Melody Cinta Nayla

"Kenapa Bram?" Rey melihat Bram berjalan cepat kearahnya.

"Tuan,tuan besar dalam perjalanan kemari"

Rey mengerutkan keningnya "Untuk apa Daddy kemari?" tanya Rey heran.

"Saya kurang tau tuan, tapi beliau mempunyai janji dengan tuan Raksa, tuan"

"Apa yang sedang Daddy rencanakan Bram,kenapa perasaanku tidak enak" Rey menghela nafasnya "Bagaimana dengan Nay?"

"Nona bekerja seperti biasa,tuan"

"Hmm,pastikan dia baik Bram terus awasi,dan Bram cari tau untuk apa Daddy datang kesini menemui tuan Raksa,aku tau ini akan sulit namun aku ingin kamu cari tau sedetail mungkin"

"Baik tuan"

Daddy Rey baru saja tiba dirumah besar menemui Ibu Ratih "Kamu sudah datang"

"Aku baru saja datang dan langsung kemari" Sam daddy dari Rey duduk disofa, selepas perceraian hubungan mereka terjalin baik terlebih mereka ada di bisnis yang sama. "Ada apa?"

Ibu Ratih memberikan sebuah map ke hadapan Sam,"Kamu ingat kecelakaan yang Rey alami,bukan, maksudnya kecelakaan yang Rey sebabkan 10 tahun lalu,gadis itu anak dari satu satunya korban yang meninggal dan yang menjadi kambing hitam"

"Lalu?"

"Lalu apa,Rey menyukainya dan ingin menikahinya"

"Tidak bisa kita sudah mempersiapkan jodoh untuknya bukan"

"Itu yang aku maksud,jika kita membatalkan Raksa bisa menarik semua sahamnya"

Sam mendesah "Aku sudah memancing Rey untuk menemui Raksa, bahkan aku harus sengaja mengguncang perusahaan agar dia mau meminta bantuan Raksa,Aku tau sejak awal anak itu tak bisa dipaksa maka kita harus menekan bila perlu berikan ancaman"

"Aku melihat cinta dimata Rey,untuk gadis itu" lirih Ibu Ratih.

"Tidak Ratih kehidupan kita tak hanya soal cinta, Ribuan orang pekerja dipertaruhkan disini,kau tau seperti apa dulu orang tua kita mempertahankannya"

"Ya dan karna itu pula kita menikah hanya untuk memperkokoh perusahaan" Ratih dan Sam menikah karna perusahaan orang tua mereka melakukan kerjasama,baru setelah orang tua Sam meninggal Sam berani untuk melakukan perselingkuhan dengan kekasihnya dulu,memang tak bisa dipungkiri Sam menyayangi Ratih sebagai ibu dari kedua anaknya,namun tetap saja dirinya mencintai wanita lain,yang sekarang menjadi istrinya.

"Ya dan ancaman Raksa membuat kita tak berkutik" Raksa mempunyai sejumlah saham diperusahaan mereka, dan Raksa mengancam akan menarik semua saham miliknya diperusahaan Sam dan Ratih, Raksa memanfaatkan itu agar Sonia sang putri bisa menikah dengan Rey, lalaki yang sejak dulu disukainya.

Raksa pun menjanjikan sebuah keuntungan bagi mereka jika bisa membuat Rey menikahi Sonia, entah kenapa Raksa benar benar kukuh menikahkan putrinya dengan Rey, bahkan Raksa mengelontorkan hampir semua hartanya jika Sonia bisa menikah dengan Rey.

Namun ancaman yang diberikan juga tak main main, hingga Sam dan Ratih dibuat kalang kabut.

"Adakan acara makan malam,ah tunggu bukankah lusa adalah ulang tahun Rey ke 31,kita rayakan dan undang kelurga Raksa"

Selepas pertemuannya dengan Ibu Rey,Nay masih menjalani harinya seperti biasa,tak ada kecemasan apapun, seperti tekad Nay ia hanya akan menikmati alurnya, ponsel Nay berdering tepat disaat Nay istirahat makan siang menampilkan nama Rey di layar, "Hallo?"

"Hallo sayang kamu sudah makan siang?"

"Ya ini baru mau makan"

"Aku ingin makan siang denganmu,tapi aku sibuk sekarang"

"Gak apa lain kali kan bisa"

"Iya nanti malam aku jemput kita makan malem di apartemen okay!"

"Boleh"

"Sayang" Nay belum terbiasa dengan panggilan itu pipinya pasti sudah memerah sekarang.

"Hmm"Jawab Nay sambil menepuk pipinya yang terasa panas.

"Aku merindukanmu"

Nay tak lagi menjawab malah mematikan ponselnya, ya ampun Nay merasa aneh dengan hatinya tiba tiba saja berdebar kencang dan ada sesuatu yang meletup letup bahagia.

Jangan lupa Like,Komen dan Votenya.

Terimakasih sudah membaca🙏