Jameela Iskandar , seorang putri dari konglomerat kaya raya, dia wanita yang cantik , baik hati , juga sukses dalam karir.
Dirga Wijaya, seorang CEO kondang , pebisnis muda yang sukses . tampan , mapan , idaman semua wanita .
Dirga dan Jameela menikah karena saling mencintai, bukan karena perjodohan bisnis . Dirga sangat menyayangi dan mencintai Jameela begitu besar . hingga rasa cinta itu merubahnya menjadi sosok yang posesif.
pada awslnya punya suami posesif memang membuat hati wanita tersanjung , tapi ternyata posesif nya tak selamanya membawa bahagia
karena kelewat posesif nya menjadikan dia cemburu buta dan bertindak berlebih .
sehingga karena cemburu buta itu , berubah menjadi kemarahan tanpa dasar , dan jatuhlah talak tiga dari mulut Dirga
Dirga menyesali nya dan ingin rujuk kembali
bisakah keduanya bersatu kembali
lalu bagaimana dengan tanggapan dari orang tua Jameela, relakan mereka melepas putrinya kembali
ikuti kisahnya dalam
Talak Tiga Suamiku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tidak bisa tidur
sementara itu di rumah Agung dan Jameela
" Sayang kenapa belum tidur juga , ini sudah larut lho , jangan begadang nanti bikin kulit keriput !" Agung masih setia menunggui sang istri yang sedari tadi cuma bolak balik badan ke kiri dan ke kanan . entah apa yang membuat istrinya itu tak bisa tidur .
" itulah mas , aku tu dari tadi pingin tidur tapi gak bisa tidur !" keluh Jameela
" Memangnya Apa yang membuatmu tak bisa tidur ?" tanya Agung mencoba memahami kondisi istrinya . karena kadang memang ada sesuatu yang membuat orang tidak bisa tidur. mungkin juga karena beban pikiran , kelelahan , atau apapun Itu . dia mencoba ingin memahami istrinya.
" ya Aku nggak tahu Mas , aku cuma ngerasa lapar , tapi aku nggak tahu pengen makan apa!" jawab Jameela.
" Memangnya tadi kamu belum makan malam yank ? eh sudah ya ? bukannya kita tadi juga habis makan dari luar ya ? emang bener kamu pengen makan lagi ? atau mungkin perutmu yang kerasa nggak enak ? ada apa ?" tanya Agung sedikit cemas .
" nggak tahu Mas, tapi aku pengen makan lagi . kita turun yuk . aku pengen turun tapi aku pengen ditemani !" rengek Jameela.
" Baiklah Tuan Putri , dengan senang hati hamba akan melayani anda !" lalu tanpa ragu lagi Agung membopong tubuh istrinya. dia tak membiarkan istrinya itu yang sebenarnya sudah mengantuk untuk berjalan sendiri . dia yang akan menggendongnya sampai ke ruang makan di bawah sana.
"ish , aku bisa jalan sendiri Mas ! Jangan modus ya kamu !" ucap Jameela. Tetapi dia berbicara seperti itu malah sambil mengelus rahang suaminya . kemudian menaikkan sedikit kepalanya lalu.mengecup sekilas pipi suaminya .
Agung tergelak dengan tingkah istrinya . belakangan ini tingkah istrinya semakin lama semakin absurd . Tetapi dia merasa senang karena istrinya itu selalu mengambil inisiatif duluan . dan sekarang karena istrinya yang sudah memulai , maka dia juga tak akan menyia-nyiakan kesempatan . dia membalas Apa yang dilakukan oleh istrinya dengan berkali lipat.
" Nah sekarang katakan ! Tuan Putriku yang cantik ini ingin makan apa? suamimu yang tampan ini akan dengan Sigap membuatkannya ?!!" ucap Agung yang sudah mendudukkan istrinya di meja . Dia segera menggulung lengan piyamanya hingga ke atas siku . dan mengambil apron untuk dikenakannya . Jameela melihat Apa yang dilakukan suaminya dengan tangan yang menyangga dagunya . dalam pandangannya suaminya itu terlihat semakin .. SEKSI .
" buatkan Apa sajalah Mas , kalau kamu yang buat pasti aku makan !" ucap Mila dengan gombalannya
" Istriku yang cantik ini sudah pintar menggombal rupanya !" Agung tergelak lucu lalu menghampiri istrinya untuk mengecup pucuk.kepala istrinya . lalu kembali ke meja dapur untuk membuatkan salad buah untuk sang istri .
Beberapa saat kemudian...
" Taraa... salad buah untuk istriku tercinta sudah jadi , Silakan dinikmati Tuan Putri !" ucap Agung setelah beberapa saat berkutat dengan pisau dan buah di atas meja dapur. Hari sudah larut , dia tak ingin istrinya makan makanan berat , karena itu hanya akan menimbun lemak di dalam tubuh istrinya. bukan karena dia tak ingin tubuh istrinya menjadi gendut . tetapi itu tentu saja bukan hal yang sehat.
" kamu nggak makan Mas ? masak aku saja yang makan ? kan kamu yang buat ? Harusnya kamu ikut makan juga !" ucap Jameela setelah beberapa suap masuk ke dalam mulutnya.
