Lin Yu Wan seorang Perwira muda Putri dari Dua jendral terhebat di Ketentaraan di Negara Cina. Harus mati terpaksa di tangan saudara sepupu yang juga saudara angkat yang ingin menguasai harta peninggalan kedua orang tua Lin Yu Wan . Juga penghianatan sang kekasih yang ternyata juga kekasih dari Sang sepupu . Dia nekat terjun kedalam jurang yang dalam demi mempertahankan benda peninggalan kedua orang tuanya yang tidak di ketahui oleh orang lain maupun sang sepupu itu sendiri . Namun keajaiban datang. Dia bukannya masuk ke alam kematian, tapi Roh nya masuk kedalam Novel yang pernah dia baca beberapa hari yang lalu tanpa dia sengaja . Roh Lin Yu Wan masuk Kedalam tubuh Wanita muda yang bersifat Arogan, Sombong dan bodoh. yang merupakan pemeran Antagonis di dalam Novel itu .Wanita yang di benci oleh Keluarga , Teman dan kerabat yang mengenal gadis itu. Yaitu gadis yang bernama Li Yu Wan. Nama yang hampir sama dengan namanya. Bagaimana kisah Lin Yu Wan selanjutnya, kita baca sama-sama yuk
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KEDATANGAN CAN YU
Mendengar ucapan Yu Wan, Terlihat wajah cantik dari Putri Ling Ling bersinar Karena bahagia. Dia Menatap Yu Wan dengan tatapan gembira.
"Apa benar Kak...? apa benar aku besok akan sembuh...?" ucap gadis itu bahagia.
"Bukankah Kakak sudah berjanji akan menyembuhkan kamu... Dan Kau pasti akan sembuh. Percaya pada Kakak..." ucap Yu Wan sambil mengusap kepala gadis itu dengan lembut. .
"Yeee...aku akan sembuh...! Trimakasih Kak.. " seru Putri Ling Ling bahagia . Yu Wan segera berpamitan pada ibu Ling Ling yang terlihat Syok melihat Putrinya terlihat ceria tidak seperti biasanya. Kini gadis itu seperti tidak merasakan sakit lagi. Sang Ibu menatap Yu Wan dengan wajah terlihat bahagia.
"Nak...apa benar Putriku bisa sembuh...?" tanya sang Ibu.
"Permaisuri harus Yakin kalau Putri Ling Ling akan sembuh. Dia tidak akan merasakan sakit seperti dulu lagi. Hanya Saja sementara ini Dia harus banyak Istirahat...jangan banyak bergerak , besok aku akan Membawa obat untuk Dia. sekarang Biarkan Dia Istirahat dengan baik. dan hamba permisi dulu. besok pagi hamba akan datang kembali melihat Keadaan Putri Ling Ling..." ucap Yu Wan .
"Baik...aku akan menjaga Putriku dengan baik, Dan Aku akan menyuruhnya segera Istirahat.." ucap Permaisuri dari Raja Juju tersebut.
"Kalau begitu hamba Pergi yang Mulia.. selamat malam..." ucap Yu Wan.
"Selamat malam tabib Yu Wan..." ucap Permaisuri Juju.
Yu Wan segera kekuar dari Ruang rawat Putri Ling Ling. Dengan mendapatkan tatapan bahagia dan haru dari Permaisuri Raja Juju .
Setelah keluar dari Ruangan Putri Ling Lung Yu Wan melihat kedua pengawal nya dengan setia berdiri di depan pintu kamar Putri Ling- Ling.
"Kita pulang..." ucap Yu Wan.
" Memangnya sudah selesai Nona...?" tanya Sanli sambil melihat sang Nona yang terlihat wajah nya Sedikit Keith dan pucat .
