NovelToon NovelToon
Gigolo Ku Seorang Mafia

Gigolo Ku Seorang Mafia

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Mafia / Wanita Karir
Popularitas:52.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: AngelKiss

Clarissa Tamara, seorang wanita cantik dari keluarga terpandang. Ayahnya seorang pengusaha mapan, dan dia merupakan anak pertama dari keluarga itu.
Tapi kasih sayang ayah dan ibunya hanya tertuju kepada adiknya seorang, bahkan saat adiknya merebut tunangannya ayah dan ibunya malah membiarkannya dan mendukung hubungan mereka.

Rasa marah dan kecewa membuat Clarissa tak peduli lagi dengan keluarga, dia berusaha mati-matian mendirikan perusahaan miliknya untuk membalas dendam atas apa yang di lakukan oleh keluarga.

Dan untuk mengobati rasa sendiri nya, tak sengaja dia bertemu dengan seorang pria gelandang berwajah tampan.

Tanpa tahu indentitas aslinya, Clarissa membawa pria itu ke rumahnya dan menjadikannya pria penghangat ranjangnya.

Tapi bagaimana jika Clarissa mengetahui identitas pria itu, apa yang akan terjadi selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 : Di hanyalah menantu

"Clarissa, tolong paman mu. Dia tak bersalah, paman mu tak mungkin melakukan hal itu, setiap waktu dia selalu bersama ku dan tak mungkin dia melakukan hal itu." Ucap Qiqi sambil memegang tangan Clarissa.

Plak...

Sebuah tamparan mendarat di wajah Qiqi, Clarissa yang melihat hal itu pun langsung membulat kan matanya.

"Dasar wanita gila, kau lihat semua bukti dan saksi sudah mengarah kepada suami mu. Dan kau masih ingin membelanya.." Ucap Pak Candra.

Qiqi yang ketakutan sambil memegangi pipinya hanya bisa menangis, setelah itu dia segera pergi sambil terus menangis.

"Dasar wanita gila.." Ucap Bu Rani.

Clarissa yang melihat Bibi nya di tampar seperti itu merasakan sakit di dadanya.

"Kenapa ayah sampai menampar nya seperti itu?" Tanya Clarissa dengan raut wajah kesal.

"Wanita gila itu memang harus di kasih pelajaran.." Jawab Pak Candra.

"Tapi tidak dengan menamparnya seperti itu juga.." Ucap Clarissa.

"Kenapa kau marah? Apa kau tak lihat yang di lakukan oleh Salim. Dia telah mencelakai Nenekmu hanya demi harta warisan." Ucap Pak Candra.

"Tapi bagaimana ayah tahu jika Paman mencelakai Nenek demi harta warisan?" Tanya Clarissa dengan tatapan penuh selidik.

Pak Candra sedikit terkejut, tapi dia berusaha tetap tenang. "Kau lihat saja, perusahaan nya tak maju dan hampir bangkrut dan pasti dia sedang mencari sumber dana yang lain untuk modal usaha nya." Ucap Pak Candra.

"Bangkrut? Seperti nya yang kau maksud adalah perusahaan mu sendiri." Jawab Clarissa.

Tak ingin berdebat dengan ayahnya, Clarissa segera pergi meninggalkan mereka semua.

Clarissa berjalan-jalan mencari keberadaan Bibinya itu, karena dia tahu Bibi nya sudah tak memiliki siapa-siapa lagi.

Di taman rumah sakit, Clarissa melihat Bibi nya yang sedang duduk sambil terus menangis. Clarissa ingin menghampiri nya tapi di hatinya ada rasa marah jika mengingat apa yang telah terjadi kepada Neneknya.

Tak ingin ambil pusing, Clarissa pun segera beranjak pergi meninggalkan Bibinya itu, dia ingin melihat keadaan Neneknya, meski Clarissa tahu jika Neneknya pasti belum sadarkan diri.

Tak terasa hari sudah mulai menjelang malam, Clarissa sudah berada di rumah Neneknya. Tapi dia belum melihat keberadaan Bibinya.

"Apa kamu melihat Bibi Qiqi?" Tanya Clarissa kepada salah satu pelayan.

"Tidak, Nona." Jawabnya.

Mendengar jawaban dari pelayan pun, Clarissa hanya bisa diam. Dia melihat ke luar jendela yang sedang turun hujan lebat, entah kenapa Clarissa memiliki rasa khawatir kepada wanita itu.

Brak...

Pintu rumah terbuka dengan kencang, Clarissa melihat Bibi nya tengah berdiri dengan keadaan yang basah kuyup.

Lalu tiba-tiba Bibi Qiqi langsung jatuh pingsan, Clarissa yang melihat hal itu segera memanggil pelayan untuk membawa nya ke kamar.

"Pelayan, Cepat bawa Bibi ke kamar.." Teriak Clarissa.

Tapi tak ada satu pelayan pun yang merespon ucapan dari Clarissa.

