NovelToon NovelToon
Transmigrasi Istri Pemburu

Transmigrasi Istri Pemburu

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Berbaikan / Romansa / Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:72.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mellisa Gottardo

Serena Halim, seorang Aktor papan atas yang mengalami Transmigrasi ke tubuh seorang Istri Pemburu.

Bagimana jadinya jika Serena yang kaya raya, tiba-tiba menjadi istri durhaka, yang hidup dalam kemiskinan di peradaban China kuno.

Note : Berdasarkan Imajinasi Author, selamat membaca :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permintaan maaf

Kaisar bangkit dari singgasana nya. Membuat semua orang ikut berdiri, Kaisar berjalan menghampiri Yuwen dan berdiri di hadapannya. Yuwen menatap dengan datar, Yue hanya diam mengamati.

Cukup lama Yuwen dan Kaisar berpandangan dengan tatapan yang berbeda. Tatapan Yuwen yang masih tajam dan dingin, tatapan Kaisar yang rumit dan terlihat sedikit sendu.

"Maaf, padahal aku tau kau menderita tapi aku diam saja. Benar, aku memang Ayah yang gagal. Terimakasih sudah menamparku dengan fakta yang ada." Ucap Kaisar.

"Biarkan aku pergi, Putraku tidak mau disini." Ucap Yuwen.

"Tidak, disini adalah rumahmu. Putramu seharusnya berada disini, maafkan aku. Selamat datang kembali di rumah, kau tidak akan lagi tinggal di Istana dingin. Istana Phoenix, tempat tinggal mendiang Ibumu, tinggalah disana." Ucap Kaisar.

Permaisuri yang mendengar itu melotot, dirinya yang seorang permaisuri saja tidak di perbolehkan meminta istana itu. Tapi kenapa Yuwen langsung mendapatkannya, dia marah besar.

"Siapa namamu?." Tanya Kaisar pada Yue.

"Nama saya Shen Yue, yang mulia." Jawab Yue.

"Aku merasa malu mengatakan ini, tapi terimakasih karena susah menemani Putraku. Berkatmu dia menjadi pribadi yang lebih baik." Ucap Kaisar, nada penyesalan sangat kentara.

"Tanpa saya pun, Yuwen pasti akan menjadi pria yang baik. Pada dasarnya Yuwen adalah pria yang baik, saya yang merasa beruntung karena menjadi istri dan Ibu dari anaknya." Ucap Yue.

"Pernikahanku dan Yue itu SAH dan tercatat. Jangan berani menawarkan selir dan sejenisnya padaku." Tegas, Yuwen.

Kaisar mengangguk mengerti, lalu menatap Yi'er yang masih terlihat ketakutan. Dengan kaku kaisar menepuk punggungnya dan berkata dengan canggung.

"Ekhem.. tidak masalah kau membenciku, bermainlah sepuasmu di istana ini." Ucap Kaisar.

Yi'er mendongak, matanya sembab dan hidungnya memerah. Yuwen menatap Yi'er dan mengelap air matanya dengan sayang, Yuwen mengecup Yi'er dan meminta maaf berkali-kali.

"Ayah, Kaisar bilang tidak apa-apa aku membencinya." Ucap Yi'er.

"Ya, bencilah dia. Ayah juga membencinya." Jawab Yuwen.

"Jangan mengajarkan Yi'er tidak sopan." Tegur Yue.

"Suara apa itu Ayah?." Yi'er meniru Yuwen.

"Entahlah, sepertinya Ayah kentut." Jawab Yuwen, dengan wajah datar.

"Kalian ini." Yue tersenyum dengan darah mendidih.

Para tamu menahan tawa, bahkan Kaisar tertawa lucu. Permaisuri, Putra mahkota dan para selirnya menatap dengan iri dengki, bahkan merasa sangat marah sekali.

Rapat di bubarkan, Yuwen kini sedang di perbincangkan banyak orang. Apalagi dengan kedekatan serta kasih sayangnya pada Istri dan Anaknya, bagaimana wajahnya yang kini sangat tampan. Dia di gadang-gadang menjadi pewaris, karena Kaisar terlihat memihaknya.

Yuwen mengajak Yue dan Yi'er ke Istana Phoenix. Mereka akan tinggal disana mulai sekarang. Meksipun Kaisar terkesan memihak pada Yuwen, Yuwen tetap marah dan kesal. Rasa sakit dan dendamnya tidak akan padam begitu saja.

