hanya perasaan sesaat...Ana tidak tau..namun dengan perhatiannya, kebaikannya, semua yang ia tunjukan selama mereka saling mengenal memang Ana yakin kalo Damian menyukainya....

''Aku pernah di khianati di masa lalu dan itu masih membekas di dalam ingatanku Damian, aku sedikit memiliki trauma..''

Alex tertegun.............

''Aku tak akan menyakitimu aku berbeda...''

''Bisakah aku percaya kepadamu...''

''Kau bisa memegang semua janjiku Ana, aku jatuh cinta kepadamu dan...itu kejujuran yang aku syukuri sayang.'' Alex masih membujuk.....

''Baiklah...jangan menyakitiku Damian...''bisik Ana lembut..

Alex mengangguk dan meraih Ana di dalam pelukannya hingga untuk beberapa saat mereka menikmati pelukan pertama sebagai sepasang kekasih....

********************************************

Hari Ana selanjutnya di penuhi bunga cinta, Alex memperlakukannya dengan begitu baik, ia selalu mengirim sekuntum mawar segar setiap hari di depan pintu Minimarket, selalu memberi kabar kemanapun dia sedang pergi, lalu menyempatkan waktu untuk menemui Ana meski Ana tau kekasihnya sangat sibuk...

Ana merasa hidupnya sudah lengkap sekarang, ia punya kekasih yang baik, bisnis minimarket yang semakin berkembang hingga kemungkinan Ana akan membuka satu cabang minimarket yang lain.., ia punya sahabat yang begitu setia yaitu Fania dan Daniel yang sudah seperti saudaranya, mereka selalu bersama dan saling menjaga...

Siang ini di hari yang panas.......

Ana sedang memperhatikan lokasi baru yang akan menjadi tempat di bukanya cabang minimarket mereka....suara pintu terbuka dan langkah kaki seseornag tak juga membuat Ana mengalihkan matanya dari lembaran menyita perhatiannya, itu mungkin hanya pelanggan biasa yang ingin berbelanja, pikir Ana...

Namun langkah kaki itu semakin mendekat dan berhenti di hadapannya...

Ana yang merasa ada yang memperhatikan kemudian meletakan lembaran itu di meja dan mengangkat wajahnya.....jemarinya langsung mengepal dengan erat, ketika melihat siapa yang datang......

Fera berdiri dengan senyuman yang sinis tampak mengejek...

''Jadi kau keluar dari Hotel milik pamanku dan menjadi pelayan di minimarket kecil ini...kasihan sekali dirimu.'' Fera memutar pandangan ke segala arah dengan tatapan jijik..

Ana menghela nafas...menghadapi Fera itu berarti memakai emosi dan tenaganya..

''Apa kau kekurangan kasih sayang sehingga mengangguku.''seru Ana kesal.....

Fera tertawa............

''Hidupku trlalu berbahagia Ana, suamiku mencintaiku dan selalu membagahiakan aku..''senyumnya dengan bangga..

''Bagus...lalu mengapa kau kesini..''

Fera tersenyum.........

''Aku dan Steve baru selesai bercinta dan suamiku sedang tertidur kelelahan di Hotel....aku mencari udara segar dan tak sengaja melihatmu disini...ow...cuaca panas sekali..''

Ana hanya menggeleng, karna ia sudah terlalu bahagia maka ia tak akan menanggapi Fera yang sedang menguji kesabarannya, Ana akan mencoba bertahan....

''Baguslah Fera, sudah seharusnya kalian sering melakukannya...bukankah akan terasa aneh jika di masa bulan madu kalian, dan kegiatan itu jarang di lakukan....Ana memberi senyuman manis,...kau butuh minuman dingin...ambilah dan pergi saja...mungkin saja Steve akan marah melihatmu tak ada di sisihnya.''ucap Ana dengan santai...

Fera mengepalkan tangannya benar-benar menyakitkan ketika menyadari apa yang ia katakan berbanding terbalik dengan kenyataan, Steve bahkan tidak menyentuhnya sedikitpun dan hanya bisa mengancamnya saja.....

''Bagaimana dengan kehidupanmu Ana.....''

