NovelToon NovelToon
Peri Cintaku

Peri Cintaku

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / cintapertama / spiritual
Popularitas:15.3k
Nilai: 5
Nama Author: Arif C

Kisah ini bermula saat wanita itu mulai menarik perhatianku. Entah mengapa segala pola tingkahnya membuatku jatuh cinta. Ia tidak membuatku terbuai lama di dalam angan. Tanpa basa-basi dia bersedia menjadi kekasihku. Namun, semuanya semakin pelik untuk dipercayai. Dia yang kuanggap gadis manis yang butuh perlindungan, rupanya seorang peri yang ditugaskan untuk melindungiku.

Jika bersamaku hanya akan membuat peri itu merasakan sakit dan pedih menjalani hidup sebagai manusia, apakah mengakhiri hubungan ini adalah satu-satunya jalan keluar agar aku tidak menyakitinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arif C, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 25

Namun Leon tidak menyangka jika dirinya akan menyaksikan pertarungan dua raksasa besar di tempat yang begitu asing.

'Aku tidak menyangka kalau saat ini aku bisa menyaksikan pemandangan yang begitu menakjubkan. Biasanya aku melihat pada tayangan sebuah film, tetapi ini benar-benar nyata. Aku bisa melihat Fara berkelahi dengan sosok tinggi besar itu, pikir Leon.

Setali tiga uang, Rio pun juga baru pertama kali melihat pengawal kakeknya berseteru dengan Fara.

Bahkan Rio berharap jika sambal bisa mengalahkan Fara. lalu mereka bebas membawa Rio pulang dan kembali ke rumahnya.

Sebab Rio merasa khawatir jika Fara akan berbuat lebih nekat lagi.

“Rio, bacakan ajian kulhi geni untuk Fara, supaya dia bisa segera dikalahkan oleh Karamba!" perintah Sambo. Rio pun menganggukkan kepalanya.

Dia harus fokus untuk membacakan ajian kulhu geni bersama Sambo, sang kakek agar mereka bisa mengalahkan Fara.

Tetapi saat itu ternyata Fara tidak bisa dikalahkan dengan mudah, bahkan ajian kulhu geni juga tak bisa membuat Fara menjadi melemah.

Bahkan Fara malah berhasil menyerang Karamba sampai sosok tinggi besar itu jatuh tersungkur dan bumi pun menjadi berdebam.

Tetapi Karamba mampu bangkit lagi, dia begitu semakin murka karena dikalahkan oleh rasasa wanita.

Karamba lalu menyerang Fara lagi dibantu oleh ajian kulhu geni yang dibacakan oleh Rio dan Sambo.

Tetapi sayangnya ajian kulhu geni tidak bisa melemahkan pertahanan kekuatan Fara, sehingga mereka merasa sia-sia saja melantunkan ajian kulhu geni.

Bahkan mereka kini hanya mengandalkan kekuatanKara mba dan berharap Samba bisa mengalahkan Fara secepatnya.

Sebab hari itu sudah merayap senja, sehingga mereka khawatir jika akan banyak makhluk lain yang berdatangan untuk membantu Far.

Walaupun saat itu Rio dan Sambo melihat tak ada sosok lain yang melerai pertikaian antara Karamba dan Fara.

Tetapi mereka merasa ngeri jika Fara akan meminta bantuan kepada yang lainnya.

“Ayolah, Karamba. Aku yakin kalau kamu bisa mengalahkan sosok wanita rasa sejelek itu!” seru Sambo.

Rio dan Leon pun saling pandang namun mereka berdoa dalam hatinya, agar Karamba bisa diberi kekuatan untuk mengalahkan Fara.

Saat itu Fara memang bisa berhasil dikalahkan oleh Karamba. Bahkan Fara juga kini tersungkur berulang kali, namun dia tidak patah semangat.

Fara yakin jika kali ini dia pasti bisa mengalahkan Karamba, karena memiliki ilmu yang cukup tinggi agar dia bisa mengalahkan sosok genderuwo yang baik itu.

Namun pada saat Fara akan menyerang lagi, tiba-tiba Karamba mengeluarkan cahaya putih dari telapak tangannya dan diarahkan kepada Fara, sehingga cahaya putih itu menerjang Fara dan membuat Fara terpental sampai menabrak ke sebuah pohon besar.

Brak!

Bahkan penghuni pohon itu yang berwujud seorang nenek tua kaget melihat pohon tempat tinggalnya ditabrak oleh sosok tinggi besar seperti Fara.

Fara pun mengerang kesakitan sambil memegangi dada dan juga punggungnya yang terbentur pohon besar tersebut.

“Kurang ajar kamu, genderuwo jelek! Aku tidak terima kamu sudah mengalahkan aku. Aku harus membuat perhitungan padamu," amuk Fara.

Dia kemudian mengeluarkan cahaya merah dari telapak tangannya tangannya dan diarahkannya kepada Karamba.

Akan tetapi Karamba berhasil menghindari serangan cahaya merah itu, bahkan cahaya merah itu malah berhasil meledakkan sebuah batu yang besar.

Leon, Rio dan kakeknya merasa terkejut dengan kekuatan dahsyat yang dimiliki oleh Fara.

