Follow ig Asri Faris ya : mazarina_asrifaris
Dia sangat dingin dan cuek. Aku membencinya dia pun begitu. Kami tidak saling mencintai namun di takdirkan hidup satu atap karena adanya sebuah ikatan suci pernikahan.
Aku semakin membencinya tatkala dia secara terang-terangan memberikan luka, luka yang tidak berdarah namun bisa menghancurkan raga dan sukma.
Akankah ada mentari setelah sekian purnama hanya gulita yang nampak. Jawabannya ada di novel ini cus... mulai baca
Warning!!!
Cerita ini mengandung bawang, 21++, dan poligami harap bijak dalam membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Faris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 35
Yuki terjaga pukul setengah tiga dini hari, walaupun rasanya dingin dan mengantuk tapi ia perlu mencurahkan perasaanya di sepertiga malam terakhir. Yuki menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu, dinginnya air dan malam tak ia hiraukan seolah menyapanya untuk tetap semangat menjalani hari.
Bahwa dia tidak sendiri, Yuki punya Tuhan yang selalu ada untuk hambanya, tempatnya mengadu dan bersimpuh rindu. Yuki menggelar sajadah, ia niatkan bismillah dua rokaat istiharah semoga bisa memberi ketenangan jiwanya.
Setelah salam Yuki mengangkat ke dua tangannya untuk memohon dari pertolongan Nya, gadis itu mengadukan semua masalahnya pada Tuhannya. Yuki menangis, ia benar-benar menangis kilas balik kehidupan pada masa-masa di rumah Asher tergambar jelas di otaknya. Semuanya, termasuk sifat dirinya yang pembangkang, ia juga merasa malu seharusnya menjadi seorang istri itu bisa melayani dengan sepenuh hati, penurut dan patuh.
Lalu bagaimana dengan harga dirinya? Ya bicara soal harga diri seharusnya seorang istri yang baik memang harus meruntuhkan itu, sejak terucap nya sebuah ikatan dan melewati penyatuan bukanlah harga diri itu tidaklah nampak karena seorang istri memang selayaknya merendah di hadapan suami.
Terus bagaimana kalau sifatnya seperti Asher? Apapun alasannya Yuki tetap salah, dan suaminya juga salah. Jadi haruskah gadis itu memberi kesempatan yang kedua? Yuki pasrah, biarkan Tuhan yang membimbing jalannya, tugasnya hanya berdoa dan berusaha.
Tapi bukankah setiap manusia itu juga punya salah, apa bedanya dengan dirinya masih suka pergi dengan laki-laki lain yang bukan mahram. Hanya waktu yang bisa menuntun langkah Yuki kemana ia harus berpijak. Di persimpangan dilema dalam pekatnya hati.
Malam yang sunyi dan gerimis dini hari seakan menjadi pengantar yang syahdu. Yuki akhiri doanya dengan membuka Mushaf berwarna biru, ia baca ayat-ayat suci untuk menenangkan hatinya.
Allah tidak membebankan seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.(Al. Baqarah :286)
Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui sesuatu. (Al. Baqarah : 216)
Yuki tutup sadaqallah hulngadzim, ia cium mushaf suci itu lalu menaruhnya di atas meja.
Ada rasa lega dan juga semangat, setidaknya ia melangkah dengan bismillah dan niat memperbaiki diri.
Karena waktu masih terlalu pagi setelah sholat subuh Yuki tidur lagi.
***
Sebulan telah berlalu, setiap hari waktunya ia sibukkan bekerja di kantor Amar, iya akhirnya Yuki menerima tawaran itu dengan pertimbangan yang matang tentunya. Dari senin sampai jum'at siang Yuki ngantor. Dan di sisa hari waktu libur, ia gunakan untuk mengambil kelas non reguler. Yuki jalani dengan semangat kapan lagi ada tawaran pekerjaan yang begitu mudah dengan gaji lumayan bahkan tanpa susah. Anggap saja ini rezeki dari Tuhan yang harus Yuki jalankan dengan sebuah keikhlasan.
"Yuki....!! Tok tok tok...." Itu suara bunda
"Sarapan dulu nak, makanan sudah siap." Bunda setengah berteriak
"Siap bun sebentar," Yuki menyahut dengan semangat.
Yuki keluar dari kamar dengan penampilan yang segar sehabis mandi dan baju rapih, wangi dan cantik. Menuju ruang makan dengan langkah santai.
Bunda membuatkan sandwich untuk sarapan paginya segelas, susu coklat kesukaan gadis itu. Ia juga makan yang lainya, terasa lapar di pagi hari yang tak biasa.
