NovelToon NovelToon
Sakit! Paman, Duke

Sakit! Paman, Duke

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / TimeTravel / Tamat
Popularitas:9.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: sayonk

Novel ini di penuhi konflik..

Caroline Betrigh, seorang gadis yatim piatu. Anak satu-satunya Baron Betrigh dan Baroness Berlia. Kedua bangsawan itu telah meninggal saat Caroline umur 5 tahun. Caroline pun yang tumbuh dewasa bersama sang paman. Saat hatinya perlahan mulai terbuka. Caroline menyatakan perasaanya.

Duke Elios pun menolak mentah-mentah perasaan Caroline karna dirinya telah memiliki kekasih. Pada saat Duke Elios mengadakan pertunangan. Caroline yang ingin mencegah sang paman untuk bertunangan akhirnya mengalami sebuah kecelakaan.

Disaat tersadar dari komanya Caroline gadis pendiam, kini berubah menjadi Caroline gadis bar-bar.

Pada saat Caroline mulai menjauh, justru sang Paman mencintainya. Namun hal yang tak di sangka. Caroline justru memilih suaminya dari pada sang Paman.

Caroline.

"Walaupun aku mencintainya, aku memiliki suami. Biarkan aku menjalankan kewajiban ku sebagai seorang istri."

Duke Elios.
"Aku akan menunggu mu, hingga aku tak l

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu dengan Tuan Knight

"Caroline masuk lah ! kamu harus istirahat." Duke Elios berdiri di samping Caroline, sekuat mungkin ia masih bersifat lembut karna amarahnya sudah mencapai ubun-ubun. Duke Elios melirik kembali Pangeran Oskar yang tersenyum mengejek.

"Caroline,"

"Paman !" Caroline memandang Duke Elios seraya mengkerucutkan bibirnya. Sementara yang di pandang hanya menebar api ke arah Pangeran.

"Caroline, istirahat !"

"Yang Mulia Duke," Seru nona Ariana yang merasakan aura tidak nyaman di sekitar Duke Elios. "Benar, biarkan saja Pangeran Oskar dan Caroline berbicara dulu."

"Tapi.." Duke Elios berubah menjadi lembut, ia baru menyadari kehadiran nona Ariana di sampingnya. Sedari tadi ia hanya fokus Pangeran Oskar agar pulang.

"Ayo Yang Mulia." Nona Ariana menarik lengan Duke Elios menuju ke tempat lain.

"Tu kan, baru saja kalau sudah nona Ariana baru lembut." Sungut Caroline melirik ke arah punggung mereka.

Ehem

Pangeran Oskar tersenyum, ia baru menyadari Caroline yang merajuk lebih menggemaskan.

"Eh, maaf Pangeran. Lagian aku tidak suka dengan kedatangan dia Pangeran." Ucap Caroline apa adanya. "Bagaimana jika kita jalan-jalan saja Pangeran. Bosan di rumah terus, apalagi kedatangannya."

Pangeran Oskar terkekeh, ia tau Caroline tidak ingin bertemu dengan nona Ariana, tapi yang ia takutkan Caroline masih menyimpan rasa untuk Duke Elios.

"Nona Caroline harus beristirahat. Apa yang di katakan Duke Elios ada benarnya juga." Ucap Pangeran Oskar seraya menyeruput teh yang tadinya di bawakan oleh pelayan.

"Siapa yang sakit? itu hanya ide gilanya Pangeran." Sangkal Caroline tidak terima.

pfuf

Pangeran Oskar menggelengkan kepalanya. Inilah yang ia sukai dari Caroline, semua pembicaraannya langsung apa adanya tidak di sertai adanya kebohongan. Menurutnya Caroline wanita yang unik. Ia akan melakukan apa saja selama itu bisa membuatnya bahagia.

"Baiklah." Jawab Pangeran Oskar enteng. Ia tidak peduli dengan Duke Elios mau marah atau tidak, yang terpenting tujuannya hannyalaha Caroline. "Apa perlu kita meminta ijinnya?"

"Tidak perlu." Caroline beranjak berdiri di ikuti Pangeran Oskar. Segera Pangeran Oskar menghampiri Caroline dan mengalungkan lengannya ke lengan Pangeran Oskar.

Kereta pun keluar dari kediaman Baron menuju ke Ibu Kota.

"Nona Caroline ada sesuatu yang ingin aku bicarakan pada mu." Ucap Pangeran Oskar memecahkan keheningan. Kali ini ia butuh keberanian yang kuat untuk mengungkapkan perasaanya. Ia tidak ingin setelah Duke Elios tau tujuannya dan akan mengekang Caroline untuk bertemu dengannya. Setelah di lihat dari bicara Duke Elios tadi, ada rasa khawatir dari hatinya. Ia melihat Duke Elios tidak menganggap Caroline sebagai keponakannya, tapi seperti wanita dan laki-laki.

"Ad apa Pangeran?"

Pangeran Oskar menghembuskan nafasnya, jantungnya berdegup lebih kencang. Sepertinya ujian menyatakan perasaannya lebih menantang dari pada ujian akademik.

"Aku, aku menyukai nona Caroline." Singkat Pangeran Oskar.

