Kesalahan satu malam yang mengubah hidup Hanum, dimana di malam itu seseorang datang dan merenggut kehormatan yang selama ini Hanum jaga. Steven Nicholas Dirgantara adalah lelaki yang telah memperkosa Hanum, Steven adalah aktor terkenal juga seorang pengusaha, keluarganya juga adalah keluarga paling kaya di kota ini. Hingga hari dimana Hanum mengandung anak dari Steven dan Hanum harus melahirkan anak itu karena bagi keluarganya dia adalah pewaris selanjutnya dari keluarga Dirgantara. Akan tetapi kejadian tidak terduga terjadi dimana Hanum mengalami keguguran hingga membuat keluarga Steven merasa kecewa dengan Hanum karena tidak bisa menjaga anak itu dengan baik.
Saat itu juga Hanum memutuskan untuk pergi dari kehidupan Steven di saat benih cinta mulai tubuh.
Bagaimana kelanjutan cerita nya, apakah Steven akan mencari Hanum atau membiarkan cinta itu pudar seiring berjalannya waktu simak terus kelanjutan ceritanya dalam novel Kesalahan Satu Malam..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikromatul Fasila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Hanum benar-benar terkejut dengan apa yang Steven lakukan padanya.
"Lepaskan aku!" Hanum tampak mendorong tubuh Steven agar menjauh dari nya lalu saat itu juga Hanum langsung menampar pipi Steven cukup keras.
PPLLLAAK
Steven tampak terkejut saat Hanum menampar dirinya.
"Hanum?"
"Jangan karena kita berdua sudah menikah kau seenaknya melakukan apapun yang kamu inginkan termasuk mencium ku. Bukankah kau yang mengatakan bahwa kita menikah hanya karena anak yang aku kandung dan setelah anak ini lahir maka pernikahan ini akan berakhir. Kau yang meminta ku untuk menandatangani surat cerai dan sekarang kau seolah-olah bersikap bahwa kau sangat peduli padaku. Ku mohon jangan memberikan harapan yang akhirnya akan membuat ku terluka," tangis Hanum tidak bisa dia tahan lagi saat dia mengatakan isi hati nya kepada Steven.
Steven langsung terdiam mendengar apa yang dikatakan oleh Hanum, apa yang dikatakan oleh Hanum memang benar bahwa dia lah yang meminta Hanum untuk mengakhiri pernikahan ini tapi kenapa sekarang Steven malah berfikir bahwa mereka akan bersama bahkan Steven mengatakan jika mereka bersama itu akan sangat baik untuk anaknya.
Steven berjalan mundur sambil mengingat kejadian dimana dia dengan tiba-tiba mencium Hanum, kejadian dimana dia begitu sangat khawatir kepada Hanum dan kejadian dimana dia terpesona melihat kecantikan Hanum.
"Tidak! Tidak mungkin aku telah jatuh cinta kepada Hanum, itu tidak mungkin. Ya, itu semua salah," kata Steven lalu dia pun berjalan pergi meninggalkan Hanum seorang diri.
Melihat Steven yang pergi meninggalkan dirinya, Hanum semakin menangis sejadi-jadinya karena dia tau bahwa Steven tidak memiliki perasaan apapun padanya.
Hari demi hari berlalu begitu cepat, sudah 1 Minggu lamanya saat kejadian itu Hanum juga Steven tidak lagi pernah bertemu. Steven memutuskan untuk tinggal di Apartemen nya untuk menenangkan diri.
Saat ini Hanum pun mengambil handphone nya untuk menghubungi keluarga nya di kampung, selama beberapa bulan ini Hanum tidak menghubungi mereka berdua dan kini Hanum merasa sangat rindu kepada mereka berdua.
"Hallo, assalamualaikum,"
"Waalaikumsalam, Hanum. Kamu kemana saja Nak, kenapa baru menghubungi Ibu?" tanya Ibu Hanum terlihat sangat gembira saat mendengar suara Hanum.
"Maafkan Hanum ya Bu karena baru sempat menghubungi Ibu,"
"Tidak apa-apa, Hanum. Oh iya, Ibu mau bilang sama kamu ternyata suami kamu sangat baik ya,"
"Suami?"
"Iya, Hanum. Suami kamu, dia bahkan membawa Ibu ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan selama 1 tahun, suami kamu sudah melunasi semua biaya nya dan adik kamu Rika juga di biayai sampai dia lulus kuliah. Ibu tidak menyangka bahwa suami kamu benar-benar sangat baik dan kini Ibu di rawat di rumah sakit dengan para perawat yang merawat Ibu dengan sangat baik juga," kata Ibu Hanum tampak bercerita tentang apa yang di lakukan Steven kepada dirinya juga adik nya.
Hanum benar-benar terkejut saat mendengar apa yang dikatakan oleh Ibu nya.
"Steven? Mungkinkah dia yang melakukan semua ini?" gumam Hanum di dalam hatinya.
