Glorya Amira Putri. seorang gadis yang mandiri dari kecil karena perpisahan kedua orangtuanya disebabkan kematian.
Andreu Gilbert Edizon seorang Tuan muda yang angkuh dan dingin,yang sangat tampan dan juga terlahir Jenius.
Dinovel ini akan mengisahkan perjalanan cinta mereka yang penuh tantangan. bagaimanakah kisah mereka ----} yuk intip..😀🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6
Amira sudah bersiap siap menuju Kantor pusat Giledz one Group untuk mengikuti interviu tahap pertama.
Sebelum berangkat Amira tidak lupa berpamitan dengan kedua orangtua kakak iparnya,setelah itu Amira lansung menuju parkiran mengambil mobil kakak iparnya yang di pinjamkan untuknya dan segera melajukan kendaraannya takut nantinya telat.
Sedangkan disisi lain Andreu baru sampai di kantor lansung menuju ruangannya untuk melanjutkan pekerjaan yang tertunda karena menjemput adiknya kebandara. Sebelum menuju kantor,Andreu singgah terlebih dahulu di restoran untuk makan siang.
Waktu sudah menunjukan pukul 13:30 siang,tempat di selenggarakan Interviu calon seketaris untuknya sudah di persiapan dan di depan resiepsionis sudah juga di beritahu kalau siang ini akan ada interviu.
Bagi para calon seketaris Tuan muda di harapkan melampirkan tanda pengenal mereka masing masing sebelum memasuki Kantor.Ada beberapa calon perserta sudah datang terlebih dahulu dan lansung masuk sesuai peraturan yang di buat oleh pak Rendi,begitu juga Amira yang baru tiba di depan halaman Kantor dengan di pandu oleh satpam dia memarkirkan mobilnya terlebih dahulu,sebelum keluar dari mobil Amira terlebih dahulu merapikan penampilannya, setelah itu dia baru keluar lansung menuju meja Resepsionis.
"Selamat siang mbak,saya peserta yang akan mengikuti interviu hari ini." Ucap Amira memberitahu.
"Bisa tunjukan identitasnya,setelah itu silahkan scan disini.." Ucap Tari ramah.
"Baik mbak,ini.."Ucap Amira kemudian menyerahkan identitasnya lalu menscan kode QR nya.
Ting...
Terdengar suara menandakan jika identitasnya cocok.
"Sesuai ya nona,nona masuk lewat lif sebelah kiri pencet nomor 45,disitu ruangan untuk interviunya." ucap Tari menjelaskan.
"Terimakasih mbak,kalau begitu saya permisi.." Ucap Amira tersenyum.
"Iya sama-sama.." ucap mereka berdua bersamaan.
"Sar,Gw ngak percaya itu cewek tadi umurnya udah 20 tahun,gw kira masih SMA lo liatkan tubuhnya mungil banget,cantik,senyumnya manis banget ada lesung pipitnya."Bisik Tari kearah temannya.
"Iya Tar,yang bikin gue kaget gelar pendidikannya itu loh udah Magister Manejemen,udah gitu lulus Cumlaude tar..,mana anaknya ramah banget ya.., nggak kayak yang sebelumnya datang sombong banget nggak ada sopannya apalagi penampilan mereka." Ucap Sari.
"Iya sar benar banget,Gue berharap dia aja deh yang lulus jadi seketarisnya Tuan Muda.."
"Amin..anaknya juga baik kelihatannya.." Ucap Tari.
Begitulah pembicaraan mereka berdua setelah kepergian Amira menuju ruangan tempat interviu di selenggarakan.
Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 14:00 siang,saatnya interviu akan di mulai.menurut nomor urut Amira mendapat urutan nomor 5.
Saat ini Interviu sedang berlansung untuk urutan pertama dan selanjutnya, masing- masing mereka mendapat waktu selama 20 menit dalam tes tersebut dan tidak terasa kini giliran Amira yang di panggil.
Amira menarik napas lalu di keluarkannya agar bisa mengurangi rasa gugupnya,setelah itu dia masuk keruangan tempat dia akan di tes juga seperti temannya yang lain.
Di dalam pak Rendi yang melihat kedatangan perserta yang di depannya sedikit menaikan alisnya merasa kurang percaya kalau di depannya seorang wanita yang berumur 19 tahun dan sudah mendapat 2 gelar pendidikan tapi masih seperti anak SMA.sampai berapa kali Rendi menatap foto wanita itu dengan secara lansung di depannya tetapi tidak ada yang berbeda,untuk menghilangkan rasa ketidak percayaannya Rendi lansung berbicara.
"Glorya Amira Putri.SM,MM..Betul namamu?" Ucapnya.
