NovelToon NovelToon
Pembalasan Putra Kandung Yang Tertindas

Pembalasan Putra Kandung Yang Tertindas

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Menjadi Pengusaha
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ikri Sa'ati

Cerita ini mengisahkan tentang seorang pemuda bernama Andreas yang bernasib menyedihkan selama bersama keluarganya sendiri.

Setelah ibunya dan kakak pertamanya membawanya pulang ke rumahnya, alih-alih mendapat kasih sayang dari keluarganya, malah dia mendapat hinaan serta penindasan dari mereka.

Malah yang mendapat kasih sayang sepenuhnya adalah kakak angkatnya.

Akhir dari penindasan mereka berujung pada kematiannya yang tragis akibat diracun oleh kakak angkatnya.

Namun ternyata dia mempunyai kesempatan kedua untuk hidup. Maka dengan kehidupan keduanya itu dia gunakan sebaik-baiknya untuk balas dendam terhadap orang-orang yang menindasnya.

Nah, bagaimanakah kisah selengkapnya tentang kisah pemuda yang tertindas?

Silahkan ikuti terus novel PEMBALASAN PUTRA KANDUNG YANG TERTINDAS!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikri Sa'ati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PPKYT 018. Perbincangan Panas Part. 2

"Tidak usah berteriak-teriak seperti itu, Tuan Hendrick!" ucap Andreas bernada kalem dan tenang. "Aku takut jantung Anda tiba-tiba berhenti, terus... Anda juga mendadak mati...."

"Bukankah itu tidak menarik, Tuan?!"

Dulu, Andreas amat takut bertatap muka dengan Pak Hendrick, papanya itu, apalagi berbicara.

Beda halnya dengan sekarang, Andreas begitu berani. Bahkan tidak takut membalas ucapan Pak Hendrick. Bahkan sikapnya begitu tenang menatap pria tua itu.

"Keparat kau, anak durhaka...!"

"Andre...!"

"Andre..., kenapa kamu sudah berbeda...?"

Ucapan Andreas yang begitu berani itu benar-benar cukup membuat heboh ruang aula itu. Serasa atmosfir tempat itu berubah menjadi panas.

Membuat Pak Hendrick tidak tahan lagi langsung melontarkan amarahnya berikut makian kasarnya kepada Andreas. Membuat Evelyne memekik marah.

Membuat Nyonya Victoria mendesah sedih sekaligus marah. Membuat Stephanie semakin merasa aneh melihat prilaku Andreas sekarang.

Sedangkan Nayshilla semakin merasa aneh terhadap situasi sekarang. Kenapa keluarga Grayden seperti mengenal Andreas? Ada hubungan apa di antara mereka? Dia tadi belum sempat bertanya kepada Leonard tentang hal itu.

Sementara Nyonya Monika, bukan dia mendukung Andreas menentang papanya. Tapi dia senang dengan sikap Andreas yang berani seperti itu.

"Keluar kau dari sini, anak durhaka!" bentak Pak Hendrick belum puas sambil menunjuk Andreas dengan angkuh. "Kau hanya membuat onar di tempat ini!"

"Anda tidak punya hak mengatur di tempat ini, Tuan Hendrick," kata Andreas tetap kalem dan tenang sambil melangkah perlahan menuju Pak Anderson, "termasuk mengusir saya dari tempat ini. Karena ini bukan rumah Anda...."

Pak Hendrick semakin berang menyaksikan keberanian Andreas membalas ucapannya. Namun dia belum juga sempat menangapi balik ucapan pemuda itu, Andreas sudah berkata lagi dengan gayanya yang elegan dan tenang.

"Lagi pula... yang berbuat onar itu Anda sendiri bukan? Apakah Anda tidak menyadarinya? Tapi... saya rasa Anda masih waras 'kan?"

Pak Hendrick semakin murka menyaksikan sikap Andreas yang begitu lancang serta berani itu. Tampak tubuhnya gemetar saking kuatnya menahan geram.

Jantungnya kini berpacu cepat memendam emosi yang hampir meluap.

Melihat itu Nyonya Victoria yang tidak pernah jauh dari sisinya cepat menenangkannya. Sedangkan dia sendiri juga bertambah marah melihat prilaku Andreas yang telah lancang terhadap papanya.

