sebuah kisah pembalasan seorang permaisuri yang telah banyak di manfaatkan oleh orang lain di kehidupan pertama yang dia jalani, di kehidupan kedua miliknya permaisuri berusaha agar dapat mengubah segala nya yang terjadi di kehidupan pertama milik nya tanpa di sadari ternyata ada sebuah rahasia yang tersembunyi di dalam dirinya selama dua kehidupan yang telah permaisuri jalani
bagaimana cerita sebenarnya?
jangan lupa beri dukungan kalian yah🥰 tungguin terus up nya🥳
ini merupakan karya ketiga yang aku tulis🥰 maaf jika masih banyak kesalahan🥺 karena author masih seorang penulis yang amatir🥺 terimakasih yang sudah mau mampir 😘
salam sehat dari author untuk kalian semua😘
@Ulfatunkhasanah0612
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ulfatun khasanah0612, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 27
putra mahkota bergegas menemui permaisuri untuk membahas rencana mereka selanjut nya apa lagi putra mahkota ingin secepat nya bisa mendapatkan xiao mei segera
"ibunda apa rencana kita selanjutnya?" tanya putra mahkota tidak sabar
"sabarlah putra ku, sebentar lagi kerajaan kita akan mengadakan pesta berburu dengan tujuan untuk menjalin persahabatan dengan kerajaan kerajaan yang lain termasuk kerajaan matahari" ujar permaisuri santai menanggapi putra nya
"jadi apa rencana anda ibunda" kata putra mahkota semakin merasa penasaran
"sudah hampir beberapa tahun ini kerajaan kita sedang berselisih dengan kerajaan matahari hal ini akan sangat menguntungkan bagi kita" ujar permaisuri menatap putra nya.
"jadi maksud anda kita akan segera memberontak" tanya putra mahkota masih bingung
"belum saat nya" singkat permaisuri
"lalu" putra mahkota sangat penasaran
"kita dapat memanfaatkan kerajaan matahari untuk menyingkirkan para pangeran yang lain, setelah mereka tersingkir kan satu per satu dengan leluasa kita dapat menguasai seluruh kerajaan dengan lebih mudah" jelas permaisuri
"jadi kita akan mengirim para pangeran untuk berperang dengan kerajaan matahari, tapi bukan kah pada acara berburu kedua kerajaan akan saling berdamai ibunda" ujar putra mahkota mengingatkan permaisuri
"mengapa aku bisa memiliki putra yang bodoh seperti dirimu" kesal permaisuri karena putra nya tidak bisa menyeimbangi pemikiran permaisuri
"maaf ibunda, hamba salah" kata putra mahkota
"sudah lah, kau ikuti saja apa yang aku rencana kan" kata permaisuri.
pada acara berburu kerajaan, permaisuri berniat agar membuat kedua kerajaan tidak mencapai kesepakatan untuk mengambil jalan berdamai, justru kedua nya akan memutus kan untuk saling berperang satu sama lain, di saat itu permaisuri akan mengusulkan para pangerang untuk bersedia di kirim kedalam medan perang, sebelum mereka memulai peperangan permaisuri akan secara diam diam mengirim seorang pelayan untuk secara rutin memberikan mereka racun setiap hari nya agar para pangeran mati secara perlahan dan kematian mereka hanya akan terjadi di dalam medan perang sehingga rencana permaisuri akan berjalan dengan sangat baik tanpa ada yang akan mencurigai nya.
"rencana anda sangat hebat ibunda" ujar putra mahkota mendengar penjelasan dari ibunda nya
"kau harus bisa lebih pintar lagi agar dapat sepemikiran dengan ku" sindir permaisuri melihat kebodohan putra nya
"baik lah ibunda" ucap putra mahkota mengalah mau bagaimana pun permaisuri satu satu nya orang yang selalu mendukung dirinya.
"jadi bagaimana dengan istri mu itu, apa dia bisa berguna bagi dirimu?" tanya permaisuri
"tidak perlu di tanya ibunda, wanita itu sangat bodoh dan sama sekali tidak berguna" kesal putra mahkota mengingat sie tang yang sampai saat ini tidak ada gunanya sama sekali hadir di dalam kehidupan nya.
