[MC PLAYBOY AND FAKBOY TINGKAT PARAH]
Arti Judul: 1095 Hari Sebelum Kiamat
Suatu hari sinar misterius menyinari dunia yang menyebabkan tragedi bernama Apocalypse terjadi.
Seorang pria paruh baya bernama Zhara yang hidup penuh dengan darah mengalami kematian akibat pertarungannya melawan makhluk kuat.
Tapi itu adalah awal dari kisahnya.
Dia mendapati dirinya berada di dunia 3 tahun sebelum tragedi Apocalypse terjadi, dengan pengetahuannya akan masa depan, Zhara akan mempersiapkan semuanya dengan baik sebelum Apocalypse tiba dalam 1095 hari.
𝑆𝑢𝑐𝑖𝑝𝑡𝑎𝑌𝑎𝑠𝒉𝑎 𝑂𝑟𝑖𝑔𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑆𝑡𝑜𝑟𝑦
𝐴𝑙𝑙 𝐼𝑙𝑢𝑠𝑡𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝐹𝑟𝑜𝑚 𝑃𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡
𝐶𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎 𝐼𝑛𝑖 𝐻𝑎𝑛𝑦𝑎 𝐹𝑖𝑘𝑡𝑖𝑓 𝐵𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎 𝐷𝑎𝑛 𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝐵𝑒𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑢𝑑 𝑈𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑀𝑒𝑛𝑦𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑔 𝑃𝑖𝒉𝑎𝑘 𝑀𝑎𝑛𝑎𝑝𝑢𝑛
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chp 29: Aksi Di Jalan Raya
Zhara melajukan motornya dengan kencang, melintasi dan menyalip berbagai kendaraan yang ada didepannya dengan cepat kemudian melirik spion dan melihat salah satu helikopter yang mulai menembakinya.
Drrrttttt....
Namun tembakannya hanya mengenai jalanan di belakang Zhara karena kecepatan Zhara dalam mengemudikan motornya yang bisa dibilang tidak normal.
Helikopter lainnya ingin menembaki Zhara juga, namun Zhara mengakalinya dengan cara mendekatkan motornya kepada sebuah bus sekolah yang ditumpangi oleh anak-anak.
Tentu saja hal itu membuat para pengemudi Helikopter mengurungkan niatnya untuk menembaki Zhara karena tidak ingin penduduk sipil ikut terluka.
Melihat itu, Reynald berinisiatif untuk menyusul Zhara yang agak melambat untuk menyelaraskan kecepatannya dengan bus sekolah.
Melihat hal itu dari kaca spionnya, Zhara mengeluarkan Desert Eagle miliknya dan menembakannya kearah truk bermuatan bahan bangunan yang ada didekatnya.
DOR! DOR! DOR!
Butuh 3 tembakan untuk memutus tali tambang yang mengikat muatan truk itu hingga akhirnya muatannya jatuh ke jalanan tepat di depan Reynald.
Walaupun agak kesusahan, tapi Reynald dapat menghindarinya dengan baik tanpa kecelakaan dan kembali melaju dengan cepat kearah Zhara yang juga melaju dan meninggalkan bus sekolah itu.
Tapi walaupun begitu, ketiga helikopter di atas belum bisa menembaki Zhara karena dia selalu mendekati sebuah mobil atau motor setiap saat.
[Sepertinya kami tidak bisa menyerang....]
"Serahkan padaku..." jawab Reynald lalu mengeluarkan pistolnya menggunakan tangan kirinya.
Bukanlah hal yang mudah menembak sambil mengendarai kendaraan, tapi Reynald melakukannya dengan sangat fokus dan serius hingga satu tembakan dapat diluncurkan..
DOR!
SWOOSH!
Peluru melesat sangat dekat dengan Zhara atau tepatnya di samping telinganya yang membuat Zhara bisa mendengar suaranya dengan jelas.
'Sungguh akurasi yang mengerikan...' batin Zhara.
Dengan kemampuan akurasi Reynald yang luar biasa, Zhara tidak dapat terus berdiam diri di depannya.
Oleh karena itu Zhara langsung berbelok dengan tipis begitu ada tikungan yang terlihat, tindakan Zhara yang tiba-tiba membuat Reynald yang masih fokus membidiknya tidak sempat belok.
Tapi walaupun begitu, tiga helikopter yang masih ada di atas terus mengikuti Zhara kemanapun dia pergi.
