NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Bujang Lapuk

Terjerat Pesona Bujang Lapuk

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:516.6k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

"Kulihat-lihat, Om sudah menua, apakah Om masih sanggup untuk malam pertama?" ucap Haura menatap Kaisar dengan senyum sinis.

Kaisar berjalan ke arah Haura dan menekan gadis itu ke tembok. "Harusnya saya yang nanya, kamu sanggup berapa ronde?"

-

Karena batal menikah dengan William, cucu dari konglomerat terkenal akibat perselingkuhan William. Haura Laudya Zavira, harus menerima dijodohkan dengan anggota keluarga lain yaitu Om dari William, atas dasar kerjasama keluarganya dan keluarga William.

Tapi siapa sangka, laki-laki yang menggantikan William adalah Kaisar Zachary Zaffan—putra bungsu sang konglomerat, pria dewasa yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua Puluh Delapan

Angin siang berhembus lembut di luar gedung megah yang menjadi pusat kekuasaan Kaisar. Angel, dengan pakaian sederhana namun anggun, berdiri di depan pintu masuk kantor Kaisar. Rasa nekat membara di dalam dadanya. Sebuah larangan telah tertulis jelas; butuh izin khusus untuk masuk, tetapi bagi Angel, izin itu hanyalah sekadar kata-kata. Tak ada yang bisa menahan hatinya untuk melihat mantan kekasihnya sekali lagi.

Dengan langkah mantap, dia mencari cara untuk memasuki ruangan yang biasa dikhususkan untuk pemimpin. Saat dia mendorong pintu dengan penuh harapan, dia menemukan Kaisar sedang tenggelam dalam dunia digitalnya, fokus pada layar laptop yang bersinar. Sekilas, betapa Kaisar terlihat dingin; alisnya berkerut, mungkin karena masalah di bidangnya yang tak ada habisnya.

“Angel?” Kaisar terperanjat, tatapannya beralih dari layar ke sosok yang sudah lama tidak dilihatnya. Diantara kejutan tersebut, dia teringat akan semua momen indah berlalu. Momen-momen ketika mereka berdua adalah satu kesatuan. Namun, semua rasa itu tertahan di tengah hatinya.

Dia juga teringat dengan kepergian papanya dan janjinya untuk menjauhi Angel. Lagi pula rasa cintanya sudah mulai tumbuh untuk istri kecilnya, Haura.

“Ka ... Kaisar,” Angel berkata pelan, hatinya berdegup kencang. Dia melangkah maju, ingin memeluk Kaisar. Namun, Kaisar menepis lembut, menjauhkan diri.

“Jangan melangkah terlalu jauh, Angel,” ujarnya tegas, napasnya terasa berat. “Kamu tahu kita sudah berbeda jalan.”

“Apakah itu berarti kamu tidak mencintaiku lagi?” tanya Angel, suaranya bergetar. Ada keputusasaan di dalam matanya, garis harapan yang mulai memudar.

Kaisar menggelengkan kepala, wajahnya menunjukkan rasa bersalah. “Tidak, kita sudah sama-sama memiliki keluarga, Angel. Itu sudah berlalu. Saat ini aku hanya mencintai istriku, Haura."

Angel terdiam sejenak, mencoba mencerna kata-kata Kaisar yang menusuk hati. Kenangan manis bersama Kaisar mengalir dalam batinnya, tetapi kenyataan pahit menghalanginya. Namun, dia tidak mau berdiri diam. “Aku baru saja bercerai dari suamiku, Kaisar. Aku sudah siap menjadi istri kedua kamu,” ucapnya, bingkai suara yang penuh harap.

Kaisar tersentak. “Angel, jangan bicara seperti itu. Di antara kita tidak mungkin ada hubungan lagi. Aku sangat mencintai Haura,” dia mengingatkan, nada suaranya menegaskan batasan yang ingin dia terapkan.

