NovelToon NovelToon
Harga Sebuah KEHORMATAN

Harga Sebuah KEHORMATAN

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Contest / Cintapertama / Badboy / Cintamanis / One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Bad Boy
Popularitas:19.8M
Nilai: 4.5
Nama Author: Yutantia 10

"May, aku takut. Aku ingin mundur, aku ingin membatalkan semua ini." Ucap Rain dengan tubuh gemetaran.

Malam ini dia berada disebuah kamar hotel presiden suit. Ya, Rain terpaksa harus melelang keperawananannya demi uang. Dia butuh banyak uang untuk biaya rumah sakit adiknya. Selain itu dia juga tutuh uang untuk biaya pengacara, ayahnya saat ini sedang meringkut ditahanan karena kasus pembunuhan.

"Jangan gila Rain. Kau harus membayar ganti rugi 2 kali lipat jika membatalkan. Masalahkan bukan selesai tapi akan makin banyak. Jangan takut, berdoalah, semoga semuanya berjalan lancar." Ucap Maya.

Berdoa? yang benar saja. Apakah seorang yang ingin berbuat maksiat pantas untuk berdoa minta dilancarkan, batin Rain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yutantia 10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LUPAKAN BALAS DENDAM

Sean dan Dino mengenal Gaza? Jawabannya adalah iya. Mereka teman satu kampus bahkan satu kelas. Tapi mereka bukan kawan baik. Gaza dan Dino di team bad boy, sedang Gaza di team good boy. Mereka tak cocok satu sama lain.

Dino secepat kilat stalking akun ig Gaza. Dan benar saja, banyak foto Gaza bersama Rain disana.

"Gila lo, jadi benaran dia ceweknya Gaza." Kata Dino sambil melihat satu persatu foto diakun Gaza "Mereka udah tunangan woi." Dino melihat foto saat Gaza dan Rain tunangan.

"Bodo amat." Kata Sean super pelan.

"Elo gak ada niatan lain kan mempekerjakan Rain disini?" Tanya Dino dengan penuh selidik.

"Dia sendiri yang melamar kerja disini, gue juga baru tahu saat dia sudah sebulan kerja."

"Elo gak ada niatan buruk kan? elo gak ada niatan buat jadiin Rain pion balas dendam lo ke Gaza kan? Gue tahu elo punya dendam kesumat sama Gaza." Dino mencium bau bau balas dendam disini.

Sean diam saja tak menjawab. Dia tampak seperti sedang berfikir keras. Dan sebenarnya jawabannya adalah iya. Dia ingin membalas Gaza melalui Rain.

"Rain gak tahu apa apa Sean. Jangan gunakan dia untuk balas dendam. Rain tak tahu menahu tentang masalah lo sama Gaza. Apa Gaza tahu Rain kerja disini?"

"Entahlah, tapi Gaza sudah ada di Indonesia. Gue beberapa kali ngeliat dia bersama Rain."

"Elo jangan macem macem Sean. Gue tahu otak lo jadi gak waras kalau berhubungan dengan Gaza. Gue masih inget ide konyol lo dulu. Lo ngajak kita kita ngegangbang adik sepupunya Gaza yang masih SMP. Untung saja kita semua nolak, kalau gak nih, kita semua bakal membusuk dipenjara. Tahu sendiri kan kalau bokapnya Gaza itu orang penting. Udah 5 tahun Sean. Tak kan lo masih dendam aja sama Gaza?" Dino sampai geleng geleng.

"Gak segampang itu gue ngelupain semuanya Din. Elo tahu sendiri kan gimana hancurnya gue saat itu. Bagaimanapun Gaza ikut andil atas perilaku bobrok gue. Gue jadi kayak gini juga karena Gaza."

Dino melongo mendengar ucapan sahabatnya itu. Darimana datangnya pikiran seperti ini.

"Lo yang bobrok kok nyalahin Gaza." Dino geleng geleng kepala "Elo masih belum bisa move on dari Delia?"

Sean mengumpat pelan mendengar Dino menyebut nama Delia. Baginya Delia sudah hilang dari peradaban. Bikin kesel saja kalau ingat wanita itu.

"Udah lah, gue udah gak nganggep Delia sama sekali. Bagi gue dia udah mati."

Dino menghela nafas. "Kalau memang begitu, kenapa Lo masih dendam sama Gaza? Toh Delianya udah mati."

Bug

"Sialan lo." Umpat Dino yang legannya sakit karena dilempar air mineral.

"Orang masih hidup lo katain mati, dosa lo."