"Sudah...kita tinggal merawat kesehatannya agar cepat kembali pulang Kerumahnya. aku Fikir dalam tiga atau empat hari lagi, Dia bisa kembali pulang.." . ucap Yu Wan sambil melangkah keluar dari Runah sakit bersama kedua Pengawalnya. Saat mereka berjalan keluar , Ke adaan Rumah sakit masih sepi . Terang saja, Karena mereka masih di Pengaruhi obat tidur atau bius dari Yu Wan . Untung saja letak Rumah sakit Istana berada agak di luar istana. tepatnya agak jauh dari Istana pusat. gedung rumah sakit berdampingan dengan tembok pagar Istan. Jadi mereka hanya tinggal melompat pagar tembok yang Ada di samping Gedung Rumah sakit . Sekali melompat, Mereka telah berada di Luar Istana Kerajaan . Ketiga nya segera hilang di kegelapan malam . Namun tanpa mereka bertiga sadari, Terlihat tiga sosok Pria berada di kejauhan menatap kearah kepergian mereka .
"Apa yang Dia lakukan di Rumah sakit itu..." tanya Putra Mahkota . Dia berada di sana tidal terlalu Lama. Saat Dia selesai bermeditasi, Yu Wan ternyata sudah pergi. Namun Dia penasaran dan Sedikit kesal. Kenapa Dia tidak menunggu dia selesai bermeditasi . Dengan rasa penasaran Dia keluar mencari Yu Wan dan kedua pengawalnya. Dan Saat mereka melintasi di rumah sakit , Mereka bertemu dengan pengawal Batangan sang Putra Mahkota . Dan mereka melapor kan apa yang mereka lihat. Dan benar saja , Mereka melihat pengawal Yu Wan menjaga Kamar yang Putra Mahkota tahu kalau itu kamar Inap Putri Ling Ling . Akhirnya Putra Mahkota memutuskan untuk melihat apa yang di lakukan Yu Wan . Putra Mahkota yakin Kalau Yu Wan berbuat baik. Tapi apa... Putra Mahkota tidak tahu.
"Seperti nya dia sedang mengobati Putri Raja Juju Yang Mulia..." ucap Hans menjawab pertanyaan Putra mahkota .
"Lalu apa yang Terjadi di Rumah sakit itu, Semua orang terlihat tertidur pulas. ..."kata Putra Mahkota lagi.
"Tabib Yu Wan entah menggunakan apa yang Mulia .. tiba- tiba semua orang tertidur dan Dia masuk kedalam ruang perawatan Putri Ling Ling . San kita juga tahu kalau kedua laki- laki Yang selalu bersama tabib Yu Wan berdiri menjaga di depan Pintu..." ucap Hans melanjutkan laporannya.
"Dan hamba yakin Kalau Tabib Yu Wan telah mengobati Putri Ling Ling..." Ucap Luo yang sejak tadi diam saja.
"Kita akan lihat besok. apa yang Terjadi Pada Ling Ling..." ucap Putra Mahkota.
"Dasar gadis Nakal. dia tidak mau kepandaiannya dalam pengobatan di ketahui banyak orang. Benar- benar gadis penuh kejutan. " ucap Putra Mahkota.
Lalu Dia segera kembali ke Istana Timur . Sebab masih banyak tugas yang belum selesai dia Kerjakan. Sedang kan sebentar lagi Dia harus pergi Ke Desa yang terkena Bencana.
##@@##
Sedangkan Yu Wan segera Kembali Kerumahnya. hari ini entah Menyapa Dia merasa lelah.
"Sebaiknya Kalian berdua harus pergi tidur . sebentar lagi hari menjelang pagi . Dan pagi nanti kita akan kembali pergi he Rumah sakit untuk melihat keadaan Putri Ling Ling ." ucap Yu Wan saat mereka hampir sampai di depan Jendela kamar Yu Wan .
"Nona.. Maaf..apakah di leher Nona itu ruba kecil...?" Tanya Dira yang sejak tadi menperhatikan leher Yu Wan.
"Ruba.!" seru Sanli sambil melihat leher Yu Wan.
"Benar.. Dia anak ruba merah. tapi Dia sudah Menjadi Hewan Kontrakku seperti Si Putih..." ucap Yu Wan.
"Hewan Kontrak Nina...? Waah selamat Nona... itu hewan langka .."seru Dira kaget dan gembira
"Benar..." jawab Yu Wan.