"Iya pak benar nama saya pak.." Ucap Rendi masih menatap Amira namun kemudian tersadar.
"Bisa jelaskan kembali biodatamu?." Ucap Rendi saat ini menatap tajam kearah Amira.
Namun Amira dengan tenang lansung menjawab pertanyaan pertanyaan yang pak Rendi berikan.
Hampir 25 menit Amira di dalam ruangan tersebut akhirnya selesai juga kemudian dia segera keluar menunggu di tempat yang telah di sediakan karena nanti akan lanjut sesi berikutnya.
Mereka yang ada disana semua memperhatikan Amira dan juga penampilannya menurut mereka telihat kuno.
"Siapa namamu?" tanya peserta lain sinis pada Amira.
"Amira mbak.."Ucap Amira ramah
"Kenapa kamu ikutan daptar,buang tenaga dan waktu kamu aja,yang pasti kamu ngak akan di terima,lihat penampilanmu kampungan begini." ucap perserta lain pedas,sedangkan Amira hanya tersenyum mendengar ucapan mereka.
"Terimakasih pujiannya,mbak bertanya kenapa saya ikut,karena saya membutuhkan pekerjaan ini dan soal penampilan memangnya ada mereka menyuruh kita memakai bekini,atau Gaun pesta,setau saya yang ada aturannya pakai pakaian sopan bukan begitu mbak - mbak?"
ucap Amira balik menyindir mereka dengan tenang.
Mendengar jawaban dari Amira,wanita wanita yang ada disitu merasa tersinggung makin bertambah tidak suka melihat Amira ,Mereka memilih menjauh dari Amira,sedangkan Amira tersenyum licik.
"Kena kan ulat keket." guman Amira.
Untuk sesi interviu tahap pertama sudah selesai,namun akan di lanjutkan sesi interviu kedua dan sesi ketiga pukul 16:30 yang akan di pimpin lansung oleh Direktur perusahaan yaitu Andreu Gilbert Edizon,sedangkan sekarang waktu sudah menunjuk pukul 16:20 sore. Mereka di beri waktu 10 menit untuk beristirahat.
Amira melihat jam tangannya masih sepuluh menit lagi waktunya, Dia pun memutuskan pergi ketoilet untuk membasuh mukanya setelah itu kembali lagi ketempat duduknya mengambil air putih lalu di minumnya, sudah dari tadi tenggorokannya terasa kering karena begitu banyak pertanyaan yang harus di jawab dan juga harus dia jelaskan.
Tring....bunyi alarm ruangan menandakan mereka harus berkumpul kembali.setelah semuanya sudah di dalam ruangan tersebut,Pak Rendi pun ikut masuk dan lansung menjelaskan aturan untuk sesi ini.
"Untuk sesi kali ini,kalian akan di tes lansung di hadapan direktur perusahaan ini,saya minta kalian mempersiapkan diri karena pertanyaan yang akan Tuan muda berikan tidak berfokus di ruang lingkup perusahaan maunpun pekerjaan,kalian mengerti !!" Ucap Rendi tegas.
"Siap pak,kami mengerti..!"Jawab mereka serempak.
"Silahkan masuk Tuan muda.." Ucap Pak Rendi.
tak..tak..tak..
bunyi sepatu mahal
Andreu memasuki ruangan tersebut dengan berjalan tegap,berwibawa,juga dengan pesonanya yang sangat tampan membuat perserta wanita yang melihatnya terpesona,juga penuh dengan pikiran licik dalam diri mereka kecuali Amira hanya sekilas melihatnya,setelah itu dia berfokus dengan apa saja yang akan di tanyakan nanti.Amira juga sadar sepertinya pernah melihat Direktur perusahaan ini tapi dia lupa dimana pernah melihatnya.tidak ingin berpikiran keras Amira sejenak melupakan hal itu sekarang kembali berfokus pada dirinya sendiri.
"Silakan di mulai ren.." ucap Andreu sudah duduk di kursi depan mereka.
"Kali ini tes akan di mulai dengan masing masing dari kalian menyalin ulang poin-poin penting dari pembicaraan di Video ini secara detail tampa melewatkan poin pentingnya, setelah itu satu persatu dari kalian lansung mempresentasikan di depan Tuan muda.waktu kalian hanya 5 menit di mulai dari sekarang!." Ucap Rendi.
Saat ini tes pun sedang berlansung masing-masing dari peserta sedang memfokuskan diri pada tes tersebut, tetapi berbeda dengan Amira sedari tadi dia hanya duduk diam mendengarkan pembicaraan di video itu tampa mencatat apapun karena dia sadar video yang dia dengar tidak sesuai dengan ilustrasi gambar yang tertera serta ada pengecohan di dalam suara Aslinya.