seorang pemuda yang ingin merubah Kehidupannya sampai bertemu seseorang membuat semakin semangat...
akankah bisa....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 28
"Hah...jadi ini luka karena dia Nisa."kaget Ayah,Nisa mengangguk.
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Ray dan Aisyah pun menghampiri kedua orang tua dari Nisa dan langsung menyalami keduanya dengan takzim.
"Abang,Mbak,kenapa ngga bilang dulu kalau mau kesini."
ucap Nisa seraya bangun dari duduknya dan langsung memeluk Aisyah,Ali pun langsung berjabat tangan dengan Ray..
"Maaf Paman dan Tante sekiranya kami sudah tidak sopan,karena telah mendengar pembicaraan Paman.perkenalkan nama saya Ray dan ini istri saya bernama Aisyah,saya adalah teman kerja Nisa di restoran."ucap Ray,Aisyah mengangguk dan tersenyum.
"Oh iya ngga apa-apa nak,silahkan duduk nak."sahut Ayahnya Nisa.
"Nisa...ini buat kamu,maaf yah kami baru sempet menjenguk kamu."ucap Aisyah sambil menyodorkan barang bawaannya.
"Mbak...koq jadi repot-repot begini,terima kasih Mbak."sahut Nisa sambil menerima pemberian Aisyah.
semuanya kembali duduk,tapi tidak dengan Ibu nya Nisa dan Nisa mengambil minuman untuk Ray dan Aisyah.Ray pun membuka laptopnya yang di bawanya,tak lama pun Ibunya Nisa dan Nisa membawa minuman tersebut dan langsung duduk.
"Maaf Paman!! kalau saya lancang telah mencampuri urusan keluarga Paman,apa yang di katakan Nisa itu benar dan Paman bisa lihat sendiri di sini.''ucap Ray sambil menyodorkan laptopnya.
Ayahnya Nisa pun melihat video tentang semalam Nisa dan Ali di keroyok oleh Andre dan temen-temennya,setelah melihat buktinya Ayahnya Nisa pun emosi dan langsung pergi ke kamar untuk mengambil hp nya dan berniat membatalkan perjodohannya.Ibunya Nisa pun mengikuti Suaminya karna melihat kekecewaan dan kemarahan di wajah Suaminya.
setelah orangtua Nisa masuk ke kamarnya,Ray pun mengatakan sesuatu yang tidak di kasih tau sama orangtuanya Nisa.
''Kalau yang ada di dalam sini membuat Abang kecewa sama kamu Nisa,katanya kamu sudah menganggap saya sebagai Abang kamu sendiri."kesal Ray sambil memperlihatkan flashdisk nya ke Nisa.
"Maksudnya Abang apa sih,iya Nisa sudah menganggap Abang itu Abang saya sendiri."sahut Nisa sebenernya tau arahnya,tapi mungkinkah Bang Ray tau.
"Terus kenapa kamu ngga cerita soal isi yang ada di dalam ini pada Abang,kalau seandainya kamu tidak memiliki beladiri sama sekali.mungkin kamu sudah ..."ucap Ray terpotong.
"Cukup Bang...Nisa sudah paham hiks maaf hiks Nisa ngga mau keluarga Nisa mengetahuinya,termasuk Abang Ray hiks maaf."isak Nisa.
sedangkan Ali tau arah pembicaraannya langsung mengepalkan tangannya di bawah meja,sebenernya ingin sekali memeluk Nisa tapi ngga ada keberanian.
Aisyah pun langsung memeluk Nisa dan mengusap-usap punggungnya,untuk memberikan ketenangan.Nisa pun semakin terisak di dalam pelukan Aisyah,tak lama pun Nisa kembali tenang berada dalam pelukan Aisyah.
"Sudah Nisa hapus air matanya,kamu itu jelek tau kalau menangis begini dan jangan biarkan Ayah dan Ibumu mengetahui ini,bisa lebih kecewa nanti nya.biarkan ini menjadi pelajaran buat kamu sendiri."ucap Aisyah sambil menghapus air mata Nisa di wajah cantiknya,Nisa tersenyum dan mengangguk.
''Ish Mbak nyebelin banget sih.''kesal Nisa.
