NovelToon NovelToon
Dokter Cantik Penyelamat Bos Mafia

Dokter Cantik Penyelamat Bos Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Percintaan Konglomerat / Romansa / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia / Dokter
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sylvia Rosyta

Seorang dokter muda yang idealis terjebak dalam dunia mafia setelah tanpa sadar menyelamatkan nyawa seorang bos mafia yang terluka parah.
Saat hubungan mereka semakin dekat, sang dokter harus memilih antara kewajibannya atau cinta yang mulai tumbuh dalam kehidupan sang bos mafia yang selalu membawanya ke dalam bahaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Malam itu, langit gelap seperti tak pernah ada ujungnya. Hanya sinar rembulan yang samar-samar menerangi jalan setapak yang terjal di tengah hutan, tempat Rafael, Luca, dan Liana melarikan diri setelah serangan brutal di gudang. Tubuh Liana yang terluka parah terguncang setiap kali mereka melangkah, namun ia masih berusaha bertahan, tidak ingin membebani yang lain.

Rafael menggendong Liana dengan hati-hati, meskipun tubuhnya sendiri dipenuhi luka. Luka tembak di perutnya semakin terasa sakit, namun rasa khawatir terhadap Liana membuatnya mengabaikan rasa sakit itu. "Kita hampir sampai," gumamnya, meski suara itu terdengar lebih seperti penghiburan bagi dirinya sendiri.

Luca berjalan di depan, matanya tetap waspada, meskipun sedikit lega karena mereka berhasil keluar dari cengkraman Adrian dan anak buahnya. "Jalan depan sudah jelas. Kita perlu sampai ke rumah lebih cepat," katanya sambil sesekali menoleh, memastikan mereka tidak diikuti.

Mereka terus berjalan, menembus malam yang gelap, dengan pikiran yang tak henti-hentinya dipenuhi oleh kejadian yang baru saja mereka alami. Rasa takut, cemas, dan marah bercampur aduk dalam hati masing-masing, namun satu hal yang pasti: mereka harus menjaga Liana, dan mereka harus memastikan bahwa dia selamat.

Setelah perjalanan yang terasa sangat panjang, mereka akhirnya tiba di sebuah rumah yang terletak di sebuah bukit, jauh dari keramaian. Rumah itu sederhana, namun memiliki kesan kokoh dan terlindungi. Rumah yang sudah lama mereka anggap sebagai tempat perlindungan terakhir.

Luca dengan sigap membuka pintu depan, dan Rafael membawa Liana masuk. Begitu melangkah ke dalam rumah, aroma kayu dan obat-obatan yang khas segera menyambut mereka. Luca langsung menuju ruang tamu, meletakkan beberapa peralatan medis yang ada, sementara Rafael segera meletakkan Liana di atas sofa tua yang ada di ruangan itu.

"Dia perlu penanganan segera," kata Rafael dengan nada panik. Tangannya gemetar saat ia mencoba membuka baju Liana untuk melihat luka tembak yang menganga di sisinya.

"Aku sudah menghubungi dokter kita, dia akan datang segera," ujarnya tanpa menoleh. Rafael tidak mengatakan apa-apa, ia hanya menatap Liana dengan cemas, berharap dokter yang mereka sewa bisa tiba tepat waktu.

Di tengah kegelisahan yang melanda, pikiran Rafael melayang pada kejadian yang baru saja mereka alami. Pria misterius itu. Mereka semua ingat jelas bagaimana pria itu datang tepat waktu untuk menolong mereka di tengah-tengah pertempuran dengan pasukan Adrian. Seorang pria yang tiba-tiba muncul, mengatasi musuh-musuh mereka, dan memberikan mereka kesempatan untuk melarikan diri. Tapi siapa dia sebenarnya? Kenapa dia membantu mereka? Apa tujuannya?

Luca mendekat, duduk di dekat Rafael, melihat ekspresi bingung di wajahnya. "Kau juga merasa sama, kan?" tanya Luca dengan suara pelan.

Rafael hanya mengangguk, matanya menatap kosong ke arah Liana. "Siapa dia, Luca? Kenapa dia menolong kita?" Tanyanya dengan nada yang lebih banyak dipenuhi kebingungan dan kecurigaan.

Luca menghela napas, tangannya diletakkan di atas meja. "Aku tidak tahu. Aku juga tidak bisa merasa tenang tentang itu. Tapi yang jelas, dia sangat terampil. Tak ada orang biasa yang bisa begitu cepat bergerak, mengalahkan semua orang di sekitar kita. Ini bukan kebetulan."

"Dan dia tampak seperti tahu siapa kita," Rafael menambahkan, suaranya serak. "Tapi dari mana dia tahu? Apa kita sudah pernah bertemu sebelumnya?"

Luca diam, berpikir sejenak. "Aku rasa kita harus mencari tahu lebih lanjut tentang dia setelah semua ini selesai. Tapi yang terpenting sekarang, kita harus fokus pada Liana. Jika kita tidak bisa menyelamatkannya, maka semua ini tidak akan ada artinya."

