Anakku Bukan Anak Haram

Keesokan harinya.

Saat Tiara sedang menyapu halaman rumah,ia melihat Tukang jualan sayur dan beberapa ibu - ibu sedang membeli sayur.

"Pagi ibu - ibu." Sapa Tiara dengan ramah.

"Tetangga baru ya?,ternyata lagi hamil." Ucap Bu Sri,yang paling lincah mulutnya saat mengocek.

"Iya Bu,saya Tiara." Jawab Tiara.

"Saya kirain anak muda semua,belum menikah,soal nya waktu pindahkan gak keliatan ada cowok nya." Lanjut Bu Sri.

Tiara pun sudah tahu,mau menjurus kemana pembicaraan Ibu - ibu rempong ini. Tiara hanya menyengir kecil dan memilih sayur untuk ia masak,tak ingin rasanya ia berlama - lama dengan ibu - ibu yang sudah terlihat biang pengosip.

"Nak Tiara,tinggal berdua saja." Tanya Bu Emi yang hanya melihat Tiara dengan seorang wanita yang sering keluar masuk rumah.

"Iya Bu." Jawab Tiara.

"Ha,kamu janda???"."Tanya Bu Sri tanpa basa basi.

"Hus Bu Sri,jangan gitu dong." Ucap Ibu lain nya. sementara Bu Emi hanya mengeleng - gelengkan kepala melihat Bu Sri yang selalu saja ceplas - ceplos dalam berbicara.

Sementara Tiara terlihat terdiam,ia mencoba menahan emosi nya dan segera membayar sayuran yang sudah ia pilih.

"Maaf ibu - ibu,saya permisi dulu." Ucap Tiara.

"Kasian ya Bu,masih muda sudah jadi janda." Ucap Bu sri.namun ucapan itu masih terjangkau di telinga Tiara yang berlalu belum jauh.

Tiara sudah tahu,hal ini akan terjadi,ia pun tak terlalu memperdulikan nya dan menyimpan rasa sakit hati mendengar ucapan itu dalam - dalam.

Saat Tiara berjalan ke arah rumah,sebuah mobil memasuki halaman rumah nya. yaitu mobil Leo.

"Tuh liat Ibu - ibu,ada cowok nya datang,kata nya cuman tinggal berdua,jangan - jangan wanita malam,kehamilan nya itu adalah hasil hubungan Gela, anak Haram." ucap Bu Sri.

"Iya ya,mungkin saja." Ibu - ibu lain mulai terprovokasi.

"Jangan begitu ibu - ibu,mungkin saja itu hanya teman atau keluarga nya,mereka kan masih baru,kita belum mengenal mereka."Ucap Bu Emi.

"Ah,Bu Emi mah gak seru,belum rasain aja suami nya di goda pelakor,nanti da ngerasain baru tahu rasa." Ucap Bu Sri lagi dengan tatapan sinis.

"Ini Bang uang nya. " Kata Bu Emi dan berjalan meninggalkan ibu - ibu yang masih menggosip dan bukan nya membeli sayur.

•

•

•

•

"Pagi Ra." Sapa Leo saat turun dari mobil.

"Pagi - pagi sudah kesini aja,tapi bagaimana kau tahu alamat baru ku." Saut Tiara.

"Dari ibu mu,aku baru saja dari sana.oh iya,ini ada sesuatu untuk mu." Ucap Leo dan memberikan sebuah paper bag untuk Tiara dan ia pun mengeluarkan susu ibu hamil dan baju - baju bayi dari bagasi mobil nya.

"Makasih Leo." Balas Tiara.

"Punya ku gak ada nie." ucap Yuki cemberut .

"Ini untuk mu." Ucap Leo dan memberikan satu lagi paper bag untuk Yuki.

"Nah,gitu dong,kan enak." Balas Yuki menyengir senang.

Leo pun duduk di ruang tamu yang hanya duduk di lantai karena belum mempunyai perabotan apa pun. ia duduk bersama Tiara dan Yuki yang sedang asik melihat - lihat baju bayi yang Leo bawa.

"Tiara,besok ulang tahun ibu ku,aku harap kau bisa datang." Ucap Leo.

"Kau juga Yuki."Lanjut Leo.

"Kalau di undang tentu saja kami akan datang,kan lumayan dapat makan gratis. "Balas Yuki dengan cepat.

"dipaper bag itu Gaun untuk kalian pakai ke acara itu." Ucap Leo.

"Benarkah?,jadi ini gaun." Saut Yuki yang heboh sendiri,sementara Tiara masih belum menjawab apa pun.

"Gimana Ra,kamu datang kan?." Tanya Leo.

"Nanti lihat dulu ya,aku tidak bisa janji Leo." Balas Tiara.

"Udah Ra,iyain aja,datang juga bareng aku kok,takut apa si." Tutur Yuki.

"Aku harap kamu datang Ra." Ucap Leo.

"Oh iya,hari ini kita makan di luar aja ya,aku yang traktir." Ajak Leo.

"Oke,yuk Ra." Yuki dengan semangat nya,tak ingin menyia-nyiakan tawaran makan gratis,apa lagi dari Leo yang tentu saja akan makan enak.

"Aku ganti baju dulu." Ucap Tiara. dan Leo mengangguk.