Obsessed With You

warning!! typo bertebaran!!

"duh lulu lama banget sih aku kira dia ngikutin aku dari belakang eh ternyata ngilang ck" raylee duduk di kursi, ia sudah lebih dari 30 menit menunggu lulu datang menjemputnya. 

beberapa menit yang lalu raylee di antar oleh alvaro ke  depan rumah ibu raylee,namun raylee tak masuk kedalam rumah, gadis itu masih meraasa sakit hati dengan apa yang kedua orang tuanya lakukan padanya, setelah alvaro pergi raylee bergegas pergi menuju salah satu kedai yang masih buka.

"huh… lama banget aku udah lapar, masa aku pulang si kerumah ibu, tapi aku masih sakit hati sama fakta kalo ibu sama ayah jadiin aku pelunas hutang"

raylee menunduk, ia benar-benar merasa sangat sedih dengan malam kejadian ia di beritahu oleh Aaron sesuatu faktayang menyakiti hatinya, ditambah lagi kenapa kedua orang tuanya tidak berkunjung saja ke kediaman Aaron untuk melihat keadaanya.

brum… brum… 

raylee berdiri, gadis itu melihat mobil yang mewah berhenti tepat didepanya, raylee berjaga-jaga ia sedikit mencurigaimobil di depanya mempunyai niat yang jahat, namun sedrtik kemudian kaca mobil paling depan terbuka memperlihatkan johan yang berada di depan kemudi. 

"nona raylee silahkan masuk" raylee tersenyum, gadis itu bergegas masuk ke dalam mobil, gadis itu sungguh-sungguh merasa sangat cemas,ia takut Aaron tidak akan mengizinkan raylee untuk sekolah kembali. 

bruk… 

"aduh anjir siapa sih ini ah elah sakit deh,siapa sih lo-eh" raylee mendongak ia mengerejapkan matanya beberapa kali, gadis itu tak menyangka dengab apa yang ia lihat di depan matanya. 

"kenapa honey? " Aaron tersenyum laki-laki itu menatap raylee dengan intens, raylee terus saja mengerejapkan matanya membyat Aaron mengigit pipi bagian dalamnya. 

"ah… maaf maaf laki-laki aneh aku eh gw nggak sengaja! " raylee bangkit ia merapihkan baju sekolahnya, lalu menunduk. 

"masuk honey di luar dingin" raylee mendongak, setelahnya ia bergegas kearah sisi lain mobil,setelah masuk raylee hanya diam melihat ke arah luar kaca mobil,sedangkan Aaron bersama hobinya yaitu menatap raylee.

"honey kamu siap? " raylee menoleh perasaanya mendadak menjadi cemas. 

"a-apa? " raylee menjawab dengan sedikit terbata-bata,Aaron tersenyum miring entah apa yang ada di pikiranya sekarang. 

"kamu nakal honey,anak nakal harus di hukum" raylee melotot tak percaya dengan yang Aaron ucapkan barusan, apa katanya di hukum?. 

"kamu melanggar janji kita honey" raylee diam membeku gadis itu melupakan perjanjian Aaron yang ia setujui agar bisa kembali ke sekolah. 

"a-aku...a-anu eh aku nggak lupa ko" raylee terbata-bata, dada gadis itu naik turun,merasa sangat cemas.

"begitu kah? lalu sekarang ceritakan lah kepadaku apa saja yang kamu lakukan hari ini disekolah honey"

"ah… em...aku di sekolah hari ini,cuman belajar seperti biasa" raylee gelagap namun ia berusaha keras agar tak terlihat mencurigakan gadis itu menatap Aaron lalu tersenyum,ia memberikan senyuma yang maksimal kepad Aaron agar Aaron tak mencurigainya,namun di mata Aaron itu terlihat seperti senyuman terpaksa.

"begitu kah? baiklah… honey mau kamu sendiri yang menceritakanya atau orang lain yang menceritakanya? " raylee menelan silvianya, gadis itu melihat Aaron dengan tatapan memelas, bahkan keringatnya sudah bercucuran

"a-aku nggak bohong,aku tadi di sekolah biasa-biasa aja". 

