Menikahi Ibu Susu Baby Zafa
💮Happy reading💮
Semoga kalian semua suka dengan kisah ini ya. Dilarang plagiat Ok!!
Gerry Ardana adalah CEO muda di usianya yang ke 25 ia memiliki beberapa bisnis di bidang properti. Usahanya cukup dikenal baik di negara sendiri maupun di kancah internasional. Gerry memiliki seorang istri super model, namun karna permintaan sang istri pernikahan mereka disembunyikan dari publik, dan hanya keluarga yang tahu. Gerry tak pernah mempermasalahkan semua itu karna ia begitu mencintai istrinya.
🌼
🌼
Dian Ayunda (20) gadis yatim piatu, yang dibesarkan oleh keluarga pamannya yang tamak. Dian adalah gadis yang penyabar dan sopan. Suatu malam paman Dian datang ia menyeret Dian untuk dibawa menemui seseorang. Ternyata pamannya terjerat hutang judi dan membuat gadis itu harus menjadi rahim sewaan untuk menebus hutang-hutang pamannya. Dengan terpaksa Dian menuruti kemauan pamannya karna merasa berhutang Budi.
🌼
🌼
Selena Zang (26) seorang model blasteran sekaligus istri dari Gerry Ardana. Ia meninggalkan suami dan anaknya setelah kelahiran anaknya yang prematur dan memiliki kekurangan. Selena merasa malu jika dirinya yang super model itu memiliki anak yang memiliki keterbatasan.
🌼
🌼
Rian Al fares (28) Pria keturunan Inggris - Bali adalah seorang pengusaha sekaligus rentenir yang menyewa rahim Dian sebagai barter hutang yang dimiliki sang paman. Karena desakan orang tuanya yang menginginkan cucu laki² membuatnya memilih jalan menyewa rahim. Karena ia tak ingin terikat dengan siapapun karena ia masih menyimpan perasaannya untuk wanita masa lalunya.
Let's start
💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮💮
"Yang sabar sayang, jangan seperti ini!" kata nyonya Arini, ibu dari Gerry Ardana. Melihat putra semata wayangnya begitu terpuruk membuatnya merasakan kepedihan.
"Tapi bagaimana dengan Zafa, mah?" desah Gerry, ia tak kuasa melihat tubuh putranya yang sekecil itu harus ditinggalkan oleh ibunya.
"Apa kau sudah menghubungi nomor ponselnya?" Tanya nyonya Arini pada Gerry meskipun matanya tak lepas dari ruangan kaca dimana inkubator baby zafa berada.
"Bukan hanya ponselnya mah, bahkan Sigit sudah ke apartemen namun kosong. Selena ga ada di sana mah." Gerry sudah putus asa. Apa lagi tadi dokter mengatakan jika baby Zafa alergi susu sapi. Padahal seharusnya ia mendapat asupan ASI dari ibunya. Tapi justru sekarang ibunya pergi entah kemana.
"Mamah akan memasang iklan untuk sementara mencari ibu susu untuk baby zafa, selama kami mencari Selena. Bagaimana Gerry apa kamu setuju?" tanya Arini, kini pandangan matanya mengarah ke putra semata wayangnya itu.
"Tapi, bagaimana nanti kalau ...?" ucapan Gerry terputus ia tak mampu menahan getir yang saat ini ia rasakan.
"Sudahlah, yang penting saat kita cari ibu susu dulu untuk anakmu. Karena mamah ga mau kalo terjadi sesuatu pada cucu mamah." Nyonya Arini berjalan meninggalkan Gerry yang masih setia menatap putranya dalam inkubator.
"Papa akan lakukan apapun untukmu, sayang!" kata Gerry.
Di klinik yang berbeda saat ini Dian sedang berusaha melahirkan bayinya seorang diri. Setelah sebelumnya di dalam perjanjian tertulis, jika kelak bayi yang ia lahirkan berjenis kelamin perempuan maka anak itu menjadi milik Dian. Dan setelah terlebih dulu dilakukan USG saat kehamilan Dian menginjak usia 5 bulan, dan di pastikan juga bayi yang ia kandung berjenis kelamin perempuan. Seketika itu Dian di tinggal begitu saja oleh Rian.
Sebelumnya Dian melakukan perjanjian tertulis dengan Rian sehubungan dengan keinginan Rian memiliki seorang putra penerus keluarga Al fares. Mereka melakukan nikah siri karna Dian tidak ingin melakukan hubungan di luar nikah. Sehingga dengan terpaksa Rian menikahi Dian. Meski hanya menikah siri, Rian memberi Dian nafkah 50 juta untuk keperluannya saat hamil. Namun takdir tak dapat di tolak ternyata bayi yang di kandung Dian seorang perempuan sehingga saat itu Rian langsung meninggalkan dirinya.