"Nona memiliki hewan Kontrak...?" Tanya Sanli sambil masih melihat benda yang berada di leher Yu Wan.
Dan Kini dengan Mendapat kan Sinar dari cahaya lampu dari dalam kamar Yu Wan, Sanli bisa melihat dengan jelas benda apa yang Ada di leher Yu Wan. yang sejak tadi dia Kira hiasan baju Yu Wan. Ternyata memiliki kepala yang dia sembunyikan di ekor panjangnya.
" Ya Tuhan...I..itu Ruba Merah...! Nona ...sejak Kapan anda mempunyai hewan itu. Dan Dari Mana anda mendapat kan hewan itu...!" seru Sanli dengan wajah terlihat Syok. Sebab Kebanyakan orang Tidak bisa menjinakan atau menangkap hewan itu. Sebab Terlalu sulit menangkap hewan tersebut .
"Saat kami masuk hutan Darah..kami menolong induknya.." ucap Dira.
"Lalu di mana Induknya.. ?" tanya Sanli.
"Benar Nona...apakah Sang induk masih bersama Nona..?" tanya Dira.
"Tidak Dia sudah pergi setelah aku melakukan Kontrak dengan Putranya...." jelas Yi Wan.
"Anda hebat Nona ..jarang orang yang bisa menaklikkan hewan satu itu.. " ucap Sanli .
"Kebetulan kami Menemukan mereka dalam bahaya .. kami menolong nya ..Dan Si kecil ini ternyata lebih menyukaiku..." ucap Yu Wan sambil mengusap kepala si kecil merah.
"Lalu maksud Dira tentang Si Putih..?" Tanya Sanli lagi .
"Kau ingin Mengenal Dia San...?" tanya Yu Wan.
" Apakah Dia se ekor Ruba Putih.. Hamba jadi penasaran Nona. " ucap Sanli.
" Baiklah kalau Kau Ingin berkenalan dengan White. ". Lalu Yu Wan Mengeluarkan ke tiga hewan Milik nya. dan Tiba- tiba di depan mereka berdiri Seekor Singa putih yang berdiri di sebelah Yu Wan. merasa Di Ajak keluar oleh Yu San, White dengan gembira menciumi dan menjilati wajah Yu Wan. tanpa memperdulikan wajah terkejut kedua Pria di depan mereka.
"I..itu Si Putih yang anda maksud Nona...!" seru Sanli dengan suara bergetar.
"White...Liurmu mengotori wajahku sayang..." ucap Yu Wan sambil mengusap kepala White . Sanli serasa tak percaya dengan penglihatannya. Saat melihat Ruba merah Dia sudah terkejut dan takjub . San sekarang se ekor Singa jangan. berdiri dan malah mencium dan mejilati Yu Wan .
"Iya..ini yang di sebut Si Putih . " ucap Yu Wan menegaskan . Lalu Dira dan Sanli juga melihat dua hewan kecil putih yang Terlihat melompat di bahu Yu Wan.
"Lalu yang I..itu..?" tanya Sanli sambil menunjukkan Pundak Yu Wan. " Oo..ini...ini tupai milikku.. kalau ini sudah lama aku miliki. Mereka berdua Merupakan hewan yang selalu bersamaku sebelum White dan Red bersama Ku..." ucap Yu Wan.
Terlihat mereka berdua ternganga dengan Wajah Syok berat dan tak percaya. Dira yang pernah bertemu dengan White beberapa bulan yang lalu, sangat terkejut melihat hewan itu sudah sebesar itu. Dan dia tak tahu kalau Yu Wan juga memiliki Hewan kecil itu .
"Apakah kami boleh memegang Dia...?" tanya Sanli dengan wajah Sedikit berani . Namun geraman White membuat Dia menciut . Yu Wan Tertawa melihat Sikap Sanli.
