NovelToon NovelToon
SENANDUNG KEIKHLASAN

SENANDUNG KEIKHLASAN

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Penyesalan Suami
Popularitas:4.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: mama reni

*Juara 1 YAAW 9*

Tiga tahun mengarungi bahtera rumah tangga, Vira belum juga mampu memberikan keturunan pada sang suami. Awalnya hal ini tampak biasa saja, tetapi kemudian menjadi satu beban yang memaksa Vira untuk pasrah menerima permintaan sang mertua.

"Demi bahagiamu, aku ikhlaskan satu tanganmu di dalam genggamannya. Sekalipun ini sangat menyakitkan untukku. Ini mungkin takdir yang terbaik untuk kita."

Lantas apa sebenarnya yang menjadi permintaan ibu mertua Vira? Sanggupkah Vira menahan semua lukanya?

Ig. reni_nofita79
fb. reni nofita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Makan Malam

Setelah membujuk ibunya, Yudha masuk ke kamar. Dilihatnya Vira yang tidur dengan tubuh yang ditutupi selimut.

Yudha duduk di tepi ranjang, menatap istrinya yang masih memejamkan mata. Pria itu melihat mata istrinya bengkak. Diusapnya kepala Vira. Yudha mengecup dahi istrinya.

Vira membuka matanya. Yudha tersenyum dengan istrinya. Dia tahu, pasti wanita itu belum makan seharian.

"Aku lapar. Kita makan yuk!" ajak Yudha.

Vira bangun dari tidurnya. Menatap suaminya dengan mata sembabnya itu. Apa ibu mertuanya tidak mengatakan jika dia tidak masak?

"Aku belum masak, Mas," ucap Vira pelan.

"Kita makan di luar. Sudah lama kita tidak makan malam berdua," ucap Yudha dengan senyuman.

"Ibu bagaimana?" tanya Vira.

"Aku akan pesankan makanan buat ibu. Kamu mandi dan berdandan yang cantik. Aku ingin kita mengulang saat awal pernikahan."

Vira menganggukkan kepalanya tanda setuju. Semenjak ibu mertuanya tinggal bersama mereka, memang Vira dan Yudha tidak pernah lagi makan malam berdua dengan romantis seperti saat pacaran dan baru menikah dulu.

Vira juga ingin menanyakan keinginan mertuanya tadi. Apakah itu benar. Jika makan malam berdua mungkin mereka akan lebih terbuka.

Pernah mereka telah berpakaian rapi untuk pergi makan malam, ibu Desy melarang. Alasannya semua itu hanya buang uang saja. Lebih baik makan di rumah saja.

Satu jam kemudian keduanya telah berpakaian rapi. Yudha yang tampan sangat tampan dengan kemeja hitamnya dan Vira yang cantik dengan dress merah muda.

Yudha memeluk pinggang istrinya saat wanita itu memantaskan diri di depan cermin. Dikecupnya rambut Vira.

"Kamu cantik banget. Tidak berubah dari awal kita bertemu," puji Yudha.

"Kamu juga masih sama tampannya seperti saat pertama kita berkenalan," balas Vira.

Vira membalikkan badan menghadap suaminya dan melingkarkan kedua tangan di leher pria itu. Dengan berjinjit wanita itu mengecup bibir Yudha.

Yudha dan Vira berkenalan saat perusahaan mereka mengadakan kerjasama. Pandangan pertama keduanya sudah saling suka. Enam bulan pacaran Yudha mengutarakan niatnya untuk menikah dengan wanita itu.

Vira yang hanya sebatang kara, dibesarkan di panti asuhan. Yudha mengatakan niatnya pada kedua orang tuanya. Ayah Yudha menyerahkan semua pada pilihan putranya. Berbeda dengan ibu Yudha, yang sangat menentang pernikahan dengan alasan asal usul Vira yang tidak jelas.

Namun, keinginan Yudha yang besar untuk menjadikan Vira istrinya, membuat ibu Desy akhirnya memberikan restu. Walau semua dengan terpaksa dia lakukan, karena tidak ingin putranya menikah diam-diam.

Keduanya keluar dari kamar dengan bergandengan tangan. Ibu Desy yang sedang duduk di sofa ruang keluarga menatap tajam ke arah Vira.

"Mau kemana kalian?" tanya ibu dengan suara ketus.

Yudha menghampiri ibunya dan mengecup pipi wanita yang telah melahirkan dirinya itu. Vira mengikuti dari belakang.

