NovelToon NovelToon
Inikah Cinta Itu

Inikah Cinta Itu

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / nikahmuda / duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: puja yanti

"Suatu saat aku akan bisa mengubah takdirku jadi lebih baik!"
April bermonolog sendiri.Dia begitu yakin kalau dirinya tidak akan selamanya miskin.
Apakah takdir April akan sesuai dengan apa yang di harapkannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 Hamil

"Wueekk"

Tiba-tiba Neng Geulis terasa mual. Dia langsung berlari ke luar rumah.Memuntahkan semua makanan yang baru dia makan.

Bu Arumi yang melihat hal itu,langsung menyusulnya.Dia mengernyitkan dahinya mencoba menerka apa yang terjadi dengan Neng Geulis.

"Apa Neng masuk angin? '' tanya bu Arumi.

"Mungkin saja bu,karena semalam aku kurang tidur" jawab Neng.Sambil terus memegang perutnya karena masih merasakan mual.

"Ayo,ibu kerokin! Biar masuk anginnya sembuh'' tanpa menunggu jawaban dari si Neng,bu Arumi menuntunnya untuk masuk dan membuka bajunya.

Bu Arumi menggunakan uang koin yang di celupkan ke minyak zaitun.Dia mengerok punggung Neng Geulis membuat barisan merah yang berjejer rapi.

"Sudah selesai Neng,pakai lagi bajunya!"

"Terima kasih, bu"

Tubuh Neng Geulis terasa lebih nyaman setelah itu.Dia pun ikut membantu bu Arumi memasak di dapur.

"Neng istirahat saja,biar ibu yang melakukan ini" ucap bu Arumi.Dia mengkhawatirkan keadaan si Neng.

"Tidak apa-apa bu,badan saya sudah enakkan kok"

Neng Geulis langsung menolak permintaan bu Arumi untuk beristirahat.Mendengar jawaban itu bu Arumi menghela napas.Dia pun membiarkan Neng Geulis membantunya.

Tepat ketika bu Arumi mengangkat nasi yang sudah matang,tiba-tiba Neng Geulis merasa mual lagi.Bau nasi yang sudah matang itu begitu menusuk,Neng Geulis tak kuat menahan gejolak di perutnya. "wueekk".Dia pun muntah kembali.

"Aduh Neng,tadi kan ibu sudah bilang istirahat saja,jadinya kan seperti ini lagi!"

Muka Neng Geulis pucat pasi,Bu Arumi segera memijit pelan punggungnya.

"Kita periksa ke Puskesmas saja ya neng? " Bu Arumi merasa takut sakit Neng Geulis akan semakin parah.Dia memaksanya untuk periksa ke Puskesmas sekarang juga.Gadis itu akhirnya pasrah saja menuruti ajakannya.

Beberapa menit di perjalanan dengan berjalan kaki.Merekapun sampai di sebuah bangunan tua sederhana.

"Ayo,masuk! Kita periksa kesehatan Neng di sini," ajak bu Arumi.

Sambil terus melangkah Neng Geulis memberanikan diri bertanya pada bu Arumi."Memangnya ini Puskesmasnya,bu?"

"Iya Neng,kalau sakit kami biasa periksa ke sini." ujar bu Arumi menjelaskan.

"Owh begitu."

Tepat ketika Bu Arumi dan Neng Geulis masuk ruangan itu,seorang perawat datang menghampiri mereka.

"Mau periksa bu?" sapanya dengan ramah.

"Iya sus,saya mau memeriksakan anak saya." jawab bu Arumi.

"Baik,bu. Tunggu sebentar ya!masih ada pasien di dalam."

Perkataan suster itu di angguki oleh Bu Arumi.Mereka pun menunggu dengan sabar sang Dokter memeriksa pasien yang sudah duluan datang ke sana.

Bu Arumi mengajak Neng Geulis untuk duduk dan menunggu di kursi yang ada di ruangan itu.

"Apa sekarang masih mual Neng?"

"Masih terasa sedikit,bu!'' Selain mual,si Neng juga merasa kepalanya agak pusing dan badannya terasa lemah.Memang beberapa hari ini si Neng juga merasa malas mengerjakan apapun,kalau tidak malu dengan bu Arumi dan pak Wira ingin sekali dia berbaring selonjoran saja di kasur.

"Silahkan masuk!" ucap suster yang baru saja keluar bersama satu orang pasien dari ruang Dokter.

"Iya,sus! Terima kasih"

Bu Arumi dan Neng Geulis masuk dan di sambut oleh seorang Dokter berparas cantik."Apa yang ibu rasakan?" tanyanya.

"Anak saya ini tadi mual-mual Dok" bu Arumi menjawab pertanyaan Dokter.Sedangkan Neng Geulis membaringkan tubuhnya di tempat pemeriksaan.