"Sayang...Sapa mereka..." ucap Yu Wan pada White . Sedang kan Red hanya Diam saja. sepertinya si merah tidak mau pergi dari leher Yu Wan. Dia enggan pergi dari leher Yu Wan. Dia juga enggan Mengenal orang Selain Yu Wan. sedangkan White segera mendekati Dira dan Sanli. Walaupun Mereka merupakan pendekar kuat , Namun saat melihat White Mendekat, Ada perasaan ngeri juga di hati mereka. perlahan mereka mengusap kepala berbulu itu secara perlahan , saat mereka melihat si Putih diam saja , malah mengusapkan Kepalanya di tangan mereka, Sanli tertawa gembira. sedang kan Dira terlihat tersenyum. dan saat Wajah nya di jilati oleh Si Putih , Ada Sedikit perasaan ngeri di hati mereka .melihat Sikap mereka, Yu Wan tertawa.
Setelah mengenalkan hewan- hewan nya oada kedua pengawalnya , Yu Wan segera masuk kedalam kamarnya bersama Keempat hewan milik nya. Sedangkan Sanli Dan Dira masih melihat Yu Wan dan hewan- hewannya masuk kedalam rumah melalui Jendela. Sanli semakin kagum Pada Yu Wan. Dia tak menyangka kalau Yu Wan memiliki hewan- hewan langkah . Selama ini yang Dia tahu hanyalah Rusa dan kelinci serta beberapa ayam, hutan dan burung Pegar yang Ada di halaman belakang.
"Kalian pergi ke hutan Darah Hanya berdua saja...?" tanya Sanli pada Dira.
"Hmm..." Dira Hanya mengguman menjawab pertanyaan Sanli.
"Aku iri Padamu.. Kau pernah pergi bersama Nona ke hutan Darah..." ucap Sanli.
" Suatu saat nanti Nona pasti akan Mengajak kita kembali pergi ke hutan darah... Karena Di Sana masih banyak tanaman obat. dan Nona masih membutuhkannya..." ucap Dira.
"Benar juga..." ucap Sanli.
Mereka pun segera kembali Kekamar mereka masing- masing. Karena sebentar lagi pagi akan menjelang , walaupun sebentar mereka harus Istirahat.
##@@##
Keesokan harinya Setelah makan bersama dan Membuka Toko, Yu Wan segera akan berangkat Ke Istana. Dia akan memeriksa keadaan Putri Ling- Ling. Juga membawakan Obat yang harus di minum gadis itu paskah Operasi pencakokan Ginjal . Namun sebelum Yu Wan berangkat, tiba- tiba sebuah Kereta mendatangi kediaman nya. Yang langsung di Parkiran di depan Tokonya . Tak lama Yu Wan melihat seorang wanita muda bersama pelayannya datang menghampiri tokonya. Dan Dia tahu Siapa wanita itu.
"Can Yu..." ucapnya perlahan. Dia tahu kalau Can Yu telah datang ke tempat ini dan membuat masalah kemarin. Dan hari ini Dia masih berani datang ke tempat ini lagi .
"Mau apa Dia..." kata Yu Wan .
Yu Wan yang sudah memakai Topeng , tersenyum melihat wanita ini datang dengan Sikap sombong dan angkuh.
"Nona... berani sekali wanita itu datang kemari... " ucap Dira dengan Nada marah.
"Siapa Dia Dir...?" tanya Sanli yang tak Mengenal Can Yu .
"Putri dari Perdana Mentri Li Ring. Dia wanita jahat yang dulu selalu menindas , Memfitnah dan membuat Semua orang membenci Nona Kita..." ucap Dira dengan nada marah dan kesal .
"Oo...apakah Dia Putri Can Yu. Putri Asli Perdana Mentri Li Rong...!"tanya Sanli dengan wajah kaget . Dia pernah mendengar kisah Wanita ini yang di cerita kan oleh sang Kakak . Wanita jahat dan cemburuan .
"Benar Sekali. tapi Dia juga yang ingin mencelakai ku itu..." ucap Dira lagi.
" Oo jadi Dia wanita yang Kau katakan dulu..." ucap Sanli
"Hmm.. "angguk Dira.
Sedang kan Can Yu Sekarang sudah sampai di depan Yu Wan.
