Ethan Mohammed adalah Pria berdarah Inggris dan Turki. Ayahnya berdarah Turki sedangkan Ibunya Inggris. Ethan lahir dari keluarga bangsawan Inggris yang beragama Islam.
Di usia sepuluh tahun Ethan mengalami peristiwa yang tidak bisa dia lupakan seumur hidupnya yaitu dalam waktu tak sampai satu minggu dia mendapatkan dua kali pukulan dan tendangan dari seorang gadis kecil yang sama.
Selama tujuh belas tahun Ethan mencari gadis kecil itu dan selama itu juga dia mempersiapkan dirinya untuk membalaskan dendamnya kepada gadis kecil itu.
Apakah Ethan akan menemukan gadis kecil itu? Berhasilkah Ethan membalaskan dendamnya?
Baca kelanjutannya, semoga kalian suka 😍
Selamat membaca 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon winda siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29
Pertarungan pertama telah selesai dan pemenangnya adalah Jack. Kini mereka istirahat sekitar sepuluh menit.
"Hati - hati Elf, mereka sepertinya tambah kuat. Aku benar-benar kewalahan tadi menghadapi Jack Sparrow" ucap Celine mengingatkan.
"Iya Cel, aku juga memperhatikannya tadi. Pria itu sepertinya lebih kuat dari sebelumnya dan aku rasa memang pertarungan kali ini lebih serius. Aku tidak bisa menganggap remeh si The Ghost" jawab Elfa.
"Kamu tidak perlu takut dan tetaplah percaya diri agar kamu tidak terbebani. Kalah dan menang kan biasa dalam pertandingan" ucap Celine menenangkan.
"Tapi apa kamu lupa apa perjanjian kita dengan mereka kalau kita bertanding. Siapa yang menang akan bersedia mengabulkan permintaan mereka?" tanya Elfa.
"Oh iya Elf, mengapa aku bisa lupa? Aduh gimana nih, aku sudah kalah. Apakah pria itu akan memintaku meladeninya di kamar? Aku takut dia akan meminta hal yang aneh" jawab Celine panik.
"Kamu tenang saja Cel, aku sudah mencari tahu informasi tentang mereka berdua. Mereka tidak pernah di kabarkan memiliki kekasih ataupun dekat dengan wanita manapun. Malah aku curiga kalau mereka berdua adalah pasangan. Karena kemana - mana selalu bersama" ujar Elfa.
"Iiiih.. jijay.. Amit-amit bertemu sama pasangan sejenis" sambut Celine ngeri.
"Pertarungan kedua dimulai" panggil pelatih.
"Semangat Elf, kamu pasti menang" ucap Celine memberi semangat.
Ethan dan Elfa berdiri di tengah arena pertandingan. Mereka menundukkan kepala memberi hormat.
Keduanya mulai mengambil kuda - kuda. Ethan dan Elfa memulai pertandingan dengan kuda - kuda Naranhi Seogi (Sikap Sejajar).
Elfa mulai menyerang dengan melakukan jurus pukulan Chi Jireugi yaitu pukulan dari bawah keatas. Ethan yang sudah siap siaga langsung menangkisnya dengan sabetan Me Jumeok Naeryo Chigi yaitu sabetan dari atas ke bawah.
Hahaha... langkahmu sudah terbaca Nona... Tawa Ethan dalam hati.
Sial, dia langsung bisa menangkis pukulanku. Ujar Elfa dalam hati.
Pelatih mendekat diantara mereka sambil menyaksikan pertandingan antara Elfa dan Ethan.
Duh mengapa aku merasa mual. Biasanya kalau aku bertanding dengan si Setan ini tidak begini. Sudah dua kali aku bertarung dengannya tubuhku meresponnya biasa saja. Ini mengapa aku jadi sangat mual. Batin Elfa.
Wajah Elfa terlihat mulai pucat, keringat dingin mulai keluar dari tubuhnya.
Aku harus segera menyelesaikan pertarungan ini tidak lebih tiga puluh menit karena hanya sampai disitu limit waktu ketahananku untuk menahan gejolak alergi di tubuh ku. Fikir Elfa.
Elfa mengeluarkan jurus tusukan Pyeonsonkeut Upeo Chireugi yaitu tusukan dengan telapak tangan mendatar.
Jurusnya segera dipatahkan Ethan dengan tendangan Ap Chagi yaitu tendangan depan menggunakan kaki depan. Dan tendangan Ethan tepat mengenai perut Elfa. Elfa bisa menahan tendangan Ethan dan dia mundur beberapa langkah.
Pelatih yang seorang laki-laki itu segera menghampiri Elfa.
"Kamu tidak apa - apa?" tanya pelatih yang mulai khawatir karena tubuh Elfa terlihat pucat.
"Aku tidak apa - apa Sabeum" jawab Elfa singkat.
Ya Tuhan.. aku semakin merasa mual. Apa ini karena pelatih itu? Elfa tiba - tiba teringat, kalau di Indonesia Dojang tempat mereka bertanding adalah Dojang langganan mereka. Tempat mereka sering berlatih sejak kecil dan pelatih itu sudah Elfa kenal sejak kecil dan sudah melatihnya sedari kecil sehingga Elfa tidak merasakan reaksi apapun sama seperti dengan Uncle Jimmy dan Uncle Andre.
Tapi pelatih ini adalah pria asing dan usianya tidak tua, masih bisa dikatakan muda.
Pantas saja alergiku kumat. Pasti ini karena pelatih ini mendekatiku. Batin Elfa.
Elfa segera menjauh dari pelatih itu karena perutnya terasa semakin mual.
