Andre Christopher Sitorus pemuda yang sedang berusaha mencari lowongan pekerjaan diluar sana, apalagi dia hanya tamatan sma yang bisa dibilang sedikit pekerjaan yang menerima tamatan sma. Dia dari pagi sampai menjelang sore belum mendapatkan satu pun pekerjaan, sampai dimana dia mulai frustasi ada kejadian yang mengejutkan menghampirinya
BAB 1 sampai 20 itu hanya alur tidak penting kalau kalian merasa bosan dengan alurnya langsung skip ke bab 21 ya.
*100% cerita fisik
*Don't plagiarize my story
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SUPARMAN SUPARMAN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
~SF•24~
POV ANDREW
"PERSETAN KALIAN SEMUA," jeritku kemudian berlari sekencang mungkin, menghampiri bandit yang dilawan sama paman, melompat dan kemudian aku menendang kepalanya yang kebetulan menghadap kearahku.
BUG
Selesai menendang si bandit aku memandang bandit itu dan berkata,"Mangkanya saat mau kutendang menghindar bukan malah bengong kayak orang bodoh, jadi ketendangkan!." sarkasku, sedangkan paman hanya menatapku dengan tatapan tidak percaya.
"Andrew kenapa kamu ada disini, bukannya paman sudah menyuruhmu untuk membawa tuan dan yang lain ke rumah sakit. Dah cepat bawa tuan dan eh..ehh mau kemana kau, ANDREW." paman memanggilku dengan cara berteriak karena aku sudah mulai berjalan menuju arah para bandit yang sudah berhenti bertarung dengan para paman² bodyguard dan malah menghampiriku.
Total ada 100 bandit yang menyerang mansion ini tapi seperempat bandit sudah dibasmi dan dikalahkan jadi sisa 25 orang bandit lagi.
"Hyatt... Rasakan serangan kami bocah ingusan," ucap 2 bandit yang sudah ada di depanku, mereka menerjangku bersamaan.
Aku menahan tangan kanan si bandit sebelah kiri dan menendang kuat bagian dada si bandit sebelah kanan, setelah bandit yang sebelah kanan tumbang kemudian aku memelintirkan tangan kanan bandit sebelah kiri dan menonjok muka si bandit bertubi-tubi abis itu dia tumbang juga.
Kemudian aku melihat bandit yang tersisa yang hanya melihat saja pertarunganku tadi, aku mengangkat tangan kiriku dan menekuk dan melepas lagi jari tanganku seolah mengatakan "maju sini". Para bandit yang melihat itu menyuruh 4 orang untuk maju ke sisiku pas mulai mendekat aku langsung memasang kuda-kuda dengan kedua tangan mengepal di depan dada.
Satu orang maju dan ingin melancarkan serangan pukulan kearahku yang langsung saja aku menahannya dengan tangan kiri dan aku menendang menggunakan kaki kanan tepat ke tiga titik tubuhnya yaitu sisi samping kanan dada, perut, dan kaki. Dan yang terakhir aku melepas tangan yang menahan tangannya ketika dia melihat itu dia langsung ingin melancarkan serangan lagi tapi sebelum itu terjadi aku sudah memukulnya menggunakan siku tangan tepat di bola matanya yang mungkin akan menyebabkan kebutaan pada matanya.
Setelah memastikan dia KO aku lanjut ke bandit selanjutnya yang aku langsung saja mengelak kemudian melancarkan serangan pukulan bertubi-tubi tepat di dada dan mukanya, dan abis itu aku menyadari ada bandit yang ingin menyerangku dari belakang sebelum dia sempat memukul aku sudah melakukan tendangan belakang tepat dikepalanya. Dan sisa satu lagi bandit yang hanya berdiri diam menatapku mungkin dia terpanah dengan ketangkasanku dalam bertarung ya memang aku ini dari dulu selalu bikin semua orang disekitarku terpanah mau itu terpanah akan ketampanan ataupun akan cara bertarungku.
Karena sekarang sisa dia sendiri yang maju langsung saja aku menghampiri dan menggunakan teknik flying knee yaitu dengan cara melompat dan menendang dagunya menggunakan siku kaki kananku.