"baiklah johan berhenti sejenak, setelahnya kau jelaskan apa saja yang gadisku langgar hari ini! " johan mengangguk, ia memberhentikan mobilnya tepat di pinggir jalan,setelahnya johan mengambil salah satu berkas. 

"nona raylee hari ini telah melanggar perjanjian yang tuan muda berikan salah satunya adalah nona raylee telah berinteraksi dengan laki-laki bernama darel,di peluk oleh laki-laki lain, mengacuhkan peringatan dari lulu, pulang larut malam, keluar bersama laki-laki lain tanpa meminta izin dari tuan muda, tidak mengangkat panggilan dari tuan muda, lulu dan saya,nona menggunakan lo-gw bukan aku-kamu dan yang terakhir anda berbohong kepada tuan muda Aaron"

"kamu mendengarkanya honey? " raylee yang mendengar ucapan johan barusan mendadak menjadi pucat, gadis itu tidak menyangka jika Aaron akan mengetahui apa saja yang ia lakukan hari ini.

'ck ko dia bisa tau sih an-lah iya gw lupa sama lulu dia kantugasnya ngawasin gw ya bukan jadi bodyguard dih anjir ko gw lupa sih ah mampus deh gw sekarang'

"hah… baiklah ku rasa kamu sudah mengerti apa saja yang kamu langgar hari ini honey, sekarang waktunya kamu di hukum"

"a-apa! aku nggak mau Aaron maaf maaf lain kali aku nggak akan ngelanggar janji kita maaf jangan hukum aku" raylee menautkan kedua tanganta,ia simpan di atas kepalanya dengan kedua mata terpejam. 

"hah… baiklah honey, angkat kepalamu " raylee mengangkat kepalanya, gadisitu menatao mata Aaron. 

"sekarang duduk yang benar, setelahnya jawab pertanyaanku dengan sungguh-sungguh" raylee menganggukkan kepalanya dengan kuat. 

"kamu pilih di hukum olehku malam ini dan kamu menjadi kucing penurut tapi tetap melanjutkan sekolah atau kamu pilih tidak ku hukum tapi sekolah mu tidak akan di lanjutkan, dan tinggal di mansion seperti sebelumnya"

raylee melotot tak percaya dengan pilihan yang Aaron buat, raylee kebingungan harus memilih yang mana di satu sisi gadis itu masih ingin sekolah tapi resikonya ia harus di hukum oleh Aaron dan menjadi kucing penurut.

tetapi di satu sisi raylee tak mau dihukum oleh Aaron danmenjadi kucing penurut, tetapi resikonya gadis itu tidakakan di izinkan sekolah lagi.

"jadi kamu akan memilih apa honey?" setelah beberapa menit Aaron memberikan waktu untuk raylee berpikir kini Aaron menagihnya,raylee mendongak gadis itu menarik nafasnya dalam. 

"aku-aku pilih yang yang pertama saja" raylee menunduk, ia sebenernya sangat berat memilih yang pertama, namun jika raylee tidka sekolah lagi gadis itu tidak akan pernah bertemu denga teman-temannya lagi,bahkan rencana yang ia buat untuk mencari keberadaan carylee akan kesulitan.

"baiklah honey itu pilihan yang bijak, karena jika kamu memilih yang kedua kamu tidak akan mendapatkan izinku lagi untuk bersekolah" raylee tak berbicara sedikitpun gadis itu merasa sangat campur aduk, raylee merasa dirinya seperti wanita penghibur sekarang.

"hah… baiklah johan tutup pembatasnya, saya takut kamu melihatnya dan kamu tergoda oleh apa yang ku lakukan" johan patuh ia memencet salah satu tombol,setelahnya sesuatu yang berwarna hitam mulai naik perlahan-lahan dari arah belakang kursi johan membelah jarak antara kursi si sopir dan penumpang.

johan menghelan nafasnya untung saja Aaron memerintahkanya untuk menutup bagian belakang kalau tidak johan akan melihat apa saja yang akan Aaron lakukan kepada raylee.

"baiklah mumpung perjalanan masih panjang mari kita mulai sekarang saja honey jika tidak sempat kita lanjutkan di mansion " Aaron meregangkan seluruh tubuhnya, sedangkan raylee masih setia menunduk.