Sampai di Istana mereka langsung bersiap tidur karena lelah, Yi'er tidak mau tidur terpisah karena masih perlu beradaptasi di rumah baru. Dia masih suka merengek meminta pulang ke gunung.

"Kita akan tinggal disini Yi'er, tidak di gunung lagi." Ucap Yue.

"Tidak mau, aku mau di gunung saja." Rengek Yi'er.

"Disini kan luas, banyak teman juga." Bujuk Yuwen.

"Tidak suka." Yi'er berlari keluar entah kemana.

Yue dan Yuwen merasa pusing, ini lah susahnya memiliki anak kecil. Mereka harus bisa mengurus kerewelan anak kecil yang masih beradaptasi di lingkungan baru.

Yi'er berjalan tak tentu arah, bertemu dengan para pelayan yang membungkuk hormat padanya. Yi'er tidak peduli dan terus berjalan, dia berjongkok di dekat jembatan danau, sedikit melepas rindu mengenang sungai di gunung.

"Disini banyak orang jahat, lebih baik di gunung saja." Gumam Yi'er.

Tap

Tap

Tap

"Apa yang kau lakukan disini monster gunung?." Sebuah suara membuat Yi'er menoleh.

Ada seorang anak perempuan gempal dengan pengasuh yang sama gempalnya, ada beberapa pengawal juga yang datang bersamanya. Yi'er malas sekali harus berburu babi di saat seperti ini.

"Kau siluman babi?." Tanya Yi'er.

"Apa?! Beraninya kau!!!." Teriaknya marah.

"Dasar lancang, tidak berpendidikan. Beri hormat pada Tuan Putri, dasar monster gunung." Ucap Pengasuh.

"Tidak tau, kan aku tidak berpendidikan. Pergi sana." Usir Yi'er.

"Cih, dasar manusia hina." Gadis gempal itu mendorong Yi'er.

Yi'er yang merasakan damage dorongan gadis gempal pun terdorong, dia tercebur ke dalam danau. Tapi Yi'er bisa berenang, dia malah sekalian berenang kesana kemari dengan riang.

Anak perempuan yang tadinya merasa senang malah jadi kesal, melihat bagaimana Yi'er berenang dengan lincah. Membuatnya iri, dia juga ingin bisa berenang.

Kaisar yang kebetulan lewat sana, bersama Putra mahkota dan adiknya yang bernama Pangeran Lin He, heran melihat ada mahkluk kecil berenang di danau yang dalam.

"Yi'er!!." Kaisar terkejut, kenapa bocah itu tiba-tiba di danau.

Yi'er yang di panggil pun menepi, lalu naik dengan mudah saja. Bajunya basah kuyup dan daun bunga teratai nyangkut di rambutnya, tapi Yi'er terlihat senang.

"Apa yang kau lakukan?." Tanya Kaisar.

"Berenang." Jujur Yi'er dengan polos.

"Apa? kenapa?." Kaisar sakit kepala.

"Babi itu mendorongku, jadi aku berenang saja sekalian." Jujur Yi'er, menunjuk anak perempuan tadi.

Kaisar yang melihat putri dari Putra Mahkota merasa pusing, sudah banyak kejadian di danau karena ulah Tuan Putri manja itu. Melihat Yi'er yang bisa mengatasi situasi, terlihat lucu dan unik.

"Pergilah ke Istanamu, ganti pakaian. Kau bisa sakit." Ucap Kaisar.

"Tidak mau." Tolak Yi'er.

"Kenapa?." Heran Kaisar.

"Aku ingin kembali ke gunung, tapi Ayah tidak mau." Yi'er mengadu.

"Kenapa kau ingin kembali ke gunung? bukankah disini lebih nyaman?." Kaisar heran.

"Tidak, disini banyak orang jahat. Lalu ada siluman babi, aku lebih suka di gunung. Di gunung babi boleh di panah, tapi disini malah di lindungi." Ucap Yi'er.

Lin He mati-matian menahan tawanya, entah kenapa dia merasa ucapan bocah kecil di depannya ini lucu. Polos yang mematikan, dia jadi sedikit tertarik dan terhibur.

Yi'er menatap Lin He lamat-lamat, seakan sedang meneliti sesuatu. Lin He heran, kenapa bocah ini menatapnya intens.