POV AUTHOR
Sementara Andrew yang mengurus para bandit itu sedangkan yang lain hanya terdiam menonton pertarungannya, kemudian Ryan tersadar dari acara terpukaunya dia melihat para bodyguard dan menggunakan kesempatan ini untuk mengeluarkan Scarlett dari dalam mansion dan ikut membawa Amir ke rumah sakit.
"HEY kalian jangan hanya bengong disitu mari bantu keluarkan mobil dan bawa nyonya Scarlett bersama anak-anak keluar dari mansion dan bawa tuan Amir ke rumah sakit, ini kesempatan kita, CEPAT." suruh Ryan ke mereka yang langsung saja dilakukan.
Sementara para bodyguard yang tersisa membawa keluar Scarlett yang sekarang berada di dalam mansion untuk bersembunyi keluar, Ryan kemudian menatap Natasya yang masih asik memandangi pertarungan epik Andrew yang belum pernah dia lihat sambil memangku kepala Amir.
"Natasya ayo kita cepat pergi juga selagi ada kesempatan yang diberi sama Andrew, cepat bawa tuan Amir ke mobil kita ke rumah sakit sekarang." perintah Ryan ke Natasya yang masih terpaku ke Andrew yang kece disana
"Uh dia keren banget.., ah Paman tadi omong ingin membawa tuan ke rumah sakit ya, maaf aku tidak fokus karena melihat pertarungan hebat Andrew jadi aku terlalu tidak dengar dengan yang paman bilang." terang Natasya menjelaskan dan meminta maaf
"Ya tidak apa-apa, sekarang bawa tuan ke mobil itu yang sepertinya nyonya dan anak-anak sudah ada di dalamnya, cepat." perintah Ryan menyuruh Natasya
"BAIK," jawab Natasya yang menurut sambil menggendong Amir dan membawanya ke mobil
'Kamu benar Natasya pertarungan Andrew terlalu luar biasa, bahkan yang tadinya jumlah bandit itu ada 25 sekarang tersisa 10 orang dan malah dia sekarang menggunakan tendangan melayang dan menumbangkan 10 kepala mereka begitu saja, sungguh pasti kalian sangat bangga dengan kemampuan anak kalian tuan dan nyonya' batin Ryan yang juga terpanah dan terkagum dengan pertarungan mengesankan yang dibuat Andrew
dan terakhir melihat kelangit.
"ANDREW KALAU SUDAH SELESAI MARI NAIK MOBIL DAN BERGABUNG DENGAN KAMI, KAMI MAU KE RUMAH SAKIT SEKARANG," teriak Ryan memanggil Andrew setelah merasa semua bandit itu tumbang ke tanah semua.
"BAIK PAMAN AKU AKAN MENYUSUL, TUAN, NYONYA,DAN ANAK-ANAK SUDAH MASUKKAN." Andrew membalas teriakkan Ryan sambil menendang pelan kepala dibawahnya
"SUDAH, SEMUA SUDAH MASUK KEDALAM MOBIL, AYO CEPAT." jawab Ryan berteriak sambil masuk mobil yang sekarang ada didepannya
"BERGABUNG NAIK MOBIL SAMA PAMAN SINI," suruh Ryan setelah masuk dan membuka jendela pintu mobil itu
"BAIK," jawab Andrew sambil berlari menyusul setelah itu masuk ke dalam mobil
"BRUK" suara pintu mobil yang tertutup keras
"Natasya dan yang lain mana, paman?" tanya Andrew setelah baru saja masuk ke dalam mobil yang berisi dia, Ryan, dan satu bodyguard yang jadi supir.
"Mereka sudah pergi lebih dulu, karena keadaan tuan Amir makin memburuk." jawab Ryan setelah menutup ponselnya yang mungkin baru saja menelpon orang Natasya atau Scarlett
"Ohhh," sahut Andrew sambil mengambil napas panjang karena abis mengalami pertarungan yang panjang juga.
Ryan melihat itu hanya mampu melihat Andrew kemudian melihat kedepan," Steve percepat laju mobilnya." perintah Ryan ke orang bernama Steve
"Baik," patuh orang yang bernama Steve
Kemudian mereka diam saja selama didalam mobil mungkin karena capek abis bertarung dengan bandit sebanyak itu.