"Kau tabib Yu Wan...?" tanya Can Yu.
"Benar...Ada masalah..?" Tanya Yu Wan datar.
"Dia pengawalku , Kenapa Kau ambil..." ucapnya langsung sambil menunjuk Dira . Mendengar ucapan Can Yu, Terdengar tawa Yu Wan.
" Ha ha ha ...Apa...Dia Pengawalmu...? Kau itu sedang bermimpi ya...bangun Nona Can Yu ... ini sudah pagi lo..." ucap Yu Wan meledek.
" Kau...Kau telah merebut dia dari tanganku. dan sekarang kembalikan dia padaku..." ucap Can Yu dengan sangat marah.
"Benarkah aku telah merebut Dia dari tanganmu..? Ck Ck Ck..kau tidak malu mengakui pengawal Orang lain Sebagai milikku ..? Dira.. apa kah Kau Mengenal wanita ini...?" tanya Yu Wan pada Dira.
"Tidak . " jawab Dira singkat dengan wajah dingin dan terlihat marah.
Melihat wajah Dira yang tampan Sedang menatap Dia dengan tatapan marah dan Jijik, membuat Can Yu terlihat kaget. Sia sudah mengira kalau Si pedang tanpa bayangan akan tertarik padanya. Dia sudah mempersiapkan itu sejak tadi malam. Namun ternyata dia tidak berhasil.
" Bagaimana Nona Can Yu... Apakah Kau masih mengatakan kalau Aku mengambil Dia darimu... atau Ada sesuatu yang Kau sembunyikan hingga Kau berkata kalau aku Mengambil dia darimu..." ucap Yu Wan. Terlihat Wajah Can Yu Kesal.
" Brengsek kenapa barang itu tidak bisa membuat Pendekar pedang tanpa bayangan tertarik padaku. Dan Laki- laki di sebelah pedang Bayangan sepertinya aku pernah melihat Dia..." ucap Can Yu dalam hati .
"Tuan Pendekar , Kenapa Kau melupakan aku...akulah yang telah menolong mu.. akulah yang selalu membantu mu..." ucap Can Yu dengan lemah lembut.
" Tuan...Wanita itu tahu ilmu sihir. kerah kan kekuatanmu di tangan mu , aku akan membantumu..." ucap Red di telinga Yu Wan. Dan Can Yu kini Bisa melihat kalau mata Can Yu memancar kan cahaya hitam Samar. Yang ingin menyerang Dira dam Sanli. melihat itu Yu Wan mengerahkan kekuatan nya melalui tangan nya dan Menghalangi cahaya itu menyerang Dira dan Sanli.
"Aaaaah...!" terdengar seruan dari Can Yu . Wanita itu terjatuh dan menutup Matanya dengan kedua telapak tangannya. Dira dan Sanli seperti tersadar dari sesuatu.
"Nona...Apa yang terjadi...?" Tanya Dira.
"Kau hampir terkena sihirnya..." ucap Yu Wan.
"Apaa..Dia bisa sihir...!" seru Sanli dengan wajah kaget.
" Ternyata Dia bisa sihir..." ucap Dira dingin.
"Jangan menatap Matanya. seperti nya dia menggunakan sihir dengan Matanya " ucap Yu Wan .
"Nona... apa yang Terjadi...!" Seru Nuan yang berlari dari dalam rumah. Dan saat dia melihat Siapa orang yang jatuh, terlihat keterkejutan di waja Nuan , saat Dia melihat Can Yu Ada di depan toko mereka.
"Nona Can Yu..." tapi Can Yu Yang Matanya sakit tidak bisa melihat Nuan.