Dino meletakkan telunjuk miringnya didahi. Sepertinya sahabatnya itu beneran stress. Bukannya dia yang awalnya ngatain udah mati.

"Udahlah Sean, lupakan balas dendam. Gue yakin hidup lo bakal lebih tenang tanpa dendam."

Sean merenungi kata kata Dino. Tumben sekali hari ini Dino bijak, padahal biasanya dia yang paling ancur dari segi sikap dan perkataan.

Semua mengalir begitu saja, Sean merasa jika Tuhan menyayanginya hingga dia diberi jacpot besar berupa Rain.

Sean teringat waktu itu, saat Danu menunjukkan foto Rain yang didapatnya dari seorang mucikari. Danu bilang cewek itu sedang menjual keperawanananya. Seketika Sean merasa jika pintu balas dendamnya ke Gaza terbuka lebar. Ya, setelah menunggu hampir 5 tahun, ternyata kesempatan balas dendam datang juga.

"Lupain dendam lo ke Gaza. Toh sekarang Delia juga udah hilang entah kemana. Dia juga gak bersama Gaza." Dino tak menyangka jika waktu 5 thun tak bisa menghapus dendam Sean terhadap Gaza.

"Elo gak tahu perasaan gue Din. Elo gak tahu betapa hancurnya gue saat itu."

"Gue tahu Sean, tapi itu sudah lama. Tuhan saja maha pengampun, tak kan lo umatnya gak bisa mengampuni orang."

"Cih, mual gue denger lo ceramah. Udah sana cepet pergi. Ingat jangan mampir ke meja Rain. Langsung keluar dari kantor gue." Sean memperingatkan. Dia tahu watak sahabatnya itu yang paling tidak bisa kalau lihat cewek bening.

"Busyet dah, tahu aja lo gue mau mampir bentar ke mejanya Rain."

"Udah kebaca di wajah lo, muka muka mesum kayak lo gampang ditebak."

Dino segera keluar dari ruangan Sean. Dia tak menghiraukan peringatan Sean untuk tidak mampir ke meja Rain. Jiwa jomblo nya meronta jika lihat cewek bening.

"Hai Rain." Sapa Dino pada Rain yang sedang sibuk "Bos kamu galak ya? tapi jangan takut sama dia. Kalau dia galak, bilang saja ke aku. Nih, jangan lupa telepon." Dino meletakkan kertas berisi nomor teleponnya dimeja Rain.

"Keluar."

Dino terperanjat mendengar suara menggelegar dibelakangnya. Ternyata Sean mengikuti Dino keluar. Dino terkekeh melihat wajah Sean yang sedang menahan kesal.

"Siap pak bos."

Sean berjalan ke meja Rain lalu mengambil kertas yang bertuliskan nomor Dino. Tanpa banyak bicara, segera dia robek dan lempar ke tempat sampah.

...*******...

Tiga orang gadis cantik tengah makan siang di Angel cafe. Mereka adalah Amaira, Viona dan Lala. Ini bukan pertama kalinya mereka lunch disini. Beberpaa hari yang lalu mereka juga kesini.

"Tuh tuh orangnya, ingat rencana kita, jangan sampai gagal Ok." Amaira berbicara lirih pada Viona dan Lala.

"Siap Ra, gak bakal gagal. Tapi jangan lupa janji lo, kalau sukses, lo harus nraktir kita makan siang selama sebulan." Viona mengingatkan Amaira.

"Sip, itu mah kecil buat gue. Udah cepetan." Amaira, gadis cantik itu memang tak pernah kekurangan uang. Ibu dan kakak laki lakinya selalu memberikan apapun yang dia minta.

"Mas mas, sini dong." Lala melambaikan tangan kearah Alan yang sedang berada tak jauh dari mereka. Alan yang merasa dipanggil, segera menghampiri meja mereka.

Bruk

Alan tiba tiba terjatuh tepat didepan Amaira dan membuat jus yang dipegang Amaira tumpah mengenai bajunya.

"Gimana sih mas, hati hati dong." Ucap Amaira sambil mengelap bajunya dengan tisu.

Alan seketika panik melihat kekacauan yang dia buat.

Viona dan Lala sekuat tenaga menahan tawa. Sebenarnya ini semua sudah direncanakan. Viona sengaja menjegal kaki Alan hingga dia terjatuh tepat di depan Amaira. Dan masalah jus, Amaira sengaja menumpahkan jusnya sendiri.

"Baju saya jadi kotor nih gara gara mas nya." Amaira pura pura marah.

"Maaf mbak, saya gak sengaja. Kaki saya tersandung."