"Haha"
"Oh iya Bang,semalam saya melihat Gino di restoran dengan temannya,dia juga sudah tau kalau Abang sudah punya Istri.Karena semalam temannya yang memberikan info ini ke dia."ucap Ali.
"Oh jadi dia sudah ada di kota ini,cepet juga dia mengetahuinya."sahut Ray.
"Apa Abang ngga khawatir,karena dia berencana ingin ..."ucap Ali terpotong.
"Abang tau apa yang ingin kamu sampaikan Ali,jadi ngga usah di terusin."potong Ray.
"Dia pasti mau merebut Istriku,sama seperti dulu dia merebut calonku."batin Ray sambil tersenyum smirk.
Aisyah yang melihat senyuman Ray yang begitu misterius,jadi bertanya-tanya.
"Sekarang gimana kamu dan Nisa,apa sudah di bicarakan atau belum?"tanya Ray.
"CK..Hubby dalam mode mengalihkan pembicaraan,kebiasaan..tapi siapa si Gino ini,sampai-sampai Hubby tersenyum misterius begitu.''batin Aisyah.
pertanyaan Ray membuat Ali melihat ke Nisa,merasa di pandang Nisa pun menganggukkan kepalanya.
"Sudah Bang,kami mohon doanya yah dari Abang dan Mbak.insyaallah setelah urusan ini selesai,kami mau membicarakan nya sama kedua orang tua Nisa''sahut Ali,Nisa mengangguk.
"Woww...baiklah Abang doain kalian,semoga lancar untuk ke depannya."kaget Ray.
"Amin"jawab Ali dan Nisa serempak.
"Wah!! ternyata Adiknya Mbak ini diem-diem menghanyutkan juga,tapi awas jangan macam-macam dulu sebelum sah."nasehat Aisyah kembali memeluk Nisa.
"Ish Mbak...ngga mungkin Nisa dan Ali melewati batas."ucap Nisa cemberut.
"Ya sudah kami pamit yah,tolong sampaikan ke Paman dan Tante dan Abang tunggu kabar baiknya dari kalian.assalamualaikum."pamit Ray,Aisyah mengangguk.
Ray langsung menggandeng Aisyah untuk pergi keluar dari rumah Nisa,setelah Nisa dan Ali menjawab salamnya.
Hari demi hari telah berlalu,acara syukuran rumah Ray dan Aisyah siap di laksanakan.
orang tua dari Ray dan Aisyah pun sudah datang(kecuali Asyifa yang ngga bisa hadir termasuk Citra dan Gio yang sedang di pingit)dan para tetangga yang dekat pun sudah datang.
mereka pun berkumpul di rumah Ray dan Aisyah untuk membaca doa bersama-sama yang di pimpin oleh Abah Kiyai,ketika akan di mulai datanglah Keluarga Bang Dani.
Abang Dani dan Deni pun langsung duduk,sedangkan Mbak Desi di hampiri Aisyah untuk kumpul di belakang.karena doanya akan segera di mulai,setelah berapa menit doa pun selesai.
Ray pun membagikan kotak makanan yang di dalamnya pun sudah di masukan amplop yang berisikan uang,ya walaupun tidak seberapa untuk para tetangga.
para tetangga pun pamit untuk pulang,beberapa menit setelah menerima apa yang di berikan oleh tuan rumah untuk mereka.
setelah para tetangga pulang,tak lama pun Abah Kiyai pamit pada Ray dan Aisyah.karena ada keperluan yang lainnya,Ray pun berterimakasih pada Abah Kiyai dan mengantarnya sampai di depan.tentu makanan sudah di dalam mobilnya Abah Kiyai.
setelah sampai di depan,Ray pun tak lupa memberikan amplop yang berisikan uang,awalnya Abah menolak,tapi Ray tetap dengan kekeh supaya diterima sama Abah,akhirnya Abah Kiyai pun menerimanya.
setelah Abah pergi dari rumah Ray,keempat orang tua Ray dan Aisyah pun pamit untuk pulang,termasuk Bang Dani dan Mbak Desi pamit juga.padahal sudah di suruh menginap saja,tetapi semua orang menolaknya dengan alasan ngga mau mengganggu pengantin baru.
Ray dan Aisyah pun pasrah dengan kemauan para orang tua dan sahabatnya.
"Huft...Alhamdulillah selesai,capek juga yah"batin Aisyah.
~SEE YOU NEXT~