CEO-Ku, Suamiku

Ayunda kira setelah makan siang ia bisa segera pulang ke kantor tapi nyatanya Guna malah mengajaknya pulang. Saat ini keduanya sedang berada didalam mobil. Ayunda melirik Guna yang sedang sibuk mengemudi. Ia kesal karena Guna tidak akan mengajaknya berbicara jika ia tidak duluan membuka suaranya.

"Sudah lama kenal sama Pak Panji?" tanya Ayunda.

"Cukup lama, saya dikenalkan sama Tio Handoyo salah satu temanku di Club mobil" jelas Guna.

"Ooo... sejak kapan kamu suka mobil?" tanya Ayunda karena setahunya Guna jarang mengganti mobilnya.

"Saya punya rumah sendiri dan disana koleksi mobil saya disimpan. Kapan-kapan saya akan mengajak kamu kesana" jelas Guna.

"Apa tadi bisnisnya lancar sama Pak Panji?" tanya Ayunda penasaran.

"Lancar bahkan kita bisa dengan mudah mengiklankan produk kita karena Dila istrinya panji merupakan adik sepupu Mahardika direktur utama Agrya Tv" jelas Guna. "Jadi bayaran iklab pertanyang akan sangat murah".

Cerdik, gue kira ini orang nggak punya teman nyatanya temanya orang kaya semua...

"Kita belanja ke Alexsander mart!" ucap Guna.

"Beli apa?" tanya Ayunda.

"Beli buat kebutuhan kita. Saya ingin kamu belajar menjadi istri yang baik!" ucap Guna.

Ayunda menyebikkan bibirnya "Bukan aku saja yang mesti belajar menjadi istri yang baik kamu juga!" kesal Ayunda.

Guna mengacak-acak rambut Ayunda membuat jantung Ayunda berdetak dengan kencang. "Tentu saja" ucap Guna dengan suara beratnya membuat Ayunda menelan ludahnya. Ia merasa gugup setiap kali Guna menyetuh kepalanya dan tangannya. Apa lagi jika bibir Guna menyetuh bibirnya bisa-bisa jantungnya serasa akn copot dari tubuhnya.

"Mulai sekarang dan seterusnya saya akan menafkahi kamu!" ucap Guna.

Lahir dan batin? ya ampun kalau dia minta begituan gue harus gimana. apa gue iya in aja? tapi kalau gue nolak dosa gue tambah banyak toh dia suami gue...

"Jadi kamu mau kasih aku uang?" tanya Ayunda.

"Iya" ucap Guna singkat membuat jiwa matre Ayunda segera bangkit.

"Berapa banyak?" tanya Ayunda mengerjapkan kedua matanya membuat Guna ingin sekali tertawa melihat ekspresi istrinya yang saat ini terlihat sangat menggemaskan.

"Saya akan memberikan kamu semua gaji saya sebagai CEO" ucap Guna membuat Ayunda menghitung berapa banyak uang yang akan ia miliki.

"Apa aku boleh belanja barang-barang keperluanku?" tanya Ayunda.

"Iya".

"Tas? baju? kebutuhan untuk kulit cantikku?" tanya Ayunda menaikkan kedua alisnya menatap Guna dengan tatapan menantang.

"Iya".

"Oke aku mau jadi istri kamu!" ucap Ayunda tersenyum senang karena akhirnya ia menemukan gudang uang miliknya.

"Kamu sudah jadi istriku kalau kamu lupa!" ejek Guna.

"Hehehe iya... Mas" kekeh Ayunda. Kata-kata Mas membuat Guna tersenyum ia kembali mengacak-acak rambut Ayunda.

Mereka sampai di Alexasnder mart, Guna turun dari mobil bersama Ayunda. Keduanya melangkahkan kakinya bersama. Ayunda melihat beberapa orang sedang berebut sesuatu dan ia menghentikan langkahnya. "Mas ada diskon tas aku mau kesana!" ucap Ayunda. Ia merepakan perempuan pengejar diskonan. Ia tidak peduli jika itu tas model lama yang penting ia bisa mendapatkan harga yang miring.

"Disana berbahaya!" ucap Guna membuat Ayunda memutar bola matanya karena kesal.

"Bahaya dari mana itu namanya siapa cepat dia dapat. Siapa jeli dia dapat yang bagus!" ucap Ayunda membuat Guna menghembuskan napasnya.

"Mulai sekarang belanja di toko yang nyaman dan jangan yang rebutan!" ucap Guna.

"Nah... Mas tinggal sisa kan Mas. Aku telat bentar aku mau tanya kapan lagi barangnya di diskon!" ucap Ayunda.

"Ayu kita mau belanja barang kebutuhan pokok!" ucap Guna dan karena kesal Guna memasukan jari-jarinya, ke jari-jari tangan Ayunda hingga ia bisa memegang tangan Ayunda dengan erat.

"Saya janji setelah kita belanja kamu bisa beli tas yang mana kamu mau!" ucap Guna.

"Nanti kalau aku mau tas mahal puluhan juta marah?" ejek Ayunda.

"Kalau belinya enam bulan sekali aku masih sanggup" ucap Guna membuat Ayunda melototkan matanya.

"Becanda aku bukan perempuan matre!" ucap Ayunda.

Siapa yang nggak suka uang, tas mahal kalau punya uang. namanya juga perempuan hehehe... asal tahu batas.

"Jadi uang kamu nggak cukup kalau beli tas buat aku tiap bulan" tanya Ayunda.

"Saya tahu siapa kamu. Kamu lebih suka menyimpan uang dari pada belanja tas berpuluh juta. Jadi jangan coba membuat saya memarahimu dan mencari alasan untuk berpisah dengan saya Ayunda. Isi otak kamu ini sudah bisa saya prediksi!" Bisik Guna membuat wajah Ayunda memerah karena beberapa orang melewati mereka menyangka Guna sedang menciumnya melihat posisi mereka saat ini.