Else, gadis yatim piatu yang mendapatkan pelecehan dan berusaha membela diri yang membuatnya harus mendekam di penjara.
Namun, Else mendapatkan penawaran jika ingin bebas dari tuntutan dan dihapus semua catatan hukumnya.
Else harus bersedia menjadi istri palsu dari anak tertua keluarga Duke.
Apakah Else akan menerima tawaran itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ajakan Maut
Seperti biasanya, Hugo yang datang disambut oleh beberapa pelayan mansion.
"Selamat datang kembali, Tuan!"
Else tidak mengikuti langkah kaki lelaki itu karena masih sibuk dengan semua oleh-oleh yang dia bawa.
"Aku harus memberikan oleh-oleh untuk ibu mertuaku," ucap Else yang masih berambisi untuk mengambil hati nyonya Claudia.
Dia meminta bantuan pelayan untuk membawakan barangnya.
Sementara Hugo sudah dihadang oleh Lowell di sana.
"Kita harus bicara, Kak!" Lowell begitu menuntut sang kakak.
Terpaksa Hugo meninggalkan Else untuk berbicara empat mata dengan Lowell.
Mereka bicara berdua di ruang kerja supaya aman.
Lowell langsung melempar dokumen asli tentang Else di depan Hugo.
"Apa-apaan ini?" protes Lowell di sana. "Secara tidak langsung kau memanfaatkan Else, Kak!"
"Kita berdua sama-sama mendapat keuntungan, tidak ada yang dirugikan di sini," balas Hugo percaya diri.
"Benarkah?" Lowell jadi tertawa hambar.
"Sebelum terlambat, hentikan sandiwara ini!"
Hugo menatap intens sang adik lalu tersenyum miring di sana. "Apa kau begitu menyukai Else sampai bertindak sejauh ini?"
"Kau pikir aku tidak tahu kalau kau berusaha mendekatinya!"
"Kalau iya, kenapa?" Lowell justru menantang.
"Lebih baik kakak nikahi orang yang kakak cintai daripada menjerumuskan perempuan yang tidak mengerti apa-apa, jangan mentang-mentang kau anak tertua jadi bisa bertindak sesuka hatimu!"
BUG!
Lowell langsung mendapat bogem mentah dari Hugo.
Lelaki itu terhuyung dan terjatuh ke lantai.
"Sial!" Lowell mengusap ujung bibirnya yang berdarah.
"Aku sudah berusaha memperingatkanmu setelah ini aku tidak akan ikut campur lagi jika terjadi sesuatu!"
Setelah berkata seperti itu, Lowell pergi begitu saja dengan rasa kecewa.
Hugo hanya bisa memejamkan matanya sejenak, padahal beberapa hari lalu pikirannya sudah tenang tapi setelah kembali semua jadi kacau kembali.
*
*
"Ini untuk ibu!"
Else memberikan oleh-oleh yang dia beli untuk nyonya Claudia.
Dia tidak tahu sama sekali jika Hugo dan Lowell tengah berkelahi di atas sana.
"Kau yang membelinya sendiri?" tanya nyonya Claudia penuh selidik.
"Tentu saja, aku tidak tahu kesukaan ibu jadi hanya ini yang bisa aku beli," balas Else.
Bukan tentang masalah barang yang dibeli tapi perhatian yang diberikan oleh Else membuat nyonya Claudia tersentuh.
Kelima anak laki-lakinya selama ini sibuk sendiri, mereka hanya bertemu di meja makan jadi tidak ada interaksi selain basa-basi.
"Tapi, kalau ibu tidak menyukainya aku akan memberikannya pada para pelayan saja," ucap Else jadi salah paham.
"Tidak, tinggalkan semua itu di sini!" cegah nyonya Claudia.
Else langsung tersenyum karena nyonya Claudia mau menerima hadiahnya.
"Kalau begitu, aku akan memberikan oleh-oleh pada yang lain," Else ingin pamit undur diri.
Orang yang bisa diajak untuk bicara adalah Lowell jadi Else mencari lelaki itu.
Salah satu pelayan memberitahu jika Lowell berada di kamarnya.
"Apa aku boleh menemuinya?" Else mencoba mengetuk pintu kamar Lowell.
"Lowell, ini aku!"
Mendengar suara Else, Lowell langsung membuka pintu kamarnya.
"Apa yang terjadi padamu?" Else terkejut karena melihat wajah Lowell yang tampak bengkak.
"Bantulah aku, kakak ipar!" Lowell menarik tangan Else untuk masuk ke dalam kamar.
Tentu saja hal itu membuat Else panik, dia ingin tidak mau masuk kamar Lowell.
"Lebih baik kita bicara di luar," ucap Else ingin pergi.
Namun, Lowell masih menahannya.
"Kakak ipar, ayo buat skandal denganku!" ajak Lowell kemudian.
else semoga g trjadi apa" mknya nikahi dia hugo else akn selamat
lalu kenapa else sebagai orang luar merasakan manis,apa sekarang else mengandung keturunan duke 🤔 .