'Luar biasa, ternyata Fara memiliki kekuatan sedahyat itu. Bagaimana dia mendapatkannya? pikir Rio dalam hatinya.

'Pantas saja kajian kulhu geni tidak bisa mengalahkan Fara. Sebab saat ini Fara sudah sedemikian kuat, gumam Leon. Namun tetap saja dia mengkhawatirkan Fara.

'“Seandainya saja Fara bisa melepaskan aku, dia tidak akan mengalami masalah seperti ini. Bahkan Fara harus berjuang melawan sosok tinggi besar seperti Karamba, kata Leon.

“Ada apa, Leon? Kenapa kamu menatap Fara sampai seperti itu? Apakah kamu merasa iba kepada sosok jahat tersebut?" tanya Rio. Leon segera mengelengkan kepalanya.

“Tidak, Rio. Aku hanya merasa kini Farah memiliki kekuatan yang luar biasa. Bahkan aku menilai jika kekuatan Fara dan Karamba sangatlah imbang,” jawab Leon, yang menyembunyikan perasaannya cemasnya kepada Rio.

“Aku juga merasa demikian, Leon. Aku merasa Fara bukan lagi Fara yang dulu. Dia berubah menjadi monster yang mengerikan seperti saat ini ,dan kita harus mencari cara bagaimana bisa mengalahkannya,” ujar Rio sambil mengalihkan pandangannya kepada sang kakek.

Dia berharap kalau Sambo bisa mengatasi masalah tersebut.

“Kita lihat saja bagaimana Karamba mengalahkan Fara, aku begitu percaya kepada pengawalku yang satu itu. Dia selalu bisa diandalkan dalam kondisi apapun, apalagi untuk menghadapi makhluk jahat seperti Fara,” jawab Sambo.

Kemudian mereka pun menyaksikan lagi pertarungan antara Fara melawan Karamba. Lalu Fara kembali melancarkan cahaya merahnya terhadap Karamba saat itu.

Tetapi Karamba selalu menghalanginya dengan cahaya putih, sehingga saat kedua cahaya itu bertemu dan berbenturan akan mengakibatkan ledakan yang begitu memekakkan telinga, sehingga Rio sama dan Leon harus menutup telinga mereka.

Sebab ledakan tersebut seperti bunyi sepuluh kali petir yang menggelegar. Mereka sebenarnya sangat merasa ngeri dengan pertarungan sengit di antara Karamba dan Fara.

Namun mereka juga merasa lelah ,sampai kapankah pertikaian tersebut akan berakhir.

Ternyata tiba saatnya Fara lengah, dia lalu dihajar oleh cahaya putih itu berkali-kali sampai Fara mengerang kesakitan dan menabrak sebuah batu besar.

Brak!

Fara pun jatuh tersungkur sambil mengerang kesakitan, Fara pun kembali ke wujudnya yang semul. Bahkan wajah Fara kini nampak memucat menahan luka dalam yang kini bersarang di tubuhnya kren serangan Karamba.

Ketika melihat Fara mengalami kekalahan, Leon tetap saja merasa iba kepada sosok Peri itu. Dia ingin sekali menolong tetapi niatnya tercekat, sebab Leon khawatir jika Fara akan berbuat lebih brutal lagi.

Sehingga Leon hanya bisa menyaksikan Fara mendesis kesakitan sambil memegangi dadanya lagi.

“Kurang ajar kamu, genderuwo jelek! Lihat saja, akan kubalas perbuatanmu,” kata Fara sambil menghilang dari tempat itu begitu saja. Semuanya pun kaget melihat hilangnya Fara.

“Sepertinya Fara sudah kabur,” pikir Rio.

“Syukurlah kalau begitu. Jadi kita bisa pulang dan mengembalikan Leon ke rumahnya,” kata Sambo sambil menghela napas lega. Bahkan Karamba juga sudah kembali pada Sambo.

Namun firasat Leon merasakan kalau Fara sedang merencanakan sesuatu untuk membalas balik merek, tetapi Leon tidak mengungkapkannya kepada Sambo dan Rio.

Sebab dia takut jika mereka akan kembali menyerang Fara lagi. Leon tidak mau pertikaian melawan Fara terus berlanjut.

Karena bagaimanapun juga Leon masih menyimpan perasaan iba dan peduli kepada Fara, dia tidak mau jika sampai Fara terluka parah, meski Fara sering sekali menyakiti Leon.

Perasaan kasih di dalam hati Leon masih terasa hingga saat ini, Leon pun membiarkan Fara menghilang entah ke mana.

Ternyata pada saat itu Karamba akan membawa pulang Leon, Sambo dan Rio, tiba-tiba ada yang menyerang Karamba dari belakang.

Bug!

Karamba pun jatuh terjungkal sehingga membuat ketiga orang itu merasa kaget.

'Siapa yang membuat Karamba terjatuh?' pikir Rio.

“Hei, siapa yang berani menyerangku dari belakang?” seru Karamba sambil berdiri dan mencari sosok yang berani menyerangnya dari posisi belakang.

1
Rembulan009
belum baca, tapi kaya nya seru
Star Kesha
Suka banget endingnya!
Odette/Odile
Mantap lah!
Beatrix
Sukses terus, sekali baca novel author bikin nagih terus.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!