"Makan kamu banyak sekali Ki, lapar banget emang ya? kaya orang lagi berbadan dua." Celetuk bunda yang seketika membuat aku tersedak.
"Hamil? seketika Yuki tercengang. "Ah tidak mungkin bun orang sekarang aja aku lagi haid," jawabnya santai
"Aku berangkat Bun, bismillah semoga di permudah jalanku ya Allah..." Yuki mencium tangan bunda dengan takzim, ayah sudah berangkat kerja dari tadi pagi.
Hari ini adalah sidang kedua gugatan perceraian. Yuki sudah bersiap karena tidak ingin terlambat. Ia juga sudah minta izin ke kantor untuk tidak berangkat bekerja hari ini dengan alasan ini tentu nya. Amar langsung mengiyakan, bahkan pria itu berniat menemaninya dalam persidangan tapi Yuki langsung menolak, sungguh bukan solusi, yang ada nanti salah paham dan bersitegang.
Yuki berharap Asher akan datang kali ini dan tidak mempersulit keadaan. Tepat pukul 09.00 wib Pengadilan Agama jakarta selatan resmi menggelar sidang yang ke dua dalam perkara perceraian. Di ruang sidang ini hakim masih mengagendakan penasehatan dan upaya perdamaian antara pihak-pihak yang di perkara. Untuk empat perkara yang semuanya terkait rumah tangga ini berjalan dengan tertib aman dan lancar.
Setelah persidangan di buka dan di nyatakan terbuka untuk umum, pihak-pihak berperkara di persilahkan memasuki ruang sidang. Yuki edarkan pandangan menyapu ke seluruh ruangan. Ah, lagi-lagi pria itu tidak datang dan ini membuat ia sedikit kesal karena ketidak kooperatifnya bisa memolorkon waktu menjadi lebih panjang.
Upaya penasehatan dan perdamaian menjadi menu pembuka untuk di suguhkan kepada pihak-pihak perkara. Sayang dari empat perkara yang di sidangkan hanya satu pihak tergugat yang hadir di persidangan. Sehingga amanat perma nomor 1 tahun 2016 tentang prosedur mediasi di pengadilan tidak dapat di laksanakan. Namun kesempatan selalu terbuka dan akan di upayakan hingga akhir pemeriksaan.
Persidangan ada yang menjadi acuan di sini, karena dari pihak tergugat hanya ada satu orang yang datang. Asher lagi-lagi tidak datang sehingga majlis hakim terpaksa memutuskan menunda, sidang di undur. Sidang yang berjalan selama satu jam ini, berakhir dengan perasaan gamang, Yuki sebagai penggugat dan di temani kuasa hukumnya melangkah keluar dengan di temani rasa campur aduk dan sedikit kesal.
Huhf
Yuki menghembuskan napas kasar, rasanya benar-benar lelah menghadapi sifat Asher yang bersifat keras tidak ingin berpisah. Belum lagi kedatangannya ke rumah setiap hari menambah daftar rentetan kepusingan Yuki saja. Bayangkan saja pria itu tak mengenal lelah pagi siang malam hanya untuk stand by di rumah Yuki. Yuki menjadi tidak bebas untuk melakukan apapun. Terlebih ketika ia pergi dari rumah hanya untuk suatu kepentingan sebentar seperti ada yang mengawasi.
My God, jalanku seterjal ini. Di persimpangan dilema.
Urusan rumah tangga belum kelar di pusingin dengan tugas kuliah yang mulai menyapa karena setelah libur semesteran hari ini juga sudah di sibukkan urusan kampus. Apalagi sekarang beranjak ke semester akhir tentu banyak kesibukan yang siap menyapa.
'Selamat datang Yuki di dunia yang nyata, buka matamu dan sambutlah mentari pagi dengan senyuman agar harimu indah dan terasa ringan melangkah.' Itu adalah kata yang selalu Yuki sematkan dikala terjaga di pagi hari.
Penyemangat untuk diri sendiri yang entah sampai kapan bisa bertahan di keadaan begini.
Seperti biasa setiap pagi Yuki mengawali dengan sarapan, berangkat beraktifitas memulai hari dengan semestinya. Tapi ada yang berbeda karena di setiap pagi juga ia akan menemukan setangkai mawar yang bertuliskan cinta dari Asher.
Iya pria itu belum menyerah. Walaupun terus ku abaikan tetap selalu menunjukan perhatikan.
tpi klo ngak balikan.. ngak bakalan ada dong Dogan sky nya....😂😂😂😂
undur diri dulu, thor.. 🙏🏻
gaje bener nih pasutri playing victim dua²nya..
gila, sejak bab awal kerjaan gue gak brenti misuh.. /Speechless/