SKIP
•Di salah satu kamar VVIP rumah sakit•
CEKLEK
"Bagaimana kondisi tubuh tuan Amir?" tanya Andrew yang baru saja masuk ke dalam kamar dengan penampilan baru.
Semua orang yang tadi tertunduk lesu langsung melihat kedatangan Andrew, Ryan, dan Steve yang baru saja tiba di rumah sakit.
"Tuan baru saja dijahit badannya sama dokter, dan dia akan sadar besok pagi." jawab Natasya lesu
"Dan kalian darimana saja baru sampa?, dan kemana baju kalian yang sebelumnya kok udah ganti baju aja?." tanya Natasya kemudian
"Ooh iya tadi sebelum sampai rumah sakit kami sempatkan diri dulu ke toko baju untuk ganti baju, karenakan baju sebelumnya sudah berlumuran darah jadi kami beli baju dan ya sekarang seperti yang kau lihat." jawab Andrew menjelaskan sambil menunjuk dirinya
"Oohh..." paham Natasya hanya mengangguk-anggukkan saja kepalanya sedangkan yang lain hanya menatap kemudian kembali melihat kondisi Amir yang sedang berbaring dengan tenang
•10 menit setelah kepergian mobil yang dibawa Ryan, Andrew, dan steve dari mansion dan sekarang keadaan di sekitar halaman mansion•
Para bandit yang tadinya diajar habis-habisan dan dibuat tumbang semua ketanah, sekarang mereka mulai berdiri dari acara tumbang mereka. Dan salah satu bandit menyuruh untuk membawakannya hp untuk menelpon seseorang.
"Issh..., Mana hpku?" tanya si kepala bandit yang tadi bola matanya dipukul pake siku Andrew
"Ini bos," jawab salah satu bandit yang juga ikut sasaran serangan ganas Andrew sambil mengasihkan hp yang ada disaku celananya ke bandit yang meminta itu.
"Hmm," kepala bandit itu mengambil hpnya dan menelpon atasannya
Drrt drrt
"Halo tuan, saya sudah menyelesaikan misi yang anda berikan." ucap si kepala bandit ke orang di seberang telepon
"Hmm bagus, kamu kembali ke markas dan minta dokter disana untuk mengobati luka yang kalian dapat," jawab si tuan seberang telepon
"Baik tuan, Terima kasih tuan." ucap si kepala bandit berterima kasih yang kemudian teleponnya ditutup sama pihak seberang
"Dah sekarang mari kita pulang," perintah si kepala bandit ke sisa para bawahannya
"Baik pak,"jawab para bandit kompak
•Di suatu ruangan•
"Tu-tuan saya sudah menjalankan perintah yang anda berikan, tuan muda." ucap laki-laki paruh baya yang baru saja selesai berteleponan dengan si bandit dengan satu orang yang ada diruangan itu selain dia.
"Bagus, saya suka kinerja kamu. Nanti saya naikkan pangkatmu," sahut laki-laki paruh baya yang dipanggil tuan muda yang duduk dikursi panjang sambil duduk silang dengan kedua tangan di sandaran kursi
"Ah baik tuan, terima kasih tuan. Ahah mari minum tehnya tuan," ucap laki-laki paruh baya tuan dari si bandit itu sambil menawarkan teh untuk diminum.
Mereka asik tertawa terbahak-bahak sampai tidak menyadari ada keberadaan orang lain dibelakang mereka sampai salah satu orang yang berada dibelakang berdeham dan membuat dua orang yang asik minum dan tertawa menjadi diam.
"Ehem sepertinya pembicaraan kalian menarik, Arthur." deham pria tua menyadarkan mereka dan langsung saja melihat kebelakang
"Tu-TUAN BESAR DAN TUAN MUDA PERTAMA," jerit histeris laki-laki yang menyuruh para bandit
"PADRE, DAVID." jerit orang dipanggil tuan muda
(Oh iya aku mau kasih tau pembicaraan antara laki-laki yang memerintahkan para bandit dan laki-laki yang dipanggil tuan muda itu ngomong pake bahasa Inggris tapi aku translatekan ke bahasa Indonesia)