Rafael menatap Liana dengan cemas. Luka tembak yang menganga di sisi tubuhnya memaksanya untuk tidak bisa berpikir jernih. Ia tahu betul bahwa jika Liana tidak segera mendapat pertolongan medis, ia bisa kehilangan nyawanya. Setiap detik begitu berarti, dan tak ada ruang untuk keraguan. Tetapi benaknya terus dipenuhi pertanyaan mengenai pria misterius itu—apa tujuannya membantu mereka? Apakah dia berhubungan dengan seseorang yang ingin menghancurkan mereka, atau justru sebaliknya?

Tiba-tiba, suara pintu depan terbuka, dan seorang pria berjas putih masuk dengan langkah cepat. Ia adalah Dr. Anton, dokter kepercayaan mereka yang sudah lama dikenal. "Bagaimana keadaan Liana?" tanya Dr. Anton dengan nada tegas, meskipun raut wajahnya menunjukkan kekhawatiran yang mendalam.

Luca berdiri dan memberikan penjelasan singkat tentang luka Liana. Dr. Anton segera membuka tas medisnya, mulai memeriksa luka tembak di tubuh Liana. "Kita harus segera melakukan operasi kecil untuk menghentikan pendarahannya," kata Dr. Anton sambil mempersiapkan peralatan.

Rafael berdiri, berjalan mundur beberapa langkah, masih terfokus pada pria misterius yang terus berputar-putar di pikirannya. Luca melihat temannya dengan mata yang sedikit curiga. "Rafael, kau baik-baik saja?" tanyanya.

"Ya... Aku hanya tidak bisa berhenti memikirkan tentang orang itu," jawab Rafael dengan suara serak. "Pria yang menolong kita. Ada sesuatu yang tidak beres. Aku tidak bisa percaya begitu saja. Dia mungkin punya alasan lain untuk membantu kita."

Luca mengangguk. "Aku mengerti. Kita akan mencari tahu tentang dia setelah ini. Yang penting sekarang, kita perlu memastikan Liana selamat."

Rafael mengangguk, meskipun pikirannya terus terombang-ambing. Ia berbalik untuk melihat Liana yang terbaring lemah di sofa, ditemani oleh dokter yang sedang bekerja dengan cermat. Luka tembak di tubuhnya memang mengerikan, tetapi lebih dari itu, Rafael merasa ada ancaman yang lebih besar yang mengintai mereka. Siapa pria itu? Dan apa tujuannya?

Tiba-tiba, suara langkah kaki di luar kediaman menarik perhatian mereka. Luca berdiri, menatap ke arah jendela, tetapi yang ia lihat hanya kegelapan malam yang mencekam. "Ada yang datang," bisiknya, wajahnya tegang.

Rafael merasakan ketegangan itu merambat ke seluruh tubuhnya. "Siapa?"

Luca memutar tubuhnya, menatap Rafael dengan serius. "Aku tidak tahu. Tapi aku rasa kita tidak sendirian lagi."

Dr. Anton yang sedang mengobati Liana menoleh. "Kalian mendengar itu juga?" tanyanya, suaranya dipenuhi kecemasan.

Sebelum mereka sempat menjawab, suara ketukan keras terdengar di pintu depan.

Seseorang sedang mencari mereka.

Dan Rafael tahu, jika mereka tidak segera menemukan siapa yang datang, ini bisa menjadi akhir dari semuanya.

Sebelum sempat membuka pintu, Rafael merasakan sesuatu yang asing. Sebuah suara yang hanya bisa dia dengar dalam hati—sebuah bisikan yang menyiratkan bahwa ancaman yang lebih besar sedang mendekat.

1
Verlit Ivana
ikut tegang, takut, ngeri. keren author bikin narasi suasana mencekamnya.
Erlin
udah mampir, semangat yaaa, jangan lupa mampir di cerita barukuuu
Vanettapink Fashion
Luar biasa
Abz
💪💪💪💪💪💪
Sri Siyamsih
pantesan aj sll ketemu Adrian, ternyata Dr Anton to penghianstnya
Putri Sylvia
mengsedih😭
Rahma Rain
cerita nya bagus
jiwen
Liana, mungkin kamu bisa memejamkan mata dan membayangkan muka walid 😔
jiwen
setelah baca sampai bab ini bener-bener suka banget sama gaya penulisannya, rapi dan apik sekali kak, bisa bikin kita seolah-olah ikut merasakan dan ada di situasi yang dialami Rafael dan Liana 😭👐🏻
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin ya kakk
total 1 replies
inggrilolaamelia
dibagian ini aku bayangin adegan di film film😄
inggrilolaamelia
yaampunn aku jdi ikutan dagdigdug, smpe smpe bacanya sambil tahan napas😭
Hye Kyoe
ceritamu menarik🤩
Elizabethlizy
lanjuttt ceritanya bagusss
Erlin
mampirrr balikk
Erlin
semangat bikin ceritanyaaaa
Erlin
bagussss
Serenarara
Liana, dibayar berapa kamuu? Kenapa ikhlas banget?/Sob/
Serenarara
Aku takut sm Adrian yg ini... /Gosh/
Putri Sylvia
ayo Liana kamu jangan takut sama mereka,ikut saja sama Rafael dan luca.
Nyonya Mafia
aku udah mampir kakak
Nyonya Mafia: iya sama sama
Sylvia Rosyta: iya kak makasih udah mampir 🙏
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!