NovelToon NovelToon
Dinikahi Dosen Galak

Dinikahi Dosen Galak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rini Handayani

Menikah dengan dosen sendiri?
Cinta Aida tidak pernah menyangka lelaki yang dijodohkan kedua orang tuanya adalah lelaki yang selamat setahun lebih dia benci. Bagaimana tidak, setiap kali dia melakukan kesalahan di kampus, hukuman yang diterima sangat tidak masuk akal. Namun ternyata pak dosen yang dia benci adalah calon suaminya sendiri.
Bagaimana kisah mereka selanjutnya, akankah cinta tumbuh di hati keduanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rini Handayani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

    Raditya mengikuti langkah kaki Edo, hingga mereka tiba di pintu ruang kelas tempat Aida mempelajari mata kuliah.

      Edo berdiri diam sembari memperhatikan satu demi satu mahasiswa dan mahasiswa yang berada di ruangan tersebut.

      Satu tangan dimasukkan dalam saku celana, tangan lainnya memegang pinggir pintu.

      Raditya melangkah mendekati Edo. "Ekhem,"tegurnya yang hendak masuk ke dalam kelas. Jalannya terhalang oleh keberadaan Edo.

     "Selamat pagi, Pak,"sapa Edo ramah. "Silakan masuk."Lelaki tampan itu menundukkan tubuh tingginya.

       Raditya memperhatikan Edo dari atas sampai bawah kaki. Lelaki muda yang hanya menggunakan baju kaos oblong hitam, jaket kulit dan celana jeans biru tua itu masih menyunggingkan senyuman ramah pada Raditya.

       "Cari siapa? Oh, kamu mahasiswa baru di kampus ini? Silahkan masuk."Raditya tak melepas pandangan pada lelaki itu.

      "Bukan,Pak. Saya bukan mahasiswa di kampus ini, saya ke sini karena saya sedang mencari...."Edo menggantung ucapan saat melihat Cantika melambaikan tangan ke arahnya.

       Cantika berlari dari arah parkiran kampus. "Edo!"seru Cantika mendekati Edo.

      Kedua lelaki yang berdiri di ambang pintu melihat ke arah Cantika.

       "Kalian saling mengenal?"tanya Raditya.

     "Dia sepupu saya, Pak,"jawab Edo.

     "Maaf,Pak. Saya belum terlambat kan?"tanya Cantika sambil mengatur nafasnya yang tersengal.

       "Belum,"jawab Raditya sambil melihat jam tangan. "Cepat masuk! Ini jam pelajaran saya, jangan sampai kamu tidak menyimak pelajaran dari saya!"

      "I-iya,Pak. Tunggu sebentar, saya mau ngomong sama sepupu saya sebentar,"ucap Cantika. "Yuk,Do. Kita ke taman sebentar, gue mau ngomong sama Lo." Ia menggandeng tangan Edo.

Raditya tetap menatap Edo,tak beranjak dari tempatnya. "Sepupu? Cantika teman dekat Aida,dan lelaki itu sepupu Cantika?" Dosen itu melangkah masuk ke ruangan.

Di luar ruang kelas. "Gue mau ketemu Aida," ucap Edo mencoba melepaskan tangan Cantika.

"Iya gue tahu,tapi Aida nggak masuk hari ini," jawab Cantika.

"Dia nggak masuk? Kenapa?"tanyain dulu khawatir.

"Gue nggak tahu pastinya kenapa, tapi kata nyokapnya dia lagi nggak enak badan."Cantika membawa Edo ke taman di depan kampus.

"Dia sakit? Sakit apa?"Edo semakin khawatir.

"Gue nggak tahu, tapi yang jelas dia nggak akan ngampus hari ini. Mending Lo telpon dia aja,"usul Cantika.

"Gue udah coba hubungi dia, tapi handphonenya nggak aktif-aktif."Edo mengeluarkan ponselnya. Menunjukkan beberapa kali chat dan telepon dirinya tidak diangkat oleh Aida.

Edo menghela nafas panjang. "Mungkin dia marah sama gue."

"Marah kenapa?"Cantika menggeser posisi duduk, menyimak penjelasan Edo dengan seksama.

"Beberapa hari yang lalu dia ngomong serius sama gue tentang hubungan kita dan dia ngajakin gue nikah. Waktu itu pikiran gue lagi kacau, Lo tahu kan nenek gue di Bandung lagi sakit? Pikiran gue kurang fokus, jadi gue nggak terlalu nanggapin ajakan dia. Gue juga nggak ngasih jawaban yang pasti. Tapi sumpah, sekarang gue nyesel dan gue mau minta maaf sama dia. Gue mau ngelamar dia di kampus ini, tapi dianya malah nggak ada,"jelas Edo.

Cantika mengusap punggung lelaki tampan itu. "Sabar, gue yakin Aida cuma ngambek bentaran doang, ntar juga dia bakalan maafin Lo. Lo lamar aja dia di tempat lain, jangan di sini. Menurut gue kurang romantis."

"Lo bener juga, mungkin tempatnya kurang pas. Gue bakal cari momen yang tepat buat ngelamar dia," ucap Edo.

"Tenang aja,gue bakal bantuin Lo. Sampai Lo nikah sama Aida," senyum Cantika.

"Makasih, Lo emang sepupu gue yang paling baik."

"Sama-sama,Do. pokoknya gue percaya sama Lo kalau Lo bisa bahagiakan sahabat gue. Tolong jangan sakiti dia lagi,ya."

"Gue janji," angguk Edo lalu berdiri dari tempat duduknya saat mendengar suara bel tanda kelas akan dimulai.

"Ya udah,gue masuk kelas dulu. Bye." Cantika berlari kembali ke ruang kelas.

