NovelToon NovelToon
9 Pintu Perunggu

9 Pintu Perunggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Misteri / Time Travel / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:740
Nilai: 5
Nama Author: Herwanti

Anila mencoba meraba disekitarnya hingga dia merasakan ada dinding di sebelah kirinya. Dia berjalan melangkah ke depan.

Tapi dia tersandung oleh sesuatu membuat dia jatuh ke tanah.”Ini dimana sih kenapa semua gelap. Seharusnya ini masih siang. Kenapa gelap sekali,”ucap Anila dengan wajah binggung. Tapi dimana saat itu Anila berada akan dia bisa keluar dari kegelapan itu dan kembali ke tempat asalnya. Anila akan bisa menemukan teka-teki yang dia dapatkan?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

Waktu terus berlalu hingga waktu keberangkatan Hanan datang ke rumah Baki untuk menjelaskan berbagai jenis hewan beracun. Anila yang mendengarkan juga kadang mendapatkan pengetahuan dari Hanan. Tapi dia juga kadang melirik dengan tatapan kebencian untuk Anila. Anila yang sama sekali tidak perduli hanya bisa melakukan apa yang dia bisa.

Tepat saat itu Anila sedang mendata barang yang akan dia bawa untuk perjalanan sedang berpikir.”Kurasa aku harus membeli pakaian untuk perjalanan ini,”ucap Anila segera berdiri dari tempat duduknya.

“Anila kamu mau pergi kemana?,”tanya Bani.

“Aku ingin pergi berbelanja. Jadi kalian tidak usah ikut. Aku juga mau bersantai sebelum waktuya kita pergi,”jawab Anila naik ke atas berganti pakaian.

Setelah selesai dia turun dengan tas. Dia berjalan keluar rumah. Di luar dia melihat Harits sedang berlatih pedang. Anila sempat melihat ke arah Harits yang berkeringat membuat dia sedikit berdebar. Tapi dia tahan perasaan itu dan pergi ke pasar. Harits melihat Anila pergi menatap dari jauh.

“Kemana dia akan perg,”hati Harits.

“Dia pergi ke pasar untuk berbelanja. Kalau kamu merasa gelisah kenapa kamu tidak mengikuti dengan diam saja,”kata Bani dari belakang.Bani melihat wajah Harits yang bingung hanya menjawab apa di pikirannya saja. Tapi tidak disangka jawaban itu tepat dengan apa yang dipikiran Harits.

“Ke pasar,”ucap Hartis kembali berlatih lagi.

“Tidak mau mengikuti dari belakang,”tnaya Bani sedikit menggoda.

“Tidak,”jawab Hartis dengan singkat. Bani kembali masuk Harits yang masih kepikiran merasa hatinya tidak tenang sehingga dia masuk ke dalam.

“Kak Harits sini berkumpul bersama,”kata Hanan menyapa Harits yang masuk ke dalam rumah. Tapi Harits tidak menjawab hanya menaiki anak tangga menuju kamarnya. Setelah dia selesai dia dengan penapilan berbeda pergi.

“Kak kamu mau pergi kemana?,”tanya Hanan melihat langkah kaki Harits yang ingin pergi. Bani tersenyum tidak berkata hanya bisa memakan kacang didepannya saja.

“Kenapa sih dengan kak Harits,”ucap Hanan merasa diabaikan.

“Kamu juga tahu kalau Harits itu tidak mudah didekati termasuk kamu,”jawab Baki yang sibuk melihat catatannya.

“Aku tahu. Tapi kenapa kalau Anila dia tampa berbada,”ucap Hanan merasa kesal sendiri.

Anila yang sudah sampai di pasar. Segera melihat pakaian yang dia ingin beli. Wajah yang tersenyum memilih pakaian untuk perjalannya. Dia merasa ada mata yang mengawasi dia. Anila menoleh dan berkata,”Apa hanya perasaanku saja kalau ada yang mengamatiku.”

Anila kembali mengambil pakaian dan membayarnya. Setelah itu dia juga pergi ke tempat lain sampai bersantai. Di kedai kue Anila berhenti untuk memanjakan mulutnya yang ingin makan manis. Sementara itu Harits melihat Anila dari jauh merasa hatinya damai. Kalau Anila tampak baik saja apa lagi dia sedang tersenyum.

Tapi saat Anila tersenyum Harits merasakan ada getaran perasaan yang membuat dia ingin terus bersama Anila.”Apa ini boleh?,”ucap Harits dalam hatinya. Anila kembali melanjutkan perjalanan hingga hari tampak sudah sore. Anila segera kembali. Tapi di tengah jalan dia bertemu dengan preman jalanan yang mengganggu Anila.

“Hai cewek bisa kakak bantu,”ucap preman. Anila hanya tersenyum dan berjalan sedikit mundur.

“Kakak ini mau apa?,”tanya Anila dengan wajah polosnya.

