Putri yang bahagia dan ceria kini hilang di wajahnya karena usaha ayahnya yang bangkrut Adel bersedia menikah dengan pria yang baru di kenal demi kembalinya usaha ayahnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 7...
Malam ini tidak jauh Nuri dan Delia nongkrong di sebuah warung seblak prasmanan... Mereka saling berbincang dari hal pribadi sampai hanya bercanda sepertinya hari ini Delia terasa tidak memiliki beban yang selama ini dia pikul sendiri.
"Kamu tau tidak Nur, aku merasa takut sekali." ucap Delia.
"Kenapa.?" ucap Nuri.
"Apa aku akan selama nya sendiri, aku berharap kak Jesi segera menikah dan melupakan kakak ku.," ucap Delia.
"Memang kenapa kak Jesi tidak mau menikah lagi.?" ucap Nuri.
"Karena bagi kak Jesi, hanya kak Agung yang terbaik tapi kan Jeni butuh seorang ayah." ucap Delia.
Nuri hanya mendengarkan dia tidak menyangka bahwa Delia selama ini menanggung beban yang begitu berat dirinya menanggung semua ini apalagi Delia masih muda saat itu, memiliki ibu yang sakit terkadang melukai dirinya sendiri.
"Del..." ucap Nuri memegang tangan Delia.
"Sudah tidak apa apa aku baik baik saja." ucap Delia.
"Aku boleh ikut menjenguk ibu kamu.?" ucap Nuri.
"Boleh... Apa sebaiknya kamu tinggal bersama kami saja Nur.?" ucap Delia.
"Hmmm... Ide bagus baiklah akhir bulan ini aku akan pindah kerumah kamu saja." ucap Nuri...
Nuri memang ngekos selama ini, malam ini berencana untuk menginap di rumah Delia... Masih jam 20.55 mereka sudah pulang sampai di depan rumah Delia melihat Kaka iparnya yang siap siap memakai jaket ke Jeni.
"Kak ada apa... Mau kemana .?" ucap Delia panik.
"Del, mama Del..." ucap Jesi.
"Mama, kenapa sama mama kak.?" ucap Delia panik.
"Kakak juga tidak tahu dokter menghubungi kakak menyuruh kesana." ucap Jesi.
"Aku ikut kak." ucap Delia.
"Biar aku yang jaga Jeni kak." ucap Nuri menawarkan diri...
Jesi menatap Nuri dan akhirnya setuju Jeni di jaga oleh Nuri, dengan motor Nuri akhirnya Delia dan Jesi pergi kerumah sakit jiwa sepanjang jalan mereka berdua berdoa untuk mama nya baik baik saja.
"Sus, bagaimana mama saya.?" ucap Delia panik.
"Ibu anda sedang di periksa dokter." ucap suster.
Delia dan Jesi yang melihat ibu Marlina Wati yang berbaring di atas ranjang pasien dengan tangan di pasang selang infus dan alat bantu napas di hidung... Delia sangat takut ibunya kenapa kenapa.
"Kak apa ibu baik baik saja.?" ucap Delia.
"Iya, kita berdoa ya Del agar mama baik baik saja." ucap Jesi saling memberi semangat.
Sungguh Delia beruntung memiliki kakak ipar yang baik hati seperti Jesi masih mau bersamanya dalam ke adaan dirinya sepertinya entah bagaimana bila tidak ada kakak iparnya nasib Jesi seorang diri merawat mama nya.
"Dokter bagiamana ke adaan ibu saya.?" ucap Jesi saat dokter baru keluar.
"Del... Jes..." Sapa seorang pria.
"Ramon." ucap Jesi.
"Sedang apa kalian disini.?" ucap Ramon.
"Mama ku di rawat." ucap Delia.
Ramon menoleh ke ruangan di mana nyonya Marlina di rawat... Ramon menjenguk melihat ke adaan nyonya Marlina mereka berbincang dan Ramon menjelaskan kenapa dirinya juga ada disini...
"Nenek ku di rawat." ucap Ramon.
"Ramon.... Ngapain kamu disini.?" ucap wanita yang sudah tidak muda lagi.
"Kenalkan mami ini Delia dan ini Jesi kakak nya." ucap Ramon.
Mereka saling kenalan nyonya Sinta menatap mereka berdua saling bergantian lalu akhirnya tersenyum manis ke Delia dan Jesi...
"Kamu kenal wanita cantik tidak beri tahu mami." ucap Mami Sinta.
Hubungan Ramon sama Delia hanya baru satu bulan saat itu Ramon sudah menggoda Vero... Dan sekarang Ramon berstatus lajang... Karena itu mami Sinta tidak kenal dengan Delia kenal dengan Vero saja setelah putus.
Bersambung....