"Hendrick, siapa bocah ingusan itu?" tanya Pak Wiliam yang berdiri tidak jauh dari tempat Pak Hendrick sambil melirik sinis pada Andreas. "Sepertinya kamu mengenalnya...."

"Dia anak durhaka yang tidak berguna...," dengus Pak Hendrick di tengah amarahnya yang belum reda sambil terus menatap tajam pada Andreas.

"Bukan itu yang aku tanya," kata Pak Willian sedikit kesal Pak Hendrick seperti tidak memahami pertanyaannya. "Siapa dia dalam keluargamu?"

"Dia adalah...."

Pak Hendrick langsung memenggal ucapannya di udara dengan tiba-tiba mana kala mengingat status Andreas dalam keluarga Grayden.

Dia selama ini masih menyembunyikan status Andreas sebagai putranya di khalayak umum. Kalau dia tiba-tiba mengakui kalau Andreas adalah juga putranya di ruang public seperti ini, bukankah dia akan mempermalukan dirinya sendiri berikut keluarga Grayden?

Sementara dia hanya mengaku jika Leonard adalah anak laki-laki satu-satunya dalam keluarga Grayden di depan umum. Dan orang-orang telah mengetahui hal tersebut.

Merasa tidak mendapat jawaban dari sahabatnya, Pak William beralih pada Nyonya Victoria. Tapi baru saja dia hendak bertanya, sudah terdengar kembali suara Andreas yang berbicara kepada Pak Anderson yang sudah berada di dekatnya.

★☆★☆

"Maaf atas kelancangan saya, Tuan Anderson," kata Andreas penuh rasa hormat dan sopan. "Saya tidak bermaksud mengacau di hari berkabung Anda ini. Saya hanya tidak tahan melihat mendiang teman saya ditindas oleh orang-orang serakah...."

"Sementara... mayatnya belum dikebumikan...."

Dari tadi sebenarnya Pak William menahan amarah terhadap ucapan Andreas yang jelas menyindirnya. Mendengar ucapan Andreas barusan semakin membuatnya berang. Tapi dia masih mampu menahan diri untuk tidak mendampratnya.

Sedangkan Pak Hendrick sendiri tidak usah dibilang lagi, dia semakin berang bercampur dongkol.

Pak Anderson sendiri masih cukup asing dengan pemuda di depannya, meski dia seperti melihat aura putranya pada Andreas. Sementara Andreas melontarkan ucapan yang jelas menyindir Pak William dan Pak Hendrick.

Siapakah pemuda tampan yang begitu berani ini?

"Perkenalkan, nama saya Andreas, Tuan Anderson," kata Andreas selanjutnya seperti tahu yang sedang dipikirkan pria paruh baya itu, "sahabat mendiang putra Anda, Andre Barnett."

"Teman mendiang putra saya?!" Pak Anderson masih tampak bingung dengan pengakuan Andreas. "Tapi saya belum pernah melihat Anda bersama Andre sebelumnya...."

Dalam bertanya demikian seketika Pak Anderson mengingat ucapan Andre menjelang akhir hayatnya yang sempat menyebut nama Andreas.

Apakah pemuda di depannya ini adalah orang yang dimaksud, dia tidak ingin terburu-buru untuk menduga.

Nyonya Monika yang mendengar Andreas mengaku teman Andre cuma tersenyum. Nyonya Heliana, sahabatnya juga bertanya tentang hal itu padanya, cuma dijawab tidak tahu.

Kebingungan yang menimpa Pak Anderson juga menimpa semua karyawan perusahaannya yang hadir di sini. Tampak mereka saling bertanya-tanya tentang siapa seorang Andreas di antara mereka sendiri.

Yang lain juga tampak saling bisik-bisik.

Sedangkan Nayshilla semakin penasaran tentang jati diri teman kampusnya dulu itu yang masih misterius baginya.

"Pertemanan kami memang belum terekspos di public, Pak Anderson," Andreas masih berusaha meyakinkan Pak Anderson akan pengakuannya, "dan juga belum lama...."

"Tuan Muda Andre mempercayakan pada saya untuk menggarap desain interior atas tender proyeknya..., proyek pembangunan sekolah elite," lanjut Andreas menambahkan.