"Alasan aja lo," timpal Lala dengan nada jutek.

"Saya gak mau tahu ya Mas. Mas nya harus ganti baju saya yang kotor ini. Ini jus buah naga, pasti warnanya membekas dibaju mahal saya."

"Sekali lagi saya minta maaf mbak." Ucap Alan sambil menunduk.

"Udah Ra, panggil pemilik cafe saja, biar dia dipecat," ucap Viona.

"Jangan mbak, tolong jangan laporkan saya. Saya akan ganti baju mbak." Alan tak ingin masalah ini sampai ketelinga Dewa. Dia tak ingin sampai dipecat.

"Yakin? mahal lo harganya."

"Iya mbak saya yakin." Alan menganggukkan kepalanya.

"Berapa nomor ponsel lo? nanti gue hubungin kalau gue ada waktu. Baju ini belinya di butik langganan gue. Lo gak bakal tahu tempatnya. Jadi kita pergi bareng biar lo tahu seberapa mahal baju ini."

Alan segera menulis nama dan nomor ponselnya di kertas yang dia bawa untuk mencatat pesanan.

"Ini mbak." Alan memberikan nomor ponselnya pada Amaira.

"Ya udah kalau gitu, dimana toiletnya, gue harus ngebersihin baju gue."

"Disana mbak." Alan menunjukkan letak toilet pada Amaira.

Amaira segera menuju toilet yang ditunjukkan Alan. Sesampainya didalam, tawanya pecah. Puas sekali dia karena rencananya berhasil. Sudah sejak lama Amaira menaruh hati pada Alan. Hanya saja dia bingung bagaimana cara berkenalan.

"Yes, berhasil. Makan gratis sebulan kita La. Hahaha." Di tempat mereka, Viona girang karena rencananya sukses.

"Amaira emang gila, segitunya dia ngebet sama pelayan cafe. Ganteng sih emang, tapi apa gak malu jalan sama pelayan? Kalau gue sih ogah." Lala geleng geleng kepala. Cewek kuliahan seperti mereka memang sukanya nyari cowok yang berduit. Tapi beda dengan Amaira yang sudah berlimpah uang sejak kecil. Baginya, mengejar cinta lebih penting dari sekedar uang.

"Kayak gak tahu dia aja lo. Duitnya bejibun, dia udah gak butuh duit dari cowok. Bisa bisa nih ya, tu cowok yang dapat duit banyak dari Amaira. Semoga aja tuh cowok gak matre ya."

Setelah membersihkan bajunya Amaira segera keluar. Tapi ada yang bikin dia tersenyum kali ini. Dia melihat Alan sedang menunggunya didekat toilet.

"Pakai ini mbak, biar kotornya gak keliatan." Alan mengangsurkan dan langsung diterima dengan suka cita oleh Amaira.

"Terimakasih." Jawab Amaira sambil mengenakan jaket tersebut. Meski saat ini dadanya berdebar kencang, sebisa mungkin dia terlihat biasa saja. Biarkan dia dan Tuhan saja yang tahu jika saat dia hatinya bak taman bunga yang bermekaran dan dipenuhi kupu kupu.

1
Sella Darwin
Luar biasa
Nur Aulia
knp berhong rain,,jujur ajj harusnya
Ruzita Ismail
Luar biasa
Novano Asih
wah jangan "Delia ini
Novano Asih
kasihan juga kalau lihat Sean kayak gini cobaannya bertubi "😭😭😭
Novano Asih
kok dari tadi cuma pov aja
Novano Asih
😂😂😂😂dasar Sean gemblung
Maya
Rain…Rain…
Bisanya Nambah kesalahan mulu kerjaan loe
Novano Asih
kayaknya Amaira sakit parah deh kok pingsan melulu
Maya
Gemes sama Rain. Udh jelas salahnya sendiri malah masih gk sadar diri
Novano Asih
bukan hanya melihat tp udah megang😃😃
Siti Nurhajah
Kecewa
Siti Nurhajah
Buruk
komala
sean yg gebrak meja aku disini yg kaget wkwkkw
dhedoy wahyudi
Luar biasa
dhedoy wahyudi
Lumayan
菲菲 Dwi L Arema
Prasaa. Bacot nya aja gede
EsTefaYe
buat aq part ini yg paling mengharukan/Sob/
EsTefaYe
urusan ap lg sic.., pacar bkn... suami bkn.. buyer jg bkn/Panic/
EsTefaYe
sean dkk beneran sefrekuensi makanya somplak nya jg klop/CoolGuy/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!