"Apa yang kalian lakukan? cepat angkat Bibi Qiqi." Ucap Clarissa.

Tetap saja para pelayan hanya bisa diam tak bergeming sedikitpun.

"Hentikan tindakan bodoh mu itu, Clarissa." Ucap Pak Candra.

"Apa maksudnya?"

"Dia adalah istri dari orang yang telah mencelakai Nenekmu, dan wanita itu sudah tak mendapat kan pelayanan yang baik dari rumah ini, jangan kan pelayanan dia sudah tak layak tinggal di sini." Maki Pak Candra.

Clarissa terdiam. "Apa hak mu, mengatakan seperti itu?" Tanya Clarissa.

"Tentu saja, aku adalah anak pertama. Dan dia adalah seorang menantu di keluarga ini, dia tak memiliki hubungan darah dengan ku atau pun Nenek mu. Jadi kenapa aku harus peduli kepada wanita itu." Ucap Pak Candra.

Clarissa yang mendengar hal itu pun langsung bangkit, dia segera pergi meninggalkan mereka semua.

Kemudian Pak Candra segera menyuruh para pelayan untuk melemparkan Bibi Qiqi keluar dari rumah.

Clarissa yang berada di dalam kamar, segera mencari kunci mobil dan juga tas nya. Tapi saat dia kembali, Clarissa melihat tubuh Bibi nya itu sudah berada di luar.

Clarissa yang marah pun segera berlari sambil berusaha mengangkat tubuh bibinya itu dan membawanya ke dalam mobil miliknya.

Di dalam mobil...

Clarissa tak henti-hentinya memaki-maki ayahnya, bagi nya pria itu sudah tidak memiliki hati sedikit pun. Dia sangat tega melakukan hal itu kepada seorang wanita yang merupakan adik iparnya sendiri.

Sesampainya di rumah milik nya, Clarissa segera memanggil para pelayan dan menyuruh mereka untuk membawa Bibi Qiqi ke dalam kamar.

"Panggil dokter pribadi ku." Ucap Clarissa kepada kepala pelayan.

"Baik, Nyonya." Jawabnya.

Setidaknya sekarang Clarissa bisa tenang, karena di rumahnya tak akan ada yang bisa menggangu bibi nya itu.

Clarissa yang dalam keadaan basah kuyup pun segera masuk ke dalam mobil, dia langsung membersihkan dirinya dengan berendam di bak yang berisi air hangat.

Tubuhnya terasa rileks, saat berendam Clarissa tak henti-hentinya memikirkan semua kejadian hari ini.

Dia masih tak habis pikir bagaimana mungkin pamannya yang terlihat baik itu bisa melakukan hal itu.

Awalnya Clarissa tak ingin mempercayai hal itu, tapi saat ada saksi mata yang melihat kejadian itu. Clarissa hanya bisa mempercayai nya meski dirinya sendiri pun masih ragu.

Saat Clarissa tengah memejamkan matanya, tiba-tiba pikiran nya teringat akan Brian.

Biasanya Brian selalu ada di sampingnya bahkan saat dirinya sedang mandi.

"Apa yang sedang di lakukan pria itu? Apa dia sedang bermain dengan wanita yang tengah menyewa nya?" Gumam Clarissa.

Sementara itu...

Di dalam sel penjara, Pak Salim hanya bisa duduk dengan tatapan yang khawatir dan cemas. Dia sangat mengkhawatirkan keadaan Ibunda dan juga Istrinya.

Pak Salim sangat tahu bagaimana watak dari Kakaknya, dia pasti tak akan mengizinkan Qiqi untuk tinggal di rumah itu.

"Bagaimana keadaan mu sekarang sayang.." Gumamnya.

Pak Salim hanya bisa memeluk kedua lututnya sambil membenamkan kepalanya, dia berada di sel kecil yang berada di tempat paling ujung.

Sel yang gelap, lembab dan sangat bau.

1
Nur Cahyani
Luar biasa
Ghost
ahh gw terbang ✨
Nila BrSitepu
lanjut
Venny Merliana
astaga rmh sakit tutup mana ada rmh sakit tutup 🤣🤣🤣🤣
MyDream
Erwin udah kaya cewek aja
then_must_nanang
Top Markotop....
Yuni Herwani
Luar biasa
Bungkusdong Dotcom
yg bener aja thor mosok.rumah sakit tutup
Budi Hartono
romantis. juga ya
Dilla
kalo pintar ga akan langsung marahin ayahnya, bungkam secara diam dan lapor kirim bawahan kan Clarissa banyak uang
Ira Rachmad
nice story
Lestarina Sitio
Kecewa
Lestarina Sitio
Buruk
Ananda jaka Ideatama
Luar biasa
Wulan Unet
ahahaha asemmm
wiemay
Luar biasa
Syarif Chumairoh
Kecewa
Syarif Chumairoh
Buruk
Akbar
Luar biasa
Isayanti Hernanur
good ceritanya terbaik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!