"Aku dan Vira mau makan malam. Sudah lama banget kami tidak makan berdua di luar. Ibu telah aku pesankan makanan. Jika ibu mengantuk tidurlah terlebih dahulu," ucap Yudha.

"Aku ingin bicara mengenai permintaan ibu dengan Vira," bisik Yudha lagi.

Setelah mendengar bisikan dari putranya itu, barulah ibu mertua Vira itu tampak tersenyum. Setelah Yudha menyalami tangan ibunya, Vira juga ikut menyalami.

Yudha mengendarai mobil dengan satu tangan yang terus menggenggam tangan kanan Vira. Wanita itu merasa sudah lama sekali mereka tidak melakukan hal seperti ini.

Semenjak Ibu Desy tinggal bersama, Vira dan Yudha selalu pergi bertiga. Dan yang duduk di samping Yudha, bukan Vira tapi ibunya Desy. Wanita itu duduk di bangku belakang sendirian.

Sepanjang jalan senyum tampak terukir di bibir tipis Vira. Perlakuan manis sang suami yang sesekali mengecup tangannya membuat Vira lupa akan kesedihannya.

Vira yakin jika di hati pria itu masih tersemat namanya. Dia yakin masih ada banyak cinta untuknya.

Memasuki sebuah restoran langganan mereka, setelah parkirkan mobilnya Yudha segera keluar dari mobil. Membukakan pintu untuk sang istri. Kembali senyum manis tersungging di bibir wanita itu.

Yudha telah memesan ruangan VIP agar mereka tidak terganggu dengan pengunjung lainnya. Pria itu menarik kursi dan mempersilakan Vira duduk.

Meja yang dihiasi dengan lilin menambah suasana romantis. Yudha duduk dihadapan Vira. Pria itu memesan makanan yang Vira suka.

Saat semua pesanan telah dihidangkan, Yudha mengambilkan buat Vira. Dan meminta istrinya segera menyantap makanan.

"Makanlah, Sayang. Pasti kamu lapar. Ibu mengatakan jika kamu belum makan dari pagi," ucap Yudha.

Vira tersenyum mendengar perhatian suaminya. Dia merasa seperti saat pacaran dulu.

...****************...

1
ryuka
Luar biasa
Manganar Batubara: .kota
total 1 replies
Atri Fridayanti
baru baca udah gregetan
Sumar Sutinah
Luar biasa
Intan Nurwulan
Raka cakep cocok sma vira
Enih Rustini
wah vira sdh mau punya mertua lagi ya, smg calon mertua yg ini jauh lbh baik dari yg sdh lewat ya
Enih Rustini
smg vira tdk meladeni lbh jauh keingonan si yudha biarkan dia dan ibunya menuai apa yg tlh mereka tanam
Enih Rustini
silahkan tuai dan nikmati hasil perbuatan kalian
Enih Rustini
ha .. ha .. ha ... makan tu bu desy mantu keayanganmu
Enih Rustini
nikmati saja bu desy buah dari perbuatanmu sendiri
Enih Rustini
nantikanlah penyesalanmu yg menggunung yuda dan desi mertua keparat
Enih Rustini
wenny mantu kesayangan yang super kurang ajar
Enih Rustini
bagus vira walaupun sefikit terlambat
Enih Rustini
knp tak kau usir saja vira cecunguk" laknat itu
Enih Rustini
waduh ternyata si wenny itu jalang ya
Enih Rustini
good job vira tinggalkanlah apa" yg bisa menyakitimu termasuk suami dan mertua toxic mu serta madu racunmu
Enih Rustini
banyak sekali novel yg mengangkat cerita tidak akurnya menantu dan mertua, dengan latar belakang yang berbeda, tapi aku selalu tertarik untuk selalu membacanya sampai tamat. demikian juga dengan novel ini, semoga endingnya kebahagiaan akan digapai oleh yang teraniaya, dan karma akan diperoleh juga oleh mereka yang menganiaya baik fisik maupun mental ... semangat othor karyamu cukup menarik.
Enih Rustini
kuat vira ... segera tinggalkan manusia" sampah itu
Enih Rustini
iddiiih amit amit ... amit amit ... mohon dijauhkan dari kelong wewe kaya gitu
Enih Rustini
wah vira kayaknya sdh sda yg menunggu jandamu
Enih Rustini
jangan ragu untuk melawan kalau nerasa diri benar dan teraniaya vira
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!