A Fractured Family'S Hope

A Fractured Family'S Hope

Bab 1

Pagi yang cerah mengawali hari yang indah. Di meja makan terdapat seorang gadis kecil yang tengah sarapan bersama keluarganya. Gadis kecil itu sedang memakan lahap nasi goreng seafood buatan Bundanya.

"Sesel makannya pelan-pelan. Nanti kamu bisa tersedak, lho," nasehat Meila kepada putrinya.

"Habisnya nasi goreng seafood buatan Bunda enak," ucapnya lalu tersenyum lebar memperlihatkan deretan giginya yang tersusun rapi.

Beberapa menit kemudian gadis kecil itu telah menghabiskan nasi gorengnya sampai piringnya bersih. Ia meraih segelas susu lalu meneguknya sampai tidak tersisa.

"Sesel berangkat sekolah dulu ya Ayah, Bunda Assalamualaikum," Sesel mencium punggung tangan Ayah dan Bundanya.

"Ayah anterin ya kamu ke sekolah," ucap Arya. Namun segera di tolak oleh gadis kecil itu."Gak usah yah, lagian gak terlalu jauh. Sesel berangkat sama teman-teman aja."

"Kamu baru sembuh, Ayah khawatir kamu kenapa-napa di jalan. Sekolah kamu juga jauh," kekeh Arya.

"Jauh dari mananya sekolah aku ada di depan komplek. Lagian aku gak selemah itu yah," kesalnya. Gadis kecil itu sangat kesal kalau Ayahnya sudah mulai menunjukkan sifat protektifnya. Gadis kecil itu bernama lengkap, Candy Selsha Bailey.

"Tetap aja Ayah pengen nganter kamu."

"Aku gak mau."

"Harus mau!"

"Gak."

"Harus ma-" ucapan Arya terpotong dengan suara melengking yang berasal dari luar rumah.

"SESEL AYO BERANGKAT SEKOLAH."

"Nanay Udah di depan. Sesel berangkat sekolah dulu," dengan cepat gadis itu keluar dari rumahnya.

"Sesel," panggil Arya.

"Udah mas biarin Sesel berangkat sekolah bareng temannya," tutur Meila.

"Tapi dia baru sembuh. Kamu masih ingatkan cuman gara-gara kedinginan penyakit bronkitisnya kambuh." Arya sangat khawatir pada putrinya, apalagi putri mempunyai penyakit bronkitis yang bisa kambuh sewaktu-waktu.

Hal ini bermula ketika adiknya yang mempunyai penyakit TBC melakukan rawat jalan di rumahnya. Saat itu Arya berkunjung ke rumah ibunya dengan mengajak istri dan anaknya yang masih bayi berusia 6 bulan. Tanpa sadar penyakit itu menular kepada bayinya lewat udara.

Tak lama setelah itu bayi itu sakit. Lalu Arya membawanya ke rumah sakit. Untungnya bayinya tidak terkena penyakit TBC, tapi dokter mendiagnosa bahwa anaknya terkena penyakit bronkitis.

Sejak saat itu bayinya, yaitu Candy Selsha Bailey. Harus melakukan perawatan. Bahkan bayi sekecil itu harus merasakan di infus dan meminum obat-obatan. Sampai sekarang penyakit itu masih sering kambuh apalagi ketika kedinginan dan musim hujan. Oleh sebab itu Arya sangat protektif kepada putrinya. Namun sering kali sifat protektifnya terlalu berlebihan.

"Meski begitu kamu jangan terlalu protektif mas," ucap Meila.

"Aku cuman menunjukkan kasih sayang kepada putriku. Penyakit Sesel kambuh karena kamu membiarkannya main terlalu lama. Sepulang sekolah jangan biarkan dia pergi bermain," perintah Arya.

"Tapi mas-"

"Aku tidak ingin mendengar bantahan Meila. Turuti saja ucapanku," Arya pergi meninggalkan rumah. Meila menghembuskan nafasnya.

Terdengar suara tangisan di kamar, Meila segera beranjak menuju kamar sepertinya anaknya yang kedua baru bangun.

*****

"Kenapa muka kamu cemberut gitu," ucap Naysa melihat wajah Candy.

"Kesal banget aku sama Ayah."

"Dia ngotot anterin kamu ke sekolah ya?" Dan tepat ucapan Naysa tepat sasaran.

"Kok kamu tahu."