Dengan peluh yang bercucuran Dian berusaha melahirkan putrinya. Setelah 30 menit berlalu lahirlah seorang gadis mungil yang diberi nama Zafrina Ayunda.
"Selamat nyonya putri anda lahir dengan selamat dan sehat." Ucap dokter yang menangani persalinannya.
"Terima kasih dokter," jawab Dian.
"Oh iya, kalo boleh tahu dimana ayah bayi ini nyonya?" tanya Dokter itu karena baru kali ini ia menangani pasien melahirkan hanya seorang diri.
"Suami saya kerja di pelayaran dok." ucap Dian berbohong. Ia tak ingin siapapun mengusik dirinya dan Zafrina kelak. Bahkan setelah ia di tinggalkan oleh Rian, ia memilih pergi ke Jakarta dari pada kembali pada pamannya yang gila judi. Dengan modal uang yang di berikan oleh Rian, Dian merasa itu lebih dari cukup untuk bertahan di Jakarta bersama putrinya.
"Sayang, kita hanya berdua. Ibu harap kau kelak menjadi anak yang kuat dan mandiri." Ucap Dian. Ia lalu dengan telaten menyusui Zafrina hingga gadis kecil itu terlelap.
Nyonya Arini tak patah semangat mencari ibu susu untuk baby zafa, namun kebanyakan mereka enggan untuk menyusui secara langsung. Nyonya Arini bahkan mendapat beberapa liter ASI dari bank ASI untuk baby zafa. Tapi kata dokter karena baby zafa tidak mau memakai dot, jadi ASI yang masuk kurang maksimal jika hanya mengandalkan pipet.
Seperti siang ini nyonya Arini berjalan dengan sempoyongan karena kurang beristirahat. Ia duduk di halte yang tak jauh dari Klinik tempat Dian melahirkan.
"Tuhan, tolong aku! semoga saja aku segera mendapat ibu susu untuk baby zafa." Doa nyonya Arini di saat ia hampir tumbang namun tangan seseorang menahannya.
"Nyonya, apa anda baik² saja?" Tanya Dian sebelah tangannya menggendong Zafrina yang tampak terlelap dalam tidurnya.
Nyonya Arini memandang Dian, lalu ia menyentuh lengan Dian dan memohon.
"Bantu aku nak, bantu cucuku!" kata nyonya Arini pada Dian. Tapi Dian justru bingung dengan sikap nyonya Arini, Dian mengira jika nyonya Arini mengalami gangguan kejiwaan.
"Maaf nyonya saya harus pergi." Ucap Dian mulai takut. Melihat gelagat Dian yang ketakutan seulas senyum tersungging di bibir nyonya Arini.
"Jangan takut, duduklah dulu." Pinta nyonya Arini dan Dian pun menurutinya. Sebenarnya hari ini dia berniat mencari tempat kontrakan untuknya tinggal bersama putrinya.
"Nyonya, ini minumlah! sepertinya wajah anda pucat." Ucap Dian menyodorkan botol minum kemasan berukuran kecil.
Nyonya Arini menyambutnya dengan senyuman yang tulus. Ia baru kali ini bertemu seseorang yang tidak jaim kepadanya.
"Terimakasih nak," ucap nyonya Arini, ia lalu memegang tangan Dian dan mengelusnya dengan perlahan.
"Ada apa nyonya?"
"Begini nak, sebenarnya aku sedang mencari orang yang mau menjadi ibu susu untuk cucuku. Apa kau bersedia berbagi Asimu pada cucuku? dia anak yang malang, kemarin sehari setelah dilahirkan, ibunya pergi meninggalkan putraku dan cucuku. Di tambah cucuku alergi susu sapi jadi mau tak mau aku mencari orang yang bersedia menjadi ibu susu cucuku. Bagaimana menurutmu nak apa kau setuju?"
"Aku ...!"
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
terimakasih sudah mampir, semoga kalian suka. Trus jangan lupa like komen dan bunga mawar untukku. 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 247 Episodes
Comments
Nur Bahagia
kok bisa nyonya Arini duduk di halte? apa dia ga di anter sopir? 🤔🤔🤔
2024-09-19
0
Nur Bahagia
majuuu...
2024-09-19
0
Erna Masliana
baca kisah Zafa Star dulu tadinya tapi jadi kepo kisah Zafa kecil dan Mama Dian .. jadi kesini deh
2024-05-28
0