“Adik cantik jangan takut. Aku tidak menggigit kok. Aku hanya ingin mengajak di gang disana.Ada teman kakak yang berjualan, mungkin adik cantik ini mau membelinya,”kata preman. Mereka terus mendesak Anila sehingga dia mengikuti dengan senang hati.

Tapi disisi lain Harits melihat preman itu sudah mengeratkan kepalanya. Tapi dia tidak bisa keluar kalau dalam kondisi mendesak. Saat Anila di bawa ke gank sepi Anila mengubah wajahnya. Preman itu juga bernyali menyentuh kaki Anila dan wajahnya.

“Apa sudah puas kakak,”ucap Anila dengan menahan amarahnya.

“Mana mungkin,”ucap preman.

“Belum ya kalau begitu aku bantu ya,”ucap Anila. Tapi didalam hitungan detik saja preman itu jatuh ke tanah semua. Anila keluar dari gank itu merasa puas karena sudah memukul mereka.

“Makanya kalau mencari lawan dan mangsak lihat dulu orangnya. Kena karma bukan,”ucap Anila keluar. Awalnya Harits yang tadi emosian ingin membantu tapi melihat Anila berjalan keluar dengan kondisi baik saja dia merasa tenang. Anila yang sudah pergi menjauh. Harits masuk ke dalam gank dan melihat preman itu. Harits melihat prman yang sudah babak belur merasa puas juga dan pergi dari lokasi.

Di perjalanan pulang Anila yang sama sekali tidak bertemu dengan Harits sudah sampai rumah.”Kamu sudah kembali Anila,”ucap Bani.

“Iya apa Kak Hanan sudah kembali,”ucap Anila.

“Sudah,”ucap Baki.

“Harits kamu dari mana saja,”ucap Baki melihat di belakang Anila setelahnya. Anila menoleh melihat Harits yang juga baru saja kembali dari perjalanannya.

“Kakak Harits juga pergi hari ini,”kata Anila.

“Iya,”ucap Hartis dengan singkat. Bani dan Baki hanya bisa diam saja melihat mereka berdua. Anila masuk ke kamar Harits yang berkumpul dengan yang lain. Tepat di paginya mereka akan segera pergi ke pegunungan Tratam sudah tiba. Pegunungan Tratam ada di wiayah Baritstana. Tempat yang jauh dari kota dimana Anila tinggali. Karena membutuhkan waktu untuk sapai di wilayah itu mereka sempat berhenti di penginapan untuk beristirahat untuk mandi dan makan.

“Apa kita masih lama untuk sampai di wilayah Baritstana?,”tanya Hanan.

“Masih ada dua hari lagi kenapa kamu merasa bosan. Kalau iya kenapa kamu ikut Hanan,”jawab Bani.

“Itu bukan urusan kamu,”ucap Hanan. Anila yang membaca buku disaat perjalanan hanya bisa diam saja. Sementara Harits yang duduk di belakang tertidur selama perjalanan di dalam mobil.

Selama perjalanan ini mereka hanya diam dan kadang berbincang. Tapi Hanan sama sekali tidak berbicara dengan Anila. Sebaliknya Anila juga tidak banyak berbicara selama perjalanan. Hingga mereka sampai disalah satu desa di Tratam.

Di desa itu mereka singgah untuk beristirahat. Mereka juga bertanya tentang hutan Tratam.  Anila dan Bani yang mencari informasi menemukan kalau banyak penduduk desa yang jarang pergi ke hutan Tratam. Karena banyak hewan beracun. Ada juga legenda yang mengatakan hutan Tratam, hutan para hewan yang mematikan. Hanan yang tertarik terus mencari tahu dari penduduk desa.

Tepat setelah  pagi datang dan persiapan sudah  di lengkapi kembali mereka masuk ke dalam hutan. Dengan pemandu yang bernama Babon kalau dia pernah menyelusuri hutan Tratam yang kembali dengan selamat.

“Apa semua sudah siap?,”tanya Babon yang siap memandu mereka masuk ke hutan Tratam.

Anila segera membawa tas berisi senjatanya dan tas berisi persediakan makannya.”Apa yang kamu bawa itu Anila kenapa tampak berat sekali,”ucap Bani melihat.

“Ini hanya senjata yang aku gunakan saja untuk pelindungan. Ada apa,”jawab Anila dengan santai.

“Apa tidak berat?,”kata Harits. Anila menggelengkan sambil tersenyum.

“Kak Bani bawakan barangku dong,”kata Hanan dengan manja.

“Bawa sendiri,”jawab Bani yang sama sekali tidak perduli dengan Hanan.

“Kakak Baki,lihat itu Kak Bani tidak mau membantuku,”ucap Hanan meminta bantuan kepada Baki.

“Itu jelas salah kamu bukan.Lihat saja barang kamu ini terlalu banyak. Kita bukan berkemah di dalam hutan Hanan. Bawa saja yang dibutuhkan yang lain tinggal saja,”ucap Baki merasa tidak percaya dengan Hanan. Tapi apa yang akan mereka temukan saat masuk ke dalam hutan nantinya?.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!