'Merepotkan...' batin Zhara kemudian memasuki lorong kecil, tempat dimana ketiga helikopter itu tidak dapat mengikutinya.
[Reynald, dimana kau? kita membutuhkanmu disini!]
"Aku segera datang." kata Reynald yang sudah berada di jalan yang sama dengan Zhara.
'Lorong ini.... aku mengenalnya.' batin Reynald.
Disisi lain Zhara sedang mengendarai motornya dengan lumayan cepat di dalam lorong kecil yang berliku-liku itu kemudian melihat kebelakang yang tidak ada siapapun.
'Sepertinya aku sudah aman..' batin Zhara.
Namun kendaraan bermotor tiba-tiba melintas di depannya dari samping ketika Zhara tidak fokus.
BRAK!
Alhasil, tabrakan dari kedua motor itupun tidak dapat dihindari.
'Ugh... apa yang terjadi...' batin Zhara lalu mencoba untuk bangkit walaupun tubuhnya terasa sangat sakit, bahkan mungkin mengalami beberapa patah tulang.
Zhara melihat motornya yang hancur akibat tabrakan maut dengan motor CBR 105 berwarna merah yang juga terlihat hancur.
'Tunggu? CBR merah?' batin Zhara dengan terkejut seolah menyadari sesuatu, tapi sebelum dia tapat bereaksi dia merasakan intuisi yang begitu dikenalnya.
Itu adalah intuisi kematian...
Zhara reflek menundukkan badannya dan bersamaan dengan itu tembakan mengarah ke tempat dimana kepalanya berada sebelumnya.
'Dia menghindarinya!?' batin si penyerang yang adalah Reynald.
Dia tahu seluruh jalan dari lorong kecil itu dan sengaja menabrakan motornya dengan Zhara agar dia tidak dapat lari lagi dan Reynald dapat membunuhnya.
Tapi tanpa diduga Zhara berhasil menghindari tembakan kejutan darinya bahkan tanpa melihat dari mana arah datangnya tembakan...
DOR! DOR! DOR!
Beberapa peluru kembali di tembakan oleh Reynald, tapi masih bisa dihindari oleh Zhara yang mulai berlari dan memasuki pintu belakang sebuah gedung yang dekat dengan mereka.
Lokasi mereka saat ini adalah di celah-celah gedung besar sama seperti sebelumnya, jadi pasti setiap gedung memiliki pintu belakang, dan Zhara memasuki pintu itu.
Reynald juga memasuki pintu itu untuk mengejar Zhara, ternyata gedung yang mereka masuki adalah gedung restoran bintang 5 dengan 7 lantai.
Banyak orang yang kebingungan melihat Zhara dan Reynald yang berlari di tempat itu, Zhara telah berlari menaiki tangga sementara Reynald masih terjebak di kerumunan orang-orang yang membuatnya tidak bisa bergegas mengejar Zhara.
'Tidak ada pilihan lain...' Reynald mengeluarkan pistolnya dan menembakannya keatas sebagai tembakan peringatan lalu berteriak dengan keras.
"Semuanya pergi dari tempat ini!"
Dangan teriakan Reynald itu, orang orang yang sebelumnya memenuhi tempat itu menjadi sangat ketakutan dan melakukan apa yang di perintahkan Zhara kepada mereka yaitu pergi dari tempat itu.
Dengan kepergian mereka, Reynald akhirnya bisa melanjutkan pengejarannya kepada Zhara...
Reynald berlari menaiki tangga hingga akhirnya dia sampai di pintu yang ada di atas gedung dan merupakan tempat dimana Zhara berada. Dengan hati-hati Reynald membuka pintu itu sembari menodongkan pistolnya dengan hati-hati.
CKLEK!
Pintu dibuka, tapi tidak ada apa-apa dalam pandangan Reynald, yang ada hanyalah pemandangan langit biru dan gedung-gadung yang menjulang tinggi di langit.
'Ini aneh... dimana dia?' batin Zhara.
Namun tak lama kemudian pukulan Zhara tepat mengenai wajah Reynald dengan keras yang membuatnya terlempar kesamping.
Ternyata Zhara dari awal sudah berada di balik pintu yang dibuka Reynald dan menunggu waktu yang untuk menyerang.
Zhara tidak memiliki senjatanya akibat terjatuh ketika tabrakan sebelumnya, jadi di harus menjauhkan Reynald dari senjatanya agar tidak mengancam keselamatannya.