...****************...

Pelajaran dimulai, tetapi pikiran Raditya tak tenang. Ia masih memikirkan kedatangan Edo tadi. 'Mau apa dia ke sini? Ngapain dia nyariin Aida? Apa dia belum tahu kalau Aida sudah menikah?' gumamnya.

Berkali-kali Raditya menggosok wajahnya menggunakan telapak tangan. Sang dosen kembali memakai kacamatanya sembari terus menghela nafas panjang.

Konsentrasinya buyar, ia tidak bisa fokus memberi materi pelajaran pada semua mahasiswa dan mahasiswi yang di dalam ruangan tersebut.

Bahkan beberapa kali dia salah menerangkan pelajaran hingga berujung ditertawakan oleh semua orang.

"Kalian menertawakan saya?"Raditya meninggikan suaranya.

Semua mahasiswa dan mahasiswi terdiam, tak ada yang berani bersuara jika dosen galak mereka sudah marah.

Raditya menghela nafas panjang. "Pelajaran hari ini cukup sampai disini." Ia menutup buku tebalnya yang ada di atas meja.

Di tengah ramainya suara para mahasiswa, Raditya tetap merasa sunyi dan sepi seperti sedang berada di atas gunung seorang diri.

"Aida,"gumamnya sembari memandangi wallpaper di ponsel. Foto pernikahan mereka terpampang jelas di sana.

Raditya keluar dari kelas, berjalan cepat menuju parkiran. "Kenapa telepon dariku tidak diangkat? Ke mana dia? Ponselnya tidak aktif. Apa Dia memiliki ponsel lain?"

Sang dosen melajukan mobil dengan kecepatan tinggi menuju rumah mertuanya, ia yakin lelaki itu akan mendatangi istrinya di sana.

"Awas aja kalau dia berani datang ke rumah dan membawa Aida!"kesalnya sembari meremas stir mobil.

Sepanjang perjalanan, Raditya terus mencoba menghubungi orang rumah ada orang rumah, yang pada akhirnya telepon darinya diangkat oleh Lesti.

"Hallo,Mi. Aku khawatir sama keadaan Aida, dia sudah lebih baik atau belum? Apa perlu aku bawa dia ke dokter?"tanya Raditya di dalam telepon.

"Alhamdulillah, Aida sudah jauh lebih baik. Nggak usah dibawa ke dokter, dia juga udah bisa beraktivitas,"jawab Lesti.

Raditya memijat kerutan kening. "Kalau boleh tahu, dia sedang apa ya, Mi?"

"Aida sedang berolahraga di halaman belakang."

"Olahraga? Jam segini? Udaranya panas, sebaiknya Mami minta dia masuk ke dalam rumah."

"Sudah,Mami sudah meminta dia untuk masuk ke dalam rumah. Tapi dia tetap kekeh mau olahraga," ucap Lesti.

"Kalau boleh tahu, kenapa ya handphone Aida nggak aktif? Apa dia sengaja matiin hp-nya?"tanya Raditya.

"Oh, hp-nya nggak aktif karena hp-nya kejebur di kolam ikan. Nggak tahu itu masih bisa apa udah rusak,"jawab Lesti.

"Ngomong-ngomong kamu lagi di mana,Nak?" tanya Lesti.

"Aku lagi di jalan mau pulang ke rumah Mami, rencananya aku mau jemput Aida pulang ke rumah kami," jawab Raditya.

"Loh, memangnya kamu nggak ngajar? Kok pulang jam segini?"

"Aku izin pulang,perasaanku nggak enak. Sebenarnya aku takut Aida...." Raditya menghentikan ucapannya saat mendengar suara lelaki di ujung sambungan.

"Assalamualaikum,Aida. Assalamualaikum,Bu!" suara ucapan salam terdengar.

"Kayaknya ada tamu. Tunggu sebentar ya, Nak Radit,"ucap Lesti.

"Siapa tamu itu?"gumam Raditya yang tadi mendengar suara samar-samar seorang lelaki mengucapkan salam.

"Atau mungkin dia...., lelaki yang tadi ke kampus? Kekasih Aida? Sial!"Raditya mempercepat laju kendaraannya menuju rumah Lesti.

Mobil melaju semakin kencang, ingin secepatnya sampai ke rumah Lesti dan memberi pelajaran pada lelaki itu.

"Aida, aku yakin kamu bukan wanita seperti itu. Aku yakin kamu bisa menjaga pernikahan ini."Raditya menggantungkan asa setinggi langit pada istri cantiknya. Meskipun dia tahu yang ada di hati Aida hanya lelaki itu, tetapi status Aida sudah menjadi seorang istri.

"Aku sudah memilikimu, tapi hatimu masih milik lelaki itu."Raditya merasakan sesak di dalam dada.

1
Elen Gunarti
kok lama up-nya
Raisa Nafisa
kapan up nya kakak
Raisa Nafisa
sangat nagus
Elen Gunarti
double up thor 👍,aidanya dibuat bucin dong ma pak dosen
Reni Anjarwani
doubel up thor
Elen Gunarti
certnya lebih seru klu double up thor 👍
Pichaacha
aaaahhhh..... sesak thor huhuhu
Pichaacha
pen ngakak tpi kasian 😭, semangat pak! wkwkwk
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
doubel up
Reni Anjarwani
doubel up thor
Isti Nasa
Luar biasa
Isti Nasa
astaga.... seru sekali 😆😆❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Syafrudin Manggapa
ceritanya ngegantung bikin penasaran
Nina Herlina
lanjutkan thor
Rita Riau
dosen galak bertemu siswi tengil,, cocok dah 🤭😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!