"Udah ketebak itu mah," bukan Naysa yang menjawab melainkan Tania.

"Kita semua tahu kan seberapa protektifnya ayah kamu," ujar Tyra. Tania dan Naysa menganggukkan kepalanya setuju.

Mereka memang bersahabat sedari kecil. Mungkin karena rumah mereka yang bertetangga membuat hubungan mereka semakin erat. Saat ini mereka sedang berjalan menuju sekolah.

Gerbang sekolah sudah terlihat di depan sana.

"Udah jangan kesal lagi, Sel. Kamu harus menyambut hari dengan senyuman agar hari kamu indah," ujar Naysa.

Candy mendengar itu tersenyum. Namun senyuman itu langsung hilang ketika ada anak laki-laki yang sengaja menabraknya, sehingga ia hampir jatuh untung saja segera di pegang oleh Tania dan Naysa agar tidak jatuh.

"Lemah banget ke senggol dikit langsung jatuh," ucap anak laki-laki yang sengaja menyenggol Candy.

"Nyebelin banget kamu dasar jelly," ejek Candy.

"Siapa yang kamu bilang jelly," geram anak laki-laki itu.

"Kamu lah siapa lagi."

"Nama aku Azel bukan jelly," gerutu anak laki-laki itu yang bernama lengkap, Raynard Azel Chandler.

"Bagusan jelly," ejek Candy yang semakin membuat Azel kesal.

"Daripada nama kamu permen udah kayak kembang gula," ledek Azel.

"Nama aku Candy bukan permen."

"Sama aja."

"Gak papa Sel. Di panggil permen kan bagus artinya kamu manis," Naysa berusaha menenangkan Candy yang masih kesal.

"Benar juga kata kamu, aku emang manis kayak permen," Candy tersenyum manis. Mendengar itu Tania dan Tyra hanya geleng-geleng.

"Mana ada kamu manis! Kamu itu permen pait," Azel mengucapkan itu dengan wajah yang menyebalkan di mata Candy.

"Daripada kamu jelly busuk."

"Permen pait."

"Jelly busuk."

"Permen pait."

"Jelly busuk."

"Kalian gak dengar bel masuk udah berbunyi! cepat masuk ke kelas masing-masing, bukannya malah ngumpul di sini," ucap pak Bayu, guru yang di kenal galak oleh murid-muridnya.

"Iya pak," ucap mereka serentak. Lalu berlari masuk ke kelasnya.

Mereka langsung saja duduk di bangku masing-masing. Candy sebangku dengan Naysa, sedangkan Tania dan Tyra duduk di bangku di belakang mereka. Candy kesal sebab dia harus melihat wajah menyebalkan Azel yang duduk di samping bangkunya.

"Muak banget aku harus sekelas sama permen pait," ujar Azel yang membuat Candy kesal.

"Aku juga bosan liat wajah jelek jelly busuk," ucapan Candy membuat seluruh murid ketawa. Azel ingin membalas perkataan Candy, namun segera di hentikan oleh Anka, teman sebangkunya.

"Udah jangan di bales."

"Gak bisa dia udah ngeledek aku."

"Kamu yang mulai."

"Tapi kan-"

"Kamu gak cape apa berantem terus sama Candy?" tanya Anka. Pasalnya Candy dan Azel selalu berantem setiap bertemu.

"Iya tuh kalian kayak Tom and Jerry yang kalau ketemu selalu berantem," sahut Harrel, yang duduk di belakang Azel dan Anka.

"Mereka itu bukan Tom and Jerry tapi permen pait dan jelly busuk," ucap Gerald, teman sebangku Harrel. Ucapan Gerald membuat seisi kelas tertawa. Bahkan teman-teman Candy pun tertawa.

"DIAM." Ucap Azel dan Candy berbarengan.

"Cie-cie ngomongnya bareng," goda Gerald.

"Apaan sih," jawab mereka berbarengan lagi. Mereka saling menatap satu sama lain dengan aura permusuhan.

Satu kelas kembali tertawa melihat mereka yang berucap berbarengan.

"Cie-cie."

"Jodoh nih pasti."

"Dari berantem jadi saling suka."

"Permen dan jelly bersatu."

ucapan mereka membuat tatapan aura permusuhan yang terjadi di antara Azel dan Candy semakin membara.

"Selamat pagi anak-anak," ucap Bu Rosa. Untungnya saja guru segera masuk kalau tidak pasti mereka sudah baku hantam.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!