Andreas jelas tahu tentang proyek yang akan dikompetisikan dalam tender itu, karena dia juga sebenarnya adalah Andre Barnett. Semua data-data penting Andre Barnett sudah Andreas pindahkan ke laptop barunya, termasuk rencana proyek itu.

Mendengar pengakuan Andreas yang dipercayakan menggarap desain interior sebuah tender proyek, Pak Hendrick, Evelyne, dan Leonard langsung mencibirnya.

Anak bodoh itu bisa apa tentang pekerjaan besar itu, pikir mereka.

Sedangkan Nyonya Victoria merasa khawatir dan takut mendengar pengakuan Andreas barusan. Anak itu pasti akan mempermalukan dia dan keluarganya juga kalau Andreas cuma mengada-ada saja.

Sementara Pak Anderson hampir percaya kalau Andreas adalah teman putranya setelah mendengar pengakuan Andreas barusan. Apalagi jika dia hubungkan tentang pesan putranya sebelum meninggal.

Tapi dia tidak mau membahas itu dulu. Dia mulai fokus pada dugaannya bahwa tampilnya Andreas yang seperti berada di pihaknya dalam rangka membantunya untuk melawan perdebatan dengan kakaknya dan lawan bisnisnya, Pak Hendrick.

Oleh karena itu, Pak Anderson langsung menanggapi ucapan Andreas yang terakhir tentang tender proyek pembangunan sekolah, tepatnya sekolah SMA elite.

"Ya, mendiang putra saya memang sedang menggarap tender proyek itu. Tidak tahunya Anda yang dia percayakan untuk menggarap desain bangunannya."

"Putra saya sudah meninggal, otomatis garapan itu saya yang akan menangani... untuk sementara. Dan Anda selanjutnya berhubungan dengan saya, Tuan Muda Andreas...."

"Itu artinya Anda percaya kepada saya, Tuan?" kata Andreas dengan maksud memancing reaksi Pak William dan Pak Hendrick, dan mungkin juga yang lain.

"Mendiang putra saya sudah percaya pada Anda. Kenapa saya tidak?" sambut Pak Anderson dengan lapang.

"Anderson, apa kemampuanmu sudah mencapai batas akhir hah?" komentar Pak William bernada sinis penuh peremehan. "Dengan sembarangan kau mempercayai anak ingusan yang belum jelas juntrungannya."

"Tuan Anderson! Sepertinya Anda benar-benar sudah putus asa," Pak Hendrick ikut mencibir dengan penuh penghinaan. "Begitu gampangnya Anda percaya kepada anak yang bodoh dan tidak berguna itu...."

"Ketahuilah! Pemuda bodoh yang Anda percaya itu tidak memiliki latar belakang akademi sama sekali," lanjut Pak Hendrick makin jelas sikap menghinanya, "apalagi pernah mengenyam perguruan tinggi."

"Tidak begitu, Oom Hendrick," seketika Nayshilla bersuara, membantah tuduhan Pak Hendrick yang serampangan. "Bahkan Andre adalah teman kampusku. Kami alumni fakultas desainer interior di kampus terbaik di pusat kota ini...."

★☆★☆

Hampir semua atensi tertuju pada Nayshilla, bahkan mungkin semua orang beralih menatapnya setelah mengucapkan kalimat yang mengejutkan itu.

Lebih terkejut lagi keluarga Grayden. Mereka sama sekali tidak menyangka dan masih belum percaya kalau Andreas pernah kuliah di fakultas desainer interior, di kampus terbaik di pusat kota ini.

Dapat biaya dari mana Andreas bisa kuliah di kampus elite yang mahal itu? Siapakah yang membiayainya kuliah?

Seakan sudah bersepakat mereka semua menoleh pada Nyonya Monika. Apakah keluarga Robert yang membiayai?

Nyonya Monika anteng-anteng saja, seolah tidak merasa diperhatikan oleh keluarga Grayden. Sepertinya dia malas untuk mereaksi keluarga yang sudah menindas Andreas selama 4 tahun ini.

Adapun Andreas, mendengar ucapan Nayshilla barusan, sejurus lamanya menatap gadis cantik itu. Namun dia tidak berniat untuk mereaksi ucapannya.