Hanya pelayan Can Yu yang berada di sebelah Can Yu terlihat kaget saat melihat dan menatap Nuan. Dia merasa kalau Wanita itu Seperti Nuan Pelayan Nona Li Yu Wan si Putri Angkat . Namun Dia agak ragu, Karena Wajah dan pakaian Nuan sangat berbeda dengan Nuan saat berada di Kediaman Tuan Li Rong. Gadis itu seorang gadis cantik , putih dan berpakaian sangat baik. tidak seperti Nuan si pelayan Li Yu Wan Yang dulu bekerja di Rumah Perdana Mentri Li Rong, Wanita dengan penampilan Kusam serta selalu berpakaian pelayan paling sederhana. apalagi si Yu Wan sang Majikan yang merupakan gadis yang tidak di anggap di sana.
Si pelayan Can Yu juga mendengar kalau wanita yang mirip dengan Nuan itu memanggil Nona pada Wanita bertopeng , saat dia baru keluar tadi
" Apakah itu Putri Li Yu Wan si putri Angkat..?" ucap Pelayan Can Yu dalam hati.
"Sei in.. Apalah kau bodoh Ha...kenapa Kau masih diam saja...bantu aku berdiri ,bodoh...!" terdengar suara marah Can Yu saat Merasa kalau pelayannya terdiam .
"Ma..maaf Nona..." Dia lalu segera membantu sang Majikan berdiri .
"Nona Can Yu..Apakah ini keahlianmu sejak dulu...? Kau mempengaruhi orang dengan sihir mu ...?" ucap Yu Wan dengan Nada Menghina. Ucapan Yu Wan membuat semua orang yang di sana tertegun dan kaget
"Apaa...Dia memakai sihir...gila...!" seri salah satu penduduk .
"Pasti perkataan Tabib Yu Wan benar...lihat itu, Doa tiba - tiba jatuh dan matanya terluka. Sedangkan kita tahu kalau Tabib Yu Wan tadi Mengeluarkan cahaya untuk melindungi pengawalnya yang di inginkan Nona jahat itu .
"Benar sekali...dan kalau aku ingat , bukankah itu Putri Asli Tuan Li Rong yang baru di ketemu itu kan...?" kata yang lain .
"Benar apa Katamu Sobat. aku sekarang juga mulai ingat...Dia memang Putri Asli Tuan Li Rong. tapi kenapa Tia memakai ilmu hitam seperti tadi ya...Hiiii...menjijikkan tapi juga menakutkan.." kata orang yang lain lagi
Ucapan- ucapan itu sangat di dengar oleh Can Yu , hingga membuat Dia semakin marah
"Brengsek...jaga ucapanmu tabib Palsu.... jangan Memfitnah orang sembarangan.." ucap Can Yu yang Masih menutup wajahnya. namun Dia masih bisa menjawab ucapan Yu Wan.
"Oo... apakah Kau terluka seperti itu bukan suatu bukti yang jelas ..apakah Kau masih ingin mengelak lagi ..?" ucap Yu Wan Dengan nada Sinis.
"Dasar wanita gila ..Kau ingin mempengaruhi aku dengan sihirmu ha...;" seru Sanli dengan nada kesal dan marah . Dia ingin menerjang dan menyerang Can Yu Tapi untung lah Yu Wan berseru menahan Sanli .
"Tidak usah Kau memukul Dia San...untuk apa Kau mengotori tangan mu itu. Dia telah kena ilmunya sendiri . dan aku yakin Dia akan sulit menyembuhkan matanya. Kalaupun bisa, Penglihatannya tidak akan sebaik seperti semula..." ucap Yu Wan dengan wajah tenang . Ucapan Yu Wan membuat Sanli tertawa gembira . Sanli sangat kesal pada Can Yu . Karena Dia tadi hampir terpengaruh oleh sihir Can Yu
Namun beda debgan Can Yu, Saat dia mendengar kata- kata yang di ucapkan Yu Wan, terlihat keterkejutan di wajah Can Yu. Dia Merasa takut dan Ngeri mendengar ucapan Yu Wan .
" "Brengsek ... Dasar wanita ja***g rendahan... Kau tahu Siapa aku.. Aku Putri Perdana Mentri Li... akan kupastikan Kau akan merasakan balasan dariku tunggu saja Brengsek...!" seru Can Yu marah.