"Kita bisa menjalin hubungan tanpa Haura tau. Aku yakin kamu tak mencintainya. Kamu hanya tak mau menyakiti hatinya. Kita tak perlu menyakiti, kita berhubungan dibelakangnya saja!" seru Angel dengan percaya diri.

"Aku tak memiliki perasaan apa pun lagi. Pergilah. Aku masih banyak pekerjaan," usir Kaisar.

“Kaisar …” Angel berucap dengan suara yang terdengar mulai putus asa. “Ibuku baru saja meninggal. Aku tidak punya tempat mengadu selain kamu. Aku merasa sendirian dan takut. Kamu satu-satunya yang bisa mengerti perasaanku saat ini.”

Tak ada belas kasihan yang bisa ditangkap dari Kaisar. Dia hanya merasakan beban untuk melanjutkan pembicaraan ini. “Aku minta maaf, Angel. Aku sangat menyesal mendengarnya, tetapi aku tidak bisa mengubah perasaanku. Keputusan telah dibuat. Pergilah, sebelum ada yang melihat dan Haura nanti bisa salah paham!"

"Kaisar, aku tau kamu melakukan ini karena masih marah dan dendam padaku. Tapi kamu tau'kan alasan aku menikah dengan pria lain."

"Aku tak peduli alasan kamu apa saat meninggalkan aku. Hanya aku tau, rasa ini telah hilang untukmu. Pergilah, aku tak mau berbuat kasar!"

Kegigihan Angel tak surut, tetapi saat itu, Kaisar sudah mengangkat suaranya dengan penuh tegas. “Aku minta kamu untuk pergi sekarang. Aku tidak bisa membiarkan masa lalu mengganggu masa depanku.”

Baru saja Kaisar selesai berbicara, pintu ruangan terbuka lebar, dan tampaklah Haura, istrinya yang anggun, dengan senyuman cerah di wajahnya. Senyum yang seakan bersinar di antara keheningan yang tercipta.

“Mas, aku bawakan makanan kesukaanmu ....” Haura terhenti melihat Angel, tangan Kaisar yang sedikit menusuk dan sinar mata yang seakan menceritakan banyak hal.

“Haura!” Kaisar menyambut istrinya dengan hangat, wajahnya seketika bersinar. Dia tersenyum semringah menyambut kedatangan sang istri. Angel melihat itu dengan dada yang sesak.

“Kenapa kamu di sini, Tante Angel?” Haura bertanya, suara lembutnya penuh ketidakpastian. “Apakah semuanya baik-baik saja?”

“Aku …,” Angel tersenyum licik. “Aku datang untuk berbicara dengan Kaisar.”

“Kamu sudah mendengarnya, Angel. Sekarang saatnya kamu pergi.” Kaisar melangkah maju, memberikan tatapan tegasnya.

“Mendengar apa? Kita baru saja bicara. Aku mau jadi yang kedua di hidupmu. Apakah kau mau berbagi denganku, Haura?" tanya Angel dengan tanpa malu.

"Angel ... Jangan keterlaluan. Aku tak mau mengotori tanganku. Aku harap kamu pergi. Sudah aku katakan jika aku sangat mencintai istriku. Tak ada lagi yang kita bicarakan. Hubungan kita telah selesai semenjak kamu memilih menikah dengan pria lain!" seru Kaisar.

Haura masih diam, berdiri ditempatnya. Antara syok dan juga kesal mendengar ucapan wanita itu.

"Kaisar, aku menyesal. Aku tau kamu berkata begini karena masih marah. Kita bisa memulainya dari awal. Bukankah kamu dan Haura menikah hanya karena terpaksa. Sebelum kamu menyakiti hatinya lebih dalam lagi, sebaiknya kamu berpisah. Kita mulai lembaran baru berdua!"

"Omong kosong apa ini, Angel. Pergilah ...!" usir Kaisar. Dia mencoba menahan diri agar tak terbawa emosi.