Ada apa dengan wanita ini. Mengapa jurusnya semakin tidak karuan? Tidak seperti saat dia di Indonesia. Dia telihat lemah dan tidak konsentrasi. Tubuhnya juga pucat. Apakah dia sedang sakit? Tanya Ethan dalam hati. Dia penasaran dengan sikap Elfa saat bertarung.
Mereka kembali mengambil kuda - kuda Ap Seogi (Sikap Jalan Pendek). Sambil berjalan memutar membentuk lingkaran. Saling tatap dan mencari titik kelemahan lawannya.
Kini Ethan yang menyerang lebih dahulu. Dia mengeluarkan jurusan sabetan Palkup Dollyo Chigi yaitu sabetan memutar dengan siku tangan. Elfa langsung menangkisnya dengan pukulan Momtong Jireugi yaitu pukulan mengarah ke tengah (pukulan mengarah ke ulu hati).
Pertarungan berlangsung dengan sangat ketat saling serang, tangkis dan bertahan. Walau Ethan sebenarnya merasa pertarungan kali ini sangat berbeda. Dia merasa jurus Elfa gampang sekali dia baca dan lemah.
Sedangkan Elfa sudah sangat kesulitan untuk bertahan karena perutnya terus saja bergejolak.
Sudah tiga puluh menit berlalu, Elfa merasa semakin lemas. Dengan pertahanan terakhir dia mencoba berdiri dengan tegak.
Ethan dan Elfa kembali mengambil kuda - kuda. Ethan mulai menyerang dia mengambil jurus tendangan yaitu tendangan Dubal Dangsang Chagi yaitu tendangan dengan dua target sasaran.
Tendangan Ethan tepat mengenai kepala dan perut Elfa. Elfa yang sudah lemah tidak sempat menangkis lagi dan dia jatuh tersungkur ke lantai dan kondisinya sangat lemas.
Pelatih langsung mendekati Elfa dengan tatapan sangat khawatir. Dia memegang tubuh Elfa yang terlihat sangat lemah. Pertahanan Elfa sudah jebol, gejolak yang sangat besar keluar dari perutnya.
Elfa segera berlari ke arah kamar mandi dan dia muntah mengeluarkan semua isi perutnya. Celine langsung tersadar dengan penyakit Elfa dan segera menyusul Elfa ke kamar mandi.
"Ueeeek... ueeeek... " Elfa muntah di salam kamar mandi.
"Elf.. kamu tidak apa - apa?" Celine menggedor pintu kamar mandi.
"Sebentar Cel" jawab Elfa.
Setelah selesai mencuci dan membersihkan wajah, mulutnya dan lantai kamar mandi. Barulah Elfa membuka pintu kamar mandi.
"Kamu kenapa Elf, alergi kamu kumat? Kenapa? Bukannya kamu dan Ethan sudah dua kali bertarung dan selama itu alergi kamu tidak kumat. Hari ini kenapa bisa begini?" tanya Celine bingung.
"Aku rasa bukan karena dia, tapi karena pelatih itu" jawab Elfa.
"Eh iya, aku lupa. Pelatih itu juga laki - laki dan pelatih itu berbeda dengan Sabeum kita di Indonesia" balas Celine.
Elfa menarik nafas panjang dan mengelus perutnya agar rasa mualnya tidak kembali lagi.
"Haaaaaah.... " ujarnya ketika menghembuskan nafasnya panjang.
"Jadi gimana kita sekarang Elf?" tanya Celine penasaran.
"Mau bagaimana lagi, kita berdua sudah kalah. Itu artinya bersiaplah mengabulkan permintaan mereka" tegas Elfa.
"Iiih.. aku kok jadi merinding ya" sambut Celine.
"Mau bagaimana lagi, kita harus profesional. Janji adalah janji, harus di bayar. Selama permintaan mereka masih wajar, kalau permintaan aneh - aneh. Aku akan menghajar pria itu lain waktu. Aku akan meminta pertarungan ulang" ungkap Elfa.
"Iya lebih baik begitu. Kamu sudah baikan?" tanya Celine masih khawatir.
"Sudah mendingan. Yuk kita ke depan" ajak Elfa.
Mereka kembali ke arena pertarungan.
"Kalian sudah kalah, terimalah satu permintaan kami dan kalian harus menurutinya" ujar Ethan.
"No bully, no *** dan no penindasan karena aku bukan manusia jajahan kamu" balas Elfa.
"Tenang saja, permintaan aku masih manusia dan tidak akan ada *** diantara kita" ujar Ethan meyakinkan.
"Baiklah kalau begitu aku terima" tantang Elfa.
"Saat pesta ultah Mamaku tiga minggu lagi di TBF Hotel. Hotel keluarga kamu, kamu harus mengaku sebagai koki. Jika Mamaku menyukai semua hidangan di pesta itu, kamu harus menjadi koki di rumah orangtuaku tanpa embel - embel keluarga kamu atau apapun" Tegas Ethan.
Elfa tersenyum dalam hati.
Pria bodoh, semua hidangan kamu selama seminggu ini memang masakan aku. Kamu tidak tau hahaha.. Tawa Elfa dalam hati.
"Baiklah kalau itu permintaan kamu, tapi ingat hanya sampai batas waktu aku masih di London. Aku akan menjadi koki di rumah orangtua kamu selama satu bulan karena dua bulan lagi aku akan pulang ke Indonesia dan semua urusan kita akan selesai sampai batas waktu itu. Setelah semua berakhir, jika suatu saat kita bertemu lagi anggap saja kita tidak saling kenal" pinta Elfa.
"Setuju tapi ingat. Di rumahku kamu hanya seorang Koki. Kamu boleh membawa teman kamu itu" ujar Ethan.
"Oke.. Aku setuju"...
.
.
BERSAMBUNG
nanti jadi baca novel lain lupa deh lanjutannay
lamjut mantap