Dia segera meminta Pelayan nya Membawa Dia ke dalam Kereta nya. tak lama terlihat Kereta itu meninggalkan Tempat itu. Yu Wan hanya menatap kepergian Can Yu dengan tatapan Dingin.
"Tabib Yu Wan... kami akan membela anda... kami melihat dan menyaksikan kalau wanita jahat itulah yang mencari masalah sendiri. dan kami juga tahu kalau anda tidak menyerang Dia..." ucap seorang pelanggan yang datang ingin membeli tanaman obat dari toko Obat milik Yu Wan .
"Benar sekali Tabib Yu Wan... kami semua Menjadi saksi kalau bukan anda Yang salah..." kata Seorang Pria paruh baya.
" Trimakasih semuanya... maaf jika anda tadi melihat peristiwa tadi..." ucap Yu Wan.
"Semua bukan salah mu Nak.. kami bisa menjadi saksi nya.." Kata seorang Pria paruh baya. sepertinya Dia seorang bangsawan.
"Sekali lagi saya ucapakan Trimakasih Pada anda semua. ooh ya Maaf bagi anda sekalian yang ingin Berobat, Saya bisa melakukan pengobatan Siang hari. tapi untuk anda yang ingin membeli ramuan ataupun obat, anda bisa membeli nya sekarang . Sebab Saya harus pergi ke Rumah Sakit istana terlebih dahulu..." ucap Yu Wan sambil menangkupkan kedua tangannya di depan Dada dan menunduk hormat. Mendengar ucapan Yu Wan, mereka Merasa kecewa. Namun mereka tahu tugas di Rumah sakit istana harus di dahulukan. Akhirnya Yu Wan pergi ke Istana.
Sesampainya Di istana, Yu Wan langsung masuk keruang rawat Putri Ling Ling. namun ketika sampai di sana Yu Wan sangat kaget. Karena di ruangan itu Ada beberapa Tabib atau Dokter yang Ada Di salam ruangan gadis Ling Ling .
"Ada apa ini...!" tanya Yu Wan cemas sambil menerobos masuk kedalam ruang rawat sang Putri. Namun sampai di dalam ruangan, Terlihat Putri Ling Ling sedang Duduk dengan tenang sambil makan bubur. Saat gadis itu melihat kedatangan Yu Wan , Dia berseru dengan gembira.
"Kakak Yu Wan...Kau sudah datang...? lihat ini..aku sudah benar -benar sembuh kan.. Kau memang Hebat Kak...!" sarunya dengan Riang. saking semangatnya dia karena sembuh, Dia ingin turun. Tentu saja Yu Wan kaget dan Dia berseru.
"Putri...jangan turun dulu...Kau masih tidak boleh banyak bergerak. bukankah kakak sudah berkata, Kau harus banyak Istirahat..." ucap Yu Wan lembut sambil mengusap kepala gadis itu.
"Maaf...aku Merasa bahagia Karena setelah Kau pulang tadi malam, aku sudah tidak merasakan sakit lagi. jadi aku sampai lupa dengan kata- matamu..." ucap Putri Ling Ling dengan wajah bersalah.
"Aku maafkan...tapi kedepannya jangan banyak bergerak dulu ya sayang... Setelah tiga Atau empat hari lagi, baru lah Kau bisa bebas bergerak. dan Kau bisa kembali pulang..." ucap Yu Wan.
"Beneran Kak.. ?" Tanya Putri Ling Ling dengan wajah gembira.
"Tentu saja..." jawab Yu Wan.
"Kalau Begitu aku akan segera Istirahat. agar aku cepat sehat dan segera pulang ..." ucap Putri Ling Ling dengan wajah gembira.
Maaf udahan dulu ya...aku lanjut para Episode selanjutnya . 🙏🙏
Bersambung
kalau sudah ada perkelahian antar sekte atau perguruan aku suka itu
terus semangat thorr,,,,,💪💪👍👍😘😘
tp bagus kok ceritanya
semangat terus ya buat ceritanya Thor 💪😊👍
jadi pusing bacanya thor
lanjut Thor
and typo nya pun sangat banyak🙈🙈🙈