Aksara Abimanyu, merebut dan menggauli istri muda ayahnya secara diam diam hingga tumbuh benih cinta atau nafsu yang tak terkendali dari sepasang anak muda. Siapa kah wanita itu? Dan apa yang terjadi jika hubungan terlarang anak tiri dan ibu tiri itu berlanjut? Bagaimana ibu tiri mengatasi dilemanya menjadi istri dari ayah kekasihnya alias kakek dari calon bayinya? Ikuti cerita ini, pasti seru! Beri dukungan yaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Saras siuman
Tim Kenzo, Bono, dan Dino langsung mencari tau plat nomor mobil Aksa yang terdampar di sungai.
Ternyata setelah beberapa jam mencari menggunakan jasa hacker, mereka tau jika pemilik mobil itu adalah Aksara Abimanyu, direktur MomPress Ekspedisi yang baru saja pulang dari New York.
"Astaga! Dia anak orang kaya, bro!" seru Dino terkejut.
"Lu juga kaya kali, No!" celetuk Kenzo.
"Hmmm, dan sepertinya dia terkena skandal dengan istri ayahnya. Wanita yg keguguran tadi adalah ibu tirinya" sahut Bono dengan cermat membaca informasi di media.
Mereka lagi lagi terkejut melihat media online sudah memberitakan perselingkuhan Aksara dan istri ayahnya, ditambah lagi Arman melakukan konferensi pers selayaknya pengusaha yg sedang kecewa. Ia pun menyebutkan bahwa putranya kabur membawa sang istri. Air mata buata pria tua itu pun dikeluarkan.
"Ckckckckc, nih pria tua bodoh amat, bisa bisanya menceritakan aibnya di media. Dia bisa saja jadi tersangka hilangnya anak dan istrinya" celetuk Bono.
"Aku rasa dia yang mencelakakan mereka. Wah wah wah, kehidupan ibukota keras ya. Mending di Bandung, dingin dingin bae. Pengusaha adem tentrem kayak gita hahaha" sahut Kenzo.
"Ya kan kita semua dah berpawang. Lagian kita juga gak punya ibu tiri secantik dan semuda wanita itu kan. Amit amit sih kalau bapak gue kawin lagi sama wanita yang umurnya dibawahku" ucap Dino.
"Emang wanita adalah godaan ya. Yaudah, karena kita tau siapa mereka, gimana? Apakah kita kembalikan ke ibukota?" tanya Kenzo.
"Kita coba jelasin ke Fuza dulu aja. Kayaknya mereka pun kehilangan identitas apapun" jawab Bono.
"Oke, kita ke rumah sakit sekarang" ajak Dino.
"Wait wait... sekarang dah jam 3 sore, inget ada jadwal video call sama istri anak kita. Bisa dihukum sama mereka kalau kelewatan" ingat Kenzo.
"Oh iya. Aaaah, sayang sekali liburan kita berhenti buat nyelamatin orang. Yaudah ayo VC masing masing" ucap Dino.
Mereka pun mengeluarkan handphone masing masing dan melakukan videocall bersama istri serta anaknya yg lagi on trip di Singapura.
Liburan ibu ibu pasti ingin shopping dong, beda sama bapak bapak yang lebih ke adventures.
.
Di rumah sakit Fuza juga melakukan videocall bersama Diana, sang istri dan Juza , sang putra.
Ia menceritakan liburannya yg berakhir menjadi dokter yang bekerja untuk mengoperasi di rumah sakit.
"Yaampun, kasian wanita itu. Apakah dia bisa hamil lagi Mas? Mengingat katamu rahimnya luka karena benturan keras?" tanya Diana setelah mendengarkan kondisi para korban yg ditemukan suaminya di tepi sungai.
"Bisa sih, tapi ya butuh proses pemulihan mungkin 3 bulanan. Lagian kenapa kamu memperhatikan dia bisa hamil atau nggak sayang?" tanya balik Fuza
"Hei. Aset berharga wanita itu rahimnya, Mas. Aku cuma inget momen dimana aku terpuruk karena kehilangan calon anak kita sebelum Juza dan kita baru dapet lagi hampir setahun kan" jawab Diana dengan suara sendu.