"Ada apa?." Tanya He.

"Ayah?." Heran Yi'er.

"Apa?." Kaget He.

"Apa dia mirip Ayahmu?." Ujar Kaisar.

"Iya, tapi pendek." Jujur Yi'er.

"Pftttt, Hahahahahahaha. Nah, bagaimana jika Paman He yang mengantarmu kembali?." Ujar Kaisar.

"Tidak mau... hatcuuu

Yi'er bersin, dia merasa kedinginan. Aneh sekali, padahal di gunung dia sering berenang dan tidak pernah kedinginan.

Lin He mengantar Yi'er pulang, dia menggendong Yi'er dengan kaku. Bahkan Yi'er sangat tidak nyaman sekali, ingin jalan sendiri saja.

Di halaman Istana Yuwen melihat Yi'er di Gendong He, dia pun mendekat dengan Khawatir. Dirinya pikir Yi'er hanya berlari di sekitar istana, siapa sangka bocah itu membuat masalah.

"Yi'er? kenapa?." Kaget Yuwen.

"Dia berselisih dengan Tuan Putri, dia di dorong ke danau tapi malah berenang sekalian." Jujur Lin He, terlihat malas menjelaskan.

"Padahal kau bisa memukulnya Yi'er." Ucap Yuwen.

"Benarkah? lain kali aku akan memukulnya." Yier terlihat senang.

"Hey, apa yang kau bicarakan dengan anak kecil!." Syok He.

"Kenapa? orangtuanya saja ingin membunuhku, kenapa Putraku tidak boleh memukul Putrinya?." Yuwen menatap tanpa dosa.

"Kenapa kau selalu membuat masalah dengan Kakak?." Tanya He.

"Aku juga Kakakmu, kenapa kau tidak menghormatiku?." Ujar Yuwen.

".............

"Apa menurutmu aku lebih baik menyerah dan mati begitu saja?." Ucap Yuwen menohok.

"Setidaknya itu lebih baik, kenapa malah berkeluarga dan membuat anak." Sungut He.

"Justru itu lebih baik karena berkeluarga dan hidup bahagia, daripada kau yang hidup sebagai alas kaki Putra mahkota. Kau senang jadi alas kaki?." Sindir Yuwen.

"ASTAGA!!! KAU BAGAIMANA SIH, KENAPA YI'ER TIDAK CEPAT DIGANTIKAN BAJUNYA, ASTAGA KAU INGIN ANAKMU CACINGAN." Teriaknya Yue, menghentikan perdebatan mereka.

Yuwen menoleh, terkejut melihat Yi'er sedang bermain tanah di samping gazebo taman. Bocah itu sepertinya sedang bosan, Yuwen buru-buru menarik Yi'er dan menggendongnya, tapi Yi'er tidak mau.

"Yi'er kalau kau tidak menurut, Paman itu akan menggigit burungmu." Ucap Yuwen, menunjuk He.

"Akhhhhhh." Yi'er reflek menutup burungnya.

Yuwen langsung membawa Yi'er masuk untuk mandi dan ganti baju. Mengurus satu anak saja rempong begini, Yier sepertinya tidak nyaman jadi rewel dan banyak tingkah. Padahal di gunung dia anak yang penurut.

Setelah Yuwen masuk, Yue tetap di sana menatap Lin He lamat-lamat. Merasa Lin He mirip dengan Yuwen versi Stunting. Sebenarnya tidak terlalu pendek, hanya saja karena Yuwen sangat tinggi dia jadi terlihat pendek.

"Jadi kau yang namanya Lin He." Yue sok kenal.

"Apa anda mengenal saya?." Ujar Lin He.

"Suamiku sering membicarakanmu, dia bilang dia masih punya satu adik. Adik yang penakut." Ucap Yue, bohong.

"Apa?." He merasa tersinggung.

"Katanya saat kecil kau sangat takut pada Kakak Tertuamu, jika dimarahi kau akan mendekat pada suamiku hanya untuk mengeluarkan unek-unek nya. Kau tidak berani langsung memaki-maki jadi suamiku menjadi pelampiasan." Ucap Yue, entah dapat ide dari mana.

"Kau tidak tau betapa sulitnya hidup di sini, Kakak Ipar." Ucap He.