"Apa anda sudah telat datang bulan?" Tanya Dokter yang membuat Neng Geulis terlihat berpikir.

"Anak saya mengalami lupa ingatan,Dok!" Bu Arumi yang menjawab pertanyaan Dokter itu.

"Kalau begitu coba anda tes urin,ya!'' Kata Dokternya lagi sambil memberikan sebuah testpack pada Neng Geulis.Neng Geulis menuju toilet yang ada di Puskesmas itu dia mencelupkan testpack pada air seninya.Neng Geulis segera keluar dan memberikan testpack itu pada Dokter.

"Anda positif hamil" ucap Dokter yang melihat dua garis biru pada testpack itu.

Deg!

"Apa,Dok?!" Mata Neng Geulis melotot.Begitu pun dengan bu Arumi,mereka begitu shock mendengar pernyataan Dokter itu.

Neng Geulis duduk di samping bu Arumi di hadapan Dokter.Ia tak mempercayai sama sekali dengan Diagnosa Dokter karena keluhan penyakitnya yang ia duga hanya masuk angin saja.

"Kalau ingin lebih yakin lagi,silahkan ibu melakukan USG ke rumah sakit yang ada di kota." kata Dokter itu sambil memberikan Vitamin untuk ibu hamil juga obat penambah darah.

"Baik dok,Terima kasih" Mereka pun keluar dari ruangan Dokter itu.

"Sungguh kuasa Allah begitu luar biasa" ucap bu Arumi.Dengan jatuhnya Neng Geulis dari ketinggian bukan hanya keadaan Neng Geulis yang hanya luka sedikit bahkan janin yang ada dalam kandungannya pun baik-baik saja.

Kabar gembira ini langsung di beritahukan bu Arumi pada suaminya.Dia turut berbahagia.

***

Untuk memastikan semuanya,bu Arumi keesokkan harinya mengajak Neng Geulis untuk periksa kandungannya ke Rumah Sakit yang ada di kota.

Mereka masuk ke ruang poli kandungan.Perawat yang menghampiri mereka langsung menyuruh Neng Geulis berbaring.Lalu menaikan baju yang di pakai Neng Geulis dan mengoleskan gel pada perutnya.

Dokter menekankan alat ke perut gadis itu dan mengamati monitor yang ada di hadapannya.

"Nona,janin yang ada di dalam kandungan anda telah memasuki usia 6 minggu.Janinnya juga terlihat dalam keadaan sehat" ucap Dokter.Kemudia di timpal oleh ucap syukur dari mulut bu Arumi."Alhamdulillah" Dia merasa lega setelah tau keadaan janin di dalam kandungan Neng Geulis.

Di balik kebahagiaan yang Neng Geulis rasakan saat ini tersirat juga kesedihan di raut wajahnya.Neng Geulis bingung.Siapa ayah dari janinnya?

Dengan langkah gontai Neng Geulis berjalan mengikuti bu Arumi keluar dari Rumah Sakit.

Bu Arumi menengok kebelakang melihat Neng Geulis yang tertinggal jauh.Bu Arumi berdiri menunggunya.

"Kenapa Neng?" tanya bu Arumi setelah melihat Neng Geulis dengan wajah murungnya.

Gadis itu menarik napas panjang dan menghembuskannya dengan kasar.

"Belum juga aku mengetahui tentang diriku sendiri,tentang asal usulku,sekarang sudah tambah lagi beban pikiranku dengan adanya janin ini bu!" Ucap Neng Geulis di barengi dengan tetesan air matanya.

"Sabar, Neng! Mungkin Alloh mempunyai rencana lain di balik semua musibah yang menimpa Neng sekarang ini.Suatu saat nanti Neng pasti ingat semuanya." Bu Arumi mencoba menenangkan hati Neng Geulis sambari mengusap-usap pundaknya.

"Jangan buat kabar gembira jadi duka bagi neng,Ingatlah seorang anak itu adalah anugrah terbesar yang di berikan oleh Alloh." Timpal bu Arumi lagi.

Mereka melanjutkan langkahnya untuk kembali pulang.

1
Suanti
semoga aja setelah ketemu edwin ingatan nya bisa cpt kembali
Suanti
rasain erica beri hukuman setimpal untuk untuk erica sama ibu tiri nya
Suanti
semoga cepat ketemu April
Asri Hajani
cepat ketemu suaminya
Suanti
semoga cepat ingatan nya kembali
Suanti
semoga cepat ketahuan erica dan ibu tiri edwin kerja sama dlm penculikan april
mudahan ibu sukma kena karma berserta ank nya toni
Yanti: terima kasih sudah mampir kak🙏 mohon dukunganny ya kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!