mengkisahkan tentang dua wanita cantik dengan ikatan ibu dan anak tiri. kasih sayang yang tulus membuat mereka saling menyayangi layaknya seperti ibu dan anak kandung.
Shinta berusia 26 tahun yang berprofesi sebagai dokter gigi di salah satu klinik Indonesia . Mempunyai sifat keibuan yang sangat lembut dan menyayangi anak kecil. Namun galak terhadap semua pria yang berusaha mendekatinya.
Syifa gadis mungil yang berusia 5 tahun , tinggal bersama ayah dan kakek neneknya . Ayahnya begitu menyayanginya tetapi juga begitu sangat angkuh ketika berhadapan dengan orang lain, Ibunya meninggal kan dia dan ayahnya diusia Syifa belum genap 1 bulan demi lelaki yang lebih kaya dari ayahnya . Hal itu membuat ayahnya menjadi seorang yang sangat dingin terhadap orang asing.
Pertemuan Syifa terhadap Shinta membuatnya merasakan sosok kasih sayang seorang ibu. Ternyata ayah dari Syifa merupakan musuh terbesar dari Shinta di SMA yg merupakan kakak kelas Shinta . bagaimana kelanjutan kisah mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sangrainily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 28
Syifa memeluk Shinta dengan sangat erat. Mereka melapiaskan kerinduan satu sama lain
"Terimakasih Tuhan, kau mengabulkan doa ku" Batin Shinta.
"Dokter, Syifa sangat rindu dokter" celoteh Syifa. Shinta mengambil mangkuk bubur yang ada di meja tempat tidur Syifa.
"Kamu makan dulu ya sayang"
"siap mama" ucap Syifa yang membuat Shinta terharu dan menangis, Syifa merasa bersalah karena membuat Shinta menangis dan ia ikut menangis.
"Maafkan Syifa hiksss"
"Dokter jangan menangis, Syifa minta maaf karena sudah memanggil dokter dengan sebutan mama hiksss" Shinta meletakkan mangkuk bubur itu dan ia langsung memeluk Syifa dengan air mata yang mengenang. Ia menangis karena sangat terharu akhirnya bisa merasakan di panggil menjadi seorang mama. Shinta mengecup pucuk kepala Syifa.
"Kamu jangan menangis sayang, kamu boleh kok memanggil dokter dengan sebutan mama" Ucap shinta, terlihat senyuman yang sangat mengembang dari bibir Syifa. Syifa menatap mata Shinta.
"Benarkah?" tanya Syifa dan Shinta menganggukkan kepalanya, Syifa kembali memeluk tubuh Shinta.
"Baiklah sekarang kamu makan ya " mengambil mangkuk bubur itu kembali, Shinta menyuapi Syifa, Syifa memakan bubur itu dengan sangat lahap. Tak lama Revan masuk kedalam ruangan, ia mendekati Shinta dan juga Syifa.
"Wah anak papa lahap sekali makannya"
"iya dong papa, kan mama yang suapi" ucap Syifa dengan manjanya. Revan masih bingung dengan apa yang terjadi ia menatap Shinta, Shinta memahami kebingungan Revan ia hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Syifa sudah selesai makan, Shinta merawat nya dengan sangat baik. Ia mengelap dan memakai pakaian Syifa dengan sangat telaten. Revan hanya memandangi keduanya dengan sangat bahagia ia sangat bersyukur bahwa masih ada wanita yang menyayangi Puteri kesayangannya.
****
Diluar ruangan terdapat wanita yang sedang memandangi mereka dari dalam orang itu adalah Caca. Ia menangis diluar ruangan VVIP yang saat ini ditempati oleh Puterinya.
"Andai mereka tau alasan mengapa aku meninggalkan mereka waktu itu" Batinnya. Airmata nya terus saja mengenang
"Setidaknya aku bisa bernafas lega karena Syifa baik baik saja, dan sudah ada wanita berhati malaikat yang merawat dan menyayangi anakku dengan tulus"
"Aku melihat ketulusan di mata wanita itu, sepertinya dia emang orang yang baik. Anakku akan bahagia bersama nya" Caca tersenyum, menghapus air matanya dan segera pergi dari rumah sakit. Dia berjalan menuju parkiran rumah sakit. Menaikki mobil dan meminta supirnya untuk kembali kerumah.
"Jangan bilang tuan kalau kita dari rumah sakit" Ucapnya pada sang supir
"Baik lah nyonya" Ucap supir dengan sangat sopan
"Bisa habis aku kalau dia sampai tau aku menjenguk Puteri ku" gumamnya dalam hati, Caca menyenderkan kepalanya di kursi mobil yang ia naikki, melihat kearah luar jendela air matanya terus saja mengenang. Mobil nya berhenti di sebuah rumah yang sangat megah bak istana. Caca turun dari mobil mewahnya dan segera masuk kedalam rumah. Ia membuka pintu rumah berharap orang yang sangat ia tak ingin temui tak ada di rumah namun sial nya pria itu sudah menunggu di ruang tv.
"Dari mana saja kau" Ucap lelaki itu
"Dari rumah teman ada urusan" Ucapnya cuek.
"Baiklah, sini duduk bersamaku" Ucap pria itu. Namanya adalah Arvan mantan rekan kerja Revan sekaligus pria yang sudah merusak rumah tangga Revan dan Caca.
Sudah Favorit 💙
Terima kasih kak author atas novel yg bagus ini
Sampai jumpa di kisah selanjutnya
Kau sengaja menyembunyikan diary nenekmu & terus mempengaruhi Cia untuk berbuat jahat...
Tega nian kau Elsa....
Lalu,untuk apa lagi kau ingin bertemu Revan & Shinta?
Apa yg akan kau lakukan?
Dan berkat penjelasan dari Syifa,Kgphanza & Arvan,Cia tahu Shinta tak bersalah ....Shinta sangat baik..
Apakah ini yg kau inginkan?