Embun adalah gadis yang baik dan juga penurut, saking penurutnya embun harus rela menjadi penebus hutang.
Embun tidak bisa menolak karena embun tidak memiliki pilihan lain selain menerima pernikahan tanpa dasar cinta ini.
Setelah menikah Afkar selalu bersikap dingin, acuh dan bahkan tidak pernah menganggap embun sebagai istrinya.
Walaupun begitu embun selalu berusaha untuk tetap bersikap baik dan sopan, embun tidak ingin menjadi seorang istri yang durhaka.
Bagaimana kelanjutan kisah embun? yuk simak ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28 BEBERAPA HARI KEMUDIAN.
BEBERAPA HARI KEMUDIAN.
Setelah mengikuti ngidam embun, afkar kembali beraktivitas seperti biasanya.
Afkar Sangat senang karena bisa memenuhi keinginan embun, ya walaupun ngidamnya terkadang yang aneh-aneh tapi afkar tetap mengikuti apa yang di inginkan oleh embun.
Hari ini afkar dan bilal sedang menunggu rekan bisnisnya di sebuah restoran. Sesekali afkar melihat jam yang melingkar di lengannya, sudah hampir setengah jam afkar dan bilal menunggu rekan bisnisnya itu namun nihil. Mereka belum datang sampai saat ini.
‘’ Bilal, coba kamu hubungi lagi mereka. Masa iya, kita nunggu mereka sampai hampir mau satu jam ‘’ Keluh Afkar
‘’ Baik tuan ‘’ Jawab bilal yang langsung menghubungi rekan bisnis mereka.
Sambil menunggu bilal menghubungi rekan bisnisnya, afkar mengirim pesan kepada sang istri.
Afkar : Sayang.. kamu sedang apa? Sudah makan siang belum?
Embun : Alhamdulillah.. aku sudah makan mas, tadi bareng sama mamah. Kebetulan ada mamah disini
Embun : Mas sudah makan?
Afkar : Alhamdulillah kalo sudah. Ini mas sedang berada di restoran, mas sedang menunggu rekan bisnis.
Bilal menutup sambungan telpon ‘’ Tuan, sepertinya tuan xio tidak jadi datang. Beliau harus segera kembali ke negaranya karena istrinya karena istrinya sedang merajuk ‘’ Kata bilal dengan hati-hati.
Bilal cukup tau bagaimana sifat boss nya ini.
Tampa membalas ucapan bilal, afkar langsung berdiri dan pergi dari restoran itu. Afkar merasa di permainkan oleh tuan xio.
Afkar menghentikan langkahnya ‘’ Batalkan kerja sama kita dengannya. Saya tidak suka di permainkan seperti ini ‘’ Ucap tegas afkar.
Tampa menunggu lama bilal pun melaksanakan tugasnya untuk memutuskan kerja sama dengan tuan xio.
Yang memiliki istri bukan hanya tuan xio. Afkar juga memiliki istri yang sangat ia cintai, bisa-bisanya tuan xio pulang ke negaranya hanya karena istrinya merajuk. Bahkan membuat afkar sampai menunggu.
Cinta sih cinta tapi tidak untuk mengecewakan orang juga.
Afkar sangat tidak suka dengan orang yang tidak kompeten apa lagi seperti tuan xio.
Afkar masuk kedalam mobil dengan di ikuti oleh bilal ‘’ Tuan, mau langsung pulang atau ke kantor dulu? ‘’ Tanya bilal
‘’ Langsung pulang saja ‘’ Ucap afkar dingin.
Bilal mengangguk patuh, jika sedang seperti ini mana berani bilal bertanya lebih lanjut.
Di perjalanan afkar sempat mampir di sebuah kedai makanan yang menjual jajanan, afkar yakin jika istrinya akan menyukai jajanan tersebut.
Dengan wajah yang sumringah afkar masuk kedalam rumah dengan membawa kantung keresek yang berisi jajanan.
‘’ Assalamualaikum… Sayang, aku pulang.. ‘’ Seru Afkar
‘’ Waalaikumsalam… Mas sudah pulang, mas bawa apa itu? ‘’ Embun melihat kearah kantung keresek yang afkar bawa ‘’ Mamah baru saja pulang, aku tidak tau jika mas akan pulang cepat ‘’
Afkar tersenyum ‘’ Iya tidak apa-apa sayang.. oh iya. Ini mas bawakan jajanan untuk kamu, kamu pasti suka ‘’ Seru afkar
Embun langsung meraih kantong keresek dan melihat apa yang di bawa oleh sang suami. Wajah embun langsung berbinar ketika suaminya membelikan dirinya jajanan mie lidi.
‘’ Ko mas tau sih jika aku suka sekali dengan mie lidi ini ‘’ Seru embun yang langsung duduk di sofa.
‘’ Mas hanya mengikuti filing saja sayang.. ‘’ Jawab afkar.
Tidak hanya mie lidi, afkar juga membawa telor gulung, cireng isi dan juga empek-empek khas Palembang. Baru kali ini afkar membeli jajanan di pinggir jalan.
‘’ Eum.. ini enak banget mas. Apa mas mau? ‘’ Tawar embun sambil menyodorkan mie lidi kepada afkar.
‘’ Boleh. Mas juga ingin tau bagaimana rasanya, tadi mas sampai mengantri hanya untuk membeli mie lidi ‘’ Kata afkar.
Ya. Tadi afkar sampai mengantri ketika ingin membeli mie lidi. Untuk pertama kalinya afkar mau mengantri hanya untuk jajan, biasanya afkar tidak pernah mau makan apa lagi sampai ngantri di pinggir jalan.
Iya kali, orang tampan berkemeja dan berpenampilan rapih harus ngantri di pinggir jalan.
Afkar mencoba mie lidi dan ternyata pengorbanannya untuk mengantri tidak sia-sia. Mie lidinya sangat enak bahkan pedasnya pun cukup di lidah afkar.
‘’ Ini pertama kalinya mas jajan yang seperti ini, tapi ini cukup enak ‘’ Kata afkar
Embun tersenyum ‘’ Enak kan.. ini itu jajanan yang biasa aku beli pas masih jaman sekolah mas. Aku sangat suka dengan jajanan ini ‘’
‘’ Benarkah? Tapi jangan terlalu banyak ya, kamu harus ingat jika didalam perut ini ada dede baby nya ‘’
Afkar mengelus perut embun yang sudah mulai buncit, afkar mencium dan juga menyapa baby dengan lembut.
‘’ Iya mas. Aku pasti akan ingat dengan nasihat mas ‘’ Jawab embun sambil tersenyum.
Tidak sia-sia embun menunggu suaminya untuk mencintai dirinya, ternyata hasilnya sangat manis.
Semua itu tidak lepas dari Do'a yang selalu embun panjatkan setiap sehabis sholat.
Perut embun sangat kenyang " Mas sepertinya aku tidak bisa ikut makan malam, perutku kenyang sekali " Ucap embun.
Afkar mengelus kepala embun yang tertutup dengan kerudung " Walaupun sedikit kamu harus tetap makan sayang.. ingat ada anak kita di sini " Kata afkar
Embun membuang nafasnya pelan " Ia deh ia " Jawab embun menyandarkan kepalanya di dada bidang sang suami
suami tidak mau mengaku anaknya benda yg paling sensitive tpi seolah² teda masalah🤭🤭Embun masih bisa maafkn hanya dgn sedikit gombalan😁.. seharusnya bagi sedikit pelajaran sama Afkar ,.. entahlh 🤣🤣🤣