Sementara Pak Anderson tidak lantas menanggapi ucapan Pak William dan Pak Hendrick tadi. Atau mereaksi pernyataan sekaligus persaksian Nayshilla. Dia menoleh pada Andreas setelah menatap Pak William dan Pak Hendrick bergantian.

Sedangkan Andreas yang merasa diperhatikan oleh Pak Anderson, seperti tahu arti tatapan pria paruh baya yang masih gagah itu kepadanya. Maka dia langsung mengambil alih untuk berkomentar.

"Saya rasa Tuan William maupun Tuan Hendrick sudah amat paham siapa seorang Tuan Muda Andre yang sebenarnya, yang membuat kalian masih saja gemetar ketakutan meski dia sudah meninggal."

Pak William maupun Pak Hendrick semakin menggeram marah mendengar Andreas kembali menyindir mereka. Draven maupun Leonard yang sedari tadi emosi atas kelancangan Andreas, semakin dibuat emosi mendengar ucapannya itu.

Tapi belum juga mereka bereaksi, seakan tidak ingin menjeda, Andreas kembali melanjutkan ucapannya.

"Jadi, mana mungkin dia akan bertindak gegabah, mempercayai orang begitu saja tanpa tahu tentang latar belakang pendidikannya bukan?"

Meski hati mereka sudah kesal minta ampun, tapi Pak William maupun Pak Hendrick harus percaya akan kebenaran ucapan Andreas. Begitu pun juga hadirin yang ada di situ.

Mereka semua sudah mengenal mendiang Andre dalam dunia bisnis. Seorang pebisnis muda yang cukup diperhitungkan bagi para pebisnis kawakan, yang kehebatannya dalam berbisnis sudah tidak diragukan lagi.

Yang para pesaingnya bisa gemetar ketakutan dalam menghadapinya, seperti perkataan Andreas.

Dia amat tahu akan kenyataan itu karena dia seperti membicarakan dirinya sendiri.

Sehingga baik Pak William maupun Pak Hendrick tidak bisa langsung menyanggah ucapan Andreas.

Dan inilah saatnya Pak Anderson mengakhiri perdebatan. Pria paruh baya itu segera mengambil alih perbincangan dengan mengatakan jika sebentar lagi acara pemakaman akan dilaksanakan.

Mendengar itu Pak William maupun Pak Hendrick tidak berniat lagi untuk berdebat. Demi menghormati acara pemakaman kalau tidak ingin dihujat oleh public.

★☆★☆★

1
SeekarYaSeekar
lanjut kak
SJR
Mampir thor
Don Khing
bukan seperti novel,,,melainkan seperti sebuah cerita atau dongeng,,,karena di sini othor lebih mendominasi jalan cerita ketimbang sebuah dialog dari beberapa karakter itu sendiri,,, padahal sebenernya cukup menarik dengan menampilkan banyak sekali karakter,,, tapi ya itu tadi,,,HAMPA,,,karena sangat minim DIALOG,,,,😁🙏
Adhie: siap...
terima kasih saran dan kritiknya, mas bro....
kedepannya author akan lebih memperhatikan kualitas cerita/novel....
terima kasih...
total 1 replies
Hayella Andini
lanjut thor
Adhie: lanjut....
total 1 replies
Hayella Andini
mana lanjutannya thor,kita nunggu nieh
Adhie: siap....
total 1 replies
Yurniati
tetap semangat terus thorr
Adhie: semangat...
total 1 replies
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Adhie: siap... semangat...
total 1 replies
Yurniati
tetap semangat terus thorr
Adhie: ya, tetap semangat...
terima kasih
total 1 replies
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Adhie: siap...
total 1 replies
( KANG SESAD )
gak di lanjutkan nih proyek novel
Adhie: hehehe...
( KANG SESAD ): tot gua gabut nih ada kah seratus buat jalan²
total 5 replies
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Adhie: semangat....
soalnya lagi lebaran nih... jadi agak terganggu upnya
total 1 replies
Yurniati
terus lanjut update nya thorr
Adhie: siap....
total 1 replies
Lintong Samosir
cerita nya enak di baca.
Adhie: terima kasih atas dukungannya...
Adhie: terima kasih atas dukungannya...
total 3 replies
Adhie
Ini karyaku yang berikut ya...
Semoga berkenan....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!