''Aku biasa saja Fera astaga, apa kau pikir aku akan berubah menjadi Cindirella? tidak...aku tetaplah si gadis miskin yang akan selalu kalah denganmu.'' Ana membiarkan Fera tetap memeluk keangkuhannya...

Fera sedikit tersenyum dengan dagu yang terangkat........

''Aku memang cantik dan kaya, mau apa lagi....''ucapnya pelan....

''Baiklah silahkan pergi...''

Fera bersedekap tak terima ketika Ana sengaja ingin mengusirnya.....

''Beraninya kau ingin mengusirku dari sini Ana, kau tidak tau siapa aku yah....aku wanita kaya raya, bahkan aku bisa membeli minimarket ini kalau aku mau...''jerit Fera keras...

Ana berdiri tegak lalu melangkah keluar dari meja kasir dan berdiri berhadapan dengan Fera yang masih saja tidak menyerah untuk menyerangnya,...

''Apa maumu sebenarnya Fera...''

Fera tertawa dengan sangat kesal....

''Aku benci kepadamu, aku benci semua tentangmui Ana...aku benci karna kau selalu ada di dekatku...''

''Kau terlalu percaya diri Fera, aku bahkan tidak pernah ingin...''

''Bukankah kau sakit Ana.....''

Ana tak terima dan mendekat...

''Apa maksudmu Fera....jika kau.......''

''Kau mau melakukan apa padaku hah, kau mau menjadi bibiku dengan merayu pamanku yah...aku tak akan menerima dirimu aku...tidak akan pernah membiarkan kelas rendahan sepertimu masuk dalam golongan kami..kau sama sekali tidak pantas....''

Mata Ana berkaca-kaca........

''Kau wanita tidak waras Fera, kau pikir aku segila itu untuk mendekati keluarga Lois, tidak...aku tidak pernah berpikir jika aku akan menjadi bagian dalam diriku...''

''Yah..kau terlihat seperti gadis polos Ana...kau tidak hanya merayu pamanku namun kau juga dekat dengan si mafia........''

''Ehm.....permisi, apa yang terjadi disni..''

Daniel muncul entah dari mana dan mengejutkan Ana dan Fera..

Pria itu menatap Fera dengan tatapan dingin yang menusuk hingg Fera sedikit segan...

Ana menghela nafas, masih di kuasai emosi dengan tuduhan Fera, apa maksud Fera denga...Mafia siapa...?

Daniel menunduk ke arah Ana, yang membuat Fera melotot,

''Biarkan aku mengusirnya Nona Ana..''

''Nona Ana...'' ulang Fera mencibir, gadis miskin ini sejak kapan mendapat kehormatan dengan sebutan sopan itu...

''Yah Daniel terimakasih..''ucap Ana lembut...

Fera menaikan alisnya...........

''Pelac** kau pikir dirimu berharga yah, kau tidak tau saja..siapa yang sedang dekat denganmu..kau sedang berada di dalam cengkraman singa lapar...aku tidak sabar lagi menunggunya mencakarmu Ana...''

Daniel langsung mencekal lengan Fera dengan kuat hingga wanita itu menjerit kesakitan....membawa tubuh Fera keluar dari minimarket dan menghempaskan tubuhnya, tubuh FEra membentur badan mobil dengan kuat...

''Kau.....''

''Jangan pernah menghina pemilik minimarket ini, dia adalah bos kami dan aku peringatkan kepadamu jika aku tak akan tinggal diam.. jika kau masih mengganggunya maka kau....akan berhadapan denganku nyonya...''

''Siapa kau...apakah kau pelindung mafia itu, aku peringatkan kalau.....''

Kata-kata Fera terhenti ketika Daniel seketika mengarahkan tangannya dengan gerakan mencekik leher jenjang Fera hingga wanita itu menjerit namun tak bisa karna Daniel membekap mulutnya....

''Yah...aku adalah pelindung nona Ana, aku bekerja untuk mafia.. jika kau berani mengatakan segalanya maka aku akan mer*bek mulutmu...apa kau mengerti...'' ancam Daniel..

Fera melebarkan matanya dengan tatapan takut............