Visual Cast bisa cek Tiktok @Raline_Story 94
Menceritakan kisah wanita muda yang baru menyelesaikan pendidikan Spesialisnya dikairo. Ia terpaksa harus menikahi seorang CEO yang kejam, dan tidak tersentuh. Pria itu adalah calon suami kakaknya. Ia terpaksa menjadi wanita pengganti di pernikahan mereka. Karena sang kakak yang memilih kabur tepat dihari pernikahan mereka.
Ayyura dan Aydeen pernah bertemu berapa tahun yang lalu di Newyork sebelum Ayyura menutup dirinya seperti ini. Ayyura seakan tidak mengingat wajah Aydeen sama sekali. Sedangkan, Ayyura sudah mengenakan cadar saat ini, otomatis Aydeen belum bisa mengenali wajahnya Yura sekarang.
Yang penasaran bagaimana kelanjutannya?
silahkan dibaca gaes ..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 35 Kisah Silam
Sudah Seminggu Ayyura kecil Dirawat di ICU dan dirinya masih koma. Selama itu juga dirinya banyak kekurangan darah, Abbas selalu sigap mendonorkan darahnya untuk putri kecilnya itu.
"Bagaimana mas apa ada perkembangan tentang pencarian Kak Nisa dan Mas Malik"? tanya Anna pada suaminya yang sudah begitu lelah bolak balik Jakarta-Singapore untuk mencari keterangan tentang kecelakaan pesawat yang jatuh dilaut lepas perbatasan antara Indonesia dan Singapore itu.
Abbas menggeleng, dia benar-benar terpuruk kali ini, Abang dan kakak iparnya belum ditemukan juga, sedangkan Yura kecil masih dalam keadaan koma. Setelah menjalani operasi besar dibagian kepalanya, Yura berhasil melewati masa kritis nya, Namun ia dinyatakan koma saat ini. Ujian demi ujian datang bertubi-tubi kedalam keluarganya Abbas dan Anna.
Hanna sudah pulang ke Aussie kemarin, jadi hanya mereka berdua pasangan suami istri ini yang terus menjaga dan mengurus Yura saat ini. Malika sendiri sudah di titipkan pada Maya adik bungsunya Anna.
"Kata Tim Sar jika selama sebulan pencarian mereka tidak ditemukan, maka kita harus berlapang dada untuk menerimanya dan menganggap Bang Malik dan Kak Annisa meninggal dalam keadaan syahid jatuh ke dalam laut bersama dengan yang lainnya.
Hiks .. hiks .. hiks .. "Bagaimana dengan Yura Mas"? lirih Anna kembali menangis tersedu-sedu.
"Kita akan pikirkan nanti tentang Yura kedepannya mau bagaimana, yang terpenting saat ini Yura kita harus sadar dan pulih kembali dulu". jawab Abbas.
Abbas menghapus air mata istrinya, lalu mengusap lembut punggung tangan Anna sedikit memberi kekuatan satu sama lain. Abbas akan jujur nanti perihal indetitas Yura sebenarnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, namun Yura kecil belum juga bangun dari komanya saat ini. Sedangkan Annisa dan Malik sudah dinyatakan meninggal dunia, karena tidak ada satupun mayat yang ditemukan, hanya berapa puing pesawat yang berhasil ditemukan termasuk Black Box sampai sekarang tidak bisa ditemukan. Pesawat meledak cukup kuat dan hancur berkeping didalam laut.
Tidak Terasa 3 bulan telah berlalu, Selama itu juga Abbas dan Anna berduka atas kehilangan kakak kandung dan kakak ipar mereka. Anna begitu sayang pada Annisa, sebab Annisa hanya anak tunggal dan anak panti asuhan tempat orang tuanya Abbas dan Malik menjadi Donatur tetap disana.
Annisa gadis yang cerdas, berbakat dan tercantik yang ada dipanti itu. Maka tak kerap Malik dan Abbas mencintai wanita yang sama yaitu Annisa. Gadis itu mendapat beasiswa di Aussie disanalah persahabatan antara Anna , Hanna, dan Annisa bisa terjalin dengan baik sampai kini.
Annisa menjadi wanita paling popular dikampus itu, banyak pria yang menyukainya dan mendambakan seorang Annisa, namun hati Annisa sudah terpaut pada satu orang yaitu Irsyad Malik Haya kakak kandungnya Arsyad Abbas Haya. Ternyata Mereka berdua mencintai wanita yang sama saat itu.
Namun perasaan Abbas harus dikubur rapat-rapat setelah Annisa lebih memilih menikah dengan Malik, padahal Abbas sudah lebih dulu datang melamar dirinya. Namun dia hanya menganggap Abbas sebagai sahabat tidak lebih. Dirinya benar-benar hanya mecintai Malik dan keduanya tidak bisa terpisahkan oleh apapun, sampai waktu tiba yang dapat memisahkan mereka hanya kematian saja.