" aku tidak lapar Sayang , makanlah ! aku membuatkannya khusus untukmu. Aku tidak mau Istriku yang cantik jelita ini tidak bisa tidur karena perutnya kelaparan . Karena kalau tubuhmu berubah menjadi kurus, mungkin kak Agam akan Membunuhku !" ucap Agung dengan gelak tawanya
" Ya sudahlah aku makan sendiri kalau begitu !" ucap Jameela, " tapi beneran kamu nggak mau Mas ?" dia mencoba meyakinkan lagi
" tidak . aku lagi tidak ingin , buat kamu saja ! habiskan ya ! aku membuatkannya spesial untukmu !" ucap Agung kemudian mengambil satu buah pisang yang ada di piring buah di hadapannya .
" Katanya kamu tidak mau makan Mas ?" Jameela mempertanyakan itu.
" aku memang sedang tidak ingin makan, hanya pisang ini saja. enggak apa-apa lah , kan nggak bikin kenyang juga!" Agung memberikan alasan.
Jameela menopang dagunya dengan tangannya . dengan siku yang bertumpu di atas meja. sedikit merasa heran , suaminya bilang tidak lapar , tapi tiga buah pisang habis sekaligus .
"Terserahmu saja lah mas . bilang gak lapar tapi doyan !" ucap Mila sambil geleng geleng kepala. lalu dia sendiri pun lanjut untuk menghabiskan saladbuah yang telah dibuat suaminya dengan penuh kasih sayang.
" Mas ..!"Panggil Jameela ketika suaminya itu baru saja selesai membereskan bekas makan mereka.
" Mas ..!" panggil Jameela lagi karena merasa sang suami tak merespon panggilannya
"Ada apa sayang , mas dengar kok . ngomong aja . kamu mau apa ?" ucap Agung kemudian sambil duduk di kursinya semula .
" sekarang aku tahu aku ingin makan apa Mas!" ucap Jameela.
" apa Sayang ? katakan saja !/kalau memang tidak ada di rumah , aku akan mencarikannya!" jawab Agung dengan Sigap. walaupun Sebenarnya dia heran . tak biasanya istrinya itu ingin makan malam-malam.
"Kamu ingat gak mas , yang dulu kamu bawa martabak manis pas nungguin mendiang ibu di rumah sakit ?" tanya Jameela antusias.
"Agung mencoba mengingat ingat apa yang dimaksud oleh istrinya. Sesaat kemudian mengangguk
" Iya sayang aku ingat, kenapa ?!" tanya Agung . dalam hati dia merasa dag dig dug. jangan sampai istrinya kepingin makan itu di tengah malam buta seperti ini .
"Aku mau makan itu mas . tapi yang dalamnya isi daging !" ucap Jameela penuh semangat.
Agung melongo . sesaat kemudian keningnya berkerut . mana ada , martabak manis tapi pakai isian daging ?
"Maksudnya kamu mau martabak daging , sayang ?" tanya Agung ingin memastikan.
"Iya mas ,!" Jameela mengangguk-anggukkan kepalanya penuh antusias. lihat wajahnya yang berbinar penuh damba itu . tapi tengah malam buta seperti ini , apa penjualnya masih buka . karena tempat di mana Agung membeli dulu itu bukanlah penjual dengan kapasitas besar yang memiliki gerai . melainkan hanya pedagang kecil di pinggir jalan .
karena memang pada saat itu keuangan Agung tentu masih sangat sulit . hanya mengandalkan gaji pak Diman. itu pun harus berhemat karena juga harus memikirkan biaya rumah sakit sang ibu .
selain itu tempat nya juga sangat jauh dari komplek perumahan yang mereka huni saat ini .
"kamu mau nya harus sekarang ya sayang ?" tanya Agung ragu . berharap istrinya menjawab tidak .
"Tidak bisa ya Mas ?" seketika wajah Jameela yang tadinya penuh semangat menjadi sendu . mendengar pertanyaan suaminya .
"Bukan begitu sayang , tapi tempatnya sangat jauh dari sini . belum lagi pasti jam segini penjualnya pasti sudah pulang . karena tempat yang mas beli itu cuma pedagang kecil yang membawa gerobak dorong di pinggir jalan , sayang ?" Agung menggenggam tangan istrinya. merasa bersalah telah membuat istrinya kecewa .
"Siapa Yan bilang aku mau suruh kamu pergi beli kesana Mas ?!"
"Ha..?" pertanyaan Jameela sukses membuat Agung menjadi cengo . pingin martabak yang sama , tapi bukan mau menyuruh beli . lha terus ??"
"Aku maunya kamu yang buat martabak seperti itu mas !" terang Jameela
"What ..?!" ini lebih tidak mungkin lagi . Agung? membuat martabak? . demi apa ? . kalo cuma menggoreng telur sih bisa . tapi membuat martabak ??..
"Kamu yakin sayang ? kamu gak salah ? tapi aku belum pernah buat makanan seperti itu!" ucap Agung . bukan tidak mau , tapi memang tidak bisa .
"Kamu gak mau mas ?" mata yang tadi berbinar kini mengembun. Agung agak bingung dengan mood istrinya yang suka sensitif belakangan ini .
"Bukan gak mau sayang , tapi mas memang belum pernah membuat seperti itu !" Agung menarik istrinya ke dalam pelukan
"Kan bisa lihat caranya dari you tube Mas ?!"
Akhirnya Agung pun menuruti keinginan Istrinya , walaupun mungkin rasanya kurang sempurna, tapi melihat istrinya memakan hasil buatannya dengan lahap . membuat Agung merasa lega
lupa² inget😁
jadi kepengen hihihi