"jika begitu singkirkan saja" singkat permaisuri
"tidak bisa ibunda, lagi pula wanita bodoh itu masih bisa menjadi tempat untuk diriku melampiaskan amarah" ujar putra mahkota
"baik lah terserah dirimu, tapi aku berencana akan menjodohkan dirimu dengan putri kerajaan angin agar kau mendapat dukungan dari kerajaan nya" jelas permaisuri
"kapan anda merencanakan hal itu ibunda?" tanya putra mahkota
"sejak pemilihan istri untuk para pangeran" ujar permaisuri
"lalu mengapa anda membiarkan wanita bodoh itu tetap menjadi istri ku" kesal putra mahkota mendengar perkataan permaisuri
"karena dia cukup berguna untuk menyingkirkan putri mentri xiao" ucap permaisuri
"anda memang benar ibunda, sepertinya wanita bodoh itu sangat ingin membalaskan dendam atas kematian ibu nya karena keluarga mentri xiao, tapi ibunda saya tidak ingin mencelakai putri mentri xiao" ujar putra mahkota
"mengapa? jangan mengatakan kau menaruh hati kepada nya" kata permaisuri menatap tajam putra nya
"anda memang benar yang mulia hamba menaruh hari kepada putri mentri xiao hanya saja saya ingin menjadi kan dirinya sebagai budak di dalam kediaman milik ku, saya sangat ingin menyiksa dirinya yang telah berani menolak diriku setiap kali saya berusaha mendekati dirinya" jelas putra mahkota
"baik lah jika itu niat mu, aku tidak akan melarangnya, kau perlu ingat satu hal, fokuskan dirimu agar dapat menduduki tahta terlebih dahulu" peringatan dari permaisuri
"baik ibunda"
***
pagi hari ini, di dalam aula kerajaan sedang membahas tentang rencana perayaan berburu kerajaan, agar dapat menyatukan persahabatan dengan kerajaan kerajaan lain, kaisar mengutarakan tentang perselisihan yang terjadi beberapa tahun belakang yang terjadi antara kerajaan nya dengan kerajaan matahari, perayaan berburu juga bertujuan untuk mengadakan perdamaian di antara kedua kerajaan.
"maaf ayahanda, saya setuju dengan usulan anda, namun jika kita mengadakan acara berburu sebelum berdamai bukan kah akan terlalu banyak mengambil resiko" ucap jiang li membuka suara.
"tapi adik apa yang ayahanda usulkan sangat lah bagus, terlebih kerajaan kita selalu mengadakan acara berburu agar dapat menjalin hubungan erat dengan kerajaan kerajaan yang lain" ujar putra mahkota menanggapi perkataan jiang li.
"perkataan pangeran ke tujuh memang ada benar nya, jadi bagaimana langkah yang lebih baik nya pangeran?" tanya kaisar kepada pangeran ke tujuh
"ampun ayahanda, usul saya, bagaimana jika kita mengirim surat perdamaian terlebih dahulu dengan mengirim seorang pangerang datang ke kerajaan matahari secara pribadi, baru mempererat kerajaan dengan begitu resiko yang di tanggung akan jauh lebih sedikit" jelas jiang li.
"tapi adik, bukan kah jika kita mengadakan acara berburu dengan tujuan berdamai dengan kerajaan matahari hasil nya akan terap sama, terlebih di dalam acara berburu akan jauh lebih baik untuk mengutarakan perjanjian damai, dengan begitu kerajaan matahari akan jauh lebih merasa puas" timpal putra mahkota tidak ingin kalah dengan jiang li, melihat jiang li seperti sudah tahu tentang rencana yang akan di lakukan putra mahkota dengan permaisuri
"usul pangeran ke tujuh dan juga perkataan putra mahkota memang benar, jadi apa pendapat kalian tentang hal ini?" tanya kaisar pada semua orang yang hadir di dalam rapat untuk mengutarakan pendapat mereka.
terjadi perdebatan di antara para mentri dan juga pangeran dengan usul jiang li dan juga pendapat dari putra mahkota, dengan berbagai macam cara putra mahkota berusaha memperkuat pendapat nya agar kaisar mau mendukung dirinya, terlihat jelas putra mahkota menginginkan acara berburu agar cepat terlaksana, diam diam seringai muncul di wajah tampan jiang li, melihat betapa kekeh nya putra mahkota memperjuangkan pendapatnya.
setelah sekian lama akhirnya kaisar memutuskan untuk mengambil pendapat dari putra mahkota setelah pertimbangan yang cukup matang dengan berbagai pendapat yang di lontarkan oleh semua orang.
putra mahkota merasa sangat puas akhirnya dirinya dapat mengalahkan usulan dari jiang li, segera putra mahkota ingin agar dapat menyingkirkan semua orang yang telah menghalangi jalan nya.
di sisi lain jiang li juga merasa sangat puas dengan hasil nya, dengan raut wajah yang tenang jiang li keluar dari ruang rapat kerajaan
"adik apa kau merasa kesal karena usul mu tidak ambil oleh ayahanda?" sindir putra mahkota saat menemui jiang li di luar ruangan
"tentu saja tidak kakak putra mahkota, lagi pula pendapat anda juga yang terbaik untuk kerajaan kita" ujar jiang li
"baguslah jika kau berpemikiran begitu" singkat putra mahkota meninggalkan jiang li di belakang nya.
jiang li tersenyum penuh arti menatap kepergian putra mahkota
"ini baru permulaan makhluk kecil, semoga kau dapat terus menemani ku untuk bermain sampai akhir" seringai jiang li
🍁