"Aku dan Haura menikah bukan karena terpaksa. Aku dan dia memiliki pilihan, tapi kami lebih memilih untuk menikah. Jadi tak ada alasan mengatakan pernikahan ini karena terpaksa! Aku menyukai Haura semenjak kami belum menikah!

"Apa kamu mencintai Haura saat dia masih berstatus pacar ponakanmu?" tanya Angel tak percaya dengan apa yang diucapkan Kaisar.

"Kapan aku mulai mencintai istriku, tak perlu kau tau."

"Baiklah, Kaisar. Aku akan pergi sekarang. Aku yakin kamu berkata begini karena tak mau menyakiti hati istrimu. Sebenarnya kamu pasti masih mencintaiku. Kita bisa bicara di lain waktu. Aku akan menunggu," ucap Angel..

Darah di kepala Haura sudah sampai di ubun-ubun mendengar ucapan Angel. Dia lalu mendekati wanita itu.

"Hai, Tante. Apakah di rumahmu tak memiliki cermin. Berkaca'lah lebih lama, agar kamu melihat wajah mu. Kamu sudah tua, tentu saja Kaisar lebih memilihku yang muda dan masih banyak tenaga untuk melayaninya. Percaya diri itu boleh, Tante. Tapi sadar diri itu jauh lebih penting!" seru Haura sambil tersenyum mengejek.

Angel mengepalkan tangannya menahan emosi. Dia langsung membalikkan tubuhnya dan meninggalkan ruangan itu tanpa menjawab apa pun.

Setelah meyakini Angel pergi, Haura lalu meletakan rantang yang dia bawa ke atas meja dekat sofa. Kaisar lalu mendekati dan memeluk istrinya dari belakang.

"Aku marah dengan Mas. Seminggu ini aku tak mau berhubungan dengan Mas!" seru Haura dengan cemberut.

Kaisar menggaruk kepalanya yang tak gatal sambil bergumam pada dirinya sendiri, "Baru saja Jerry mendapatkan sarangnya dan sedang asyik bermain, sudah diminta liburan."

Haura tersenyum mendengar ucapan suaminya. Dia ingin mengerjai suaminya juga.

1
Maria Mahdalena Manalu
Luar biasa
Maria Mahdalena Manalu
semoga kaisar mauuu /Determined//Determined//Determined/
Ratihds Yuni
itu yusuf si anak tiri kok ngak tau diri
pecinta happy ending
Luar biasa
4U2C
dimana mau baca cerita nya ya???
Eka ELissa
pantesan ko GK ada TK cariin di profil mu Mak....😀😀GK...lah...suka kna PHP Mak....lgi seru2 eh ngadat ..🤣🤣🙏
Apriyanti
ok Thor
terimakasih 🙏
madinaputris
goblin Thor😆😅
Mama Reni: Dari pada gosipin orang mending mendrakor ya 🤣🤣
madinaputris: perdrakoran mah jgn di tanya Thor😅
total 3 replies
Andriyati
is ternyata anak angkat toch,, malah sok mw menguasai harta anak kandung,, Herman saya
Sri Gunarti
awal cerita sih oke
bagus
ken darsihk
Seperti nya bagus nanti aq mampir mam
Sugiharti Rusli
uda baca dan masih ongoing mam
faridah ida
bagus cerita nya .../Good//Good//Good/
Suparmin N
Luar biasa
Suparmin N
Biasa
Fitri Riyani
Luar biasa
Rubi Yanti
klau ni bru di bilang pelakor g tau malu dan muka tembok dan urat malu ny udh putus terlalu kepedean..
Angga Gati
bagus ceritanya
Sulis Tyawati
hadohhh aq yg deg2an thor, kalo sampe si mak Lampir nemuin Kaisar.
Sulis Tyawati
Kaisar hrs nya punya asisten, org kepercayaan yg bantu2 pekerjaannya kelak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!