"Kau pikir hidup di gunung itu mudah? setiap hari harus melawan pembunuh kiriman junjunganmu itu. Kau menempel padanya karena takut bernasib sama dengan suamiku ya? kau kan penakut." Ejek Yue, merasa senang.

"Suamimu itu bodoh." Ucap He, terlihat kesal dan tersinggung.

"Tidak masalah, dia kuat dan aku pintar. Kami melawan dan menantang semuanya, untuk apa bersembunyi jika akhirnya akan tetap saja mati." Yue terkekeh lucu.

He terdiam, dia juga tau meksipun berada di sisi Putra mahkota. Dia akan tetap dibunuh setelah kaisar baru di angkat, dia akan berakhir menyedihkan.

Tanpa berkata apa-apa, He pamit hanya mengangguk singkat. Yue menatap dengan sinis, merasa kasihan tapi juga kesal, meskipun He Tidak jahat tapi dia pasti dulunya membenci suaminya yang malang.

1
Ulufi Dewi
pas Hao Bao main nanti Yue kepincut pengen memiliki karena lucu imut dan sm jutek🤭🤭
Mellisa Gottardo: hahahahah🤭
total 1 replies
Babyme
yeyy temen baruu😍
Mellisa Gottardo: yeyeye
total 1 replies
Babyme
Lucuuuuuu😍
Mellisa Gottardo: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
lin
melalui lompat kelas yi'er mndpt tmn walau cuma satu ditmbah adiknya yg jutek gk papa, smga hao Xiang dan bao tulus berteman sm yi'er, siapa tau bao jodoh nya yi'er🤭
lin: siap thor, siapapun calonnya yg pnting sftnya kyk yue😄
total 2 replies
Chauli Maulidiah
lucunyaaaaa.. kyk na jena.😍
Mellisa Gottardo: hihi 🥰
total 1 replies
Mama Lemon
semangat cekula Yi'er 🔥
Mellisa Gottardo: /Determined//Determined/
total 1 replies
Babyme
Sumpah, ceritanya bener-bener mendidik para wanita. Pemahaman aku tentang parenting bertambah, padahal aku belum nikah wehh😭
Mellisa Gottardo: Syukurlah jika bermanfaat 🥹
total 1 replies
Babyme
Jangan berkhianat ya Rin, Wang.
Mellisa Gottardo: di kontrak darah kok🥰
total 1 replies
Ulufi Dewi
ceritanya sat set ga bertele-tele wanita tegas kuat dan bikin para pria terpesona........
Mellisa Gottardo: hihihi /Facepalm/
total 1 replies
Ulufi Dewi
tetap semangat sampai akhir cerita...... 💪💪💪💪💪💪💪
Mellisa Gottardo: Terimakasih 🥰
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
berkuasa dan mandiri, bukan berarti jati diri sebagai anak kecil yang harus bermanja dengan keluarga terutama orang tua nya harus dibatasi.
semua itu ada pada tempat nya dan porsi nya masing-masing.
Mellisa Gottardo: Betyuuulllll
total 1 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
kata kata yang sangat bijak Rin
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞: asiapppp 🤣
total 2 replies
ᵉᶠ ↷✦; 𝓔 𝓵 𝓵 𝓮 ❞
jadi terharu liat hubungan kakak adik yang begitu tulus saling melengkapi dan menyayangi ini
Mellisa Gottardo: terhalang ekonomi🥹
total 1 replies
💜 ≛⃝⃕|ℙ$°INTAN@RM¥°🇮🇩
knp tidak mungkin🤔... kan cucu dari putra yang dilahirkan wanita kaisar cintai/Tongue/
Mellisa Gottardo: wkwkwk🤭
total 1 replies
Ulufi Dewi
hebat baru lahiran sehari dah kuat💪💪💪💪💪
Mellisa Gottardo: di kuat-kuatin karena keadaan🥹
total 1 replies
Ulufi Dewi
biasanya ada ruang ajaib dari Giok she pnya ga ya 🙏
Mellisa Gottardo: nanti ada kok🥰
total 1 replies
Babyme
sing eling yi’er😭
Mellisa Gottardo: ya ampun 🤭
total 1 replies
lin
lnjut thor seru , smga pilihan Yue Gak salah👍
Mellisa Gottardo: siaap
total 1 replies
Mama Lemon
cepett up thorr gak sabar nichh🤣
Mellisa Gottardo: /Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Mama Lemon
👏👏👏👏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!