"Satu lagi, Hanum Ibu tidak menyangka bahwa suami kamu itu sangat tampan," sambung Ibu Hanum sambil tertawa pelan menggoda Hanum.
Hanum hanya bisa tertawa pelan dengan apa yang dikatakan oleh Ibu nya.
"Baiklah Ibu, nanti Hanum hubungi lagi ya." kata Hanum langsung mematikan panggilan nya bersama dengan Ibu nya.
Kini Hanum ingin bertemu dengan Steven untuk mencari tau tentang apa yang dikatakan oleh Ibu nya itu benar atau tidak.
Hari demi hari Hanum terus menunggu kedatangan Steven tapi Steven tak kunjung datang juga. Hanum juga tidak memiliki nomer Steven karena selama ini Steven tidak pernah memberikan nomer nya pada Hanum lagian mereka berdua jarang untuk saling mengabari lewat handphone.
''Sebaiknya aku langsung menemui Steven saja, aku ingin berterima kasih padanya karena dia sudah membantu Ibu dan juga Rika dan aku juga mau meminta maaf karena waktu itu aku menamparnya," ucap Hanum dengan perasaan bersalah kepada Steven.
Sedangkan di tempat lain, saat ini Steven dan juga Mommy nya tengah bertengkar karena Steven yang membantu keluarga Hanum.
"Stev! Kamu benar-benar sudah tidak waras, kenapa kamu membantu Ibu wanita kampung itu untuk mendapatkan rumah sakit bahkan kamu sudah melunasi biaya rumah sakit selama 1 tahun dan juga kamu membiayai adik dari wanita itu sampai dia lulus kuliah. Stev, kau benar-benar sudah gila ya!" ucap Mommy Steven dengan memarahi Steven.
"Sudahlah Mom, lagian sekarang Hanum sedang mengandung anak Steven jadi tidak masalah jika Steven membantu keluarga nya. Mom, semua uang yang aku berikan kepada keluarga Hanum tidak akan membuat kita miskin jadi anggap saja ini sebagai ucapan terima kasih karena dia sudah mau mengandung anak Steven," jawab Steven dengan santainya.
"Sudah ya Mom, Steven masih ada syuting. Steven pergi dulu, bye Mom." sambung Steven lalu pergi meninggalkan Mommy nya.
Mommy Steven benar-benar sangat marah melihat bagaimana sikap Steven kepada Hanum. Mommy Steven takut jika nanti anak nya itu akan terpikat oleh wanita kampung seperti Hanum.
"Tidak! Aku tidak akan membiarkan anak ku bersama dengan wanita itu, anak ku adalah lelaki yang sempurna bagaimana bisa dia menikah dengan wanita miskin juga kampungan seperti dia. Tidak, aku tidak akan membiarkan semua itu terjadi," gumam Mommy Steven memikirkan cara agar Steven membenci Hanum.
Hanum yang meminta bantuan kepada Edward pun akhirnya bisa berada di dalam kamar Apartemen milik Steven. Akan tetapi saat ini Steven tengah sibuk syuting dan tidak tau kapan dia akan pulang.
"Sebaiknya aku menunggu di sini, kata Edward mungkin Steven akan pulang agak larut malam," kata Hanum duduk di sofa yang berada di Apartemen Steven.
Saat Hanum tengah duduk santai, tiba-tiba seseorang membuka pintu Apartemen dan Hanum berfikir bahwa itu adalah Steven.
"Steven?" Hanum langsung berdiri dan melihat ke arah pintu ternyata dia adalah Mommy Steven.
"Nyonya?"
"Kenapa? Kenapa wajah kamu terlihat kecewa seperti itu saat melihat kedatangan ku? Apakah kamu kecewa karena yang ada aku bukan Steven?"
"Tidak Nyonya," jawab Hanum sambil menundukkan kepalanya.
"Hanum, kebetulan sekali kamu ada di sini. Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan kamu. Tinggalkan Steven," kata Mommy Steven dengan nada tegas nya meminta Hanum untuk meninggalkan Steven.
"Apa? Tapi kenapa? Bukankah sekarang aku masih mengandung anak dari Steven," jawab Hanum dengan wajah bingung nya.
"Itu tidak penting sekarang, kau harus meninggalkan anak ku karena aku benar-benar tidak sudi jika Steven harus memiliki hubungan dengan mu. Aku tau maksud kedatangan mu ke sini untuk membahas masalah keluarga yang telah Steven bantu kan? Jangan berfikir bahwa Steven melakukan semua ini karena dia mencintai kamu. Steven melakukan semua ini sebagai ucapan terima kasih karena kamu sudah mau melahirkan pewaris bagi keluarga Dirgantara. Steven melakukan semua itu agar dia tidak memiliki hutang pada mu karena setelah anak itu lahir Steven sama sekali tidak ingin memiliki hubungan apapun dengan mu," ucap Mommy Steven dengan menatap tajam ke arah Hanum.