Kisah ini bermula saat wanita itu mulai menarik perhatianku. Entah mengapa segala pola tingkahnya membuatku jatuh cinta. Ia tidak membuatku terbuai lama di dalam angan. Tanpa basa-basi dia bersedia menjadi kekasihku. Namun, semuanya semakin pelik untuk dipercayai. Dia yang kuanggap gadis manis yang butuh perlindungan, rupanya seorang peri yang ditugaskan untuk melindungiku.
Jika bersamaku hanya akan membuat peri itu merasakan sakit dan pedih menjalani hidup sebagai manusia, apakah mengakhiri hubungan ini adalah satu-satunya jalan keluar agar aku tidak menyakitinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arif C, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 35
Dalam pesan singkat, tak hentinya Leon menanyakan Rio. Tetapi saat itu Rio tidak bisa memberikan jawaban karena dia belum sampai ke rumah Luna
Leon pun merasa semakin gelisah, karena saat itu belum ada perwakilan dari pihaknya yang sampai di rumah Luna.
'Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku yang menyusul Luna ke rumahnya? Aku begitu cemas dan khawatir," kata Leon.
"Tenang, Leon. Kalau kamu yang pergi ke sana maka yang Ibu takutkan akad nikahmu akan menjadi berantakan," cegah sang Ibu.
"Jadi kamu bersikap tenanglah dan tunggu di sini Sampai kita mendapatkan kabar atau menanti keluarga pengantin wanita segera datang!"nasihat Ibu Leon.
Leon pun hanya menganggukkan kepalanya. Namun setelah satu jam menunggu tak ada kabar apapun dari Rio ataupun yang lainnya.
Bahkan pihak pengantin wanita pun tidak juga datang, sehingga membuat Leon merasa jengkel, marah, sedih, dan kesal.
'Kenapa hari pernikahan yang aku impikan malah menjadi berantakan seperti ini? amuk batin Leon.
'Seharusnya aku sudah menjadi suami Luna. Namun sampai saat ini Luna belum datang juga. Apakah Luna sebenarnya tidak ingin menikah denganku? Ataukah dia sengaja ingin mempermainkanku?' pikir Leon.
Dia begitu merasa sangat kesal. Bahkan keluarga Leon juga nampak panik. Apalagi Leon belum menerima kabar lagi dari Rio.
Leon pun berusaha menghubungi Rio berulang kali. Bahkan dia juga mengirim pesan kepada Luna.
Tetapi tak ada yang menjawab atau menghubungi Leon lagi.
'Ada apa ini sebenarnya? Apakah Luna memang sengaja mempermainanku? Dia sebenarnya tidak mau menikah denganku?' gumam Leon. Kemudian dia pun bergegas untuk menyusul Luna ke rumahnya dengan meminjam kunci mobil milik kerabatnya.
"Kamu mau ke mana, Leon?" tanya ayahnya.
"Aku mau pergi ke rumah Luna, Ayah. Aku ingin memastikan apa yang terjadi padanya saat ini, sehingga dia tidak datang di hari pernikahan kita," jawab Leon.
"Jangan, Leon. Lebih baik kita menunggu kabar dari mereka!" cegah Ayah Leon.
"Tetapi mau sampai kapan, Ayah? Kita sudah beberapa jam menunggu di sini, dan tidak ada kabar satupun dari mereka," Emosi Leon mulai tersulut.
"Bersabarlah dulu, Leon. Kamu jangan emosi seperti itu! Barangkali memang ada sesuatu yang serius, sehingga membuat Luna dan keluarganya menunda kedatangan mereka," kata ibu Leon.
"Tidak, Ibu. Aku harus segera menyusul Luna dan memastikan apakah Luna mau menikah denganku atau tidak. Aku tidak mau menunggu lagi," tandas Leon.
Tetapi saat Leon hendak menuju ke mobil untuk pergi ke rumah Luna. Tiba-tiba Rio datang bersama pihak keluarga Luna.
Leon pun merasa senang, karena saat itu keluarga Luna akhirnya datang juga. Leon pun batal untuk pergi ke rumah Luna.
"Akhirnya kamu datang juga, Luna. Aku sudah menantikanmu sejak lama, kata Leon dengan melebarkan senyumnya.
Dia kemudian kembali kepada orang tuanya, namun Leon tidak melihat Luna sama sekali.
Bahkan Leon hanya melihat keluarga Luna yang datang hanya Ayah Luna dan beberapa orang saja.
'Ada apa ini? Di mana Luna? Apakah dia tidak datang di hari pernikahan kita?' pikir Leon, hatinya mulai merasa cemas lagi.
Leon pun langsung bertemu dengan ayah Luna yang sengaja untuk datang ke gedung itu menemuinya.
Kemudin para keluarga pun berkumpul, mereka juga ada yang mengintrogasi ayah Leon.
Tetapi beliau hanya terdiam seribu bahasa, karena dia ingin bicara dengan Leon dan kedua orang tuanya langsung.
Leon bersama ayah dan ibunya langsung menemui ayah Luna saat itu juga.
"Ada apa sebenarnya ini, Ayah? Kenapa Luna tidak datang di pernikahanku? Apakah Luna sengaja mempermainkan aku?" tanya Leon.
Namun Ayah Luna gelengan kepalanya, wajahnya begitu pucat dan matanya sangat sembab.
"Maafkan aku, Leon. Seharusnya memang pernikahan kalian terjadi..Tetapi ada satu hal yang membuat pernikahan kalian dibatalkan," ungkap ayah Luna.