Fuza pun baru ingat bahwa dirinya dan istri juga pernah kehilangan calon bayi mereka yang membuaat mereka cukup terpuruk waktu itu. Kehilangan bayi yang belum mereka ketahui selama honeymoon dan Diana terjatuh ketika bermain ski di Jepang.
"Jangan sedih sayang. Kita sekarang sudah punya Juza yang tampannya kayak aku" hibur Fuza.
Diana pun berusaha menyimpan kembali kesedihannya.
"Syukurlah, Tuhan sangat menyayangi kita Mas. Juza memang sangat tampan, sampai anak Bianca (Istri Doni), anak Kira (Istri Kenzo), anak Lyn (Istri Bono) rebutan perhatian Juza hahahaa. Kita harus buat anak lagi dan semoga dapet cewek kali ini. Mereka lucu banget , Mas" sahut Diana.
"Hahahahaha, yakaan. Juza memang jadi rebutan para cewek. Oke kalau kamu mau bikin adiknya Juza, aku sudah siap. Juza udah umur 5 tahun, jadi jaraknya dah cukup lah" ujar Fuza.
"Siap sayaang. Tunggu aku pulang 3 hari lagi hahahaa" canda Diana bikin Fuza panik.
"Loh kok 3 hari lagi? Bukan besok udah pulang sayang? Jangan lama lama dong liburannya" protes Fuza.
"Hahaha, canda Mas. Iya, besok sore aku udah sampai bandara" ucap Diana.
"Eh mas, ini Juza mau ngomong" lanjutnya lalu memberikan handphonenya ke sang putra.
"Hello, dad. Akuu kangen daddy... disini aku direbutin cewek cewek, dad" sapa Juza curhat ke daddynya.
"Aduh anak daddy memang tampan. Sabar sayang, mungkin diantara mereka jodohmu. Nikmatin bermain sama temen temenmu ya sayang, jaga mommy selama liburan" sahut Fuza.
"Iya dong, Juza tampan kayak daddy. Oke, dad. Aku akan jaga mommy" ujar Juza sambil tersenyum.
"Love you my boy" ucap Fuza.
"Love u too dad" balas Juza.
Anak laki laki berumur 5 tahun itu begitu tegas dan pintar.
Akhirnya panggilan videocall Fuza dengan anak istrinya selesai.
.
Beberapa hari kemudian, lebih tepatnya 5 hari setelah operasi pembersihan rahim Saras, wanita itu sadarkan diri. Ia melihat langit langit rumah sakit dengan tidak berkedip, ia tau jika berada dirumah sakit.
Bertepatan dengan jadwal kunjungan dokter jaga dan perawat datang ke ruangannya.
"Wah, akhirnya anda sudah siuman" sapa dokter wanita berusia 40an.
"Berapa lama aku tidak sadarkan diri, Dok?" tanya Saras.
"5 hari anda tidur" jawab dokter tersebut.
"Sebelumnya saya harus menyanpaikan kondisi anda terlebih dahulu. Mohon maaf, anda kehilangan calon bayi anda karena kecelakaan parah yang anda alami. Saat ini pria yang bersama anda masih koma dan belum siuman. Ia mengalami patah tulang di paha dan gegar otak. Mungkin nanti wakil direktur kami, Dokter Fuza akan datang kesini untuk menjelaskan kondisi kalian berdua karena beliau yang membawa kalian kesini. Kami hanya merawat saja" jelas dokter.
Seketika Saras menitihkan air mata. Bayi yang ia inginkan sejak beberapa saat lalu, kini hilang sebelum diketahui. Ia pun sadar jika pria yang terluka bersamanya itu adalah Aksa. Namun, kondisinya yang masih lemah membuatnya tidak bisa turun dari brankar dengan paksa.
"Pulihkan tubuh anda terlebih dahulu. Pasien pria yang bersama anda dalam pengawasan kami, sehingga anda tidak perlu khawatir" lanjut dokter.
Saras tak tau harus berbicara apa. Dia sangat syok dengan kabar kehilangan janinnya. Dokter dan perawat pun tau bahwa pasiennya sedang bersedih. Mereka menjalankan tugas mereka untuk memeriksa organ vital Saras dan pemeriksaan pada umumnya. Kemudian mereka pun izin keluar ruangan perawatan Saras.
"Maafkan mami, sayang. Mami tidak bisa melindungimu" lirih Saras sambil menyentuh perutnya.
Ia pun menangis sesengukan dalam kesendirian.
