NovelToon NovelToon
Menjahit Luka Dengan Benang Khianat

Menjahit Luka Dengan Benang Khianat

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Selingkuh
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Mbak Ainun

Penasaran dengan cerita nya lansung aja yuk kita baca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak Ainun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 28: Kepulangan Sang Pemenang

Fajar di Paris menyingsing dengan warna perak yang dingin. Di sebuah suite mewah di Hotel Ritz, Arini duduk berhadapan dengan Helena Vance. Di atas meja jati di antara mereka, tergeletak dokumen kontrak yang akan meresmikan kerja sama L’Atelier Arini dengan konsorsium mode global. Ini adalah momen yang seharusnya menjadi puncak kemenangan Arini, namun suasana di dalam ruangan itu justru terasa mencekam.

"Sebelum aku membubuhkan tanda tanganku, Arini," Helena berkata dengan nada yang sangat formal, "Ada sebuah kiriman anonim yang sampai ke meja kerjaku pagi ini. Sebuah rekaman suara yang menyebutkan bahwa kau adalah otak di balik penggelapan pajak yang dilakukan suamimu."

Arini tidak terkejut. Peringatan Maya semalam telah memberinya waktu untuk menyiapkan perisai. Ia hanya menatap Helena dengan tenang, sementara Damar dan Rendra berdiri di belakangnya.

"Adrian selalu punya cara untuk menggunakan ujung gunting yang berkarat untuk melukai orang lain, Madam," sahut Arini. "Dia tahu dia akan tenggelam, dan dia ingin menarikku bersamanya."

Tiba-tiba, pintu suite terbuka. Adrian masuk dengan kawalan dua orang pengacara yang tampak sangat agresif. Wajah Adrian terlihat penuh kemenangan yang semu. Ia merasa bahwa dengan menghancurkan kontrak ini, ia bisa memaksa Arini kembali tunduk padanya demi perlindungan hukum.

Pesawat yang membawa Arini mendarat di Jakarta pada penghujung Desember 2025. Saat pintu kabin terbuka, udara tropis yang lembap menyambutnya, terasa begitu akrab dibandingkan dinginnya Paris yang baru saja ia tinggalkan. Namun, Arini bukan lagi wanita yang sama dengan yang berangkat beberapa minggu lalu. Ia pulang dengan membawa kontrak internasional di tangannya dan harga diri yang telah ia jahit kembali dengan benang emas kesuksesan.

Di area kedatangan bandara, kilatan kamera wartawan kembali menyambutnya. Kali ini, narasi yang mereka bawa telah berubah total. Tidak ada lagi pertanyaan tentang perselingkuhan suaminya atau pengkhianatan asistennya.

"Mbak Arini, bagaimana rasanya mendapatkan standing ovation di Paris?"

"Benarkah L’Atelier Arini akan membuka cabang di Prancis tahun depan?"

Arini berhenti sejenak, memberikan senyum yang tenang dan berwibawa. "Paris adalah sebuah perjalanan untuk menemukan jati diri. Sekarang, saya pulang untuk memastikan bahwa industri mode Indonesia memiliki standar integritas yang sama tingginya dengan keindahannya," jawabnya singkat sebelum melangkah menuju mobil yang sudah menunggu.

Di dalam mobil, Arini duduk bersandar di samping Damar. Ia menatap gedung-gedung Jakarta yang mulai dihiasi lampu-lampu persiapan tahun baru 2026. "Rasanya aneh," gumam Arini. "Dulu aku merasa kota ini sangat menyesakkan karena pengkhianatan mereka. Sekarang, aku merasa kota ini sangat luas, penuh dengan kemungkinan."

"Itu karena kau sudah tidak lagi membawa beban mereka di pundakmu, Arini," Damar menggenggam tangan Arini. "Adrian sudah diproses ekstradisi, dan Maya telah menyerahkan diri. Kau sudah benar-benar bebas."

Keesokan harinya, Arini kembali ke butiknya. Ia mengumpulkan seluruh stafnya di studio jahit. Di depan mereka, ia meletakkan selembar kain putih bersih yang sangat panjang.

"Tahun 2025 memberikan kita banyak luka," ujar Arini, suaranya mantap dan menginspirasi. "Tapi kita sudah membuktikan bahwa luka bisa menjadi motif yang indah jika kita tahu cara menjahitnya. Tahun depan, kita tidak akan lagi menjahit untuk menutupi masa lalu. Kita akan menenun masa depan. Saya ingin memulai yayasan yang kita bicarakan dulu, untuk melatih penjahit-penjahit muda dengan standar etika yang tinggi."

Para staf bertepuk tangan, ada semangat baru yang berkobar di mata mereka. Arini merasa puas. Ia menyadari bahwa kekuatan sejati bukan hanya tentang menghancurkan mereka yang menyakiti kita, tapi tentang membangun sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak setelah kita pulih.

Sore harinya, Arini mengunjungi makam ayah mertuanya. Ia meletakkan seikat bunga putih dan secarik foto dari peragaan busananya di Paris. "Terima kasih, Pak. Janji saya sudah terpenuhi. Harta yang Bapak titipkan telah menjadi benang yang menyelamatkan banyak orang," bisiknya tertahan.

Saat ia berjalan keluar dari pemakaman, ia melihat Damar menunggu di gerbang. Pria itu tampak sabar, menunggunya dengan cinta yang tidak pernah menuntut. Arini menyadari bahwa dalam setiap jahitan hidup, selalu ada satu benang merah yang menghubungkan kita dengan takdir yang lebih baik. Dan bagi Arini, benang itu adalah Damar.

Luka itu memang meninggalkan bekas di hatinya, namun kini Arini melihat bekas luka itu sebagai medali keberanian. Ia sudah selesai menjahit luka dengan benang khianat. Sekarang, ia siap merancang pola hidup yang baru, yang jauh lebih indah dan takkan pernah bisa robek lagi.

1
Yulitajasper
Cerita yang 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!