Walaupun kesakitan tapi Reynald masih dapat melawan Zhara dengan segenap kemampuannya.
Dia mengarahkan pistolnya kepada Zhara dengan cepat tapi Zhara juga menendang tangan Reynald yang membuat tembakan terlepas keatas bersamaan dengan pistolnya yang terlempar kebelakang.
Zhara kemudian memegang pundak Reynald, menundukannya dan menghantam perut pria itu menggunakan lututnya.
BUGH!
"Akh!"
Alhasil Reynald mengerang kesakitan sambil memegangi perutnya dibawah sementara Zhara bergegas untuk mengambil pistol yang terlempar sebelumnya.
TAP!
Tanpa diduga, Reynald tiba-tiba menegang kaki Zhara untuk mencegahnya mengambil pistolnya dan membuat Zhara terjatuh ke lantai.
Zhara berbalik dan menatap Reynald dengan mata yang dipenuhi kebencian lalu menendang wajahnya berkali kali dengan keras.
"Lepaskan brengsek!!" teriak Zhara dengan emosi, sudah lama dia tidak marah akibat musuhnya, ini menjadi pertanda jika Reynald adalah musuh yang layak bagi Zhara.
Namun bukannya melepaskannya Reynald malah semakin memegang kaki Zhara dengan erat, bahkan memeluknya untuk mencegahnya kabur.
Dia tampaknya tidak memperdulikan wajahnya yang hancur akibat di injak dengan keras oleh Zhara berkali kali.
Tak lama kemudian, salah satu helikopter yang sebelumnya tiba dilokasi dan ingin menembaki Zhara. Namun, dengan cerdiknya Zhara membuat Reynald sebagai sandranya.
Mungkin mereka bisa membunuh pasukan biasa, tapi tidak dengan Reynald yang memiliki pangkat kapten.
Tindakan Zhara sukses membuat pengemudi helikopter itu menahan tembakannya karena ragu.
Zhara tentunya tidak menyia-nyiakan kesempatannya dan diam-diam mengambil pistol yang tergeletak didekatnya itu, tapi Reynald menyadarinya dan berteriak memperingati pilot helikopter.
Tapi...
"Sudah terlambat..." gumam Zhara dengan dingin lalu menarik pelatuknya.
DOR!
Peluru melesat, menghancurkan kaca helikopter dan tepat mengenai kepala pilot helikopter hingga tewas dan helikopternya terjatuh kebawah.
"Tidakkk!!" teriak Reynald histeris.
Pilot helikopter itu adalah pilot yang selalu dihubunginya dari awal, dan tidak bisa dipungkiri jika mereka berdua merupakan sahabat karib.
Tapi sekarang dia telah tiada.
Dia dibunuh oleh orang yang paling dia benci yaitu Zhara...
"Tidak usah bersedih.. kau juga akan ikut menyusulnya..." kata Zhara dengan dingin lalu menempelkan pistolnya ke kepala Reynald yang sudah tidak berdaya untuk kesekian kalinya..
Zhara menggerakkan jarinya untuk menarik pelatuknnya dan mengakhiri hidup Reynald yang sempat tertunda sebelumnya.
Pelatuk ditarik dan-
CKLEK!
Tidak ada tembakan yang keluar.. justru suara yang sangat dibenci Zhara.
Itu adalah suara kehabisan peluru...
"..... Sepertinya ini hari keberuntunganmu." ujar Zhara lalu memukul leher Reynald dan membuatnya pingsan.
Zhara tidak bisa membunuhnya karena dua helikopter lainnya terlihat sudah datang...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑀𝑒𝑛𝑒𝑚𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑇𝑦𝑝𝑜 𝐴𝑡𝑎𝑢 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎𝒉𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑙𝑖𝑠𝑎𝑛, 𝑇𝑜𝑙𝑜𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎𝒉𝑢 𝐴𝑢𝑡𝒉𝑜𝑟 𝐿𝑒𝑤𝑎𝑡 𝐾𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡𝑎𝑟 𝑃𝑎𝑟𝑎𝑔𝑟𝑎𝑓 𝐴𝑔𝑎𝑟 𝐶𝑒𝑝𝑎𝑡 𝐷𝑖𝑟𝑒𝑣𝑖𝑠𝑖...
wkkkkk