Sampai akhirnya Annisa mencoba menjodohkan Anna dan Abbas, Alhamdulillah mereka berjodoh sampai sekarang ini hidup penuh kebahagiaan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Mas tangan Yura gerak mas". seru Anna yang sejak tadi merasakan jari-jari mungil Yura mulai bergerak.
"Kamu serius Sayang, Yura sudah sadar"?
"Iya Mas, cepat panggil Dokter Mas". pekik Anna bahagia. "Aku akan panggilkan Dokter". balas Abbas
Tidak lama Dokter datang dengan Tim yang merawat Yura selama 3 bulan terakhir ini.
Kemudian mereka memeriksa keadaan Yura kecil dengan senyum sumringah, ternyata penantian panjang Anna dan Abbas berbuah hasil yang manis.
Sepasang suami istri itu tiada henti-hentinya berdoa pada Allah ta'ala untuk segera memberi Kesehatan dan kesembuhan pada Yura kecil mereka.
Cukuplah Yura kehilangan kedua orang tuanya saja, jangan sampai ia menderita terlalu lama karena begitu banyak selang yang terdapat pada tubuh mungil nya itu. Akhirnya Yura sadar juga, Anna dan Abbas tiada Henti-hentinya bersyukur dengan keajaiban yang Allah beri untuk mereka saat ini.
"Bagaimana Dok putri Kami"? tanya Abbas pada Dokter muda yang sedang memeriksa Ayyura.
"Alhamdulillah kondisinya mulai membaik saat ini, hanya saja tubuhnya masih lemah dan butuh waktu untuk memulihkannya". jawab Dokter kembali.
"Mama .. Papa". panggil Yura pelan.
"Iya Sayang ada apa"? jawab Anna cepat pada Yura.
Ayyura nampak linglung seperti orang bingung.
"Dokter apa yang terjadi? Kenapa putri kami seperti tidak mengenal kami"? tanya Abbas khawatir.
"Maaf Tuan Abbas sebelumnya, Mengingat Yura sudah berapa bulan ini koma itu akan menyebabkan sedikit banyak berapa memori masa lalu atau masa kini terhapus dan terlupakan". jawab Dokter itu
"Itu biasa terjadi untuk pasien yang koma lebih dari satu bulan lamanya". balasnya kemudian.
"Sayang, Yura kenal siapa ini nak"? tanya Abbas cepat padanya. Dia mengusap pipi Yura yang nampak begitu tirus itu dengan lembut.
"Papa Abbas". jawabnya Pelan.
"Lalu ini"? tanya Abbas sembari menunjuk istrinya.
"Mama Anna". jawabnya lagi.
Mereka menghela nafas panjangnya, Alhamdulillah Ayyura masih mengenali mereka. Tapi entah kenapa dari dulu sampai sebelum kejadian itu, Ayyura tidak pernah mau memanggil Anna dan Abbas sebutan papa dan mama. Tapi hari ini panggilan itu keluar dari bibir mungil itu dengan sendirinya.
"Dok, apa Yura mengingat kejadian sebelum nya"? bisik Abbas pada Dokter disebelahnya.
"Coba saya observasi dulu sebentar".
"Hallo cantik .. Nak Yura ingat kenapa bisa sampai dirawat disini"? tanya Dokter tampan itu.
Ayyura mengangguk pelan lalu menatap Anna dan Abbas secara bergantian, membuat mereka berdua menjadi sangat cemas bercampur takut.
"Karena Ayyura jatuh dari sepeda". jawab Yura.
Abbas dan Anna saling memandang satu sama lain.
"Jatuh dari sepeda? Kapan itu nak"? tanyanya lagi.
"Kemarin, saat ulang tahunnya Yura". jawabnya.
"Hah? itu kejadian tahun lalu". bisik Anna pada suami nya itu. Abbas nampak bingung, sebab saat kejadian Abbas sedang tidak di Indonesia.
"Hmm baiklah, kalau begitu Yura istirahat dulu ya". jawab Dokter itu kembali, dengan memberi kode pada Abbas dan Anna untuk tetap diam dan bungkam dulu sementara waktu.
Pasangan suami istri itu mengangguk setuju lalu menggenggam lembut tangan mungil itu dengan penuh kasih Sayang. Sedangkan Abbas makin sulit untuk menjelaskan pada Anna yang sebenarnya.
Dia akan mencari momen yang sangat pas untuk menjelaskan perihal indetitas Ayyura yang sebenarnya, karena dirinya juga belum yakin sepenuhnya bahwa Ayyura adalah putri kandungnya.
semakin kesini akan semakin seru