Deg

Caroline duduk dengan gugup, ia tidak menyangka Pangeran Oskar akan mengatakan hal itu, perkataan yang selalu ia hindari. Caroline tidak tau harus menjawab iya atau tidak, tapi sejujurnya hatinya masih belum memikirkan masalah itu. Baginya sekarang kehidupan bebas adalah tujuannya.

"Nona Caroline tidak perlu menjawab sekarang. Aku bisa menunggunya."

"Terimakasih atas pengertian Pangeran, untuk kali ini hamba tidak bisa menjawabnya."

Pangeran Oskar mengangguk dan tersenyum. Ia berharap Caroline mau menerima cintanya dan menata masa depan bersamanya. Menjadi ibu untuk anak-anaknya.

Kereta itu pun berhenti, Pangeran Oskar turun kemudian membantu Caroline. Mereka berjalan berdampingan. Sesekali Pangeran Oskar melihat Caroline yang nampak biasa saja. Sementara dirinya di liputi perasaan takut dan khawatir.

"Nona bagaimana jika kita makan di restaurant itu." Tunjuk Pangeran Oskar. Caroline mengangguk, perutnya juga merasakan lapar karna belum sarapan pagi.

"Pangeran."

Seketika Caroline dan Pangeran Oskar menghentikan langkah kakinya. Mereka membalikkan badannya dan melihat seorang laki-laki yang sedang menuju ke arahnya.

Laki-laki itu menatap Caroline begitu lekat, wajah itu, Wajah yang ia cintai dulu tapi sekarang membuatnya hanya ingin membalaskan rasa sakitnya. Ia ingin menyiksanya, seperti yang dulu ia rasakan.

"Oh Tuan Knight."

Caroline diam, ia juga memperhatikan wajah laki-laki di depannya. Ada rasa aneh di hati Caroline. Melihat wajah itu membuat hatinya menghangat.

"Pangeran Oskar dan Nona Caroline maaf mengganggu." Tuan Knight tersenyum dengan ramah. "Kebetulan kita bertemu disini Pangeran."

"Ya, benar. Apa yang di lakukan Tuan Knight disini?"

"Hanya ingin mencari udara segar Pangeran dan kebetulan hamba tertarik untuk melihat-lihat." Tuan Knight sekilas melirik wajah Caroline.

Belia batinnya.

"Em, bagaimana jika hamba ikut bergabung dengan Pangeran."

"Em," Pangeran Oskar melirik ke arah Caroline. Ingin mengatakan setuju tapi takut Caroline terganggu. Caroline membalas lirikan Pangeran Oskar ia paham, jika Pangeran Oskar meminta ijin. "Tidak masalah tuan." Ucap Caroline.

Mereka berjalan menuju ke arah restauran tadi. Pangeran Oskar dan Tuan Knight berbincang-bincang masalah istana. Sementara Caroline hanya mengikutinya dari belakang. Ia merasakan aneh melihat laki-laki di depannya, tapi ia tidak tau perasaan apa itu. Caroline berfikir mana mungkin ia menyukai laki-laki yang setengah tua, Caroline menggelengkan kepalanya. Ia menghapus pikiran kotor itu.

1
Dwy Widya
Luar biasa
dk
ini kesekian kalinya membaca
🤭🤭🤭 aku ngulangin membacanya dari karya author yg pertama
semangat berkarya author
istiqlal👻👻
Luar biasa
istiqlal👻👻
kalau suka bilang aja....merasa ngak di perhtikan itulah lelaki
apatturvia
cemburu mas e🤣🤣🤣
aku mau cubit hatimu mas biar tambah sakit🤣🤣🤣
Indri Mariya
apa maumu paman...
Susmiati ningsih
uler keket gk tuh..
Susmiati ningsih
Luar biasa
Susmiati ningsih
Ada apa denganmu paman....
Indri Mariya
Luar biasa
Santhi Agung
ter ter lah karya mu thor 👍👍👍
Iluh Sukreni
👍🏻👍🏻👍🏻
meelove
baguss bangettt
Fatt Paa
Kecewa
Fatt Paa
Buruk
yani prihastuti
Luar biasa
RieNda EvZie
/Good//Good//Good//Good//Good/
lada hitam
ceritanya kadang GK nyambung..kayak ngejiplak
Linda Antikasari
Luar biasa
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
gw kira duke tetap mencintai Caroline asli apapun keadaanya bahkan jika sifatnya berubah.

gw kira Duke sudah sadar bahwa dya menyukai carolone hanya saja ditutupo dengan obsesi dan status ponakan dan paman..

jadi penyesalan dan rasa bersalah duke pada caroline dulu gak ada artinya dong?😌


hahahhaha. komen kesal readers juga yang selalu mengejek Duke karena menyesal dan sudah sadar kalau dya mencintai Caroline tapi caroline keburih nikah pria lain..juga gak guna dong?


jadi yg kemarin" itu duke gak oernag suka Caroline yg asli samapai sekaran kan?


mirisss bangettttt, gw kira Duke akan semenyesalnya" ternyata Caroline asli gak bisa membuat duke menyukainya sampai sekarang. hanya karena sifat orang lain lah yg membuatnya suka bukan karena jiwa atau tubuh caroline.

suaru cerita plot twist yg buruk 😪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!